NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:24.6k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Season kedua dari Batas Kesabaran Seorang Istri.

Galen Haidar Bramantyo, anak pertama dari pasangan Elgar dan Aluna. Sudah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Ia mewarisi semua ketampanan dari ayahnya.

Namun ketampanan juga kekayaan dari keluarganya tidak sanggup menaklukkan hati seorang gadis. Teman masa kecilnya, Safira. Cintanya bertepuk sebelah tangan, karena Safira hanya menganggap dirinya hanya sebatas adik. Padahal umur mereka hanya terpaut beberapa bulan saja. Hal itu berhasil membuat Galen patah hati, hingga membuatnya tidak mau lagi mengenal kata cinta.

Adakan seorang gadis yang mampu menata hati si pangeran es itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Kekecewaan Galen

Galen dalam perjalanan pulang, bukan ke mansion orangtuanya, tetapi apartemen yang dibelikan oleh Elgar untuknya. Tidak sendiri, Galen pergi bersama ketiga temannya. Apartemen itu sudah seperti markas bagi mereka.

Galen berada dalam satu mobil yang sama dengan ketiga temannya. Ia yang mengambil alih kemudi. Seperti biasa, mereka saling mengejek satu sama lain, terkecuali Galen. Dia memilih diam, masih memikirkan tentang Safira. Malam nanti gadis itu akan terbang ke paris untuk melanjutkan studinya. Beberapa kali Galen mendapatkan pesan dari gadis itu agar mau mengantarkan dirinya, tetapi pesan itu Galen abaikan. Tidak ada satupun yang Galen balas.

"Masih dipikirin aja?" ledek Zayn.

Galen yang mendengar itu mendengkus kesal.

"Siapa yang lagi dipikirin sama Galen?" tanya Alden yang duduk bersama dengan Sam.

"Ayang lah." Bukan Galen yang menjawab tetapi Zayn.

"Tutup tuh mulut, Njir," omel Galen yang justru semakin membuat Zayn terkekeh geli.

Sam dan Alden saling memandang, karena tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Zayn dan Galen, keduanya lantas sama-sama mengangat bahu.

"Nih Kania gak capek apa bully anak orang mulu." Zayn mengalihkan obrolan. Ada seseorang yang mengirim video aksi bullying Kania padanya.

"Siapa lagi korbannya?" tanya Sam.

"Anak baru." Bukan Zayn yang menjawab, tetapi Galen.

Semua mata langsung tertuju pada Galen, menatap temannya yang sedang mengemudi.

"Tahu dari mana kalau tuh anak baru?" tanya Zayn, menatap curiga pada Galen. Pasalnya Zayn tahu jika Galen tidak pernah memerhatikan perempuan manapun kecuali Safira.

Sebelum memberikan jawaban, Galen lebih dulu memberhentikan laju mobilnya karena lampu merah. "Ara yang bilang." jawab Galen santai.

"Oh."

"Gila memang si Kania. Mana guru gak mau negur dia karena orang tuanya penyumbang besar sekolah," ucap Alden.

"Cuma penyumbang, Galen sama Arabella anak pemilik tuh sekolah aja gak gitu-gitu amat," imbuh Zayn.

Zayn menunjukkan video di mana saat Arabella datang dan membungkam mulut Kania pada Alden, juga Sam. "Ayang Ara memang the best."

"Sok-sokan panggil Ayang. Arabella gak level sama lo," cibir Alden.

"Galen —"

"Asal lo bisa kasih uang jajan Arabella, sama kaya uang jajan yang bokap gue kasih ke dia, gue restuin." Galen menukas ujaran Galen, seolah tahu apa yang mau Zayn katakan padanya.

"Sukurin, nantangin sih," ledek Sam.

"Ck, kalau itu sih gua gak bakalan sanggup. Gak ada syarat lain apa, Bang ipar—" rengek Zayn

"Najis! Lo panggil Galen apa? Abang ipar? Mimpi jangan ketinggian, Zayn," ledek Sam.

"Hati-hati, mimpinya jangan ketinggian, nanti jatuhnya sakit." Alden ikut meledek Zayn.

"Jangan mau, Len, punya adik ipar kere bin pelit kek kadal buntung ini." Sam menoyor kepala Zayn membuat Alden dan Galen tertawa.

Mereka sampai di basement apartemen Galen. Ke empat pemuda itu turun dari mobil melalui pintu yang berbeda. Memang dasar sudah kebiasaan, tetap saja mereka saling mengejek dan menjelekkan satu sama lain sepanjang perjalanan ke unit apartemen Galen, bahkan di dalam lift pun mereka masih saja bertingkah sama.

"Ada minuman gak?" tanya Sam ketika sampai di dalam apartemen.

"Di kulkas," jawab Galen datar lantas mendudukkan diri di sofa bersama Zayn.

Alden menoyor kepala Sam, "modal dong!"

"Bukannya gak mau modal, keles. Gue cuma bantuin si bos tuh yang bingung ngabisin duit saking banyaknya," dalih Sam.

"Alesan! Bilang saja uang jajan lo kena potong gara-gara ketauan korupsi uang makan anjing peliharaan orang tua lo di rumah," ungkap Zayn.

"Seriusan?" tanya Alden menatap tidak percaya pada Zayn.

Anggukkan Zayn mengundang tawa Alden, juga Galen yang moodnya sedang buruk.

"Emang sial! Anjing peliharaan lebih disayang dari pada anaknya sendiri." Sam datang dari arah dapur tidak bisa menahan rasa kesalnya. Ia membawa empat minuman kaleng Yang harganya lumayan mahal lantas memberikannya pada teman-temannya.

Yang Zayn katakan memang benar, uang untuk beli makanan anjing peliharaan orang tuanya ia minta dari art-nya. Sam pakai dulu untuk membeli ponsel baru, lantaran ponsel lamanya rusak. "Mereka lebih sayang anjing dari pada anaknya sendiri," adu Sam dengan wajah memelas.

Bukannya merasa iba, ketiga temannya justru makin menertawakan dirinya. Susana hening, ketika mereka fokus dengan minuman masing-masing di tangannya. Sam melirik Galen, seketika ide muncul di kepalanya.

"Galen"

"Apa?"

"Pinjem duit buat ganti makanan anjing di rumah gue."

"Butuh berapa."

"10 juta."

"Buset pakan si anying lebih dari uang jajan kita," sahut Alden.

"Gue kasih tapi dengan satu syarat," ujar Galen.

Sam bergidik melihat senyuman tipis di bibir Galen. Meskipun ekspresinya datar, tetapi justru menyimpan kengerian sendiri.

"Jangan aneh-aneh, Len!" pinta Sam.

"Jangan dengerin, Len. Kasih yang aneh-aneh. Biar dia tahu cari duit itu susah," hasut Zayn.

"Parah. Temen lagi susah juga malah dijerumusin," protes Sam. "Udah, Len jangan dengerin temen laknat modelan ke dia," sungut Sam, sontak membuat tawa Zayn, Alden, Galen pecah.

"Syaratnya gampang, cuma ciuman sama Kania," ucap Galen.

"Ogah!" tolak Sam mentah-mentah, itu juga tanpa memikirkannya barang satu detik.

Lagi-lagi perkataan Sam mengundang tawa ketiga temannya.

"Bisa-bisa rabies gue," ucap Sam menggebu-gebu dan juga bergidik ngeri membayangkan ciuman dengan Kania yang sudah mereka tahu tabiatnya.

Galen terkekeh pelan lantas berdiri dengan satu tangan masuk ke dalam saku celana. "Pikirin baik-baik tawaran gue." Setelah mengatakan kalimat itu Galen meninggalkan ketiga temannya, pergi ke kamar untuk mandi.

Di kamar, Galen melepas satu persatu kancing seragamnya, melepaskannya hingga menampakan tubuh tegap nan atletis. Galen langsung pergi ke kamar mandi, ia memutuskan untuk berendam.

Setengah tubuhnya sudah tertutup oleh busa. Pandangannya mengarah ke jendela kaca, menatap pemandangan luar yang mulai gelap.

Pikirannya kembali ke peristiwa malam di mana ia menyatakan cinta kepada Safira. Awal di mana rasa kecewa itu tumbuh di hatinya terhadap gadis itu. Waktu itu, ketika dirinya baru naik ke kelas tiga, saat acara prom Galen pada akhirnya memberanikan diri mengungkapkan perasaannya pada Safira.

"Apa? Gue tidak salah mendengarnya, 'kan?" tanya Safira. "Lo cinta sama gue?"

"Tidak, gue memang suka sama lo," jawab Galen tegas.

Namun respon yang Galen dapatkan justru tawa dari Safira.

"Ya ampun Galen, lo itu lebih muda dari gue. Lo itu sudah gue anggap seperti adik gue sendiri, Galen. Lagi pula gue gak mau mempunyai pasangan yang lebih muda dari usia gue," ucap Safira.

Galen mendengkus, "Usia kita hanya berbeda beberapa bulan. Harusnya itu gak menjadi masalah."

"Tetap saja, Galen. Lo lebih muda dari Gue. Dan satu lagi, gue sudah memiliki pasangan," ucap Safira. "Itu dia." Safira menunjuk ke arah Evan. "Mulai sekarang, lupakan perasaan lo sama gue."

"Bagaimana jika gue gak bisa?"

"Bukan, urusan gue. Sebaiknya Menjauh dari gue!"

"Oke."

1
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up lg thor
Neng Saripah
kalo bener ini ulah safira
abis kamu fir ga ada kata ampun lagi dari keluarga galen
Alevin
mg2 safira ketangkep, ich bnr2 pengin bejek2 masukin penjara
Alevin
thor yok update yok bisa yok bisa
Neng Saripah
mantap babang galen....aku padamu 🥰🥰
Alevin
tp blm ada cakar2an dr emaknya thor wkwkwk ngarep bgt aku tu
Alevin
sayang sekali ma author bs double up
Alevin
ayo thor again thor
pengin baca safiraaa di hujat emak dan netizen yg dsanaaa
Alevin
lagi thor lagii, pengin nyakar safira
pengin liat safira dimaki2 emak nya
Echa: siap 😁😁😁😁
total 1 replies
Shelvie Pandoju
akhirnya kesalahpahaman itu sudah terungkap.. jadi penasaran hukuman apa yang di berikan Galen sama Ana
Neng Saripah
kurang thor 🤭🤭🙏
Echa: 😁😁😁😁😁🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Siti Aisyah Aisyah
lanjut lg thor up ny
Alevin
shafiraaa..emak bapak lu baikny minta ampun
km kok hmmm nyebelin bgt
Alevin
astaga astaga nunggu nya seharian, bacanya 10 detik
yok thor bisa yok double up lagi
Echa: 😁😁😁😁😁, maaf maaf. insya Allah ya Kak
total 1 replies
Neng Saripah
walah...ternyata ulah shafira ini
jangan2 dia ngomong macem2 lagi sama ana
Alevin
ya ampun tiap episode 3x baca sembari nunggu update 🫣🫣
Echa: Terima kasih kakak😍😍😍😍
total 1 replies
Alevin
selalu sy tunggu tiap mnit update nya
tiap chapter minim 3x baca
soale nagih bgt
Echa: trima kasih Kakan 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Alevin
setiap menit setiap jam ku buka agar segera up
Echa: Terima kasih Kakak 😍🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Shelvie Pandoju
sepertinya Ana slah paham mengenai Galen menduga Galen masih punya hubungan dengan Safira.
Echa: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up lg dong thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!