NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Tentara / Penyesalan Suami
Popularitas:159.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Firasat Orang Tua

     Tepat jam 13.00 Wib, Elyana dan Nada tiba di kediaman orang tuanya di kampung Sumuhun Dawuh. Suasana kampung yang tidak hingar bingar seperti di kota, membuat suasana hati Elyana sedikit mereda. Reda dari luka hati yang ditorehkan Excel.

     Namun, tadi sebelum grabnya tiba di depan rumah orang tuanya, Elyana melewati villa milik mertuanya. Seketika goresan luka itu semakin perih saja, karena bayang Excel kembali berputar di kepalanya.

     Villa itu memang sesekali dikunjungi oleh Bu Gina dan Pak Erik, paling sedikit setahun dua kali. Lalu mereka sengaja mampir ke rumah orang tua Elyana untuk bersilaturahmi. Hubungan keduanya pun memang masih sangat baik. Namun, entahlah jika masalah Elyana sudah diketahui orang tuanya. Apakah hubungan baik itu akan menjadi buruk?

     "Assalamualaikum," salam Elyana sembari melihat ke dalam dari jendela kaca. Beberapa saat kemudian, derap langkah kaki terdengar menuju pintu depan. Elyana sebisa mungkin menyiapkan hati untuk tidak memperlihatkan kesedihan atau mendung di wajahnya.

     "Waalaikumsalam. Siapa? Hahhh, Mbak Elya?" Balasan salam itu berakhir rasa terkejut setelah orang yang membuka pintu menyadari siapa yang bertamu, sembari matanya memindai ke belakang Elyana, mencari apakah ada orang lain selain Elyana?

     "Iya El, ini Mbak Elya dan Nada keponakan kamu yang selalu kamu rindukan," ujar Elyana berusaha sumringah.

     "Ya ampun. Kalian datang rupanya. Panjang umur, padahal baru saja kemarin Bapak dan Ibu membicarakan kalian. Kangen katanya, aku juga kangen sama ponakan aku." Elida adik semata wayang Elyana, menghampiri Nada lalu nguyel-nguyel pantat keponakannya itu yang ternyata masih tertidur.

     "Bangun woyyyy. Kalian ini berdua? Mana suami Mbak?" tanya Elida sembari menatap ke arah depan mencari sosok Excel dan mobilnya.

     "Mana Mas Excel dan mobilnya?" heran Elida menatap wajah Elyana.

     "Mas Excel tidak ikut, kami hanya berdua. Papanya Nada, kan sedang sibuk," jawab Elyana sembari menunduk, menyembunyikan perasaan sedih di wajahnya. Karena ia tidak ingin Elida mengetahui keadaan yang sebenarnya.

     "Ya sudah, sebaiknya kalian masuk saja. Bapak dan ibu sepertinya belum tahu kalian datang. Mereka sedang di belakang rumah. Membakar ikan bakar di tungku," ujar Elida sembari menarik lengan Elyana.

     Wangi ikan yang dibakar dari arah belakang rumah, sudah tercium. Elyana sampai menghirup dari mana arah datangnya wangi ikan bakar itu.

     "Tidurkan dulu Nadanya. Aku sudah bersihkan kamarnya," ujar Elida lagi, menyuruh Elyana menidurkan Nada ke kamar yang biasa di tempati kalau datang ke rumah orang tuanya.

     "Sebentar, aku kasih tahu bapak dan ibu. Atau, Mbak Elida kasih kejutan saja." Elida tiba-tiba memberi ide. Sejenak Elyana berpikir, lalu menganggukkan kepalanya.

     "Baiklah. Tapi, mbak tidurkan dulu Nada," ujar Elyana sembari berlalu menuju kamar. Elida mengangguk setuju. Tidak berapa lama, Elyana keluar dari kamar lalu mengajak Elida untuk menghampiri kedua orang tuanya yang kini masih sibuk di belakang rumah.

     "Mbak akan hampiri bapak dan ibu, tanpa bicara. Mbak akan biarkan mereka sampai sadar kalau yang datang adalah mbak," ujar Elyana memberikan arahan untuk dirinya sendiri. Elida setuju.

     Perlahan Elyana membuka pintu belakang, dilihatnya kedua orang tuanya bahu-membahu mengipasi arang di dalam tungku, supaya ikannya matang merata.

     "Elyana apakabarnya? Bapak sudah kangen sama Elyana dan Nada. Dari sejak menantu kita menghubungi seminggu yang lalu, bapak merasa punya firasat buruk. Bapak takut kalau hubungan mereka ternyata tidak baik-baik saja," ujar Pak Arman kepada Bu Elis, sang istri.

     "Ibu juga sama, Pak. Apakah mereka baik-baik saja? Ibu takut kalau Nak Excel ternyata belum bisa mencintai Elyana. Bapak tahu sendiri Nak Excel sedatar itu pada anak kita," balas Bu Elis sadar kalau sikap Excel memang datar.

     Elyana urung membuka pintu belakang, setelah ia mendengar percakapan antara kedua orang tuanya. Elyana cukup terhenyak, dan sepertinya perasaan kedua orang tuanya, merasakan firasat yang buruk pada hubungan rumah tangga Elyana dan Excel.

     "Mbak, kenapa urung? Buka saja, lalu Mbak berdiri tanpa bicara seperti rencana awal Mbak," suruh Elida seraya mendorong kembali tubuh Elyana.

     "Sebentar, mbak sedang menenangkan hati dan pikiran mbak."

     "Ngapain harus menenangkan hati dan pikiran segala, tinggal keluar dan berdiri doang?" protes Elida menganggap enteng.

     "Baiklah." Elyana setuju. Dengan hati yang ragu, ia kembali menuju pintu lalu meraih gagang pintu dan mulai menguaknya.

     "Karokettttt." Suara pintu yang unik itu terdengar, meskipun sudah diusahakan pelan dan tidak bersuara.

     "Elida, tolong ambil piring ceper besar itu di lemari, untuk wadah ikan yang sudah masak," perintah Bu Elis tanpa menoleh ke belakang.

     Elyana tidak menyangkal bahwa yang dipanggil ibunya bukan Elida, melainkan dirinya. Elyana segera masuk kembali lalu mengambil piring ceper yang diminta sang ibu.

     "Kenapa, Mbak?" tanya Elida sembari menatap piring ceper yang sudah dipegang Elyana.

     "Ibu butuh piring ceper," sahut Elya sembari menuju pintu belakang dan membukanya.

     "Ini, Bu, piring cepernya." Elyana berkata sembari memberikan piring itu ke samping Bu Elis.

     "Nah bawa ke dalam, sebentar lagi ibu mau bikin sambal kecapnya. Biasanya kalau bakar ikan ini, yang membuat dan menyiapkan sambelnya adalah kakakmu. Dia paling jago buat," celetuk Bu Elis mengungkit nama Elyana.

     "Huk huk huk." Elyana tiba-tiba terbatuk, karena sejak tadi menahan diri untuk tidak berbicara sepatah kata pun di depan kedua orang tuanya.

     Seketika Bu Elis dan Pak Arman menoleh, sontak mereka tersentak.

     "Elyana!! Sungguh ini kamu Elyana?" seru keduanya kaget.

***

    Mereka kini sudah berada di meja makan, menikmati ikan bakar buatan Bu Elis dan Pak Arman. Obrolan kecil, sesekali terlontar di sela menikmati makan. Baik Bu Elis maupun Pak Arman belum tahu kalau Elyana datang ke rumah ini karena kabur dari Excel.

     Setelah makan bersama, Elyana segera memburu kamar, karena Nada tiba-tiba menangis dan menjerit memanggil Excel.

     "Papaaaa, hu hu, papaaaa." Elyana memeluk sang putri, seketika rasa sedih itu kembali muncul dan tidak kuasa lagi untuk menahan bulir bening yang ikut mengalir.

     "Ayo, bangun, Sayang. Sekarang kita berada di rumah nenek dan kakek. Nada pasti mimpiin papa, ya?" Elyana meraih tubuh Nada lalu memangkunya dan menghentikan tangisnya dengan mengusap-usap bahu sang putri.

     "Bu, sepertinya terjadi sesuatu dengan putri kita. Bapak menduga, mereka sedang ada masalah." Pak Arman menatap Bu Elis dengan perasaan sedih.

     "Sebaiknya kita tanyakan langsung pada Elyana, Pak. Kita harus berusaha mengorek apa yang sebenarnya terjadi. Kalau memang benar, itu artinya dugaan kita selama ini tidak salah. Nak Excel memang tidak pernah mencintai Elyana." Bisik-bisik itu terucap, saat Pak Arman dan Bu Elis mendengar Nada menangis dan menyebut papanya dengan suara yang terdengar sedih.

1
Bintang Yafi
kurang puas aku kak dengan sangsi excel untuk erni
Putri Abdurachman
kurang seru ah, masa gtu doank cara'a k Erni
Nasir: Hehehhe... maafin Author ya, nanti dibikin seru.
total 1 replies
Mundri Astuti
makan tuh karma
Diyah Pamungkas Sari
mampus!!
Putri Abdurachman
ya Pak Duda jalur duka la...wkwkwkwkw
Bunda Ochie
wah ada penggemar misterius nya mama nada...kyanya ragka tertrik nih mulai jatuh hti
Retno Harningsih
lanjut
Nining Sariningsih
otw papah sambung nada🤭
Mundri Astuti
next thor

jodoh elyana otw....
Lee Mba Young
calon jodoh 😅😅
mom'snya devadhamian
eh pak duda kayanya itu ..calon jodoh nya elyana 😁
Sri Widiyarti
jodohnya elyana 🤲🤲🤲
Retno Harningsih
lanjut
Nasir: Tungguin ya Kak...
total 1 replies
partini
apa ada yh orang yg nyesel selingkuh ?
di dunia nyata
Nasir: Iya gpp. Sy hanya meluruskan. Selamat pagi menjelang siang. Smg sllu sehat dan sukses sllu. 🥰🥰🥰
partini: ok so so sorry Thor,,
total 6 replies
Ma Em
Silahkan nikmati penyesalan mu Excel kamu terlalu sombong menyia nyiakan Elyana dan selalu menomor satukan Erni sekarang rasakan karmanya sama kamu perempuan yg kamu cinta bkn perempuan baik2 dan cuma perempuan jalang tukang selingkuh, semoga Elyana segera dpt gantinya Excel dan segera menikah jgn sampai rujuk sama Excel.
Lee Mba Young
Nikmati saja Excel karma mu blm sberapa itu. blm di pecat juga masih petentang petenteng punya jabatan dan kerjaan kok.
kl aku jd mantan dah kulaporkan biar viral lah. biar hancurnya bareng bareng gk sendirian.
untung mantan istri terlalu baik, ciri khas wanita sinetron ikan terbang dng lagu kumenangis 😁🤣🤣
Rini qi: kalau di dunia nyata dilaporkan dong😁
Nasir: Wkwkkwkwk....
total 2 replies
Bintang Yafi
kasian juga excel kalau sampai elyana berjodoh sama srpupunya,sudah jatuh tertimpa tangga pula
Uthie
otw jadi iparan lagi nanti El dan Excel 😁😁
Sri Widiyarti
sesal kemudian tiada guna nikmatin aja buah dari keegoisanmu Excel...
Lita Pujiastuti
pengennya mereka kembali baikan ..
gk tahu, walau mmg Excel salah. namun, kasihsn. Walau aq jg memahami sikap Elyana yg.bgtu benci Excel, pasti sakit bgt mengetahui kenyataan bhw pernikahan mereka tdk terdaftar secara kedinasan
Nasir: Nanti kita carikan Excel gadis lain ya klo mereka ga balikan. Tp nunggu Excel bnr2 move on dr rasa bersalah trhdp Elyana. Hehe. gmn?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!