Tentang kebencian terhadap keluarga sendiri,Andra Gunawan.Tuan muda kaya raya yang penggangguran bertekat untuk menjadi penghancur keharmonisan keluarga nya sendiri.
Pelangi gadis pemilik senyum manis yang hidup nya porak poranda setelah bertemu Andra.
Dua kepribadian yang bertolak belakang,mampukah mereka menjalin kedua sisi tali yang berseberangan menjadi satu????
Hello Plend!
Mohon kritik dan saran yang membangun.
Terimakasih.😇😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.Kebetulan yang sangat Kebetulan
Selepas sang paman pulang setelah melakukan perawatan pada nya,Bagas masih terjerat dengan pikiran nya yang kalut.
Dia sibuk menerka-nerka siapa kira-kira yang memiliki nyali untuk mencari masalah dengan diri nya.
Anin yang baru masuk kekamar selepas mengantar kepulangan sang paman pun tidak berani mengeluarakan suara sekecil apapun.
Tempramen Bagas telah banyak berubah setelah dia menghabisi Maria dengan tangan nya sendiri.Dia bukan lagi pria casanova yang kaya.Sekarang dia seperti perwujudan iblis dalam bentuk manusia.
"Jangan biarkan keluarga Prasetyo mundur dalam pernikahan ini,hanya karna masalah sepele.Tekan putra mu untuk secepat nya melangsung kan pernikahan tersebut"kata Bagas membuka percakapan.
"Jika pernikahan itu sudah terjadi,aku akan secepat nya berpura-pura berinvestasi di dalam tambang mereka,lalu perlahan-lahan mengalihkan kepemilikan tambang atas nama Wily.Bukan kah putri si Teguh itu begitu tergila-gila pada putra ku"
Khayalan tentang kepemilikan tambang batu bara keluarga Prasetyo sudah menari-nari dalam benak nya.
Pundi-pundi uang sudah menanti dirinya,setelah semua itu perlahan-lahan dia akan membeli kepemilikan saham para orang tua yang kolot di perusahaan GUNA CORP.
"Tapi Teguh juga bukan pria yang bodoh mas" kata Anin mengingat kan Bagas agar tidak terlalu cepat bahagia atas khayalan nya.
Heh..
"Buat saja seperti 'wanita' itu."Bagas berkata acuh tak acuh.
'Wanita' yang dimaksud pastilah Maria,istri pertama nya.
Anin dapat merasakan seluruh tubuh nya mendadak gemetar mendengar perkataan Bagas.
Dia masih ingat bagaimana mata Maria melotot kesakitan,bahkan seluruh tubuh nya ikut berguncang hebat sebelum busa dan darah keluar dari tujuh lubang nya.
"Paman masih memiliki obat tersebut,dan aku yakin jika pria kuat seperti Teguh meminum obat tersebut pasti akan terlihat menarik."
Ha ha ha ha
Anin tersungkur mendengar tawa Bagas,saat ini Bagas terlihat seperti psikopat gila.
"Mmas..ak ku perlu keluar dulu,aku ada janji pertemuan arisan dengan teman-teman" Anin terbata-bata mencari alasan untuk dapat segera pergi dari kamar nya sendiri.
Tanpa Bagas menjawab,dia langsung lari keluar dari kamar,bahkan kaki nya sempat menabrak meja lampu disebelah tempat tidur.
Ha ha ha ha
Kepanikan Anin membuat tawa Bagas semakin gila.
Di perjalanan menuju RS GUNA PERSADA CORP
Paman Bagas yang berprofesi seorang dokter, terlihat bersandar santai di dalam mobil mewah yang diutus untuk mengantar nya pulang.
Dia tidak memperhatikan mata 'pengemudi' yang sesekali melirik dirinya.
Dia sibuk melihat-lihat pemandangan di sepanjang jalan,kediaman mewah Gunawan terletak di kawasan seluas dua ratus hektar.Rumah hunian mereka dikelilingi hutan buatan yang membuat suasana di sepanjang jalan sangat sepi.
Terbukti dari pepohonan menjulang tinggi di sepanjang jalan.Membuat sepanjang jalan yang dilalui terasa sejuk.
Dua ratus meter sebelum kawasan hutan pohon keluarga Gunawan berakhir,terdapat persimpangan jalan yang di kedua sisi nya terdapat jurang dengan kedalaman dua belas meter.
Ketika mobil yang membawa sang paman melalui jalan persimpangan tersebut,sang paman yang sudah sempat memejam kan mata nya,tubuh nya tiba-tiba terhempas kuat kesisi kiri,karna sisi kanan body mobil yang di tumpangi nya dihantam oleh sesuatu yang kuat.
Mobil langsung oleng dan setengah badan mobil terdorong menuju jurang.
Sang paman langsung melihat apa yang menghantam body mobil yang membawa nya.
Dia melihat sebuah mobil jeep berhenti tidak jauh dari mobil nya,seperti nya mobil tersebut telah siap siaga menghantam mobil nya kembali.
"Cepat!!Cepat lakukan sesuatu agar kita tidak dihantam kembali oleh nya" teriak nya panik pada 'pengemudi' mobil keluarga Gunawan itu.
Namun aneh nya sang 'pengemudi' bukan nya menuruti nya,tapi malah membuka pintu dan keluar dari mobil meninggal kan sang paman majikan.
Pria itu menunduk hormat pada pria setengah baya yang keluar dari mobil jeep.
"Apa maksud nya ini?"paman Bagas akhir nya merasa ada yang tidak beres dengan situasi nya saat ini.
"Jangan panik paman,saya hanya ingin berbincang-bincang" jawab pria paruh baya itu.
"Urus itu" titah nya pada 'pengemudi' nya seraya menunjukan CCTV yang ada di persimpangan jalan itu.
Sang 'pengemudi' mengangguk dan kemudian sibuk dengan peralatan canggih di tangan nya.
Sementara pria setengah baya itu membuka mobil yang ditumpangi oleh paman Bagas tersebut.
Lalu membungkuk untuk melihat pria tua itu yang sudah pucat pasi.Pria setengah baya itu menyeringai senang.
"Siapa kau?" tanya paman Bagas dengan hati-hati.
"Hallo paman,perkenalkan nama saya Adnan Aditama,adik dari perempuan bernama Maria Aditama,ah...jika aku tidak salah nama saudariku sama seperti nama almarhum istri dari keponakan mu P A M A N"
Adnan sangat puas melihat wajah pias dari pria yang berprofesi dokter ini,yang menghianati sumpah nya dengan menjadi kaki tangan Bagas dalam menghabisi nyawa kakak tersayang nya.
"Kkau...kau?"Telunjuk dokter tua itu bergetar mengarah ke arah Adnan.Dia sangat yakin kemunculan pria ini bukan hanya untuk berbasa-basi belaka.
Mata nya yang sudah keruh semakin melotot saat Adnan mengeluarkan sebotol cairan transparan yang tampak familiar di mata nya, beserta jarum suntik nya.
"Kka kau..tidak kau tidak boleh,aku adalah paman Bagas,dia akan membunuh mu"
Dia berteriak panik,bahkan ancaman yang terucap dari mulut nya pun terasa lucu di telinga Adnan.
Ck ck ck
"Paman,sudah mau mati tapi masih dapat mengancam,benar-benar membuktikan darah Gunawan mengalir di nadi mu.Tapi sayang nya,aku tidak takut"
Adnan langsung menarik kerah baju pria tua itu dan menusuk kan jarum tersebut ke leher keriput nya.
Kejadian nya sangat cepat,dokter tua itu hanya merasakan sengatan sekilas,lalu tubuh nya mulai melemah dan disusul dengan pengelihatan nya yang mulai kabur.
Hehehe..
"Jika kau masih dapat hidup,kita akan bertemu lagi,tapi..." Adnan sengaja menggantung ucapan nya dan berbisik ketelinga pria tua yang ketakutan setengah mati ini."Jika kau bertemu raja neraka,katakan aku titip salam"
Hahaha
Dia langsung keluar dari mobil dan mundur,lalu memberi aba-aba pada ajudan nya,dan...
Brak
Dengan sekali hantaman mobil mewah yang membawa paman yang sangat dihormati Bagas itu,kini terperosok ke masuk ke dalam jurang.
Sang paman masih sempat melihat wajah Adnan yang tertawa terbahak-bahak.
Sepuluh menit berlalu keadaan menjadi tenang,seolah-olah tidak ada apapun yang terjadi.
Jika bukan karna bekas gesekan ban mobil yang memenuhi separuh jalan,maka tidak seorang pun yang akan sadar.
Ketika Bagas menerima kabar tersebut,itu sudah keesokan hari nya.
Dia sangat terkejut tak habis fikir,bagaimana mungkin bisa terjadi kecelakaan di kawasan pemukiman keluarga nya.
Jalanan yang terawat dan bahkan para sopir yang dipekerjakan sudah sangat ahli,dan lulus tes resmi dari pusat pelatihan nya.
Saat dia sampai di RS,paman nya baru saja dipindahkan ke ICU,setelah menjalani operasi yang memakan waktu delapan jam.
Pasien masih dalam keadaan kritis walau operasi nya berjalan lancar,maka dari itu kondisi paman nya belum lah optimis.
"Dokter masih harus memantau keadaan kakek"
Terang Wily tanpa di tanya.
Bagas hanya diam sembari melihat pintu ruang ICU,dimana sang paman berada.
Anin yang mendorong kursi roda nya,hanya mampu mengusap-usap bahu Bagas.Anin sangat paham jika suami nya ini sangat terguncang,pasal nya hubungan suami dan paman nya ini sangat dekat.
'Apa yang sebenar nya terjadi pada mu paman?'
'Mengapa semua nya terasa sangat kebetulan?'
'Aku sangat tidak suka saat musuh berada di kegelapan,sementara aku terbuka'
Monolog nya dalam hati.