kisah dari seorang gadis yatim piatu bernama rere yang bekerja menjadi babysitter anak dari seorang ceo duda,kaya dan tampan. karena ada masalah yang menimpa rere,terpaksa ceo itu harus menikahi rere.
ada orang yang ingin membunuh rere.sang ceo berusaha menyelidiki masalah yang menimpa rere.
mampukah sang ceo mengungkap siapa dalang yang ingin membunuh rere?
apakah motif di balik masalah itu?
Ini novel pertamaku, mohon dukunganya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps.10
Pagi yang cerah,matahari mulai memancarkan sinarnya,burung-burung berkicau dengan merdu.
Rere membuka mata dan menoleh ke samping,Revan masih tidur sambil memeluk Rere dengan erat.Perlahan Rere melepaskan pelukan Revan,agar anak itu tidak terbangun.Dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya,setelah selesai baru dia membangunkan Revan.
"Revan sayang,ayo bangun.ini sudah siang"
"Bental ladi mom,Levan maci nantuk",jawab Revan sambil memeluk bantal gulingnya.
"Hemmm...baiklah kalo Revan gk mau bangun,Mommy pergi saja",Rere berpura-pura melangkah pergi.
"Jangan mommy,iya-iya Levan bangun.Mommy jangan pelgi ya",Revan langsung bangun dan duduk di atas kasurnya.
Rere tersenyum melihat tingkah Revan,"ternyata tidak sulit membangunkanya",ucap Rere dalam hati.
Rere mengajak Revan untuk mandi,di buka satu persatu baju yang melekat di tubuh anak itu,hanya menyisakan ****** ******** saja.
Tubuh yang gempal,pipi tembam,bibir mungil dan mata yan tajam,mirip mata Elang.Bibir mungil itu tidak berhenti mengoceh,ada saja yang di ceritakanya.Rere hanya mendengar sambil memandikan anak itu.Sesekali Rere menggelitik perut Revan di sela-sela mandinya,membuat Revan tertawa karena geli.
"Cudah mom,ampun.Levan deli mom,hi...hi...hi"
Tanpa Rere dan Revan sadari,ada sepasang mata yang dari tadi menyaksikan tingkah Rere dan Revan,hatinya menghangat.
"Baru kali ini aku melihat Revan tertawa lepas seperti itu,biasanya dia hanya rewel dan rewel saja",gumam Elang.
Padahal baru sehari Revan bersama Rere,tapi seolah mereka sudah lama bersama.Elang buru-buru meninggalkan kamar Revan setelah tau Rere dan Revan sudah selesai dengan aktivitas mandinya.Dia menuju ruang makan dan memilih menunggu anaknya di sana.
"Pagi dadyy",sapa Revan sambil mencium pipi Elang.
"Pagi sayang,wah anak daddy sudah wangi dan tampan"
"Ya Daddy,Levan mandi cama Mommy,tlus Mommy kasih Levan plapum,kata Mommy biar wangi",celoteh anak itu.
"Parfum sayang,bukan plapum",ucap Elang membetulkan kosakata anaknya.
"Pokoknya itulah Dad",jawab Revan tak mau kalah.
Rere mengambilkan makanan untuk Revan,ia melirik ke arah Elang yang belum mengambil makananya sama sekali.Rere ingin mengambilkan makanan untuk Elang,tapi dia ragu.Waktu yang bersamaan Elang juga melirik ke arah Rere,dan tatapan mereka bertemu.Rere cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Degh...
Jantung Elang berdebar,
Elang memegang dadanya.
"Hmm...ada apa dengan jantungku,apa aku sakit",kata Elang dalam hati.
"Ma...maaf Tuan,apa Tuan sakit",Rere beranikan diri bertanya pada Elang karena dia melihat Elang memegangi dadanya.
"Ehemmm..."Elang mendeham untuk menormalkan suaranya.
"Aku tidak apa-apa,kamu lanjut saja suapi Revan",jawab Elang.
"Kenapa dengan jantungku,kenapa aku sangat bahagia ketika dia perhatian denganku.Padahal hanya hal yang sepele.ah tidak...tidak..."Elang menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Apa tuan sakit",terlihat kekhawatiran di wajah Rere.
"Aku tidak apa-apa,hanya sedikit pusing,bisa tolong ambilkan makanan untukku Re?"tanpa sadar Elang meminta pada Rere.
Dengan telaten Rere mengambilkan makanan untuk Elang dan Elang pun makan dengan lahap.
Para pelayan yang dari tadi menyaksikan mereka dari dapur merasa terharu,memandang majikan di depannya.
"Semoga Rere bisa membawa kebahagiaan untuk keluarga kecil ini",doa Rita dalam hati.