Tidak pernah terbayangkan untuk Nesya dihari bahagianya,Ia harus menerima kenyataan bahwa suami yang baru menikahinya mengatakan tak mencintainya.
Demi semua warisan yang Ibunya janjikan,Raka tega menyakiti Nesya dengan mengatakan bahwa Ia masih mencintai mantannya yang datang pada hari pernikahan mereka.
Mantan yang Raka Cintai dan banggakan,justru mempunyai rahasia besar yang tidak diketahui,namun seiring perjalanan waktu,Raka mengetahui semuanya saat Nesya telah memilih pergi dan Ibunya meninggal dunia.
Bagaimana akhirnya Raka dan Nesya menjalani kehidupannya?
Akankah Raka dan Nesya bahagia dengan pasangannya masing-masing?
Selamat membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
"Aku punya ide,gimana kalau aku bantuin kamu untuk membalas dendam kelakuan mantan pacarmu itu,tapi kali ini bukan balas dendam biasa,tapi balas dendam yang akan membuat pacarmu merasa menyesal telah mempermainkan kamu",ucap Raka dengan antusias didalam mobil yang tidak ada tujuan .
"Maksudnya?",tanya Lidia yang tidak paham dengan apa yang disampaikan Raka.
"Kamu harus merubah penampilan kamu dengan pakaian-pakaian wanita model terkini,kamu juga harus menggunakan riasan diwajahmu,kalau perlu kamu harus berkuliah,nanti aku akan membantumu membalas dendammu kepada mantanmu itu".
Lidia jadi ikut bersemangat mendengar orang yang baru dia temui ingin membantunya,begitu juga Raka yang entah kenapa ingin sekali membantu Lidia yang dipermainkan pacarnya.
Sedangkan Nesya yang bersiap kebandara,kaget saat Bagas turut ikut bersamanya.
"Pak Bagas kenapa mau ikut kesurabaya?memang sih itu Perusahaan punya Bapak,tapi sepertinya tidak ada agenda apapun yang akan kita bicarakan".
Bagas menggenggam tangan Nesya dengan lembut.
"Nesya....,aku tau ini terlalu cepat untuk kita,tapi aku tidak bisa menundanya lagi,aku tidak ingin ada orang lain yang lebih dulu mendapatkanmu lagi,aku mencintaimu Nesya...,maukah kamu manjadi istriku?".Bagas mengatakan dengan serius dan tulus sampai Nesya turut merasakan ketulusan yang Bagas lakukan.
"Maaf Pak,bukan mau mau menolak,tapi sepertinya kita butuh waktu untuk saling mengenal dulu,aku nggak sebaik yang Bapak kira,aku juga tak selembut apa yang Bapak tau,aku punya sisi buruk yang tidak Bapak ketahui,pribadi saya diPerusahaan dengan asli diri saya saat sendiri sangat berbeda,jadi lebih baik kita saling mengenal dulu setelah itu baru kita putuskan".
Bagas dapat mengerti bagaimana Nesya yang baru gagal menjalani pernikahan harus kembali percaya dengan laki-laki yang Ia kenal sebagai Bos nya.
"Baiklah Nesya....,aku harap kamu hanya memberikan kesempatan kepadaku,karena aku sudah lama mencintaimu sebelum Raka datang'.
Nesya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Mulai sekarang jangan panggil Bapak ya kalau berdua,karena aku ingin mendengarkan panggilan lain dari kamu",bisik Bagas yang membuat Nesya merasakan tubuhnya merinding.
"Baiklah Mas Bagas....",ucap Nesya yang kini tiba dibandar untuk bersiap terbang kesurabaya".
Sepanjang berada dipesawat,Bagas tak lepas tangannya dari Nesya yang memilih memejamkan matanya.
"Terimakasih ya sayang....,kamu sudah memberikan kesempatan pada lelaki tua sepertiku,semoga kamu sadar bahwa aku selalu mencintaimu dari dulu,selamat tidur sayangku".ucap Bagas dengan lembut.
Nesya yang sebenarnya tidak tidur mendengar ketulusan yang Bagas ucapkan,jantungnya berdetak lebih kencang bahkan sangat berbeda sekali saat Nesya merasakannya saat bersama Raka dulu.
Setibanya dibandara,sebuah mobil mewah sudah menunggu Bagas dan Nesya yang terlihat kelelahan terutama Nesya yang terlihat sekali dari wajahnya yang pucat.
"Pak..,kita makan dulu ya baru ke Perusahaan ",ucap Bagas dengan ramah dan terus menggenggam tangan Nesya yang terasa hangat.
Saat makan malam bersama,Nesya merasakan tubuhnya sangat lemah,bahkan makanan yang begitu banyak tak membuat Nesya berselera makan.
"Ya Ampun Nesya....,badanmu sangat panas",.
Bagas yang panik langsung membayar makanan yang dipesan dan langsung membawa Nesya kedalam mobil.
"Pak....,Tolong carikan Rumah Sakit terdekat,sepertinya Nesya kelelahan",ucap Bagas dengan tegas dan penuh kekawatiran.
Bagas terus menggenggam tangan Nesya dengan erat dan membawa Nesya untuk merebahkan tubuhnya dipahanya.
"Nesya....,maafkan aku yang sudah membuatmu kerja tanpa henti".
NOTE :Pembaca setiaku,sepertinya Novel ini akan aku tamatkan dalam beberapa hari,setelah kontrak pembacanya dikit dan aku jadi nggak semangat buat lanjutin!!,Maaf ya kalau ceritanya jadi dipercepat.