Bertemu dan bercinta karena sebuah jebakan . Akan kah kisah satu malam ini malah akan menjadi kisah jebakan terindah bagi mereka berdua.
ikuti Kisah Arka Ratya Hardaka bersama Clare Louisa.
#clue nya adalah: Baca lagi yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#31
Anne Mary menggelengan dengan air mata yang mengalir di pipi nya.
"Lantas kalau begitu, mengapa ibu menangis." tanya Antonio lagi. Antonio merasa sangat sedih bila ia melihat ibu nya menangis tapi selalu tidak mau menyebutkan apa alasan nya.
"Ibu,.. kenapa ibu menangis?" Sela Anya. "Aku saja yang tidak di tanyakan oleh kakak bagaimana kabar ku, tidak menangis." Anya berharap lawak kan nya ini dapat menerbitkan senyum di wajah cantik sang ibu.
Dan benar saja, sedetik kemudian, Anne Mary kembali tersenyum.
***Terkadang Anne Mary tidak habis pikir, mengapa anak nya bersama laki- laki yang telah membuat nya terpisah dengan pria yang ia cintai dan dua anak kembar nya, selalu menjadi penawar hati nya terluka.
Itu lah mengapa Anne Mary tidak pernah bisa membenci Anya,walaupun kelahiran Anya tidak pernah ia inginkan***.
"Ibu baik- baik saja. Ibu hanya merasa terharu karena akhir nya kakak mu pulang ke mansion ini." Anne terpaksa berbohong.
Bagi Anne sangat tidak mungkin untuk mengatakan kalau saat ini, setelah dia bertemu dengan Antonio, dia teringat kembali pada suami nya (Dennis Hardata).
Suami yang telah mengira Anne Mary telah tiada bersama anak kembar yang ada di dalam perut Anne.
"Dennis, aku merindu kan mu...Andaikan kau tahu, aku dan awan masih hidup!!" Gumam Anne dalam hati sambil mengelus wajah Antonio, yang merupakan perpaduan wajah nya dan wajah Denis.
"Yah!! ibu mulai nangis lagi!! Kalau begitu sebaik nya aku pergi saja lagi kalau kepulangan ku di mansion ini hanya membuat ibu malah jadi bersedih." Antonio pura- pura merajuk agar sang ibu tidak bersedih lagi,
"Benar kak!! Pulang saja! Pintu sebelah sana! Ibu gak asik nih! Masa nangis lagi.. nangis lagi..." Anya pun ikut- ikutan kakak nya.
"Kau ini banyak gaya! Sok nyuruh kakak mu pergi! Kalau kakak mu pergi betulan, baru kau tahu rasa!" Akhirnya Anne Mary menghapus air mata nya dan ikut berguyon dengan kedua buah hati nya.
Anya langsung memeluk erat tangan Antonio, dan berkata, " Kau tidak akan benar- benar pergi kan kak?" tanya nya cemas, setelah mendengar penuturan sang ibu.
"Nah itu!! Apa ibu bilang!!" Seru Anne yang akhir nya tertawa dan ikuti tawa Antonio. Mansion yang sepi itu kini berubah menjadi penuh warna
"Kau sudah makan sayang?" Anne terus memandang lekat wajah putra nya. Seakan ia tidak ingin ada sedetik pun terlewat dari melihat wajah tampan putra nya ini.
"Sarapan pagi tadi sudah."Jawab Antonio terpaksa berbohong, sebab pagi ini dia belum ada sarapan apapun kecuali sarapan insiden di perusahaan dan amarah dari papa Erik nya.
"Masih lapar?" tanya Anne lagi.
"Hmmmmmmmmmmmm... aku rasa..YA!" jawab Antonio, tersenyum hangat.
"Baiklah. kalau begitu kau dan Anya pergi lah dulu ke ruang makan. Aku akan ke dapur menyiapkan makanan untuk mu." Anne langsung mengarahkan kursi roda nya menuju dapur.
"Bu...tunggu! Bagaimana kalau aku menemani ibu ke dapur.. Atau sekalian saja kita makan nya di dapur saja. Jadi kalau ingin tambah maka tidak repot." Ujar Antonio, langsung memegang pegangan kursi roda Anne.
Anne tersenyum. Antonio kembali mengingatkan nya pada Denis Hardata. Anne ingat, Denis tidak pernah membiarkan nya melakukan sesuatu bila Denis sedang berada di rumah.
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
#tu kan benar! Antonio itu awan...#kak Upe pura-purq gak tahu.
#tapi apa anya juga beneran anak nya Anne??? Kalau benar, anak Anne dengan siapa???
#lantas kenapa dennis mengira Anne sudah mati? Kok Dennis jadi bodoh gitu sih? tidak bisa mengetahui kalau istri nya dan satu anak nya masih hidup?
Mau tau jawabannya.. ayoooo ke ka r ya kar sa......