Devano Hanoraga, pria dingin yang super rich, perfeksionis, berkuasa, dingin, tegas dan tak takut mati yang menjadi pengusaha hebat dan tak kenal ampun selalu menjadi incaran para wanita yang selalu ingin hidup mewah tanpa ingin bekerja keras.
Ia tak sengaja menolong gadis cantik yang bekerja di Bar milik sahabatnya sebagai pelayan untuk membiayai kuliahnya saat dirinya dijual untuk melunasi hutang judi Kakak tirinya.
Yesica Anastasya, gadis cantik yang terpaksa bekerja di Bar untuk membiayai kuliahnya dan juga untuk membiayai Ibu tirinya yang pemalas dan Kakak tirinya yang senang berjudi.
"Jadilah wanitaku maka aku akan melunasi hutang Kakakmu." Devano.
"Aku bersedia menjadi wanitamu asal kau izinkaan aku melanjutkan studyku." Yesica.
"Deal."
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Apakah Devano akan jatuh hati hingga sejatuh-jatuhnya pada sugar Baby yang ia tolong dan selamatkan dari Ibu dan Kakak tirinya?
Follow:
Fb: Isti
Ig: istikomah50651
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
“Kris, kita ke butik dulu. Aku tak ingin membawanya dengan penampilan seperti ini,” titah Devano.
“Baik, Tuan muda.”
“Tunggu dulu, untuk apa pergi ke butik. Bukankah kita bisa pulang terlebih dulu untukku mengganti pakaianku dengan yang lebih baik? Mengapa harus pergi ke butik?” tanya Yesica yang sebenarnya tak ingin pergi ke butik.
“Apakah kau akan berpenampilan seperti ini untuk bertemu calon mertuamu? Setidaknya berikan yang terbaik untuk mereka agar mereka terkesan di hari pertama bertemu,” ucap Devano dengan tegas.
“Baiklah, aku akan menurutimu,” akhirnya Yesica hanya bisa menurut.
Mobil melaju menuju butik tempatnya biasa membuat jas untuk dirinya sendiri. Butik tersebut juga membuat pakaian wanita, bahkan gaun dan dresh pun tersedia. Mereka juga menawarkan jasa rias profesional.
Mobil berhenti di area parkir, Devano turun setelah Kris membukakan pintu mobilnya. Ia menggenggam tangan Yesica erat dan berjalan mengajak gadis kecil itu.
“Selamat datang, Tuan Vano,” sambut pelayan butik.
“Panggilkan Chelsea,” titahnya.
“Baik, Tuan. Silakan Anda menunggu diruang VIP terlebih dulu. Pelayan kami akan menyediakan minuman dan camilan,” sahutnya mengantarkan Devano menuju ruang VIP lalu kemudian pergi untuk memanggil pemilik butik yang tak lain adalah teman Devano sendiri.
Tak lama datang wanita cantik bergaun seksi berwarna biru muda yang menampilkan kemolekan tubuhnya yang kemungkinan adalah Chelsea. Wanita menghampiri Devano dan duduk di pangkuannya sambil mengalungkan tangannya di leher Devano. Yesica yang melihat adegan itu menelan salivanya sambil membelalakkan matanya, ia ingin menegurnya tapi takut salah karena itu adalah dunianya Devano, pikirnya.
“Hai, Sayang. Tak biasanya kau datang. Apakah ada yang kau inginkan?” tanya Wanita tersebut manja.
“Kau tak pernah berubah, Chelsea. Apakah kau tak melihat aku datang dengan seorang wanita? Bagaimana jika wanitaku cemburu dan ngambek?” ucap Devano, ujung matanya melirik pada Yesica ingin melihat reaksi gadis kecil itu. Chelsea menoleh pada Yesica, menatapnya dari kepala hingga kaki.
“Kamu tak salah mengatakan kalau dia adalah wanitamu? Dia bukan seorang wanita. Dia masih gadis belia, Vano. Kau tak bisa membodohiku,” protes Chelsea.
“Yah, dia memang gadis kecil, tapi dia calon Nyonya muda Hanoraga. Bukankah sama saja kalau dia adalah wanitaku?” Devano mengatakan kalau Yesica adalah calon Nyonyanya, tentu saja hal itu membuat Chelsea terkejut hingga bangun dari pangkuan Devano.
“Kamu pasti bercanda kan? Aku tak pernah mendengarmu menggandeng wanita mana pun, lalu sekarang kau datang dengan membawa seorang gadis kecil dan mengatakan kalau dia adalah calon Nyonya mudamu. Apakah kau seorang pedo*il, Vano? Dia masih belia sedangkan kau?” Chelsea menunjuk pada Devano bergantain pada Yesica dengan raut wajah yang sulit mengartikan apa yang ia saksikan.
“Ah sudahlah, mungkin seleramu memang gadis kecil sepertinya. Jadi, mau apa kau datang padaku?” tanya Chelsea mengalihkan pembicaraan pada tujuan utama kedatangan Devano.
“Dandani dia, aku akan membawanya menemui Mamah dan Daddy. Jangan pakai lama karena sebentar lagi jam makan siang. Aku mengataka pada Mamah kalau aku sedang dalam perjalanan pulang,” ucap Devano mengatakan tujuannya datang menemui Chelsea.
“Oke, aku akan membuat gadis kecilmu ini terlihat cantik.”
“Biarkan dia tetap natural, Chel. Jangan mendandani dia melebihi usianya, aku tak ingin menipu mereka, aku ingin mengenalkannya apa adanya dia. Seorang gadis kecil yang akan menjadi Nyonya muda dari pengusaha berlian tersukses dinegara ini,” pinta Devano.
“Cih, dasar sugar Daddy mesum. Ayu Sayang, ikut aku ke ruang ganti. Aku akan membuatmu terlihat cantik natural seperti permintaan jomblo karatan itu,” ajak Chelsea, Yesica sedikit terkikik mendengar sebutan Chelsea pada Devano.
Chelsea membawanya ke ruang ganti, ia memberikan beberapa dresh santai untuk dicoba oleh Yesica. Setelah dresh yang cocok dipilih, Chelsea mendandani Yesica sesuai dengan permintaan Devano. Tangannya begitu terampil menari di atas wajah polos Yesica dan merajut rambut panjangnya.
“Kau sungguh sangat cantik, beruntung sekali si jomblo itu mendapatkan daun muda sedangkan kau mendapatkan daun yang sudah tua. Cih, dia tak pernah terdengar menggandeng wanita, sekalinya membawa wanita malah seorang gadis polos yang cantik sepertimu. Kukira dia akan mendapatkan perawan tua sebagai istrinya,” gerutu Chelsea setelah memuji Yesica.
“Yang beruntung adalah saya, Nona Chelsea. Saya berhutang budi dan nyawa padanya. Jika saya menolak menikah dengan pria hebat seperti Tuan Vano maka saya adalah gadis yang bo*oh. Meski saya tak menyukainya, tapi tak ada jaminan jika suatu hari nanti saya akan tetap tak menyukainya. Cinta akan tumbuh dengan seiringnya waktu jika tetap bersama, maka dengan perlahan saya akan menyukai Tuan Vano dengan hati saya yang tulus,” tutur Yesica membuat Chelsea begitu terpesona akan kelembutan gadis kecil itu.
“Sepertinya hanya kau perempuan yang bisa meluluhkan hatinya yang beku itu. Kamu tahu? Banyak wanita yang datang dan rela menyerahkan tubuhnya hanya untuk pria itu, tapi dia selalu menolaknya dengan kejam. Aku sempat berpikir kalau dia itu dengan Kris.” Chelsea mengangkat kedua tangannya di samping telinga dengan jari berbentuk huruf V yang dinaik turunkan, Yesica yang paham apa maksudnya terkekeh.
“Tuan Vano normal kok, Nona Chelsea. Anda tak perlu khawatir dia belok,” ucap Yesica, bagaimana ia bisa lupa hal yang terjadi pagi ini saat di atas tempat tidur, ia merasakan sesuatu yang mengganjal dibo*ngnya.
“Apakah dia sudah membelah durennya?” tanya Chelsea dengan raut penasaran.
“Tuan Vano bukan pria yang semacam itu, Nona. Tapi saya yakin kalau dia normal kok. Sebaiknya kita menemuinya, dia sudah lama menunggu. Saya takut Tuan dan Nyonya besar Hanoraga kelamaan menunggu,” ajak Yesica.
“Ah iya, kamu benar. Ya sudah, ayu menemui pangeranmu itu.”
Yesica berjalan keluar dari ruang ganti menuju ruang VIP di mana Devano berada.
“Hei, jomblo karatan. Lihatlah gadis kecilmu ini, bukankah dia cantik bagaikan bidadari.”
Devano mengangkat kepalanya yang sedang menatap layar ponsel mengalihkannya pada Yesica. Seketika dia terpesona pada kecantikan gadis kecil itu sampai terlihat seperti orang bo*oh.
“Hm, cantik,” gumamnya.
“Sudah sana pergi, atau Tante dan Om akan kelamaan menunggu.” Chelsea sengaja mendorong tubuh Yesica agar mendarat di pelukan Devano, dengan sigap Devano bangkit dan menangkap tubuh tersebut agar tak terjatuh.
“Kamu tak apa?” tanyanya.
“Hm.” Yesica menganggukkan kepalanya.
“Kris, bawa Tuanmu yang bo*oh itu pergi, sakit mata aku melihat kebo*ohannya,” pinta Chelsea.
“Baik, Nona. Tuan, mari kita pergi, Nyonya besar pasti sudah menunggu Anda,” ajaknya.
Mereka pun pergi meninggalkan butik milik Chelsea menuju kediaman Hanoraga.
“Semoga kau bahagia, Vano. Selamat sudah menemukan tambatan hatimu. Andai Lucas bersedia membalas perasaanku, mungkin aku juga akan bahagia sepertimu,” gumam Chelsea yang sangat menyukai Lucas, tapi Lucas hanya menganggapnya sebagai teman saja dan tak lebih.
*****
Malam ini aku bakal up 3bab yah kak, ditunggu ajah masih review🙏😊
3 sahabat yang sudah menemukan kebahagiaan nya.