Arinsa, sorang dokter residen tahun ke-4 meninggal karena kelelahan. Tapi dia tiba-tiba membuka matanya dan melihat suasana yang jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya.
" Weeeh dimana ini, bukannya aku sudah mati? Beeeuh diiiingiiin."
Awalnya Arinsa tidak bisa mengetahui situasi nya hingga dia mendapatkan semua ingatan dari tubuh ini.
" Putri terbuang, dasar bajingan. Mereka yang tidak bisa mengendalikan kelaminnya tapi anak yang jadi korban. Tenang saja Arinsa, nama kita sama-sama Arinsa. Aku akan membalas semua rasa sakit hatimu. Dan kamu bisa istirahat dengan tenang. Kerajaan ini, akan aku hancurkan dengan tanganku."
Bagaimana cara Arinsa bertahan hidup dengan status barunya sebagai Putri Arinsa De Rouglas?
Dan bagaimana cara dia membalas dendam pemilik tubuh asli yang sudah diabaikan oleh keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAP 34
Drap drap drap
Raja Flamenco dan Ratu Beatrix keluar dari istana bersama setelah mendapatkan kabar tentang mencairnya salju Rou. Mereka pada awalnya sangat tidak percaya, namun ketika sampai di luar dan melihat tak ada lagi warna putih yang dibanggakan, menjadikan mereka mengerti.
Genangan air dimana-mana, bahkan menurut laporan beberapa wilayah yang disampingnya ada bukit, menjadi banjir.
" Ini bagaimana bisa begini? Kenapa tiba-tiba semua saljunya mencair?"
Raja Flamenco nampak kebingungan. Dia berlarian kesana kemari melihat situasi. Dan semuanya benar-benar menghilang. Salju yang mereka banggakan, tak lagi ada.
Pun dengan Ratu Beatrix, dia seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang ini. Berkali-kali dia mencubit pipinya sebagai perasaan bahwa ini bukanlah mimpi. Meskipun sebenarnya dia berharap ini semua merupakan mimpi, dan ketika bangun semua masih seperti yang sebelumnya. Tapi sayangnya tidak, apa yang dilihat oleh matanya itu semuanya benar adanya.
" Bagaimana ini bisa terjadi, salju kita, harta benda kita yang berharga, kenapa jadi begini, Suamiku? Kenapa tiba-tiba semuanya menjadi air? Bukankah salju di Rou abadi. Sudah ratusan tahun tidak pernah membeku walau matahari bersinar sangat cerah, lalu, lalu mengapa ini mencair ketika malam?"
Ratu Beatrix menggoyangkan tubuh suaminya. Dia sangat syok, dan sang raja pun demikian. Raja Flamenco hanya bisa terbengong melihat semuanya hancur. Ya hancur, karena itu adalah hal yang begitu dibanggakan dari generasi ke generasi.
Salju abadi, destinasi wisata yang bisa membuat Rou menjadi sangat kaya. Tempat yang dicari oleh orang-orang dari bagian benua sebelah selatan yang tidak pernah merasakan apa itu musim dingin. Ini sungguh bencana yang sebenarnya. Bencana yang sang raja tidak akan tahu bagaimana menanganinya.
Dia juga tidak bisa langsung meminta tolong kepada negara lain di sekitarnya. Dia juga tidak bisa langung meminta tolong kepada kekaisaran Sein ataupun Aterna karena dia tidak ikut dalam bagian dari kedua kekaisaran tersebut. Harus butuh proses yang lama agar bantuannya di setujui.
" Baginda! Baginda! Para rakyat meminta bantuan. Rumah-rumah mereka semua hancur karena terkena banjir dadakan. Saat ini mereka sudah di depan gerbang kerajaan untuk meminta perlindungan tempat dan juga makanan. Bagaimana ini Baginda!"
Diam
Raja Flamenco hanya diam tanpa menjawab apapun. Di malah melenggang pergi masuk ke dalam istana. Menghindari semua laporan yang masuk.
Ratu Beatrix juga mengikuti suaminya. Dia mana mau mengurusi hal yang merepotkan begini.
" Baginda, ini bagaimana?" Sang ajudan mengikuti kemana pun raja berjalan. Dia merasa khawatir dengan apa yang terjadi pada rakyat.
" Diam lah. Jangan membuatku pusing. Bahan makanan di tempat kita bagaimana?"
" Maaf Baginda, tapi tidak terlalu banyak. Karena belum lama ini kita kan mengadakan pesta ulang tahun putra mahkota."
" Cih, sialan!"
Raja Flamenco berdecih kesal. Dia jelas tidak suka hal semacam ini. Namun memang saat mengadakan pesat besar untuk Ariga, dia banyak mengeluarkan anggaran kerajaan. Tamu yang diundang sangat banyak dan berasal dari negara-negara lain. Dia tentu harus memberikan yang terbaik untuk menjamu mereka.
" Apa kita tidak bisa memesan lagi?"
" Sayangnya, tidak Baginda. Karena, karena ada batasan terhadap negara yang tidak terikat oleh kekaisaran."
Raja Flamenco nampak bingung. Dia tentu tahu akan hal itu. Dan sebelumnya, dia sama sekali tidak pernah terpikirkan akan kesulitan seperti ini. Dia yang selama ini sombong, bahwa negaranya tidak perlu bergabung di kekaisaran mana pun karena merasa mampu. Siapa sangka saat ini dia akan sangat kesulitan.
" Kirim surat surat dulu, dan minta bantuan. Kirim ke semua negara yang punya hubungan baik dengan kita."
" Baik Baginda."
Tap tap tap
Sang ajudan langung berlari menuju ke ruang kerja. Sedangkan Raja Flamenco, dia mengusap wajahnya kasar. Bagaimana semua ini bisa terjadi. Mengapa hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya, kini tiba-tiba menjadi seperti sekarang ini.
" Ada apa sebenarnya. Bukankah salju Rou adalah kutukan abadi Naga Es. Lalu, mengapa sekarang melebur begitu saja?"
TBC
Halo teman-teman, besok othor libur dulu ya Up nya. Mau lebaran hahahha.
Selamat hari raya idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin untuk semua pembaca yang merayakan.
Bagi yang tidak merayakan, selamat liburan ya. Tetap jaga keamanan dan kesehatan.
wow apakah naga es disana? lagi kak jadi g sabar nih /Proud/
ayo reader sawerannya biar othor semangat /Kiss/
semoga tidak akan menjadi bibit hama untuk kehidupan arinsa /Sweat/
kangen banget nih, Ama othor juga walaupun lebih banyak Ama babang Glen /Smirk//Sly/