CONNECTION

Para wanita itu memandang ke arah Reynd dan Namjoon dengan mata yang penuh kagum dan hormat. Mereka tidak bisa percaya bahwa Namjoon yang masih terkesan remaja itu sudah memiliki anak yang dewasa seperti Reynd.

"Abeoji, Aku tidak ingin kau terlalu dekat dengan wanita lain" kata Reynd berbisik sambil masih merangkul Namjoon.

Namjoon tertawa dan menggelengkan kepala. "Aku tidak akan melakukannya, Reynd. Aku sudah berjanji pada Ibumu untuk selalu setia," kata Namjoon.

Reynd tersenyum dan mengangguk, "Baik, Abeoji. Aku percaya padamu" kata Reynd masih merangkul Namjoon.

"Reynd, kau sangat protektif terhadap Ayahmu, ya?" Yoongi ikut berkomentar.

Reynd mengangguk, "Ya, aku ingin memastikan bahwa Ayahku selalu bahagia dan tidak melakukan sesuatu yang tidak benar."

Yoongi memandang ke arah Reynd dengan mata yang penasaran, "Apa kau cemburu pada Ayahmu?" tanya Yoongi.

Reynd memandang ke arah Yoongi dengan mata yang serius, "Abeoji, hanya milik ibuku, milikku, milik paman Yoongi, milik kakek-nenek, milik bibi Kyung Min, milik paman BTS yang lain, dan milik para penggemar. Bukan milik seorang yang lain," kata Reynd lalu memandang ke arah Namjoon dengan penuh kasih sayang.

Namjoon tertawa mendengar kata-kata Reynd, "Wah, kau sangat protektif terhadapku, ya?"

Yoongi memandang ke arah Namjoon dan Reynd, dan ia bisa melihat betapa dalamnya kasih sayang antara mereka berdua. Yoongi mengerti, berarti dimasa depan, Namjoon begitu menyayangi Reynd, hingga ia bisa berkata seperti itu. Yoongi tersenyum, "Aku paham, Reynd. Kau sangat menyayangi Ayahmu, dan Ayahmu juga sangat menyayangimu," kata Yoongi, sambil memandang ke arah Reynd dengan mata yang penuh kagum.

Namjoon memandang ke arah Yoongi, dan ia bisa melihat bahwa Yoongi telah mengerti sesuatu. Namjoon tersenyum, "Ya, aku sangat menyayangi Reynd. Ia adalah anakku, dan aku akan selalu menjaganya,"

"Apa sekarang kau sudah mengakuiku sebagai anakmu ?" Reynd berucap sambil tersenyum pada Namjoon muda tersebut dan terkesan seperti menggodanya.

"Aku sudah mengakuimu sebagai anakku, Reynd, bahkan sejak kita bertengkar kemarin" kata Namjoon, sambil tersenyum malu.

Reynd tersenyum lebih lebar, "Aku senang sekali, Abeoji," kata Reynd, sambil memanggil Namjoon dengan sebutan "Abeoji" yang membuat Namjoon merasa bahagia.

Namjoon memandang ke arah Reynd, dan ia bisa melihat bahwa Reynd kecil itu pasti telah menerima dirinya dengan sangat baik sebagai ayahnya, meski mereka bukan ayah dan anak kandung. Namjoon merasa bahagia dan bersyukur karena telah memiliki Reynd sebagai anaknya.

"Aku juga senang sekali " kata Namjoon, sambil memeluk Reynd. "Aku akan selalu menjagamu dan melindungimu, seperti ayah yang sebenarnya."

Reynd memeluk Namjoon kembali, "Aku tahu, Abeoji. Aku percaya padamu," kata Reynd sambil tersenyum.

Yoongi memandang ke arah mereka berdua, dan ia bisa melihat betapa dekatnya hubungan antara Namjoon dan Reynd dimasa depan. Mereka kembali melanjutkan langkah setelah, berhenti sesaat. Mereka pun bercerita dan bermain tebak-tebakan tentang makanan enak apa yang Ryn Moa siapkan untuk mereka.

...***...

...14. PAMIT...

Setelah bermain bilyar dan menghabiskan waktu bersama, Namjoon, Reynd, dan Yoongi memutuskan untuk pulang ke apartemen. Mereka berjalan dengan bahagia, sambil berbicara dan tertawa bersama.

Saat mereka tiba di apartemen, mereka disambut oleh aroma makanan enak yang sudah disiapkan oleh Ryn Moa.

"Wah, bunda sudah menyiapkan makanan enak untuk kita!" Reynd berlari ke arah meja makan.

Namjoon dan Yoongi juga berjalan ke arah meja makan mengikuti Reynd. Disana terlihat Ryn Moa yang masih sibuk menyiapkan beberapa keperluan makan.

"Aku lapar sekali!" kata Namjoon, sambil memandang ke arah Ryn Moa dengan mata yang penuh harap.

Ryn Moa tersenyum, "Aku sudah menyiapkan makanan favorit kalian, jadi silakan duduk dan menikmati!" kata Ryn Moa, sambil mengatur meja makan.

Yoongi memandang ke arah makanan yang sudah disiapkan, "Wah, ini semua terlihat sangat enak!" kata Yoongi, sambil memandang ke arah Ryn Moa dengan mata yang penuh kagum.

Reynd memandang ke arah Namjoon, "Abeoji, silakan duduk dan menikmati makanan!" kata Reynd, ia menarik kursi dan mempersilahkan Namjoon untuk duduk disana.

Namjoon tersenyum, "Baik, anakku. Aku akan menikmati makanan ini dengan bahagia," kata Namjoon, lalu duduk dikursi tersebut.

Mereka berempat kemudian menikmati makanan enak yang sudah disiapkan oleh Ryn Moa, sambil berbicara dan tertawa bersama.

Di tengah obrolan mereka saat makan, Reynd tiba-tiba bertanya pada Namjoon muda itu, "Abeoji, apakah kau mencintai ibuku?" kata Reynd, sambil memandang ke arah Namjoon dengan mata yang penuh penasaran.

Namjoon  memandang ke arah Ryn Moa yang sedang makan dengan tenang. "Aku... aku sangat menyayanginya, Reynd," kata Namjoon, sambil mencoba untuk menjawab pertanyaan Reynd dengan hati-hati.

Ryn Moa memandang ke arah Namjoon, dan ia bisa melihat bahwa Namjoon sedang berusaha untuk menjawab pertanyaan Reynd dengan jujur, meski sedikit malu. "Namjoon, kau tidak perlu menjawab pertanyaan itu," kata Ryn Moa sambil tersenyum.

Namun, Reynd tetap penasaran, "Abeoji, jawablah pertanyaanku. Apakah kau mencintainya ?" kata Reynd, sambil memandang ke arah Namjoon dengan mata yang penuh penasaran.

Namjoon tersenyum dan memandang ke arah Ryn Moa, yang juga tersenyum. "Ya, aku mencintai Ibumu. Aku sangat mencintainya dan aku tidak bisa membayangkan hidup tanpanya."

Reynd tersenyum dan memandang ke arah Namjoon. "Aku senang mendengar itu, Abeoji," kata Reynd. "Aku ingin berpesan padamu untuk menjaga cintamu pada Ibu, meski kalian nanti harus berpisah selama 12 tahun untuk bisa bertemu kembali. Ibuku itu begitu mencintaimu, dan aku tahu bahwa kau juga mencintai Ibu."

Namjoon memandang ke arah Ryn Moa, yang juga memandang ke arahnya dengan mata yang penuh perhatian. "Aku akan menjaga cintaku pada Ibumu, Reynd," kata Namjoon, suaranya penuh dengan janji. "Aku akan menunggu Ibumu meski harus menunggu selama 12 tahun untuk bisa bertemu kembali dengannya, dan aku akan melakukan apa saja untuk membuat Ibumu bahagia."

Reynd tersenyum dan memandang ke arah Namjoon dan Ryn Moa  dengan tatapan yang penuh kebahagiaan. "Aku tahu bahwa kalian berdua akan bahagia bersama," kata Reynd. "Aku akan kembali ke masa depan dan menunggu kalian berdua di sana. Aku tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi di masa depan."

Namjoon memandang ke arah Ryn Moa, dan ia bisa melihat bahwa Ryn Moa sedang memandang ke arahnya dengan tatapan yang penuh kasih sayang. Ia pun melemparkan senyumnya pada istrinya tersebut.

...***...

Setelah makan dan ngobrol sebentar, Reynd akhirnya pamit pada mereka bertiga untuk kembali kemasa depan.

Sebelum Reynd kembali ke masa depan, Namjoon bertanya padanya. "Reynd, apa saja yang terjadi pada Ryn Moa muda dimasa ini?" tanya Namjoon

Reynd tersenyum dan memandang ke arah Namjoon. "Abeoji, itu adalah cerita yang harus kamu tanyakan pada Bunda saja," kata Reynd, tersenyum. "Bunda lah yang tahu apa yang terjadi pada dirinya sendiri dimasa ini. Aku tidak bisa menceritakan semuanya, karena itu adalah cerita yang hanya Bunda yang tahu."

Namjoon memandang ke arah Ryn Moa, yang tersenyum dan mengangguk. "Ya, honey, aku akan menceritakan semuanya padamu nanti," kata Ryn Moa, tersenyum.

Reynd juga memberitahu Ryn Moa, jika ibunya itu akan kembali dalam waktu 5 hari lagi.

"Bunda, jam vintage itu akan membawamu kembali ke tahun 2025 dalam waktu 5 hari lagi," kata Reynd, memandang ke arah Ryn Moa. "Di saat itu, aku masih berusia 5 tahun. Tapi jangan bersedih, Ibu, karena dimasa depan kita semua berkumpul bersama dan sering menikmati makan malam bersama seperti tadi."

"Aku tidak akan bersedih, Reynd," kata Ryn Moa. "Aku tahu bahwa kita semua akan berkumpul bersama di masa depan. Dan aku sangat bahagia karena kita bisa menikmati makan malam bersama seperti tadi."

Reynd tersenyum dan memandang ke arah Namjoon. "Aku juga merasakan hal yang sama, makan malam bersama Ayah sambungku yang masih berusia 19 tahun di tahun 2013," kata Reynd. "Tapi dimasa depan, aku makan bersama Ayah sambungku yang sudah sangat dewasa sebagai orang tua. Aku sangat bahagia karena kita semua bisa berkumpul bersama dan menikmati waktu bersama."

BERSAMBUNG....