NovelToon NovelToon
Diandra

Diandra

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Balas Dendam / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Tamat
Popularitas:919.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: AfkaRista

"Mari kita bercerai, Di" ucap Saka

Diandra menatap Saka tidak percaya. Akhirnya kata itu keluar juga dari mulut suaminya. Hanya demi perempuan lain, Saka rela menceraikan dirinya. Apa yang kurang dengan dirinya hingga Saka sekejam itu padanya?

"Kamu pasti sudah tidak sabar untuk menikahi perempuan itu, kan?"

Saka menatap Diandra lekat, Jujur dia masih mencintai Diandra. Tapi kesalahan yang dia lakukan bersama Vika terlanjur membuahkan hasil. Sebagai pria sejati, tentu Saka harus bertanggung jawab.

"Vika hamil anakku. Bagaimanapun aku harus menikahinya"

"Kalian bahkan sudah sejauh itu? Kamu hebat, Mas. Tidak hanya menorehkan luka di hatiku, kamu juga menaburinya dengan garam. Kamu sungguh pria yang kejam!"

"Aku minta maaf" lirih Saka

Tidak ada yang bisa menggambarkan sehancur dan sekecewa apa Dian pada suaminya.

"Baik. Mari kita bercerai. Aku harap kamu bahagia dengan perempuan pilihanmu itu!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Saka mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Pikirannya kacau. Kepalanya pusing. Kehilangan uang lima milyar tentu bukan hal sepele. Ia tahu betul bagaimana kerasnya bekerja untuk mendapatkan uang. Tapi hanya karena kecerobohan yang istrinya lakukan, dalam beberapa menit ia tidak hanya kehilangan uang tapi juga kerja sama yang tentunya menguntungkan untuk perusahaannya di masa depan.

"Kenapa semua jadi seperti ini?" tanyanya pada diri sendiri. Menyesal tentu saja. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Menyesalpun tidak ada gunanya.

Yang Saka butuhkan saat ini adalah menenangkan diri. Biasanya, jika ia sedang down seperti sekarang, hanya ada dua orang yang bisa memberinya ketenangan. Diandra dan Bundanya, Hastari. Tapi sekarang kedua wanita itu tidak ada yang bersamanya. Dian bukan lagi bagian dari hidupnya. Dan Bunda, wanita yang melahirkannya itu masih marah padanya. Meski demikian, Saka memutuskan pulang ke rumah Bunda. Itu lebih baik daripada ia bersama Vika. Istrinya itu semakin hari semakin membuatnya mengelus dada.

Perjalanan sudah Saka tempuh selama beberapa jam. Sebentar lagi dia akan sampai di rumah Bunda. Rumah masa kecilnya sebelum ia merantau ke ibukota dan bertemu dengan Diandra.

🍀🍀🍀

Saka menghentikan mobilnya begitu sampai di depan rumah Bunda. Ia tidak langsung masuk, tapi justru memandangi rumah bergaya tua tersebut. Setelah berdiam beberapa menit, Saka memutuskan turun dari mobil. Ia membuka pagar besi warna hitam sebatas dadanya itu.

"Apa terjadi sesuatu sampai kamu kemari tengah - malam?"

Saka berjingkat kaget ketika Bunda tiba - tiba ada di belakangannya. "B-bunda"

"Apa yang membawamu kemari tengah malam begini?"

"Setelah sekian lama tidak bertemu, setidaknya Bunda memberiku pelukan hangat" cibir Saka

Hastari melangkah lebih dulu memasuki rumah di susul oleh Saka.

"Bun ... Bunda nggak kangen sama aku?" tanya Saka memeluk wanita paruh baya itu dari belakang.

Hastari melepas pelukannya lalu menghadap pada sang putra. "Apa yang sudah wanita itu perbuat?" tanya Hastari serius

Saka berdecak, "Bun ... Vika itu istriku. Dan dia sedang mengandung cucu Bunda"

Wanita paruh baya itu memutar bola mata malas. "Keputusanmu menikahi wanita itu tidak kamu bicarakan dengan Bunda. Dia istrimu. Istri pilihanmu tanpa persetujuan Bunda!"

Saka menghela nafas, rupanya wanita kesayangannya itu masih marah padanya. "Apa yang harus aku lakukan supaya Bunda tidak marah lagi padaku, hm?"

"Kalau kamu bisa mengembalikan Dian sebagai menantu Bunda. Bunda tidak akan marah lagi padamu!"

"Bun ... Bunda tahu itu hal mustahil. Dian tidak akan mau lagi padaku. Aku sudah menyakitinya terlalu dalam. Luka yang aku torehkan bahkan mungkin tidak akan pernah bisa dia lupakan seumur hidup. Apalagi ternyata Dian-"

"Dia seorang pewaris tunggal keluarga kaya raya!"

"Bunda tahu?" tanya Saka tak percaya

Hastari melipat kedua tangannya. "Berita tentang pewaris DV Grup sudah menyebar ke seantero negeri. Bagaimana mungkin Bunda tidak tahu"

"Karena itulah aku tidak mungkin kembali pada Diandra" lirih Saka

Hastari menatap Saka dengan tajam, "Dian tidak akan mau kembali padamu, bukan karena derajat kalian yang berbeda! Tapi karena kamu bukan pria yang pantas di pertahankan apalagi di perjuangkan. Hal yang di pegang teguh dalam sebuah rumah tangga adalah kejujuran dan kesetiaan! Tapi semua itu tidak ada padamu! Kamu ingkar! Kamu khianat! Dan kamu sudah menyakiti Dian terlalu banyak. Bunda justru bersyukur karena Dian tidak di takdirkan hidup bersama kamu selamanya! Dia berhak mendapatkan pria baik di luar sana. Dan yang pasti, pria itu bukan kamu!!"

Saka menatap Bunda dengan mata berkaca - kaca. "Aku tahu aku salah, Bun. Aku memang bersalah. Tapi tidak bisakah aku mendapat sedikit belas pengampunan dari Bunda? Bunda satu - satunya wanita yang bisa mengerti aku. Kalau Bunda juga marah dan tidak peduli padaku, aku harus berkeluh kesah pada siapa?"

Sebagai seorang ibu, Hastari tentu iba melihat Saka. Wanita paruh baya itu menghela nafas panjang. "Ka ... Bunda tidak marah padamu. Kamu tahu betul sesayang apa Bunda padamu dan juga Diandra. Bunda hanya kecewa dengan tindakanmu! Kamu tidak hanya menyakiti Dian, Ka. Kamu juga membuka kembali luka lama Bunda"

Saka memeluk Bundanya, "Aku minta maaf, Bun. A-aku minta maaf. Maaf sudah mengingatkan Bunda pada luka itu. Maafkan aku!"

Rapuh, itulah yang Saka rasakan sekarang. Sesak di dalam dada terlalu menumpuk membuat pria itu tak mampu menahan air matanya. "A-aku tahu salah, Bun. Dan aku menyesali semua yang sudah terjadi. Aku adalah pria terbodoh karena menyia - nyiakan dan menyakiti wanita sebaik Diandra"

Hastari memeluk Saka dengan erat. Ia bisa merasakan bahwa saat ini Saka tidak baik - baik saja. "Menyesal sekarang tidak ada gunanya, Ka. Semua sudah terlambat. Bunda hanya menyayangkan kenapa kamu tega menduakan Dian, Ka. Apa kurangnya Dian sampai kamu tergoda oleh Vika?"

"Aku tidak tahu kenapa aku sampai terjerat dengan pesona Vika, Bun. Padahal aku tahu betul, Dian itu istri yang sempurna. Bahkan saking sempurnanya, dia bisa melakukan semua hal tanpa bantuanku"

"Dan sekarang kamu baru menyadari jika Dian jauh lebih baik dari istrimu itu kan?"

Saka tersenyum, "Tapi bagaimana pun, sekarang Vika yang menjadi istriku. Baik dan buruknya dia adalah tanggung jawabku sekarang. Dia menantu Bunda"

"Bunda tahu, tapi entah kenapa Bunda masih berat menerimanya sebagai menantu. Bunda belum bisa menggantikan posisi Dian di hati Bunda"

"Saka paham, Bun. Saka tahu bagaimana kedekatan Bunda dengan Dian dulu. Jelas bukan perkara mudah melupakan semuanya. Tapi kalau boleh Saka meminta, tolong buka hati Bunda perlahan - lahan untuk istri Saka, ya"

"Bunda akan berusaha. Tapi jangan paksa Bunda"

Saka mengangguk, dia kembali memeluk Bundanya dengan erat. "Terima kasih, Bun. Terima kasih sudah mau memaafkan dan memahami Saka"

"Itu karena Bunda adalah ibu kamu. Seorang ibu tidak mungkin tidak memaafkan anaknya sebesar apapun kesalahan yang di perbuat sang anak"

"Bunda benar" Saka memeluk kembali ibunya, "Bunda adalah ibu terbaik di dunia ini. Bunda selalu menjadi tempat ternyaman untuk Saka pulang. Bunda adalah orang yang paling mengerti Saka"

"Dulu kamu memiliki Dian sebagai tempatmu pulang. Tapi dengan tidak tahu dirinya kamu malah membuangnya seperti sampah"

Saka mencium pipi Bunda berkali - kali. "Bunda sudah memaafkanku. Tapi masih suka nyindir"

"Bunda hanya mengingatkan apa yang sudah kamu lakukan!"

"Aku tahu, Bun. Aku masih ingat betul semua kesalahan yang sudah ku perbuat pada Dian"

"Bagus kalau kamu sadar diri"

"Aku akan meminta maaf dengan tulus pada Dian, Bun. Meski sulit, aku tidak akan menyerah. Karena aku yakin, hanya maaf tulus dari Dianlah hidupku akan menjadi damai"

Hastari mengangguk kemudian menatap Saka, tatapan mata putranya terlihat kosong. Seperti ada beban berat yang sedang ia pikul. "Ka ... Bunda yakin ada hal penting yang terjadi sampai kamu datang kemari tengah malam begini, kan? Sebenarnya apa yang terjadi? Kamu belum menjawab pertanyaan Bunda tadi" cecar Hastari

Saka menatap Bunda dengan senyuman, "Aku hanya merindukan Bunda" elak Saka

"Bunda sangat mengenalmu. Kamu tidak akan bisa berbohong pada Bunda sekecil apapun itu"

"Saka baik - baik saja, Bun. Jangan khawatir"

"Kamu tidak baik - baik saja, Ka. Bunda yakin itu. Kamu kemari pasti ingin bercerita kan? Lalu kalau kamu memilih diam, untuk apa menemui Bunda?"

Saka menghela nafas kemudian menatap Bundanya ragu. "Aku ... bangkrut, Bun. Aku bukan lagi Saka yang dulu. Sekarang aku tidak punya apa - apa lagi"

Deg

1
Tina Sulaiman Nata
lah numpang di harta emak nya dian
evi carolin
lama lama cila jd gila /Facepalm/
evi carolin
kelazzz.... Dian...😎😎😎
evi carolin
kereeennn bunda,hati hati saka jgnkan sumpah,ucapan seorg bunda aja adalah doa dan pst jd kenyataan
Dewi Dama
maka nya jangan jadi perusak rumh tangga orang alias PELAKOR...jadi hidup nya gk .tenang...sykuriiinnnn
Yu Ningsih
hasil karya yg bagus, alur cerita nga membosankan..
Yu Ningsih
dilanjut di sini aja thor... biar lebih nyambung alurnya
Lestari Pesek
Diandra jngn terlalu demdam ny
farida nugrahini
disini aja
flower
kalau nga paham bahkan sampe ga mudeng berarti yg baca loncat2 kaka othor wkwk
Lestari Pesek
hancur kan vika
Lestari Pesek
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Lestari Pesek
mantap
Arkan Nuril
harusnya biar saka tau sendiri kalau Vika selingkuh seperti dulu Diandra yg melihat secara langsung saka dg Vika selingkuh
Arkan Nuril
wawwww wawwww, lanjut Thor, makin seru
Lestari Pesek
/Drool//Drool//Drool//Drool/
Arkan Nuril
bahagia nyaaaa 🥰🥰🥰
Lestari Pesek
/Drool//Drool//Drool//Drool/
Kozuki Shin
lanjut thor
Lestari Pesek
rasain tu hancur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!