Erik, bos besar yang mempunya kekuasaan dan kekuatan. bertemu dengan seorang gadis muda berusia 19 tahun.
Alessia Carolin, gadis muda berusia 19 tahun. dia adalah gadis yang sangat luar biasa, tak sengaja bertemu dengan seorang pria berusia 30 tahun bernama Erik Regan. seorang pengusaha yang begitu kejam bahkan bisa dibilang bos mafia yang menguasai begitu banyak bisnis.
Sebuah pernikahan terpaksa karena hutang budi, akankah pertemuan dua orang itu mendapatkan sebuah jalinan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ROBERT
CUPP..
Satu ciuman di berikan oleh Caroline di bibir suaminya.
"Sekarang kamu mulai pandai menggodaku, ya." Erik menatap penuh godaan kepada sang istri.
"Hais.. mulai deh, ingat ya ini di dalam mobil kamu tidak malu apa sama dua anak buahmu itu?" Caroline mencoba menahan tubuh suaminya.
"Sedikit." ucap Erik dengan lembut. pria itu kembali mencium bibir istrinya.
"Oya, tadi kamu ditelepon siapa? kok tahu aku ada masalah?" tanya Caroline yang menyelidik.
Kalau dibilang yang menelpon adalah elios pastinya Caroline akan mencuci habis pria itu.
"Salah satu pekerja yang ada di sana." Jawab Erik yang berbohong.
"Tidak mungkin, yang jelas aku yakin kalau yang menelponmu adalah Elios. tidak mungkin orang lain, mana ada yang tahu kalau aku istrimu." Caroline terus mencari kebenaran.
"Sudah, tidak usah bertanya lagi. lagian Elios sudah mengambil uang yang kamu menangkan kan?" ucap Erik yang membuat Caroline tersenyum.
"Aku menang banyak loh." Caroline merasa bangga.
Erik kembali menepuk pelan dahi istrinya. "Kamu ini perempuan Kenapa sukanya berjudi? apa tidak ada pekerjaan lain yang bisa kamu sukai? Kamu ini perempuan kok sukanya ke sirkuit balap dan berkelahi. Apa kamu tidak mau lebih baik diam di rumah menungguku pulang dari perusahaan?"
"Tangan sama kakiku ini gatal kalau diam, lagian aku ini sangat tidak cocok dengan pekerjaan wanita-wanita tulen dan lemah itu." jawabnya. Caroline memang selalu menunjukkan jawaban singkat padat dan penuh arti.
"Kalau begitu mulai besok kamu ke perusahaan saja sama aku, nanti lakukan apapun di sana. kalau kamu dibiarkan keluyuran di luar sana malah hasilnya seperti ini." Erik yang kemudian memeluk sang istri.
Kemarin Elios bilang kalau dua orang Brengsek itu ke perusahaanmu ya?" tanya Caroline. Karena menurut informasi dari elios ayah dan ibunya pergi menemui Erik untuk meminta sesuatu.
"Iya."
"Lalu, apa yang mereka inginkan?"
"Aku tidak tahu, karena aku tidak menemui mereka."
"Berarti kamu benar, jika kamu mau menemuinya aku tidak akan pernah mau menemuimu lagi. Mungkin penyakit kaburku itu akan kambuh lagi." ancam Caroline seketika.
Begitu besar perasaan yang dimiliki oleh Erik kepada istrinya, begitu besar perasaan itu hingga membuatnya seperti pria yang begitu terobsesi. "Aku akan selalu menunggu kamu mengatakan cinta padaku, aku selalu mengatakan cinta padamu namun belum satu kali pun kamu membalas semua ucapanku." Erik memeluk sang istri. Menenggelamkan kepala Caroline di dadanya, debaran jantung yang begitu keras. Caroline dapat mendengar debaran jantung yang berpacu seirama.
"Aku akan tetap berada di sisimu asalkan kau tidak menyakitiku, sekali kau menyakitiku maka aku tidak akan pernah merasakan perasaan ini lagi."
Setelah perjalanan dari Kasino Erik membawa sang istri ke perusahaan, dia lebih memilih aman daripada istrinya keluyuran di luar sana. bukan apa-apa sih, yang ditakutkan Erik itu istrinya bertemu dengan para musuh-musuhnya.
Di kasino tempat Caroline bermain judi, di sana Robert benar-benar membayangkan wajah wanita muda yang begitu cantik. Dia mempunyai sesuatu yang membuatnya benar-benar jatuh cinta.
"Mengapa kamu harus berdampingan dengan pria itu, pria kejam yang mempunyai begitu banyak musuh itu." ucap Robert sembari mengambil segelas minuman beralkohol. Pria itu meneguknya perlahan-lahan, memutar gelas itu sembari tersenyum entah kepada siapa.
"Memangnya Seperti apa wanita itu, Robert?'' tanya seorang wanita yang menemani Robert.
"Aku baru merasakan perasaan ini, aku baru merasakan jantungku berdebar begitu kencang. Dia wanita yang begitu istimewa, dia benar-benar membuatku tergila-gila." jawab Robert.
"Begitu banyak wanita menemanimu, kamu tinggal pilih salah satu di antara mereka. Lalu, kenapa sekarang kamu harus jatuh cinta?" tanya si wanita. Terlihat wanita itu mengambil satu persatu pakaian yang sudah berserakan di lantai, entah ke mana arah pakaian itu. Ada yang ke kanan, ada yang ke kiri bahkan ada yang tersangkut di atas lemari.
"Kamu tidak usah banyak berbicara, aku membelimu dengan harga mahal. Tugasmu hanya menemaniku, melayaniku dan memuaskan keinginanku." Robert terus membayangkan wajah yang begitu membuatnya terobsesi.
"Kalau kamu mencintainya Kenapa tidak Kamu rebut saja? kamu kaya tampan dan mempunyai kekuasaan, lalu apa susahnya kamu merebut wanita itu?" tanya wanita yang bernama Zigna. Seorang wanita yang memang selalu menemani Robert setiap kali pria itu membutuhkan kesenangan, Zigna adalah wanita penghibur.
"Mungkin kalau dia simpanan para pria biasa aku akan mengambilnya, namun dia milik seseorang yang mungkin tidak bisa kujangkau." jawab Robert.
"Memangnya dia milik siapa? pengusaha mana? wanita mana yang tidak tunduk padamu, Robert. Bahkan istri-istri pengusaha kaya dan luar biasa pun rela tidur denganmu. Lalu kenapa kamu tidak bisa memilikinya?" sedikit penasaran dengan sosok wanita itu.
Wanita mana yang bisa menolak Robert bahkan tidak menginginkan pria itu.
"Wanita itu adalah istri dari Erik Regan, pria penguasa beberapa kawasan yang sangat menakutkan. Bahkan pria itu benar-benar pria yang sangat ditakuti di kalangan para bangsawan dan para mafia." jawab Robert.
"Hahaha.., Kalau begitu kamu tidak akan bisa mendapatkannya, Robert. Kamu hanya bisa bermimpi dalam setiap anganmu untuk mendapatkannya, kali ini mungkin Tuhan benar-benar ingin membuatmu seperti kucing. mungkin juga dia akan membuatmu kejar-kejaran seperti kucing dan tikus." wanita itu memang selalu berkata tanpa batas dengan Robert.
"Apa kamu mau keluar dari tempatku tanpa nyawa, Zigna?" pistol yang ada di laci langsung dikeluarkan oleh Robert. Hal itu membuat Zigna merasa ngeri, karena Robert juga adalah tipe pria yang sedikit kejam.
Di perusahaan milik Erik terlihat pria itu memantau sebuah tempat yang sudah dia curigai.
Apa yang dia lihat? kenapa dia serius sekali? kedua matanya menatap layar laptop, Apakah dia melihat film porno, film asusila?"
Tatapan mata Caroline terus menatap Erik yang benar-benar fokus dengan laptopnya.
Tok.. tok.. tok..," pintu kantor Erik diketok.
"Masuklah, Elios." jawab Erik.
Caroline menatap pintu yang akan terbuka itu, dalam pikirannya Kenapa dia tahu kalau yang mengetuk pintu itu elios, apakah dia mempunyai sihir atau dia seorang cenayang?
Nampak lah sosok pria yang tidak lain adalah Elios, pria itu masuk dengan sedikit senyum di wajahnya saat melihat Caroline.
"Nyonya." sapa Elios.
"Pakai nyapa-nyapa lagi, tadi kamu kan yang melaporkanku? sekarang senyum-senyum." cipir Caroline yang membuat Elios sedikit tersenyum.
"Ada apa Elios?" tanya Erik.
"Tuan, ini adalah informasi yang anda tanyakan beberapa waktu yang lalu." jawab Elios yang kemudian memberikan beberapa bukti pengakuan seseorang.
"Ada apa?" tanya Caroline.
"Tidak ada apa-apa sayang." jawab Erik yang tidak ingin istrinya tahu mengenai orang yang sudah menjebaknya hingga meminum minuman yang diberi obat perangsang.
"Oh..," salah satu tangan Caroline mengambil ponselnya. Dia melihat sebuah postingan di salah satu media sosial. "Emm..,"
**Bersambung**