Original, bukan terjemahan.
Dia, perempuan mafia yang terkenal di dunia modern, di kematian pertamanya dia masuk kedalam janda perawan dan menjadi seorang ibu tiri yang di cintai anak tirinya.
Dia membasmi klan mafia dan kematianya juga membawa ikut kepunahan klan mafia.
Tapi, jiwanya malah kembali kemasa zaman kuno, dia masuk keraga seorang wanita muda sebagai teman belajar sang Putri Mahkota.
Dia anak perempuan kepala koki istana, yang suka di bully oleh teman- teman Putri Mahkota.
Dia baru saja tenggelam, dan seorang mafia memasuki raganya. yang membuat dia hidup kembali.
Seorang pemegang senjata ingin di lecehkan, mimpi..!
Ini petualangan reinkarnasi keduanya. jadi dia sangat faham watak anak- anak manja ini.
Mari kita bermain-main tuan... Gumamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 20
Selama beberapa hari ini Su Alin membangun kediaman mereka. Dan tidak lupa, dia juga memagarinya.
Tapi saat ini, dia belum sempat memagari lahan pertanian, karena dia terlebih dahulu membuat kandang untuk ternak yang dia pelihara. semuanya diambil dari hutan di belakang rumah mereka.
Jika dia merasa kelelahan, maka dia akan meminum mata air yang ada di dalam ruang dimensi. Dan akibatnya, tenaga yang tadi mulai lemah, kini kembali lagi. Ketika dia membangun rumah, dan lahan peternakan. Tidak lupa dia juga sekalian berlatih. Kekuatan meningkat pesat, akibat dari air yang dia minum dari ruang dimensi.
"Ayah, kamu tunggu di rumah ya, Aku ingin berburu ke atas gunung." Dia berpamitan untuk pergi ke kedalaman hutan yang ada di belakang kediaman mereka.
"Mengapa tidak kamu membawa beberapa orang lelaki dari desa? Agar bisa menemanimu. Ayah khawatir kamu akan bertemu dengan hewan besar dan buas." Ucap ayahnya dengan raut wajah yang khawatir.
"Tidak perlu khawatir ayah, aku sudah menyediakan beberapa peralatan yang bisa melawan hewan di gunung." Ucap Su Alin sambil memperlihatkan busur dan tombak yang telah dia buat dengan bahan ala kadarnya.
Karena dia belum sempat ke kota untuk membeli senjata tajam. Jadi, dia memakai peralatan seadanya saja.
Ayahnya belum tahu akan kekuatan Su Alin. Dia yang sudah belajar ilmu bela diri, ditambah dengan kekuatan di dalam tubuh ini. Yang ternyata selama ini tersembunyi dengan segel.
Dan selama Su Alin bekerja, baru dia menyadarinya. Dan atas bantuan air di dalam ruang dimensi, dan juga peri kecil yang tinggal di sana. Akhirnya dia bisa membuka segel yang selama ini menutupi meridian nya.
Dan kini, ilmu bela diri Su Alin semakin meningkat. Sepertinya dia juga bisa mengendalikan angin. Yang dulunya hanya bisa dia gunakan dengan sedikit angin, untuk memadamkan api obor dari jenderal Mo.
Sekarang dia bisa menguasai dengan memberikan dorongan angin yang lebih kuat.
Dengan rayuan mautnya, dia berhasil membuat ayahnya mengizinkannya untuk pergi.
"Apakah aku bisa mengendalikan air seperti aku mengendalikan angin?" Tanyanya kepada peri kecil yang ada di ruang dimensinya.
"Mengapa anda tidak mencobanya?" Si peri kecil itu juga penasaran.
Kemudian, Su Alin mencoba menggunakan kekuatannya untuk mengontrol air. Tetapi sepertinya air lebih berat daripada angin. Karena sungai yang baru dilewatinya hanya berguncang sedikit saja.
"Ck, lain kali saja aku coba sekarang kita ayo naik ke atas gunung mencari buruan." Ucap Su Alin.
Ketika dia menaiki gunung, dia mencoba semua ilmu yang telah dia pelajari saat ini. Ilmu peringan tubuhnya sudah mulai meningkat pesat.
Di sela-sela latihan yang dia lakukan, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari atas gunung itu.
"Pury, suara apa itu?" Su Alin menghentikan gerakannya.
Pury yang berada di ruang dimensi hanya bisa melipat tangannya di dada, dengan sayap kecilnya yang terus mengibas.
"Aku tidak bisa menebak. Karena suaranya terdengar samar dari dalam sini."
"Apakah kau bisa keluar dari ruang dimensi?" Su Alin penasaran. Apakah peri kecil yang dia namai Pury bisa hidup bersama di alam nyata ini.
"Tentu saja, asal anda yang mengeluarkan ku."
"Bagaimana caranya?"
"Anda harus berkonsentrasi dan bisa menggunakan tangan untuk menarik ku ke luar."
Kemudian, Su Alin melakukan seperti yang di instruksikan oleh Pury.
Dengan cepat Pury sudah berada di luar dengan mengepakkan sayapnya yang mungil. Dia terlihat seperti capung yang terbang ke sana kemari. Hanya saja ukurannya lebih besar sedikit dari capung.
"Apakah orang lain bisa melihatmu?" Su Alin penasaran. Mungkin saja orang lain bisa melihatnya.
"Tidak, tidak semua orang bisa melihatku."
"Berarti, ada juga yang bisa melihatmu?"
"Mungkin ada, hanya saja mereka pasti memiliki ilmu cukup tinggi." Si peri kecil hanya bisa menebak-nebak.
Su Alin hanya mengangguk. dia kembali fokus untuk mendengar suara gaduh yang berada di tingkat lebih atas.
"Coba dengar, Apakah itu perkelahian antara hewan buas?" Tanya Su Alin
"Sepertinya ya, dan salah satunya terdengar seperti auman. Antara harimau atau singa." Ucap Pury
Kemudian Su Alin dengan cepat bergegas menuju ke arah suara tersebut. Dia ingin melihat lebih dekat, apa yang sedang terjadi sebenarnya di sana.
"Ternyata ada beruang di sini." Ucap Su Alin pelan, yang hanya dia seorang mendengar.
Saat ini, dia juga ikut melihat perkelahian itu. Antara beruang dan seekor harimau. Beruang ini sangat besar sekali, sepertinya dia ini adalah ketua dari clan beruang, karena dia memiliki tanda di atas kepalanya
'Apakah di gunung ini banyak beruang?' Pikir Su Alin. Karena dia membayangkan, tanda yang ada di kepala beruang itu.
Jika mereka satu kelompok, berarti bisa diperkirakan jumlahnya bisa di atas 5 ekor.
semangat thor /Determined/
double update thorr