Mayumi Kyra Anindira,seorang remaja biasa yang ternyata jago beladiri dan mempunyai Indra ke 6 tanpa orang lain tahu.
Kehidupannya yang flat dan damai menurutnya,seketika berubah karena kedatangan si kembar Nala dan Narendra. Yang ternyata adalah anak pemilik yayasan. Nala yang selalu ingin di dekat Yumi dan Narendra yang tertarik pada kepribadian Yumi,merubah hidupnya seperti roller coaster.
Bagaimanakah kisah mereka?
Petualangan apa yang sedang menunggu mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 7
" Kerreeennn...." ucap Nala yang keluar dari mobilnya.
Tak berapa lama para begal pun terkalahkan dan tumbang semuanya.
" Kalian berani menyentuh wajahku,maaf aku tidak terkontrol menghajar kalian." ucap Yumi
" Kamu ini memang aneh, kenapa harus minta maaf? Meraka yang salah juga. Dasar manusia gila" ucap Maria
Namun tidak pedulikan oleh Yumi,saat liat jam.
" Sial...aku terlambat ngajar." ucap Yumi yang segera berlari menuju sepedanya. Namun di tahan oleh Rendra.
" Apa?" tanya Yumi yang masih kesal
" Wajahmu terluka,kita ke rumah sakit untuk mengobatinya." ucap Rendra
" Aaahhh....tidak ada waktu. Ini hanya luka kecil, awas!!" ucap Yumi,namun di tarik oleh Rendra. Melihat waktu yang semakin mepet,ia pun akhirnya menarik tangan Rendra lalu membanting tubuhnya.
" Maaf..." ucap Yumi seraya berlari pergi menuju sepedanya dan ia pun menuju rumah murid pertamanya.
Rendra yang di banting pun mengaduh kesakitan. Sedangkan Nala yang melihat adegan itu pun tertawa,karena bukan apa-apa. Sebenernya Narendra pun jago beladiri,ia pun sering ikut kompetisi. Namun tidak Nala sangka,kakanya akan di banting oleh gadis yang di sukainya.
Yumi terlambat 20 menit,ia pun minta maaf pada murid dan kedua orangtuanya. Bu Yasmin yang melihat keadaan Yumi pun memakluminya dan mengobati luka di wajah Yumi. Akhirnya ia tidak mengajar , karena Bu Yasmin menyuruhnya istirahat.
Yumi merasa tidak enak,karena di perlakukan baik seperti ini. Ia merasa tidak nyaman. Ia pun pamit pulang,namun sebenarnya ia tak pulang. Ia menuju rumah murid keduanya.
Walau Bu Rima pun menyuruhnya istirahat,namun Yumi tetap kekeh ingin mengajar. Dan akhirnya Bu Rima tidak bisa memaksakan kehendaknya. Les pun berlangsung seperti biasanya. Karena lesnya mulai lebih awal yaitu jam 4,ia pun bisa pulang lebih cepat. Setelah ikut shalat Maghrib,ia pun pamit pulang.
Saat di jalan ia bingung,harus membuat alasan apa pada ibunya tentang wajahnya yang memar.
" Bilang saja kejedot pintu kamar mandi saat mengajar les." ucap Maria
" Apa ibu akan percaya?" tanya Yumi sambil menuntun sepedanya,ia sengaja jalan. Karena sedang mencari alasan pada ibunya.
" Kurasa ibu akan percaya, lagi pula terkadang kamu memang suka ceroboh kan?" jawab Maria
" Enak aja,kapan aku ceroboh?" elak Yumi
Saat Maria akan menjawab Yumi,mereka pun di kagetkan dengan mobil yang tiba-tiba berhenti di depannya. Mobil yang Yumi kenali...siapa lagi kalau bukan Rendra.
" Cepat masuk" perintahnya
Yumi dan Maria pun saling pandang.
" What the ****? Siapa dia,berani merintah-merintah gue?" ucap Yumi dalam hati yang di dengar Maria dan Rendra.
Yumi pun tidak memedulikannya dan lanjut berjalan.
Namun baru beberapa langkah,ia pun di kejutkan dengan Rendra yang asal gendong Yumi langsung memasukkannya ke dalam mobil.
" Hei... apa-apaan kamu" teriak Yumi yang akan melarikan diri,namun mobilnya keburu terkunci oleh Rendra.
Yumi yang kesal dengan perlakuan Rendra pun menjambak rambutnya.
" Aww...Yumi lepaskan. Apa kamu belum puas membanting ku tadi." ucap Rendra yang membuat Yumi berhenti. Sedangkan Maria sudah pergi entah kemana.
" Apa masih sakit? Maaf." ucap Yumi panik,ia lupa kalau tadi ia membanting Rendra karena terburu-buru.
Rendra yang melihat Yumi panik pun tersenyum. Lalu mengusap pipi kiri yang memar. Yumi yang mendapat perlakuan seperti itu pun memundurkan badannya.
" A apa yang kamu lakukan?" itu adalah sentuhan pertama kalinya dari seorang pria, sehingga membuat Yumi salah tingkah. Selama ini ia selalu membentengi dirinya dari siapapun,karena yang ada di pikirannya 'Semua pria sama seperti bapaknya'
lanjut ke session 2 ah...