Allea Laticia Braine, siapa yang tidak mengenal gadis cantik, pintar dan seksi dengan sejuta pesona itu. Terlebih semuanya ditunjang oleh statusnya yang sudah menjabat sebagai Presdir Muda.
Semua pria tentu sangat mengincar gadis itu. Mereka selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan hati seorang Allea. Tapi tidak satupun yang berhasil.
Hingga suatu hari, dengan bodohnya Lea terjebak oleh permainan seorang pria yang notabenenya adalah rekan kerjanya.
Lalu apa yang terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ONWMR-4
Sementara ditempat lain, Raff dan Fanny sedang kelimpungan mencari keberadaan majikannya yang menghilang entah kemana.
Semalam Fanny dibuat tidak sadarkan diri oleh seseorang. Oleh karena itu dia tidak kunjung kembali. Saat restoran tutup, Fanny ditemukan di dalam toilet oleh salah satu pegawai restoran.
Saat Fanny sadar yang dia ingat pertama kali adalah Lea, tapi rupanya Lea sudah tidak ada disana. Tapi anehnya, sopir yang semula mengantar mereka masih stand by di parkiran. Fanny semakin yakin kalau semua ini adalah permainan seseorang.
Tak ingin membuang waktu lama Fanny segera menghubungi Raff.
Sementara di sebuah mansion, Raff hanya bisa menunduk lesu saat mendapatkan omelan dari sang Tuan Besar karena cucunya tidak kunjung datang.
Disaat dia kebingungan dengan keberadaan Lea, Fanny akhirnya menghubunginya tapi rupanya Fanny melaporkan hal yang tidak ingin ia dengar. Disitulah dapat Raff simpulkan jika Nonanya sedang tidak dalam keadaan baik. Raff langsung memeriksa cctv restoran malam itu juga, tapi yang dia temukan hanyalah rekaman Nonanya yang berjalan sempoyongan lalu diangkat pergi oleh seorang pria yang tidak dikenal.
Raff juga bertindak cepat terhadap Yuzo yang menjadi dalang dibalik kejadian ini.
Kedua manusia bahkan itu tidak tidur sampai pagi karena menanti kabar dari sang Nona, tidak tahu saja kalau Juvel sedang enak-enak.
"Raff, ada yang menghubungimu"
Dengan cekatan Raff mengecek ponselnya, pria itu membulatkan matanya disaat seseorang yang sedang dia cari-cari akhirnya menghubungi.
"Hallo"
"Hallo Nona, apa anda baik-baik saja?"
"Ya, aku tidak apa-apa Raff. Maaf aku baru mengabarimu, semalam aku berusaha kabur dari pria gila itu"
"Tidak apa Nona. Pria itu sudah saya bereskan"
"Lalu bagaimana dengan Fanny? Semalam dia menghilang"
"Fanny aman bersama saya Nona. Semalam Fanny dibuat tidak sadarkan diri di toilet restoran"
"Baguslah kalau dia aman"
"Maaf Nona, anda ada dimana? Saya akan menjemput anda sekarang juga"
"Tidak perlu, aku akan pulang sendiri"
"Tapi Nona.."
"Tolong jangan bilang apa-apa pada kakek tentang kejadian ini. Sudah dulu Raff, aku akan menghubungimu lagi nanti"
"Baik Nona, tolong hubungi saya jika anda membutuhkan bantuan"
"Hm"
Lea memutus teleponnya sepihak. Wanita itu ingin menenangkan pikirannya walau hanya sejenak saja.
Apartemen ini adalah satu-satunya tempat miliknya yang tidak pernah diketahui oleh siapapun, termasuk Raff-sang asisten sekaligus bodyguard pribadinya.
Biasanya Lea akan datang ke tempat ini jika sedang dalam keadaan kacau dan ingin menyendiri. Tapi sekarang ada satu-satunya orang mengetahui tempat ini, yaitu Rells.
Tidak apa, lagipula Rells tidak mungkin akan kembali.
Lea memesan makanan dan minuman pada pihak apartemen karena tidak ada sedikitpun bahan makanan yang tersedia disana.
Setelah menerima makanannya barulah Lea beranjak menuju balkon, sarapan ditemani dengan semilir angin, suasana yang sangat menenangkan.
Selesai sarapan Lea hanya diam termenung dengan apa yang sudah terjadi padanya akhir-akhir ini, mulai dari banyaknya kaum pria yang mengejar-ngejarnya, berebut memilikinya, hingga kali ini ada yang tega menjebaknya dengan cara kotor.
Mungkin semalam Lea berhasil melarikan diri, tapi dia justru melakukannya dengan pria lain. Lea menggelengkan kepalanya karena merasa aneh dengan dirinya sendiri yang tidak menyesali sedikitpun dengan semua hal yang terjadi.
Kenikmatan pertama yang dia rasakan membuatnya ketagihan, wanita itu mulai mengingat-ngingat ukuran milik Rells yang sangat pas dengan miliknya. Lea tersenyum-senyum sendiri membayangkannya.
"Kau memang sudah gila Lea" rutuknya kesal.
"Rellys Scouth" Lea mencoba berselancar di sosial media untuk mencari informasi tentang Rells tapi tak satupun informasi yang dia dapat membuatnya malah semakin penasaran.
"Stop Allea, kenapa kau terus memikirkan dia? Sebaiknya kau pulang dan bersiap-siap untuk pergi ke club nanti malam. Kau pasti akan mendapat partner baru disana" Ya, Leaharus meyakinkan dirinya sendiri. Dia menutup rapat-rapat keingin tahuannya terhadap Rells.
Mungkin mereka hanya diberi waktu untuk saling mengenal satu kali saja.
