Kumpulan Kisah horor komedi, kisah nyata yang aku alami sendiri dan dari beberapa narasumber orang-orang terdekatku, semuanya aku rangkum dalam sebuah novel.
selamat membaca. Kritik dan saran silahkan tuliskan di kolom komentar. 😘😘😘😘😘😘
Lawor di mulai!!! 😈😈😈😈😈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Cerita Horor Saat Pramuka
Cerita Puji Astuti
Aku kembali memfokuskan diri ke mata pelajaran yang ada di LKS. Sangking fokusnya, aku tidak sadar kalau adikku sudah berada di depan ku.
Bayangkan deh. Di dalam rumah yang gelap tanpa lampu listrik, dan hanya di terangi lampu templek yang nyalain remang-remang. Tiba-tiba adikku nongol di depan mataku dengan wajahnya yang di dekatkan ke lampu templek sambil merenges merenges. "Hehee.." Itulah tawa bocil laknat ku.
Ya reflek tak pukul buku tuh kepala adikku. "Dobol!! Jangan ngagetin!!" Teriakku saat memukul kepalanya.
"Aduh! Mbak Tuti!! Sakit tau!! Kenapa tiba-tiba memukul kepalaku sih?" Rengek nya.
"Pikir saja sendiri!" Umpat ku. "Kamu, kenapa kamu jam segini belum tidur? Hah?"
"Kebelet eek. Anterin ke kali." Jawab adikku sambil mengelus-elus kepalanya yang aku pukul tadi.
"Minta anterin bapak atau ibu saja, aku sedang belajar." Dan dia pun pergi ke kamar ortuku sambil bersungut-sungut.
Lima menit kemudian, bapak ibuk dan adikku iring-iringan pergi keluar rumah dengan membawa obor. "Week, Mbak Tuti jelek!" Ledek adikku. "Semoga di datangin hantu. Week."
"Bodoh amat. Kami sendiri, semoga bokong kamu di gigit Genderuwo."
"Maak!! Mbak Tuti nakal!!" Rengek adikku.
"Sudah, ayok cepat." Kata ibukku. "Jangan ngobrol terus."
"Kalo Genderuwo nya gigit bokong kamu. Kamu ga bakalan bisa eek lagi. Biar ga nyusahin." Kataku.
"Maak!!"
"Sudah, ayok! Nanti malah ngantong. Nyusahin!"
Dan mereka bertiga pun pergi menuju ke tengah-tengah kegelapan malam dengan di terangi cahaya obor.
Suasana rumah menjadi sepi dan hening. Sesekali, sang cicak di dinding bersuara menirukan suara tawa Kuntilanak. Hal itu sudah biasa terjadi, aku tak ambil pusing.
'Brak!! Gedubrak!!' Ada suara keributan, entah suara apalah namanya itu, terdengar dari jauh.
Ah, mungkin suara tetangga sedang bertengkar dengan pasangannya. Itu, jarang sekali terjadi. Tapi, masa bodoh, aku harus fokus dengan LKS ku. Aku harus menjadi anak yang pintar, masa depanku di tentukan mulai dari sekarang!!
'Krompyang!!'
'Glodak!!!'
'Brak!!! Bruk!!!'
Haduh!! Suara apaan sih itu? Berisik sekali!
"Kyaaaa!!!" Kali ini suara teriakkan seorang wanita. Bukan ibukku maupun adikku. Aku mengenal baik suara teriakkan mereka. Ini, familiar, tapi aku lupa lupa ingat suara siapa.
Hening.
Suara angin kencang berhembus menerpa dedaunan. Suara Dares terdengar mengerikan di kejauhan.
Tut?
Ya?
Apaan itu Dares?
Kalian ga tau?
Engga.
Payah. Dares itu bahasa Jawa nya burung hantu. Kalian tau kan suaranya? Ga tau? Buka Yutub sana!!
Nex
Suara wanita tadi kembali terdengar, kali ini mengucapkan kata-kata. Tapi, telingaku masih belum bisa menangkap apa yang dia teriak kan.
Sepertinya, dia bertengkar dengan suaminya. Malam malam begini, tak tahu waktu. Dasar pasangan....
"TOLONG!!! ADA SETAN!!!" Teriakkan wanita tadi sudah terdengar sangat dekat. Tak jauh dari rumahku. Tak hanya teriakkan saja yang terdengar, tapi suara langkah kaki nya yang berdebum di tanah juga terdengar sangat jelas. Dia sedang berlari tunggang-langgang!!
Tunggu!! Dia tadi meneriakkan apa?
'Dok!!! Dok!!! Dok!!!' Gedoran pintu sekuat tenaga terjadi di rumahku. Pintunya yang terbuat dari kayu gapuk...
Tut?
Apaan lagi sih? Ganggu orang lagi bercerita saja!!
Anu... Gapuk itu apaan?
Aah... Gapuk itu kayu yang mudah patah!! Dah lah, dengerin ceritanya sampe selesai!!
Siyap Tut..
Nex
Pintu rumahku bergetar hebat, hampir jebol, andaikan saja aku tidak segera membukakan pintu, niscaya pintu rumahku benar-benar akan hancur berantakan.
"Apaan sih? Bertamu itu yang sopan dikit!!" Bentak ku. Yang bertamu adalah Mbak Bawok...
Lho, Tut. Bawok itu kan nama lainnya Memek ....
Bodoh!!! Tanyakan ke penulisnya!!
Neex
"Mbak!! Kenapa sih?" Teriakku.
"Tut!! Ada setan Tut!! Cepat tutup pintunya!!!" Mbak Bawok sudah ngumpet di bawah kolong meja tempat aku belajar tadi.
"Setan? Setan apa?" Tanyaku dengan nada penuh amarah karena masih jengkel.
Mbak Bawok tidak menjawab. Saat aku lihat, dia sudah tertidur pulas di bawah meja.
Astaga!! Ini orang bikin susah saja!!
'Brak!!' Ada suara sesuatu yang di lempar tepat di depan rumahku. 'Brak!! Brak!!! Beraakkk!!' Eh.
Karena penasaran, aku membuka pintu rumahku sekali lagi dan melihat ke depan rumahku. Dan!!!!
Ada orang berpenampilan compang-camping berdiri di jalan setapak. Memegang sebuah kayu balok sambil menatap ke arahku. Dan yang mengerikan dari dia adalah....
Wajah sebelahnya hancur!!
Setan?
'Wusshhh' Balok kayu yang ada di tangannya melayang ke arahku.
'Brak!!!!'