Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Dan Pertahanan Sitha Pun Runtuh
🍁 Happy Reading 🍁
Juna terus mencumbu Sitha dengan paksa, bahkan tangan Juna sekarang sudah merayap naik ke bagian paling privasi milik Sitha.
"Apa loe gak merindukan ini, Sit?" tanya Juna di sela-sela cumbuannya di leher Sitha dan aktivitas jari-jarinya yang sedang menari-nari di area privasi Sitha yang masih tertutupi celana kerja.
"Juna, please jangan begini, Jun!" mohon Sitha dengan suara lemah karena sudah kehabisan tenaga untuk meronta.
Juna pun berhenti dari aktifitas bibir dan jari-nya lalu menatap mata Sitha dalam-dalam.
"Jawab, apa loe gak menginginkan ini? Apa loe gak pengen mengulang percintaan panas kita seperti malam itu? Tatap mata gue kalau memang loe gak pengen, gue akan ngelepasi loe." tanya Juna sekali lagi.
Sitha menelan salivanya kasar. Sial!! Wajah Juna yang sedang diselimuti hasrat gairah ditambah deru nafas Juna yang tepat di wajah Sitha membuat gairah Sitha ikut terpancing.
Untuk beberapa detik mata mereka saling menatap dengan tatapan tak biasa.
"Jawab Sitha!" desak Juna dengan nafas yang tersenggal-senggal.
Sebisa mungkin Sitha menahan godaan tatapan gairah Juna, tapi sayangnya usaha kerasnya itu sia-sia dan benteng pertahanannya itu runtuh. Sitha pun melingkarkan lengannya di leher Juna lalu menempelkan bibirnya di bibir Juna. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Juna pun membalas ciuman Sitha sambil tangannya mengunci pintu ruang kerja-nya.
Ciuman pun semakin panas. Jethro pun menggendong Sitha seperti anak koala dan membawa Sitha ke sofa dengan bibir yang masih bertautan. Sesampainya di sofa, Juna pun membaringkan Sitha di sofa lalu menindih tubuh Sitha.
Juna pun menurunkan ciumannya ke ceruk leher Sitha sambil tangannya yang terampil membuka kancing kemeja Sitha. Racauan dan erangan kecil nan manja keluar begitu saja dari mulut Sitha. Mendengar suara sexy Sitha, Juna pun semakin gila mencumbu tubuh Sitha, ia menurunkan ciumannya ke dada Sitha.
Saat Juna sedang mencumbu dada-nya, tiba-tiba saja Sitha teringat kalau saat ini mereka ada di kantor.
"Jun, berhenti Jun.." ucap Sitha sembari mendorong kepala Juna.
"Kenapa? Bukannya loe juga pengen?" tanya Juna.
"Kita lagi kantor ini, Jun." jawab Sitha mengingatkan Juna.
"Terus kenapa? Ini kantor gue, ruang kerja gue!" balas Juna.
Mata Sitha melihat ke langit-langit ruang kerja Juna untuk melihat cctv.
"Tenang aja, di ruang kerja gue gak ada cctv." ucap Juna yang paham apa yang sedang Sitha cari.
Juna pun melanjutkan memberi sengatan-sengatan kenikmatan ditubuh Sitha. Sitha pun kembali terbuai. Tangan terampil Juna pun berhasil melucuti pakaian yang menempel di tubuh Sitha hingga tubuh Sitha polos.
Setelah tubuh Sitha polos, Juna pun mengulang memberi sengatan kenikmatan mulai dari bibir sampai di area paling privasi milik Sitha.
"Ah... Jun.. ah.." racau Sitha keenakan sambil menekan kepala Juna di bawah sana.
Tak ingin hanya dirinya yang merasakan enak, Sitha pun menarik kepala Juna dari bawah sana lalu gantian melucuti pakaian yang masih menempel di tubuh Juna. Kini sudah tidak ada sehelai benang pun yang menempel di tubuh Juna, Sitha pun melakukan hal yang Juna lakukan tadi padanya. Ia memberi sengatan-sengatan kenikmatan ditubuh Juna mulai dari bibir sampai jagung jumbo milik Juna. Dengan lihai-nya Sitha memainkan jagung jumbo Juna didalam mulutnya.
"Sssh.. ah.. Sitha.. enak banget Sit.." racau Juna sambil mengelus rambut Sitha.
Setelah beberapa menit membiarkan Sitha memainkan jagung jumbo-nya, Juna yang sudah tidak tahan ingin merasakan lebih dari kenikmatan goa bergigi pun langsung menarik kepala Sitha.
"Gue udah gak tahan lagi Sit." ucap Juna lalu menarik Sitha dan mendudukkan Sitha di atas pangkuannya lalu mengarahkan jagung jumbo-nya ke dalam goa lembab Sitha.
"Aaargh..." erangan pun keluar dari mulut keduanya begitu jagung jumbo terbenam sempurna di dalam goa lembab.
"Punya loe enak banget Sit.." racau Juna.
"Punya loe juga Jun." balas Sitha.
Sitha pun mulai menggerakkan pinggul-nya untuk merasakan sensasi yang lebih nikmat lagi.
Dan mereka pun mengulang percintaan panas mereka di ruang kerja Juna. Semua barang-barang yang ada diruang kerja Juna menjadi saksi bisu agresifnya aksi pasangan itu.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...