Pewaris Tahta Semesta

Setelah melakukan perjalanan cukup lama seraya menembus derasnya hujan yang terus mengguyur tubuhnya sejak pertama kali keberangkatannya, akhirnya Ling Tian kini sudah berada di jarak puluhan meter saja dari area Lembah yang di tujunya itu.

Dan ajaibnya, di posisinya saat ini, hujan yang dari tadi menjadi temannya itu mendadak berhenti. Menbuat jarak pandang Ling Tian yang sebelumnya cukup terbatas akibat kabut tebal itupun kini sudah tidak ada lagi.

Sehingga dia kini bisa melihat dengan jelas Lembah yang ingin di datanginya itu. Oleh karenanya, tanpa menunggu lama lagi Ling Tian pun langsung melangkahkan kakinya untuk memulai perjalanan barunya itu untuk mengeksplorasi Lembah yang terlihat sangat gelap gulita di depannya itu.

Dan sepanjang perjalanannya itu, Ling Tian melepaskan sedikit auranya untuk mengeringkan pakaian yang di kenakannya itu. Sebab dalam perjalanan sebelumnya, Ling Tian tidak menggunakan aura kekuatannya sama sekali untuk melindungi tubuhnya dari terjangan air hujan yang terus menerpa tubuhnya itu.

Dan hanya dalam waktu singkat, kini seluruh pakaiannya pun sudah kembali kering seperti tidak ada ada tanda jika dia sebelumnya pernah kehujanan.

Dan di waktu yang bersamaan, Ling Tian juga kini sudah menapakkan kakinya di pintu masuk Lembah tersebut atau lebih tepatnya dia kini sudah berdiri di depan jalur masuk yanh biasanya di gunakan oleh para kultivator saat memasuki Lembah tersebut.

Dan dari tempatnya itu, tubuhnya sudah langsung bereaksi dengan keadaan di sekitarnya atau lebih tepatnya mata kirinya itu langsung berubah warnanya menjadi hitam pekat saat merasakan aura kematian/kegelapan yang sangat pekat berasal dari Lembah di depannya itu.

Yang kemudian setelahnya Ling Tian langsung bisa melihat dengan jelas apa yang ada di dalam kegelapan yang tersembunyi di Lembah yang ada di depannya itu.

Dimana di area ratusan meter dari pintu masuk Lembah tersebut Ling Tian bisa melihat ada ratusan atau bahkan ribuan tengkorak manusia yang tersebar di segala penjurunya.

Yang mana tengkorak tengkorak tersebut sepertinya milik para kultivator yang tersesat di dalam Lembah tersebut dan meninggal pada akhirnya, karena mereka itu tidak bisa menahan aura/ energi kegelapan yang ada di dalam Lembah tersebut.

Atau bisa juga itu adalah tengkorak milik mereka para kultivator yang selamat dari Lembah tersebut, namun mereka itu langsung di bunuh oleh Ding Liren dan yang lainnya seperti apa yang di ceritakan oleh Ding Liren pada Ling Tian saat itu.

Memikirkan akan kemungkinan tersebut, Ling Tian hanya bisa kasihan pada mereka yang telah menjadi korban keganasan Ding Liren dan kelompoknya itu. Sebab harapan mereka untuk menjadi lebih kuat setelah memasuki Lembah tersebut harus pupus karena hal tersebut.

Kemudian setelah cukup lama mengamati semua itu, Ling Tian pun akhirnya memutuskan untuk memasuki Lembah tersebut.

Dan baru saja tubuhnya itu benar benar memasuki Lembah tersebut, aura kematian/ aura kegelapan yang ada di sana langsung masuk secara gila-gilaan ke dalam tubuhnya.

Yang mana itu terjadi karena kekuatan gelap yang ada di dantiannya itu menemukan makanan kesukaannya saat ini, yakni aura kegelapan dan kematian yang ada di Lembah tersebut.

Sehingga yang terjadi setelahnya kedua aura tersebut langsung di hisap masuk ke dalam tubuh Ling Tian oleh kekuatan gelap yang ada di dantiannya itu.

Dengan itu, Ling Tian pun tidak punya pilihan lagi selain menghentikan langkahnya di sana, guna melakukan meditasi terlebih dahulu untuk menyerap apa yang tengah di lahap oleh kekuatan gelap yang ada di dantiannya itu.

"Baiklah si rakus, mari ku lihat sejauh mana nafsu makan mu itu."

Setelah mengatakan itu, Ling Tian pun langsung memposisikan dirinya dalam keadaan bersila sebelum kemudian ia menutup kedua matanya untuk memasuki mode meditasinya.

Di bawah alam sadarnya, Ling Tian di buat takjub sekaligus terkejut pada waktu yang bersama an saat melihat apa yang tengah di lakukan oleh kekuatan berwarna hitam yang ada di dantiannya itu.

Sebab kini di depan matanya kekuatan tersebut layaknya lubang tanpa dasar yang terus melahap energi berwarna hitam yang berasal dari Lembah itu dengan kecepatan yang mengagumkan.

Sehingga entah sudah berapa lama Ling Tian berada dalam keadaan tersebut, namun yang jelas Ling Tian pun bisa merasakan jika kekuatannya mulai naik juga dengan kecepatan yang tak kalah mencengangkan dari apa tengah di saksikannya itu.

Membuat Ling Tian pun langsung buru buru kembali ke kesadarannya untuk menghentikan aktivitasnya itu, sebab jika itu di biarkan berlanjut Ling Tian khawatir jika kekuatannya akan naik ke tingkat yang tidak bisa lagi di terima oleh alam ini.

Yang pada akhirnya, dia akan langsung ditarik secara paksa oleh Hukum Semesta ke alam selanjutnya.

Dimana itu merupakan hal yang paling ingin di hindari oleh Ling Tian untuk saat ini, sebab dia masih ingin berkeliling di alam Tianxia ini terlebih dahulu. Sebelum nantinya dia memutuskan untuk melanjutkan petualangannya ke alam selanjutnya.

Lagi pula, dia pun masih belum melihat langsung kekuatan terbaru dari klan Ling nya setelah melakukan kultivasi tertutup menggunakan teknik pemberiannya itu.

Sehingga dia masih belum bisa memastikan apakah Klan nya itu sudah bisa dia tinggal untuk berpetualang atau tidak.

Kembali ke cerita.

Setelah berhasil menghentikan meditasinya itu, Lung Tian terlihat mengernyitkan dahinya setelah melihat sekelilingnya sudah jauh lebih terang keadannya dari pada saat pertama kali dia menginjakkan kakinya di Lembah tersebut.

Yang mana itu artinya, kegiatan singkat yang dilakukannya sebelumnya itu telah menghisap lebih dari 60% aura kematian & kegelapan yang ada di tempat tersebut.

Membuat dia kini bahkan bisa melihat langsung menggunakan mata normalnya tanpa bantuan mata kirinya lagi. Karena kabut hitam yang menjadi penyebab gelapnya keadaan Lembah tersebut sudah sangat menipis saat ini.

Namun untuk kultivator biasa selain Ling Tian, mungkin tidak akan menyadari perubahan yang terjadi pada tempat tersebut.

Sebab mereka itu tidak memiliki dua hal yang bisa membuat mereka melihat kedalam Lembah tersebut seperti yang Ling Tian lakukan saat ini.

Dimana keduanya adalah, Elemen Kegelapan dan juga Mata Kehancuran yang yang merupakan mata kiri dari Ling Tian.

Kembali ke Ling Tian.

Memikirkan apa yang sudah di perbuatnya itu, Ling Tian pun langsung merasa bersalah di hatinya. Karena itu sama saja dengan dia memonopoli Lembah tersebut untuk dirinya sendiri.

Namun saat tatapannya mengarah ke bagian dalam area Lembah tersebut, perasaan bersalahnya itu langsung lenyap begitu saja.

Sebab di sana dia bisa merasakan jika aura kegelapan dan kematiannya jauh lebih kuat dan lebih pekat dari pada area Lembah yang di tempatinya saat ini.

Namun meskipun begitu, untuk saat ini Ling Tian memutuskan untuk menghentikan perjalanannya itu sampai di sana saja.

Sebab dia ingin menggunakan area terdalam dari Lembah itu untuk meningkatkan kekuatannya nanti saat dia sudah siap untuk meninggalkan alam ini. Sekaligus dia ingin mencari tahu apa sebenarnya yang ada di bagian dalam Lembah tersebut.

Sebab dia memiliki firasat jika di dalam sanalah sumber dari penyebab mengapa Lembah ini bisa memiliki energi kegelapan dan kematian sepekat dan setebal itu, hingga membuat cahaya matahari bahkan tidak bisa menembusnya.