Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga
Terik matahari siang hari ini begitu menyengat tubuh. Kaluna sedang berjalan di trotoar untuk mencari pekerjaan. Berbekal pengalaman dan ijazah SMA yang di milikinya. Sudah lebih dari lima jam Kaluna berjalan mencari pekerjaan tapi tidak ada satupun yang sedaang membuka loker. Tetap semangat dan pentang menyerah menjadi kunci wanita itu tetap mencari pekerjaan.
Kaluna berhenti di sebuah warung yang jauh dari dirinya. Wanita itu akan singgah sebentar untuk membeli minum guna menghilangkan rasa haus yang mendera. Mengambil air mineral lalu menegaknya membuat tenggorokan Kaluna merasakan segar.
Sebenarnya, tadi saat ingin keluar mencari pekerjaan Kaluna sudah di larang oleh orang tuanya. Mereka mengatakan Kaluna tak perlu terburu-buru mencari pekerjaan karena hasil sawah milik ayahnya masih cukup menghidupi mereka. Tapi yang namanya Kaluna adalah orang yang begitu keras kepala jadi ia terus membujuk orang tua nya yang pada akhirnya di ijinkan.
"Ternyata nyari kerjaan jaman sekarang susah-susah ya," tutur Kaluna pada diri sendiri.
Saat ini Kaluna sedang duduk di pelantaran ruko kosong. la akan mengistirahatkan diri sebentar sebelum melanjutkan mencari pekerjaan lagi. Kedua iris matanya memandang jalanan di depan banyak sekali kendaraan yang sedang berlalu lalang. Tak ingin berlama-lama istirahat ia memutuskan untuk mencari pekerjaan lagi.
Kaluna berjalan terus menerus dan sudah beberapa toko ja tanyakan tapi ternyata tidak ada satupun yang sedang membutuhkan. Tak sengaja matanya melihat seorang wanita paruh baya yang sedang kesusahan membawa barang belanjaannya. Karena tak tega ia memutuskan untuk membantunya.
"Permisi," sapa Kaluna yang membuat wanita paruh baya itu menghentikan jalannya dan menoleh pada Kaluna.
"Eh iya mbak ada apa? Tanya wanita paruh baya itu pada Kaluna.
"Ehm tadi saya lihat ibu sepertinya kesusahan membawa barang belajaan, kalau boleh saya bantu ya bu," jawab Kaluna pada wanita paruh baya tadi.
"Emang tidak merepotkan mbak," tanya wanita paruh baya.
"Sama sekali tidak bu, ibu ini mau di bawa kemana," kata Kaluna sambil bertanya.
"Terimakasih ya mbak, ini saya mau bawa ke depan sana sambil nunggu taksi,"
"Owh gitu mari saya bantu ya bu"
Kaluna dan wanita tua tadi berjalan hingga sampai tempat yang wanita tua itu maksud.
"Sekali lagi terima kasih ya mbak sudah membawakan barang belanjaan ibu," kata wanita tua tadi.
"Iya bu sama-sama," jawab Kaluna.
"Ngomong-ngomong mbak nya dari mana, saya perhatikan pakai mbak nya rapi sekali," tanya wanita tua itu ketika memperhatikan pakaian Kaluna yang memakai kemeja putih dan rok span hitam.
"Saya dari cari kerja bu," jawab Kaluna seadanya.
"Apa sudah ketemu mbak," tanya wanita tua itu
"Belum bu, namanya juga jaman sekarang susah buat cari kerja, apa ibu punya loker,"
"Sebenarnya majikan saya sedang membutuhkan satu pembantu lagi, apa mbak nya berkenan," kata wanita tua.
"Mau bu saya mau," kata Kaluna semangat.
"Beneran mau mbak? Cuma jadi pembantu?" wanita tua itu memastikan.
"Beneran bu, sebelumnya nama saya Kaluna bu," kata Kaluna sambil bersalaman dengan wanita tua tadi.
"Nama saya Tati, salam kenal, baik kalau mbaknya mau besok datang ke alamat ini ya mbak, "kata wanita tua tadi sembil menyodorkan kertas berisi alamat rumah majikannya.
"Baik bu terimakasih,"
"Kalau gitu saya pergi dulu ya mbak, taksi saya sudah datang,"
"Iya bu hati-hati,"
Setelah kepergian ibu Tati, Kaluna langsung berjalan pulang ke rumahnya.
"Alhamdulillah akhirnya dapat kerjaan, gak apa-apa deh jadi pembantu yang penting uang nya halal," tutur Kaluna dalam hati.
*****
Setelah sampai di rumah Kaluna langsung memberitahu orang tuanya bahwa ia sudah mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu. Mendengar itu orang tua nya tak mengizinkan nya karena bekerja jadi pembantu itu berat. Karena Kaluna yang terus memohon dan membujuk, membuat sang ayah yang bernama Budi akhirnya dengan berat hati mengizinkan Kaluna bekerja jadi pembantu, begitupun dengan sang istri Mita yang ikut kata suami saja.
Malam hari nya Kaluna sedang duduk bersantai di atas kasur sambil memandangi foto anaknya.
"Nak hari ini bunda sudah dapat pekerjaan baru lagi, tapi bunda minta maaf karena bunda hanya bekerja jadi pembantu," ucap Kaluna sambil memandangi foto anaknya.
"Bunda berharap ketika besar nanti Athan tidak malu karena pekerjaan bunda," sambungnya lagi.
"Bunda rindu sekali sama kamu nak, ingi sekali rasanya bunda memeluk kamu, Semoga di lain kesempatan kita bisa bertemu lagi ya nak,"
Tok...tok...tok...
Bunyi suara pintu mengalihkan pandangan Kaluna terhadap foto sang anak. Segera ia simpan kembali dan membukakan pintu kamar.
Klek...
"Nak boleh ibu masuk?" tanya ibu.
"Boleh bu masuk aja," jawab Kaluna sambil menyingkirkan badannya dari depan pintu.
"Ibu hanya mau bilang apa kamu yakin nak bekerja jadi pembantu," sang ibu mengutarakan pertanyaan.
"Iya bu Kaluna yakin, lagi pula ini satu-satu nya pekerjaan yang Kaluna dapat, jaman sekarang sudah susah bekerja dengan modal ijazah SMA bu," Kaluna yakin dengan jawabannya.
Melihat keyakinan di mata anaknya membuat Mita harus percaya dengan keputusan anaknya.
"Ibu hanya bisa mendoakan supaya kamu selalu bahagia ya nak, jika gak kuat kerjanya kamu bisa keluar dari sana nak, ayah sama ibu masih bisa biayain kamu," tutur Mita pada Kaluna.
"Iya bu terimakasih, maaf juga Kaluna selalu ngerepotin ibu sama ayah, padahal Kaluna sudah besar," Kaluna memeluk Mita sebagai rasa sayang anak terhadap ibunya.
"Ibu sama ayah gak pernah ngerasa di repotin kamu nak, kamu anak ibu satu-satunya," kata ibu.
Tak sengaja mata mita melihat dompet yang berisi foto cucunya.
"Kamu lagi kangen Athan ya," tanya ibu tiba-tiba.
"Setiap hari Kaluna kangen bu," kata Kaluna sedikit mengeluarkan air mata.
"Kamu doain ya anak kamu supaya selalu sehat, ibu berdoa jika suatu saat kamu bisa berkumpul lagi sama anak kamu," kata Mita.
"Iya bu setiap hari Kaluna doain Athan, Kaluna berharap kita bisa bertemu lagi,"
"Pasti kamu pasti bisa bertemu lagi, ibu yakin itu," kata Mita yakin.
"Ya udah kamu tidur gih sudah malam, katanya besok mau datang ke tempat kerja," suruh ibu pada Kaluna.
"Iya bu, ibu juga istirahat ya,"
"Iya ibu juga mau istirahat, selamat malam," Mita langsung keluar dari kamar Kaluna.
Begitu juga dengan Kaluna yang langsung berbaring di kasur untuk segera tidur supaya besok tidak bangun kesiangan mengingat hari pertama kasih kesan yang baik supaya di terima kerja oleh majikannya nanti.
"Semoga hari esok lancar," doa Kaluna untuk hari besok.