NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Tentara / Penyesalan Suami
Popularitas:372.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hasna_Ramarta

Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Firasat Orang Tua

     Tepat jam 13.00 Wib, Elyana dan Nada tiba di kediaman orang tuanya di kampung Sumuhun Dawuh. Suasana kampung yang tidak hingar bingar seperti di kota, membuat suasana hati Elyana sedikit mereda. Reda dari luka hati yang ditorehkan Excel.

     Namun, tadi sebelum grabnya tiba di depan rumah orang tuanya, Elyana melewati villa milik mertuanya. Seketika goresan luka itu semakin perih saja, karena bayang Excel kembali berputar di kepalanya.

     Villa itu memang sesekali dikunjungi oleh Bu Gina dan Pak Erik, paling sedikit setahun dua kali. Lalu mereka sengaja mampir ke rumah orang tua Elyana untuk bersilaturahmi. Hubungan keduanya pun memang masih sangat baik. Namun, entahlah jika masalah Elyana sudah diketahui orang tuanya. Apakah hubungan baik itu akan menjadi buruk?

     "Assalamualaikum," salam Elyana sembari melihat ke dalam dari jendela kaca. Beberapa saat kemudian, derap langkah kaki terdengar menuju pintu depan. Elyana sebisa mungkin menyiapkan hati untuk tidak memperlihatkan kesedihan atau mendung di wajahnya.

     "Waalaikumsalam. Siapa? Hahhh, Mbak Elya?" Balasan salam itu berakhir rasa terkejut setelah orang yang membuka pintu menyadari siapa yang bertamu, sembari matanya memindai ke belakang Elyana, mencari apakah ada orang lain selain Elyana?

     "Iya El, ini Mbak Elya dan Nada keponakan kamu yang selalu kamu rindukan," ujar Elyana berusaha sumringah.

     "Ya ampun. Kalian datang rupanya. Panjang umur, padahal baru saja kemarin Bapak dan Ibu membicarakan kalian. Kangen katanya, aku juga kangen sama ponakan aku." Elida adik semata wayang Elyana, menghampiri Nada lalu nguyel-nguyel pantat keponakannya itu yang ternyata masih tertidur.

     "Bangun woyyyy. Kalian ini berdua? Mana suami Mbak?" tanya Elida sembari menatap ke arah depan mencari sosok Excel dan mobilnya.

     "Mana Mas Excel dan mobilnya?" heran Elida menatap wajah Elyana.

     "Mas Excel tidak ikut, kami hanya berdua. Papanya Nada, kan sedang sibuk," jawab Elyana sembari menunduk, menyembunyikan perasaan sedih di wajahnya. Karena ia tidak ingin Elida mengetahui keadaan yang sebenarnya.

     "Ya sudah, sebaiknya kalian masuk saja. Bapak dan ibu sepertinya belum tahu kalian datang. Mereka sedang di belakang rumah. Membakar ikan bakar di tungku," ujar Elida sembari menarik lengan Elyana.

     Wangi ikan yang dibakar dari arah belakang rumah, sudah tercium. Elyana sampai menghirup dari mana arah datangnya wangi ikan bakar itu.

     "Tidurkan dulu Nadanya. Aku sudah bersihkan kamarnya," ujar Elida lagi, menyuruh Elyana menidurkan Nada ke kamar yang biasa di tempati kalau datang ke rumah orang tuanya.

     "Sebentar, aku kasih tahu bapak dan ibu. Atau, Mbak Elida kasih kejutan saja." Elida tiba-tiba memberi ide. Sejenak Elyana berpikir, lalu menganggukkan kepalanya.

     "Baiklah. Tapi, mbak tidurkan dulu Nada," ujar Elyana sembari berlalu menuju kamar. Elida mengangguk setuju. Tidak berapa lama, Elyana keluar dari kamar lalu mengajak Elida untuk menghampiri kedua orang tuanya yang kini masih sibuk di belakang rumah.

     "Mbak akan hampiri bapak dan ibu, tanpa bicara. Mbak akan biarkan mereka sampai sadar kalau yang datang adalah mbak," ujar Elyana memberikan arahan untuk dirinya sendiri. Elida setuju.

     Perlahan Elyana membuka pintu belakang, dilihatnya kedua orang tuanya bahu-membahu mengipasi arang di dalam tungku, supaya ikannya matang merata.

     "Elyana apakabarnya? Bapak sudah kangen sama Elyana dan Nada. Dari sejak menantu kita menghubungi seminggu yang lalu, bapak merasa punya firasat buruk. Bapak takut kalau hubungan mereka ternyata tidak baik-baik saja," ujar Pak Arman kepada Bu Elis, sang istri.

     "Ibu juga sama, Pak. Apakah mereka baik-baik saja? Ibu takut kalau Nak Excel ternyata belum bisa mencintai Elyana. Bapak tahu sendiri Nak Excel sedatar itu pada anak kita," balas Bu Elis sadar kalau sikap Excel memang datar.

     Elyana urung membuka pintu belakang, setelah ia mendengar percakapan antara kedua orang tuanya. Elyana cukup terhenyak, dan sepertinya perasaan kedua orang tuanya, merasakan firasat yang buruk pada hubungan rumah tangga Elyana dan Excel.

     "Mbak, kenapa urung? Buka saja, lalu Mbak berdiri tanpa bicara seperti rencana awal Mbak," suruh Elida seraya mendorong kembali tubuh Elyana.

     "Sebentar, mbak sedang menenangkan hati dan pikiran mbak."

     "Ngapain harus menenangkan hati dan pikiran segala, tinggal keluar dan berdiri doang?" protes Elida menganggap enteng.

     "Baiklah." Elyana setuju. Dengan hati yang ragu, ia kembali menuju pintu lalu meraih gagang pintu dan mulai menguaknya.

     "Karokettttt." Suara pintu yang unik itu terdengar, meskipun sudah diusahakan pelan dan tidak bersuara.

     "Elida, tolong ambil piring ceper besar itu di lemari, untuk wadah ikan yang sudah masak," perintah Bu Elis tanpa menoleh ke belakang.

     Elyana tidak menyangkal bahwa yang dipanggil ibunya bukan Elida, melainkan dirinya. Elyana segera masuk kembali lalu mengambil piring ceper yang diminta sang ibu.

     "Kenapa, Mbak?" tanya Elida sembari menatap piring ceper yang sudah dipegang Elyana.

     "Ibu butuh piring ceper," sahut Elya sembari menuju pintu belakang dan membukanya.

     "Ini, Bu, piring cepernya." Elyana berkata sembari memberikan piring itu ke samping Bu Elis.

     "Nah bawa ke dalam, sebentar lagi ibu mau bikin sambal kecapnya. Biasanya kalau bakar ikan ini, yang membuat dan menyiapkan sambelnya adalah kakakmu. Dia paling jago buat," celetuk Bu Elis mengungkit nama Elyana.

     "Huk huk huk." Elyana tiba-tiba terbatuk, karena sejak tadi menahan diri untuk tidak berbicara sepatah kata pun di depan kedua orang tuanya.

     Seketika Bu Elis dan Pak Arman menoleh, sontak mereka tersentak.

     "Elyana!! Sungguh ini kamu Elyana?" seru keduanya kaget.

***

    Mereka kini sudah berada di meja makan, menikmati ikan bakar buatan Bu Elis dan Pak Arman. Obrolan kecil, sesekali terlontar di sela menikmati makan. Baik Bu Elis maupun Pak Arman belum tahu kalau Elyana datang ke rumah ini karena kabur dari Excel.

     Setelah makan bersama, Elyana segera memburu kamar, karena Nada tiba-tiba menangis dan menjerit memanggil Excel.

     "Papaaaa, hu hu, papaaaa." Elyana memeluk sang putri, seketika rasa sedih itu kembali muncul dan tidak kuasa lagi untuk menahan bulir bening yang ikut mengalir.

     "Ayo, bangun, Sayang. Sekarang kita berada di rumah nenek dan kakek. Nada pasti mimpiin papa, ya?" Elyana meraih tubuh Nada lalu memangkunya dan menghentikan tangisnya dengan mengusap-usap bahu sang putri.

     "Bu, sepertinya terjadi sesuatu dengan putri kita. Bapak menduga, mereka sedang ada masalah." Pak Arman menatap Bu Elis dengan perasaan sedih.

     "Sebaiknya kita tanyakan langsung pada Elyana, Pak. Kita harus berusaha mengorek apa yang sebenarnya terjadi. Kalau memang benar, itu artinya dugaan kita selama ini tidak salah. Nak Excel memang tidak pernah mencintai Elyana." Bisik-bisik itu terucap, saat Pak Arman dan Bu Elis mendengar Nada menangis dan menyebut papanya dengan suara yang terdengar sedih.

1
Uthie
Semoga bisa saling ikhlas menjalani takdir yg barunya yaa 👍🤗
Uthie
Wahhh.. wahhh... jangan sampai karena cemburu buta, malah gagalin rencana lamaran kamu, Rafka 😂😂👍
Dewi Oktavia
y tuhan,maka y jadi laki jangan bertingkah sekarang baru menyesal kan.
Dewi Oktavia
wih, cemburu begitu kuat😁
Ma Em
Makanya Rafka jgn marah dulu sama Elyana untung Elyana mau memaafkan Rafka karena kalau Elyana sdh kecewa susah untuk memberikan maaf pada orang yg sdh mengecewakannya .
Eva Wahyuni
Alhamdulillah Doble up.. makasih Thor 🥰..
Selamat tuk elyana dan Rafka ya, semoga tidak ada halangan dan rintangan smp hari H nya ya..
Tuk Excel, yang sabar, semoga kamu mendapatkan jodoh yang lebih baik lagi dari elyana.. Aamiin 🤲
Nasir: Sama2 Kak..
total 1 replies
Eva Wahyuni
ada yang cemburu toh 😄😄😄..
cemburu tandanya cinta 🤩..
lanjut Thor, semangat 💪💪💪
Farid Atallah
kok up nya dikit banget sih Thor 😥
Nasir: Makasih Kak..
Farid Atallah: semangat ya Thor 😚
total 3 replies
Uthie
jreenggg... jrenggg... 😆
Ma Em
Jangan sampai Rafka salah paham sebelum dengar penjelasan dari Elyana disangka Rafka Elyana akan rujuk dgn Excel .
Sri Widiyarti
Alhamdulillah diterima 😍
Dewi Oktavia
y sudah selesai tor😵‍💫, lanjut atau tidak 🙂‍↔️
Eva Wahyuni
digantung lagi Thor 😂..
ditunggu up selanjutnya ya Thor, semangat Thor 💪💪💪
Farid Atallah
aduh Rafka salah paham ni🙄
Farid Atallah
lanjut dong Thor 😥
Nasir: Bab 89 sudah up Kak... tungguin ya.
total 1 replies
sutiasih kasih
nasibmu xel.... mnyia"kn perempuan sebaik elya demi perempuan jalang murahan...
sutiasih kasih
klo km g mau khilangan elya.... knapa km mnikah lgi xel....
jdi manusia jgn maruk y xel...
Nasir: Kemaruk Excelnya...
total 1 replies
sutiasih kasih
bukankah km sdh mnikahi kekasih trcintanu xel....
jgn km sakiti hati elya lgi xel... dia sdh sngt trluka slm ini mnjdi istrimu.... bru tau km msih mnjalin hubungan dgn kekasihmu dunianya sdh hncur... apa lgi saat dia tau km sdh mnikah lgi....
Uthie
akhirnya... bentar lagiii bersatu 🤗🤗
Ma Em
Alhamdulillah Elyana sdh menerima lamaran Rafka tapi Rafka nya tdk tahu bahwa Elyana sdh dilamar sama dia, itu kejutan untuk Rafka, lanjut Thor ditunggu bagaimana nanti reaksi Rafka setelah tahu lamarannya sdh diterima Elyana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!