NovelToon NovelToon
Good Bad Princess

Good Bad Princess

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Keluarga / Fantasi Wanita / Menjadi bayi / Chicklit / Tamat
Popularitas:877.3k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Qianlu adalah putri dari sebuah keluarga jenderal terpandang. Namun sayangnya hidupnya tidak bahagia, akibat dia sendiri, datangnya seorang selir dan juga anak nya membuat ibu nya tersingkir dan mengakibatkan sikapnya menjadi arogan.

"Jika seandainya aku bisa memutar waktu kembali, maka aku tidak mau menjadi seperti ini...." ujarnya ditengah ambang kematian.

"Dimana aku...."

"Qian! Lihatlah ayahmu sudah kembali!"

"Aku menjadi kecil?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa?

Yeong tampak bolak-balik dan memperhatikan makanan serta hiasan kecil di kediaman. Dia ingin memberikan penyambutan untuk kedatangan suaminya.

Suaminya yang merupakan seorang jenderal tak jarang keluar untuk berperang atau pun memeriksa wilayah kerajaan ataupun perbatasan . Menjadi seorang istri jenderal yang disegani di sebuah kerajaan, tidak menjadikan Yeong sombong ataupun semena-mena. Dia adalah seorang wanita yang lemah lembut dan baik serta memiliki wawasan yang luas.

"Apa ini sudah nyonya?" Tanya salah seorang pelayan.

Yeong mencoba makanan yang ada di sendok itu. "Ya, ini sudah cukup. Enak sekali." Ucap Yeong.

"Kau bisa sajikan."

"Baik nyonya."

"Semuanya tampak bagus... Aku akan memeriksa Yong Zheng dulu." Yeong bergegas menuju putra sulungnya, karena dia ingin melihat keadaan putranya itu, apakah sudah minum obat atau belum.

"Yong Zheng....." Baru saja Yeong masuk, terlihat putranya duduk di melihat pesona malam dari jendela.

"Putraku, kau sudah makan? Maaf ya, ibu sedang memeriksa semuanya."

"Tidak apa Bu. Aku sudah makan dan minum obat, tapi bisakah ibu katakan pada nenek agar tidak memberikan ku obat lain? Aku tidak suka Bu." Jelas Yong Zheng.

"Ibu akan katakan nanti." Ucap Yeong.

"Kau menunggu ayah?"

"Tidak juga. Aku hanya belum mengantuk." Balas Yong Zheng, Yeong tersenyum tipis mendengarnya.

"Ikut dengan ibu? Kita tunggu ayahmu di gerbang?" Yong Zheng menoleh pada ibunya.

"Ibu yakin?"

"Kenapa bertanya begitu?"

"Ya, karena biasanya Qian akan selalu berbuat ulah dan berakhir ayah tidak menatap padaku." Ada gurat sendu di wajah putranya, tapi itu tidak bertahan lama.

"Lagipula Bu, aku tidak masalah. Aku sudah biasa, ayah akan melihat ku setelah Qian tertidur."

"Bukan begitu putraku...."

"Lalu bagaimana Bu? Lagipula, aku hanya membuat malu dengan kecacatan ku. Bahkan Nenek pun terus menerus memberikan ku obat, dan dia tidak meminta ku untuk keluar. Kenapa? Tentu saja aku membuat malu!"

"Jangan bicara begitu... Jangan, kau tau kau bisa sembuh nak. Itu hanya butuh waktu, ayahmu mengusahakan untuk pengobatan mu. Jangan berpikir begitu. Kami berdua menyayangi mu, begitu juga pada adikmu, jadi jangan berpikir seperti itu lagi. Kalau kau tidak mau menyambut kedatangan ayah mu, tidak apa. Tapi berkumpul di meja makan, mau kan? Kita makan lagi, kali ini bersama."

"Ibu duluan saja, sebaiknya urus Qian dulu karena kalau tidak....."

"Ibu!" Suara manis terdengar mendekat. Benar saja, Qian datang dengan gaun cantiknya yang bewarna hijau.

"Qian!" Yong Zheng hanya mendengus melihat kehadiran adiknya itu. Pasti akan ada drama lagi, begitulah yang biasanya terjadi.

"Ibu, apa aku cantik? Gaun ku bagus tidak?" Tanya Qian dengan memutar tubuhnya.

"Kau sudah sembuh putriku?"

"Iya! Aku sudah baik. Apa aku cantik Bu?"

"Iya, putri ibu cantik. Cantik sekali."

"Ibu juga cantik.... Kakak! Kenapa kakak belum bersiap juga?" Yong Zheng mengalihkan pandangannya menuju adiknya itu.

"Bersiap untuk apa?"

"Tentu saja penyambutan ayah! Kakak harus bersiap kan? Kenapa belum juga?"

"Kau saja, aku tidak......"

"Hei apa yang kau lakukan!"

"Kita keluar, karena sepertinya kakak tidak mau ganti baju dan kakak juga terlihat tampan. Jadi, tidak masalah kan?" Qian mencobanya mendorong kursi roda itu.

'Astaga! Ini berat sekali!' tubuh kecil itu tentu saja tidak bisa membuat kursi roda itu bergerak.

"Qian....." Panggil Yeong pada putrinya.

"Aku akan.... Ughhh..... Aku....." Yong Zheng menoleh, terlihat wajah adiknya memerah. Dia mendorong kursi roda nya dengan bantuan tangan nya yang membuat Qian tersenyum lebar.

"Yah! Aku bisa mendorong nya! Ibu lihat kan Bu?" Yeong ingin memberitahu, tapi dia berpikir.... Dia melihat pemandangan ini, bukankah ini bagus?

'Qian dan Yong Zheng terlihat lebih dekat.'

"Biar ibu bantu juga. Kita keluar bersama-sama benar kan Yong Zheng?"

"Hmmmm." Balas Yong Zheng, entah mengapa dia menurut.

Diantara indahnya langit malam. Terdengar suara derap langkah kaki kuda. Beberapa cahaya penerangan memperlihatkan sosok yang gagah diatas kuda nya, lengkap dengan baju zirah nya.

"Selamat datang jenderal Jun Hui."

"Putraku!"

"Ibu!"

"Akhirnya kau kembali."

"Bagaimana kabar ibu?" Pria berbaju besi itu langsung turun dari kudanya dan memberikan salam hormat pada ibunya.

Sedangkan di sisi lain, tirai penutup itu tersibak kecil untuk melihat pemandangan yang ada di depan. "Aku tidak melihat dengan jelas." Ucapnya.

"Ya, mau dikatakan baik tidak bisa. Dikatakan buruk juga tidak." Jawab nya membuat Jun Hui bingung.

"Maksud ibu? Apa semuanya baik? Dan dimana Yeong....."

"Istrimu itu? Entah kemana dia, dia membuat kepalaku pusing. Kau tau, Qian jatuh sakit dan....."

"Ayah!" Pandangan Jun Hui langsung beralih pada sosok cantik yang berlari menuju dirinya. Dengan gaun hijau di tubuhnya dan riasan rambut yang senada membuat penampilannya sangat cantik.

"Ayah!"

"Qian!" Jun Hui langsung meraih putrinya dan memeluk tubuh kecil itu.

"Ayah, selamat datang!"

"Putriku, ayah merindukan mu."

"Aku juga, bahkan ayah dan kakak juga!" Ucap Qian sembari tangannya menunjuk ke arah ibu dan kakak nya. Mata wanita tua itu jadi membesar melihat kedatangan mereka.

"Suamiku, selamat datang....."

"Kau menghias rumah?" Yeong mengangguk.

"Kau suka?"

"Ya, sangat indah."

"Ayah, kakak terlihat tampan kan?" Sontak Jun Hui kembali melihat ke arah putranya.

"Yong Zheng, putraku. Bagaimana kabar mu nak?" Pertanyaan itu membuat Yong Zheng merasakan hangat di hatinya. Dan juga, membuat senyuman di wajahnya.

"Aku baik ayah."

"Ayah senang kau ikut menyambut kedatangan ayah." Jun Hui menepuk pundak putranya dan Qian terlihat senang dengan itu. Yong Zheng melihat ekspresi adiknya, tidak ada raut ketidaksukaan disana.

"Kalau begitu ayo kita masuk. Udara malam tidak baik untuk kesehatan." Nenek tampaknya tidak suka melihat tawa Yeong dan interaksi dengan putranya.

"Sebentar Bu.... Aku ingin menyampaikan sesuatu."

"Apa itu?"

"Keluarlah!" Tatapan semuanya beralih pada kereta kuda yang maju dan terhenti di depan mereka semua.

'Wanita itu.....' ucap Qian yang tidak mengalihkan pandangannya dari sepasang kaki yang menapak turun.

Terlihat seorang wanita cantik dengan hiasan rambut sederhana, dan di gendongan nya terlihat seorang anak perempuan yang tampaknya tidak jauh berbeda dengan usia Qian.

"Dia fang Yin. Ayahnya mengobati ku ketika dalam misi kerajaan."

"Lalu? Dimana keluarganya?" Tanya Yeong.

"Sudah tiada, musuh membakar rumahnya dan membuat ayahnya tiada. Dia tidak punya siapapun lagi. Aku membawa nya kesini." Jelas Jun Hui.

"Salam....." Ucap nya.

"Dia berasal dari suku Fan?" Tanya nenek.

"Iya, aku berasal dari sana."

"Lalu? Apa itu putrimu?"

"Iya, ini putriku." Ucapnya sembari mengelus rambut anak perempuan yang ada di gendongan nya.

"Jadi ibu, dan Yeong..... Fang Yin akan tinggal disini dulu."

"Tidak masalah, benar kan Yeong? Dia dan keluarga nya telah menyelamatkan suami mu."

"Tentu saja ibu."

"Terimakasih."

"Lalu dimana suaminya ayah? Atau ayah putrinya itu? Kenapa dia tidak bersama dengan mereka?" Pertanyaan itu keluar dari bibir Qian yang membuat semuanya terkejut.

Bersambung.........

1
llovees°•♡
pangeran gila
llovees°•♡
😭😭😭😭😭
Andi Ilma Apriani
makasih thoorrr....karyax bagus bangeettt
ditunggu karya selanjutx
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
Oka Derza
siapa gerangan
Oka Derza
jangan jangan dia yang ingin menyingkirkan Feng
Desi deshiny
putra mahkota xioheng udah dapet balesan nya ..orang jahat mah kudu di hukum..kasian feng..tp mungkin udah takdir..dia menemukan dan menjaga jodoh kakak nya.
Desi deshiny
tuh kan pamgeran jadi punya niat jahat...karena pangeran sudah terobsesi sama Qian
Desi deshiny
hore.....feng sama Qian..cuma agak takut pangeran jadi jahat
Desi deshiny
hayo Qian terjebak omongan nya sendiri🤣🤣🤣
Desi deshiny
komandan feng harus gercep ..takut keburu pangeran ngumumin kalo Qian akan jadi selir nya..plis thor jgn buat Qian jadi selir
Desi deshiny
komandan Feng mendingan urusin si ulet keket yao...ngeselin...kalo Qian biar aja sama yg lain...kalo bisa Qian sama orang yg kayak kulkas...dingin.cuma ramah dan senyum sama Qian..sari pada ramah sama siapa pun yg ada orang salah paham.
ANNTIE
/Smile/
Nur Hapsa
klw bisa jngan dlu masalh sama "cowo" thor..
bagus berpetualang sja dlu
Lily Akira
wah si komandan sat set sat set aja nih. gak pake lama weh
Sutami Andriani
👍👍👍
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
Raine
pasti yg nolong qian itu si pangeran yg ngatain qian siluman pendek
Raine
semoga kaisar punya anak cowok yang laen di luar, bisa gantiin si putra mahkota
Raine
curiga yg mau celakain feng biar bisa bersinar sendiri itu si putra mahkota
Weni Kasandra
cerita yang bagus
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 1 replies
Ita Xiaomi
Keren ceritanya. Tak ada kata-kata kasar. Kegigihan Qianlu utk merubah kelakuannya yg buruk menjd baik, giat belajar, cerdik dan memiliki keluarga yg saling menyayangi. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
Tinta Emas: terimakasih kakak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!