Takdir seakan mempermaikan kehidupan Syakira Anastasia. Kehidupannya yang bergelimang harta, terlahir dari keluarga mapan, gak pernah sekali pun membuatnya menangis karena derita.
Namun takdir membawanya pada seorang pria beruban, dengan fisik bak pria matang.
Membawanya pada hubungan yang gak pernah ia bayangkan. Mampu kah Syakira menjalani perannya sebagai seorang istri di usia labilnya? Atau berakhir menderita seperti yang di inginkan Jims Prayoga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Kita bakar saja peti ...
Syakira menatap galak Jims, menyingkirkan tangan Jims dari lehernya meski kembali gak ada perubahan. Leher Syakira tetap berkurang dalam lingkar lengan Jims yang kekar.
‘Gak, aku gak mau melakukannya! Aku membutuhkan bantuannya tapi gak seharusnya aku mengorbankan tubuh ku untuknya kan! Pasti ada cara lain untuk Jims menolong teman teman ku!’ batin Syakira, menentang tawaran Jims.
Diamnya Syakira, membuat Jims yakin jika wanita yang berada dalam ancamannya kini akan menerima tawarannya.
Jims berseru dengan yakin, “Diam mu ini aku a- …”
“Gak! Aku gak mau melakukannya! Kau pikir aku wanita hina yang mau berhubungan tanpa ada status! Aku gak mau! Jangan pinta aku untuk menjadi wanita ranjang mu, Jims!” tolak Syakira dengan tegas.
Tangan Jims terkepal erat, dengan rahang mengeras, ‘Sialaaan! Syakira menolak tawaran ku!’
Jims melepaskan leher Syakira dari lengannya, pria yang tengah di penuhi amarah itu tanpa ragu mendorong tubuh Syakira ke depan dengan kasar.
Dugh.
“Akkkhhhhh!” Syakira memekik kesakitan, dengan kening membentur pintu mobil.
“Danu, jalan!” titah Jims dengan suara meninggi.
Danu berseru tanpa berani membantah, “Baik, Tuan!”
Syakira menggeleng, dengan tatapan mengembun, ia bahkan tanpa ragu meraih ke dua tangan Jims. Menggenggam tangan Jims dengan erat.
“Jangan! Jangan lakukan itu, Jims! Kita gak bisa meninggalkan teman teman ku Jims! Mereka bisa mati terbakar! Tolong mereka Jims!” pinta Syakira dengan air mata yang gak terbendung.
Jims menepis tangan Syakira kasar, “Bukan urusan ku!”
Syakira menatap kebelakang, masih tampak mobil yang terbakar dengan api tanpa adanya satu orang pun yang mau memberikan pertolongan.
Syakira menelan salivanya sulit, dengan mata terpejam, “Mereka gak boleh mati karena aku!” gumam Syakira lirih di tengah keputusasaan nya.
Jims menatap Syakira sinis, “Sayangnya mereka pasti akan mati terpanggang karena keegoisan mu, Kira! Kau pikir, manusia biasa akan bertahan di tengah panasnya kobaran api!”
Syakira meraih lengan Jims, mengguncang tangan kekar Jims dengan nada memohon.
Pada akhirnya Syakira harus menyerah dengan kekacauan yang di buat Jims, “Aku akan melakukan apa yang kau mau, Jims! Tapi sekarang, aku mohon selamatkan teman teman ku! Selamatkan mereka Jims!”
Jims menepis tangan Syakira dari lengannya, membuat wanita itu kembali terhempas dengan kening yang kembali membentur pintu mobil.
Dugh.
“Awwwhhhh!” Syakira meringis, dengan kening yang tampak lebam.
“Kau pikir aku akan percaya dengan kata kata mu! Kau itu wanita yang gak punya pendirian, Syakira! Sekarang kau katakan iya. Beberapa menit kemudian, pasti kau bilang tidak!” ketus Jims.
“Aku gak akan merubah pendirian ku, aku minta maaf sudah membuat mu marah. Tolong selamatkan teman teman ku, Jims! Aku mohon!” pinta Syakira dengan tatapan memohon.
Grap.
Jims mencengkram keras pipi Syakira dengan satu tangannya, membuat wanita itu meringis kesakitan.
“Aku bukan pria yang bisa kau permainkan, Syakira Anastasia! Untuk mereka, teman teman dekat mu! Biarkan saja mereka semua mati terpanggang!” ucap Jims tanpa perasaan.
Syakira menggeleng gak percaya, “Kenapa kau sekejam ini pada ku, Jims! Aku gak sekali pun berbuat salah pada mu!” ucap Syakira dengan susah payah.
“Orang tua yang berbuat salah, tapi aku ingin. Kau yang menanggungnya, Syakira!” ucap Jims dengan penuh penekanan.
Huuss.
Jims melepaskan tangannya dari pipi Syakira, dengan mendorong kasar Syakira. Membuat kepala Syakira membentur pintu mobil.
Dugh.
“Awwwhhh!” Syakira meringis, memegangi kepala bagian belakangnya.
Syakira menatap Jims penuh dendam, dengan duduk meringkuk di sudut pintu.
‘Dasar manusia berhati iblis! Lihat apa yang bisa aku lakukan pada mu, Jims! Aku gak akan membiarkan mu hidup tenang, setelah apa yang sudah kau lakukan pada ku! Penderitaan demi penderitaan yang kau toreh di hati ku! Gak akan pernah bisa aku lupakan Jims!’ batin Syakira dengan ke dua tangan menaaaut erat.
Jims menghembuskan nafasnya kasar, menyadari Danu yang kini menghentikan laju mobilnya.
“Kita sudah sampai, Tuan!” ucap Danu mengingatkan.
“Tunggu kami di luar!” titah Jims.
Jims menggeser duduknya, mendekatkan diri pada Syakira. Membuat Syakira bergetar hebat, dengan rasa takut yang menghampiri hatinya.
“Kau mau apa, Jims! Menjauh dari ku, Jims!” teriak Syakira dengan histeris.
Jims terkekeh dengan menunjuk ke arah luar, di mana sebuah peti tepat berada di samping liang lahat yang sudah di gali. Dengan beberapa pria bertubuh tegap dengan berpakaian hitam.
“Hahaha senang rasanya melihat mu takut pada ku, Kira! Coba kau lihat, di sana ada peti yang berisikan jasad ibu mu. Bagaimana jika, kita bakar saja peti beserta jasad di dalamnya, Syakira!” seru Jims.
Bersambung…