Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Rencana Karin
Malam hari sebelum acara pernikahan akan di gelar !!.
Karina tampak mondar mandir, di dalam kamar hotel yang menjadi tempat nya menginap.
Di tangan nya, terdapat sebuah tespack yang pagi tadi ia gunakan.
Dan hasil nya terdapat garis dua, yang artinya saat ini Karina tengah berbadan dua.
" Ya ampun, kenapa gue bodoh banget sih, bisa sampai kebobolan gini !". Gumam Karina tak bisa menyembunyikan raut wajah panik nya.
Wanita itu sejak tadi mondar mandir, sambil mengigit jari. Bingung apa yang akan ia lakukan, padahal besok adalah hari pernikahan nya dengan laki laki yang bahkan tak pernah ia lihat sebelum nya.
" Aku harus kasih tahu Andri, ya benar dia harus tahu kalau saat ini aku sedang hamil anak nya ". Dengan cepat, Karina meraih ponsel dan menghubungi nomor sang kekasih.
Satu panggilan langsung di angkat.
" Halo, aku ingin kita ketemu malam ini !". Kata Karina setelah panggilan terhubung.
" Bagaimana cara nya sayang, bukan nya malam ini kamu sudah di hotel tempat di adakan acara pernikahan mu esok hari ?".
" Pokok nya kita harus ketemu, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu Yan, aku bakal sherlock tempat nya !".
" Oke honey, aku tunggu !".
Tut ...
Panggilan di matikan, Karina mulai mengatur rencana agar diri nya bisa keluar dari kamar ini.
Tok
Tok
Tok
" Kak, kau tidak keluar. Semua nya ada di bawah dan sedang makan malam ?". Tanya sebuah suara yang tak lain adalah Alina.
Gadis itu memang di minta mama nya untuk memanggil sang kakak. Dan dengan senang hati, Alina memanggil kakak nya.
Gadis itu menyembulkan kepala nya di balik pintu, dan melihat sang kakak yang sedang berdiri sambil memainkan ponsel.
Karina menatap adik nya, seketika sebuah ide muncul di otak nya.
" Lin kemari, ada yang kakak ingin katakan sama kamu ". Ucap Karina dengan suara lembut, tidak seperti biasa nya yang selalu ketus dan acuh pada Alina.
Alina pun menurut dan masuk ke kamar sang kakak, meski hati nya sempat bertanya tanya, kenapa kakak nya yang biasa bersikap ketus dan cuek pada nya mendadak bersikap lembut.
" Ada apa kak ?". Tanya Alina dengan ragu masuk ke kamar sang kakak.
" Sini duduk, ada yang ingin kakak katakan sama kamu ". Karina sudah duduk di sisi ranjang dan menepuk samping nya meminta sang adik agar duduk di sebelah nya.
" Kamu tahu kan besok kakak akan menikah ". Alina pun mengangguk kan kepala.
Namun kening nya mengerut saat melihat wajah kakak yang tampak sedih.
" Kak Karin kenapa, kok sedih gitu ?". Tanya Alina menatap kakak nya.
" Kamu juga tahu kan, sampai saat ini kakak belum pernah lihat wajah calon suami kakak Lin. Kakak takut kalau ternyata laki laki yang akan kakak nikahi jelek dan memiliki sifat yang buruk !".
Alina terdiam, dia jadi teringat percakapan mama dan papa nya di saat malam lamaran ketika semua orang sudah pergi ke kamar masing masing.
Bagaimana jika apa yang di takutkan mama dan papa nya benar, jika calon suami kakak nya adalah pria tua dan yang lebih parah sudah memiliki istri. Karena selama ini, laki laki itu tak pernah mau menunjukan diri di depan sang kakak.
" Lin, kamu dengerin kakak kan ?". Ucap Karina lagi saat tak mendapati respon sang adik.
" Iya kak, aku dengerin kok. Lalu apa yang bisa aku bantu kak ?". Tanya Alina menatap kakak nya yang tampak sedih.
Karina pun tersenyum samar, diri nya tahu jika adik nya ini orang yang tidak tegaan, meski ia sering memperlakukan Alina dengan buruk dan tidak baik, tapi Alina tak pernah dendam dengan nya.
" Rencana nya kakak ingin pergi, untuk mencari tahu siapa yang akan menikah dengan kakak besok Lin".
" Tapi kalau mama dan papa tahu kak Karin pergi bagaimana ?".
" Justru itu, kakak ingin minta tolong sama kamu Lin. Kakak ingin kamu jangan bilang kalau kakak pergi, kakak janji hanya sebentar dan setelah kakak tahu, siapa yang akan menikah dengan kakak besok, kakak akan segera pulang ". Kata Karina meyakinkan.
Alina tampak terdiam dan berpikir, di satu sisi diri nya memang merasa iba dengan kakak nya, tapi di sisi lain, ia merasa ragu dengan permintaan sang kakak.
" Apa aku saja yang cari tahu, siapa yang akan menikah dengan kak Karin besok. Aku janji akan mencari tahu dan kasih tahu kak Karin setelah tahu siapa yang akan menikah dengan kak Karin besok ".
Karina tampak menggelengkan kepala, diri nya tak setuju, lagipula Karina tak mau repot repot mencari tahu siapa yang akan menikah dengan nya besok.
Karina hanya ingin keluar dan bertemu dengan sang kekasih.
" Gak Lin, biar kakak sendiri yang cari tahu. Kamu cukup bantu kakak agar mama dan papa gak curiga kalau malam ini kakak pergi !".
" Tapi kakak akan kembali kan ?".
" Tentu saja, setelah kakak berhasil mencari tahu siapa orang yang akan menikah dengan kakak, kakak akan segera kembali. Lagipula kakak besok akan menikah, jadi gak mungkin kakak pergi gitu aja ". Ucap Karin meyakinkan.
Dengan ragu, Alina pun menganggukan kepala nya, hal itu membuat Karin tampak tersenyum lebar dan memeluk sang adik.
" Terimakasih Lin,, kamu selalu baik sama kakak. Meski kakak selalu bersikap cuek dan ketus sama kamu !".
" Iya kak, aku gak masalah kok dengan semua sikap kakak. Mungkin kak Karin sedang capek saja ". Jawab Alina tersenyum tulus.
Hati nya terasa sangat senang setelah di peluk sang kakak untuk yang pertama kali.
" Ya sudah kalau begitu kamu bantu kakak keluar dari sini ya ". Alina pun mengangguk dan langsung menjalankan perintah kakak nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...