Istri Kontrak CEO Dingin

🌷Butik🌷

Setelah menempuh jarak yang begitu lumayan jauh, kini mobil mewah Sky sudah terparkir sempurna di halaman butik ternama. Aletta mendadak insecure, dia sadar bahwa status sosialnya jelas jauh berbanding terbalik dengan keluarga Sky yang sangat kaya raya, dan juga terpandang di kota nya. Jika ada perumpamaan yang lebih tinggi dari 'bagaikan bumi dan langit', tentu perumpamaan itu sangat lah cocok untuk menggambarkan Aletta dengan keluarga Sky.

Memiliki aset yang melimpah ruah, terdapat dimana-mana, perusahaan juga tak hanya satu. Sebenarnya wajar kalau keperluan untuk acara pernikahan Sky serba mewah dan mahal. Tapi sungguh tak wajar bagi Aletta.

"Turun Aletta! Sampai kapan melamun!" Suara bariton itu begitu memekikkan telinga, dan membuat Aletta tersadar dari lamunannya. Sempat wanita itu mencebik kesal sambil membuka seat belt nya dan bergegas keluar menyusul Sky.

"Mommy Denada sudah datang Tuan?" Mata Aletta melirik ke mobil mewah yang tidak asing baginya terparkir sempurna, berjarak 2 mobil dari mobil milik Sky.

"Hem."

"Ya ampun jutek sekali. Dasar manusia es!" gerutu Aletta dalam hati, mengumpat kesal atas sikap Sky yang sangat menjengkelkan.

"Akhirnya kalian datang juga. Ayo sini sayang, kamu pilih sendiri ya gaunnya." Mommy Denada menyambut Aletta dengan senyum yang merekah. Mommy Denada menggandeng Aletta layaknya anak sendiri.

Tapi tunggu, bukannya Sky anak kandung Mommy Denada? Tapi perhatian dan sikapnya hanya dia tujukan pada Aletta, wanita yang akan menjadi menantunya. Sky yang notabene anaknya sendiri saja tidak di sambut. Dan hal itu membuat Sky terlihat melirik sebal karena di cueki Mommy nya sendiri.

"Pagi Tuan Sky. Mari ikut saya, ada beberapa pilihan tuxedo yang terbaik di butik kami." Seorang pelayan butik menyambut ramah pelanggannya. Yang merupakan putra dari keluarga tersohor di kota tersebut.

Sudah 10 tahun keluarga Harison Galaxi merupakan pelanggan setia di butik itu. Dan pemiliknya pun merupakan seorang designer ternama yang sudah go internasional.

Harga rancangannya pun tak main-main. Tapi, tak jadi masalah bagi yang 90 persen di dominasi oleh sultan.

Tanpa sepatah kata apapun, Sky akhirnya mengikuti langkah perempuan yang membawanya ke salah satu ruangan.

Sedangkan dua wanita berbeda usia itu sedang sibuk memilih gaun untuk pernikahan.

Sorot matanya tertuju pada gaun-gaun mewah yang ada di hadapannya. Sejenak Aletta membayangkan berapa keluarga Sky harus menggelontorkan segepok uang membeli gaun yang pastinya tidaklah murah itu.

Setelah melihat dari sekian banyak gaun disana, sebelum akhirnya Aletta sudah memberikan usul pada calon Mama mertuanya lebih baik menyewa gaun saja. Rasanya sayang sekali kalau harus beli dan hanya di pakai sekali untuk seumur hidup. Terlebih Aletta ingat betul, bahwa pernikahannya dengan Sky merupakan sebuah kontrak. Dan pernikahan akan berakhir sesuai dengan tanggal yang di sepakati.

Aletta yang tak mau lama di butik, juga calon mertuanya hari ini yang akan terbang ke Singapura. Jadi, Aletta lansung menentukan pilihannya pada gaun yang sederhana. Tapi, sesederhana apapun gaun itu masih terbilang wow dan elegant.

Aletta lantas mencoba gaun pilihannya. Terukir sebuah lengkungan yang indah di bibir Mommy Denada. Wanita paruh baya itu tampak bangga dengan kecantikan yang di miliki oleh calon menantunya tersebut. Putranya tidak salah pilih. Selain cantik, Aletta sosok wanita yang baik, sopan dan juga tidak terlihat materialistis.

"Cantik sekali menantu Mommy," puji Momy Denada pada Aletta yang sudah memakai gaun pilihannya.

"Sebentar jangan di lepas dulu ya sayang. Mommy akan panggil Sky untuk melihat calon istrinya yang sangat cantik ini." Mommy Denada bergegas keluar, dan begitu semangat untuk memanggil putranya. Sementara Sky yang tangannya di gandeng tampak enggan untuk mengikuti sang Mommy. Menurutnya dia tidak perlu melihat Aletta yang sedang mencoba gaun. Lagi pula tak ada untungnya dan tak berpengaruh sama sekali untuknya.

"Tuh lihat calon istri kamu, cantik kan?" seru Mommy Denada yang merasa bangga pada menantunya. Seketika membuat Sky terdiam di tempat. Menatap tanpa kedip pada sosok gadis yang berbalut dengan gaun putih warna putih, rambut panjangnya yang di sanggul seperti keong. Dan beberapa anak rambutnya di biarkan menjuntai di sisi wajah.

'Cantik.'

Ya hanya satu kata yang terlontar dari bibir pria dingin itu. Itu pun terucap dari dalam hati, tanpa ada kata yang mengiringinya lagi. Tak mau terpengaruh dengan pikiran yang berkemelut, Sky segera menyingkirkan segala pikiran atas pemandangan yang ada di hadapannya.

🌷🌷🌷

Gaun sederhana yang tak terlalu terbuka itu melekat di tubuh indahnya dengan indah. Gaun itu merupakan pilihan Aletta untuk di pakai di acara pernikahannya 1 minggu lagi. Mommy Denada sudah memilihkan tempat untuk acara pernikahan putranya, tepatnya di salah satu hotel milik keluarga Harison Galaxi. Dan Mommy Denada sudah memberitahu manager hotel untuk membooking ballroom hotel pada tanggal pernikahan putranya yang sudah di tentukan. Beliau ingin acara pernikahan putranya meriah seperti beberapa tahun lalu, saat pernikahan putrinya yaitu Starla yang merupakan saudara kembar dari Sky.

Undangan siap di sebar, persiapan yang cukup kilat. Sekilat rencana Sky yang ingin menikahi Aletta di hari pertama saat mengenalnya. Tapi untuk seorang Sky, tentu apapun bisa di lakukan karena memiliki aset dan juga kekuasaan.

Setelah selesai melakukan transaksi dan gaun beserta tuxedo yang sudah di simpan rapi oleh pelayan butik, mereka bertiga bergegas keluar dari bangunan mewah itu.

Wanita paruh baya itu menghentikan langkahnya tepat di mobil mewah miliknya. Ada sopir pribadi yang masih setia menunggu di dalam mobil.

Mommy Denada menoleh ke arah Aletta, lalu berpamitan pada anak serta calon menantunya.

"Mommy pulang dulu, mau siap-siap ke bandara."

"Sky, lebih baik kamu ajak Aletta jalan-jalan. Jangan di antar pulang dulu. Kamu nggak sibuk kan hari ini?"

Sekilas netra Aletta dan Sky saling pandang satu sama lain. Mereka tak sedekat itu untuk pergi jalan-jalan, dan Aletta rasa itu mustahil bagi Sky yang mau mengajak dirinya jalan. Aletta cukup hafal siapa sosok Sky sebenarnya. Terdapat banyak jarak pembatas di antara mereka, selain surat perjanjian dan status sosialnya yang cukup berbeda. Sikap cuek dan ketus Sky juga menjadi salah satu adanya jarak yang tercipta.

"Hem." Tak ingin berdebat dengan sang Mommy, akhirnya pria itu menjawab dengan sebuah deheman yang di iringi dengan anggukan kecil.

"Ya sudah, Mommy tinggal dulu." Mommy Denada memeluk calon menantunya dengan cipika-cipiki.

"Makasih Mom. Hati-hati di jalan." Mata Aletta berbinar tulus, ada kebahagiaan tersendiri di dalamnya. Mungkin Aletta masih belum menyangka kalau ada orang kaya yang masih mau menerimanya menjadi menantu. Terlebih Mommy Denada kelihatan sangat tulus dan baik, perhatiannya juga tidak di buat-buat.

Setelah berpamitan, Mommy Denada langsung masuk ke dalam mobil, meninggalkan pelataran butik itu.

Dengan wajah datarnya, pria itu bergegas masuk ke dalam mobil mewahnya, di ikuti oleh Aletta yang segera menyusulnya.

"Aku antar kamu pulang. Hari ini saya ada urusan." Suara datar Sky menyambut Aletta yang baru saja masuk ke dalam mobil mewah tersebut.

"Saya juga ingin melanjutkan tidur," jawab Aletta tanpa mempermasalahkan ucapan Sky yang sudah berbohong pada Mommy Denada.

Sedikitpun tak ada tanggapan dari Sky. Pria dingin itu langsung melajukan mobilnya untuk mengantar Aletta pulang.

🌷Rumah Aletta🌷

Tak terasa mobil yang di tumpangi oleh mereka sudah tiba di halaman rumah Aletta. Kedatangan mereka menarik perhatian wanita paruh baya yang ada di dalam rumah.

"Nggak mampir dulu Nak Sky? Mama baru selesai masak. Ayo makan siang disini." Mama Rina setengah berlari keluar rumah, menghampiri Sky yang hendak pulang tanpa masuk ke dalam rumah ataupun pamitan padanya.

"Makasih Bu, mungkin lain kali saja. Saya masih ada urusan," tolak Sky halus.

.

.

.

🌷Bersambung🌷