NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Hasna_Ramarta

Juara 3 YAAW Periode 2 Kategori 1.
Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Firasat Orang Tua

     Tepat jam 13.00 Wib, Elyana dan Nada tiba di kediaman orang tuanya di kampung Sumuhun Dawuh. Suasana kampung yang tidak hingar bingar seperti di kota, membuat suasana hati Elyana sedikit mereda. Reda dari luka hati yang ditorehkan Excel.

     Namun, tadi sebelum grabnya tiba di depan rumah orang tuanya, Elyana melewati villa milik mertuanya. Seketika goresan luka itu semakin perih saja, karena bayang Excel kembali berputar di kepalanya.

     Villa itu memang sesekali dikunjungi oleh Bu Gina dan Pak Erik, paling sedikit setahun dua kali. Lalu mereka sengaja mampir ke rumah orang tua Elyana untuk bersilaturahmi. Hubungan keduanya pun memang masih sangat baik. Namun, entahlah jika masalah Elyana sudah diketahui orang tuanya. Apakah hubungan baik itu akan menjadi buruk?

     "Assalamualaikum," salam Elyana sembari melihat ke dalam dari jendela kaca. Beberapa saat kemudian, derap langkah kaki terdengar menuju pintu depan. Elyana sebisa mungkin menyiapkan hati untuk tidak memperlihatkan kesedihan atau mendung di wajahnya.

     "Waalaikumsalam. Siapa? Hahhh, Mbak Elya?" Balasan salam itu berakhir rasa terkejut setelah orang yang membuka pintu menyadari siapa yang bertamu, sembari matanya memindai ke belakang Elyana, mencari apakah ada orang lain selain Elyana?

     "Iya El, ini Mbak Elya dan Nada keponakan kamu yang selalu kamu rindukan," ujar Elyana berusaha sumringah.

     "Ya ampun. Kalian datang rupanya. Panjang umur, padahal baru saja kemarin Bapak dan Ibu membicarakan kalian. Kangen katanya, aku juga kangen sama ponakan aku." Elida adik semata wayang Elyana, menghampiri Nada lalu nguyel-nguyel pantat keponakannya itu yang ternyata masih tertidur.

     "Bangun woyyyy. Kalian ini berdua? Mana suami Mbak?" tanya Elida sembari menatap ke arah depan mencari sosok Excel dan mobilnya.

     "Mana Mas Excel dan mobilnya?" heran Elida menatap wajah Elyana.

     "Mas Excel tidak ikut, kami hanya berdua. Papanya Nada, kan sedang sibuk," jawab Elyana sembari menunduk, menyembunyikan perasaan sedih di wajahnya. Karena ia tidak ingin Elida mengetahui keadaan yang sebenarnya.

     "Ya sudah, sebaiknya kalian masuk saja. Bapak dan ibu sepertinya belum tahu kalian datang. Mereka sedang di belakang rumah. Membakar ikan bakar di tungku," ujar Elida sembari menarik lengan Elyana.

     Wangi ikan yang dibakar dari arah belakang rumah, sudah tercium. Elyana sampai menghirup dari mana arah datangnya wangi ikan bakar itu.

     "Tidurkan dulu Nadanya. Aku sudah bersihkan kamarnya," ujar Elida lagi, menyuruh Elyana menidurkan Nada ke kamar yang biasa di tempati kalau datang ke rumah orang tuanya.

     "Sebentar, aku kasih tahu bapak dan ibu. Atau, Mbak Elida kasih kejutan saja." Elida tiba-tiba memberi ide. Sejenak Elyana berpikir, lalu menganggukkan kepalanya.

     "Baiklah. Tapi, mbak tidurkan dulu Nada," ujar Elyana sembari berlalu menuju kamar. Elida mengangguk setuju. Tidak berapa lama, Elyana keluar dari kamar lalu mengajak Elida untuk menghampiri kedua orang tuanya yang kini masih sibuk di belakang rumah.

     "Mbak akan hampiri bapak dan ibu, tanpa bicara. Mbak akan biarkan mereka sampai sadar kalau yang datang adalah mbak," ujar Elyana memberikan arahan untuk dirinya sendiri. Elida setuju.

     Perlahan Elyana membuka pintu belakang, dilihatnya kedua orang tuanya bahu-membahu mengipasi arang di dalam tungku, supaya ikannya matang merata.

     "Elyana apakabarnya? Bapak sudah kangen sama Elyana dan Nada. Dari sejak menantu kita menghubungi seminggu yang lalu, bapak merasa punya firasat buruk. Bapak takut kalau hubungan mereka ternyata tidak baik-baik saja," ujar Pak Arman kepada Bu Elis, sang istri.

     "Ibu juga sama, Pak. Apakah mereka baik-baik saja? Ibu takut kalau Nak Excel ternyata belum bisa mencintai Elyana. Bapak tahu sendiri Nak Excel sedatar itu pada anak kita," balas Bu Elis sadar kalau sikap Excel memang datar.

     Elyana urung membuka pintu belakang, setelah ia mendengar percakapan antara kedua orang tuanya. Elyana cukup terhenyak, dan sepertinya perasaan kedua orang tuanya, merasakan firasat yang buruk pada hubungan rumah tangga Elyana dan Excel.

     "Mbak, kenapa urung? Buka saja, lalu Mbak berdiri tanpa bicara seperti rencana awal Mbak," suruh Elida seraya mendorong kembali tubuh Elyana.

     "Sebentar, mbak sedang menenangkan hati dan pikiran mbak."

     "Ngapain harus menenangkan hati dan pikiran segala, tinggal keluar dan berdiri doang?" protes Elida menganggap enteng.

     "Baiklah." Elyana setuju. Dengan hati yang ragu, ia kembali menuju pintu lalu meraih gagang pintu dan mulai menguaknya.

     "Karokettttt." Suara pintu yang unik itu terdengar, meskipun sudah diusahakan pelan dan tidak bersuara.

     "Elida, tolong ambil piring ceper besar itu di lemari, untuk wadah ikan yang sudah masak," perintah Bu Elis tanpa menoleh ke belakang.

     Elyana tidak menyangkal bahwa yang dipanggil ibunya bukan Elida, melainkan dirinya. Elyana segera masuk kembali lalu mengambil piring ceper yang diminta sang ibu.

     "Kenapa, Mbak?" tanya Elida sembari menatap piring ceper yang sudah dipegang Elyana.

     "Ibu butuh piring ceper," sahut Elya sembari menuju pintu belakang dan membukanya.

     "Ini, Bu, piring cepernya." Elyana berkata sembari memberikan piring itu ke samping Bu Elis.

     "Nah bawa ke dalam, sebentar lagi ibu mau bikin sambal kecapnya. Biasanya kalau bakar ikan ini, yang membuat dan menyiapkan sambelnya adalah kakakmu. Dia paling jago buat," celetuk Bu Elis mengungkit nama Elyana.

     "Huk huk huk." Elyana tiba-tiba terbatuk, karena sejak tadi menahan diri untuk tidak berbicara sepatah kata pun di depan kedua orang tuanya.

     Seketika Bu Elis dan Pak Arman menoleh, sontak mereka tersentak.

     "Elyana!! Sungguh ini kamu Elyana?" seru keduanya kaget.

***

    Mereka kini sudah berada di meja makan, menikmati ikan bakar buatan Bu Elis dan Pak Arman. Obrolan kecil, sesekali terlontar di sela menikmati makan. Baik Bu Elis maupun Pak Arman belum tahu kalau Elyana datang ke rumah ini karena kabur dari Excel.

     Setelah makan bersama, Elyana segera memburu kamar, karena Nada tiba-tiba menangis dan menjerit memanggil Excel.

     "Papaaaa, hu hu, papaaaa." Elyana memeluk sang putri, seketika rasa sedih itu kembali muncul dan tidak kuasa lagi untuk menahan bulir bening yang ikut mengalir.

     "Ayo, bangun, Sayang. Sekarang kita berada di rumah nenek dan kakek. Nada pasti mimpiin papa, ya?" Elyana meraih tubuh Nada lalu memangkunya dan menghentikan tangisnya dengan mengusap-usap bahu sang putri.

     "Bu, sepertinya terjadi sesuatu dengan putri kita. Bapak menduga, mereka sedang ada masalah." Pak Arman menatap Bu Elis dengan perasaan sedih.

     "Sebaiknya kita tanyakan langsung pada Elyana, Pak. Kita harus berusaha mengorek apa yang sebenarnya terjadi. Kalau memang benar, itu artinya dugaan kita selama ini tidak salah. Nak Excel memang tidak pernah mencintai Elyana." Bisik-bisik itu terucap, saat Pak Arman dan Bu Elis mendengar Nada menangis dan menyebut papanya dengan suara yang terdengar sedih.

1
mimief
yah . kalau kita bertemu dengan pria yg tepat. dia yg akan meratukan pasangannya
Wayan Sucani
Lemah
mimief
dr awal aku ga suka si dasi ibu Geni ini..
mempertahankan egoisme dia aja,ga peduli mantu nya udah terluka kyk apa ttp maksa ga pisah, padahal udah tau kabur dr rumah
sekarang begini,cape amet yaa
mimief
kenapa ga rela Bu,spek nya beda ya. kerenan dia kemanapun
hadeeeeh
Wayan Sucani
Nunggu meledaknya kapan... sabar ada batasnya
mimief
cantik juga butuh modal mas
dan cantik tu butuh batin yg waras
kl sama kau dia ga cantik berarti dimana masalah nya? 🙄😔🤣
Nasir: Betul.... 🤭🤭
total 1 replies
mimief
ngelamar nya pake Nama regunya
biar ga dianggap main main
mimief
kamu masih bertanya
kamu bertanya tanya ???🤣
mimief: wkwkwkwk
total 2 replies
mimief
walaupun didaftarkan juga ya Bu..
dia udah nikah siri lagi itu udah ga bener
nih.mya dr awal aku kesel Lo sama si ibu🤣🤣
kenapa si kan sama sama perempuan yaa, diselingkuhi yu rasanya apa
apalagi kan punya ank perempuan yaa
mimief
lagian..kl mertua nya emang sayang
ga bakalan donk maksa masuk ke neraka itu
ayolah... jgn begitu
mimief
kalau mang bener" mertua nya sayang
harus melepaskan mantunya
drpada tersiksa disana
murni l.toruan
Syukuri dapat barang rongsokan
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Sieng martha
sebodoh bodohnya org psti tau apa pedang pora..persit entah dr tv medsos bacaan2 elyana ini bodohnya kebangetan 🤭 kalo bukan yeri jelasin dia msh percaya ae m si engsel
Nasir: Iya btl. Hehhee... anggap saja Elyana ini salah satu dari 1000 orang yg emang bodoh masalah Kak Say...
total 1 replies
Sieng martha
q selalu salfok dengan bunyi pintu 🤭
Nasir: Heheh... iya Kak dibikin beda.... 😄😄😄
total 1 replies
Elly Sukanti
waktu awal baca kesel jg ma pemeran utama nya,, terakhir nya wowwww seneng aq,, 😘😘
Nasir: Wahhhh.... makasih ya Kak.... begitulah Kak. Klo sebuah novel katanya harus awal2 bikin kesel pembaca. 😄😄😄
total 1 replies
Khairiah
❤️
Nasir: Makasih byk Kak...
total 1 replies
Sulis Tiawati
bu gina egoiss
Adel Sahara
jdjd
Eka Yuliana
karaktr el terlalu lemah
Ninik Hartariningsih
Trimakasih, maulah lanjutnya kita tunggu, walau dgn judul baru.
Nasir: Lanjut ke judul baru ya Kak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!