Li Yian adalah jenius tiada tara dari alam langit, karena Kaisar Langi merasa akan tersingkir dia mengeksekusi Li Yian.
Li Yian di eksekusi menggunakan kutukan langit yang membuat tidak bisa bereinkarnasi lagi, agar kaisar langit tidak tergeserkan dari posisinya sekarang.
Akankah Li Yian kembali bangkit.
Ikut cerita ini selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
008= HUTAN KABUT ILUSI
\=Capter 008. HUTAN KABUT ILUSI\=
\=
\=
Kini mereka berempat sudah sedang makan di tempat makan yang di sediakan oleh penginapan, pagi itu cukup banyak yang melakukan makan di tempat makan itu.
Rata-rata dari mereka adalah pebisnis yang mempunyai usaha di rumah bordil dan rumah makan yang terkenal di kota Cao! Mereka sedang melakukan pesanan terhadap pemilik pembuat arak dari desa Xidi itu.
Hanya Li Yian, Wang Hee, Wang Chu dan Lee Ka saja yang merupakan pendekar dari sebuah sekte.
Mereka berempat makan cukup tenang! Meskipun Li Yian memiliki badan yang cukup besar tapi porsi makanan tidak begitu besar hanya secukupnya saja.
Berbeda dengan Wang Hee yang makan cukup banyak, dia makan tidak memperhatikan sekitar! Tapi terus saja fokus dalam mangkuknya.
"Pelayan, kemarilah..!" ucap Wang Chu memanggil pelayan yang berdiri cukup jauh dari meja mereka.
Pelayan itu langsung bergegas datang ke hadapan Wang Chu, karena ke empatnya terlihat seperti pendekar! Meskipun terlihat muda pelayan itu tidak berani mengabaikan.
"Iyah tuan, ada yang bisa saya bantu?" pelayan itu bertutur sesopan mungkin.
"Bisakah kami memesan arak kayangan cukup satu sloki kecil?" Wang Chu mencoba menanyakan.
Karena cukup wajar memesan arak di rumah makan sehingga Wang Chu cukup terang-terangan memesan itu di sana tanpa basa basi lagi.
"Bisa tuan, sebentar kami ambilkan!" pelayan itu langsung bergegas pergi dan kembali dengan cepat membawa sebuah sloki kecil berisi arak kayangan yang di pesan oleh Wang Chu.
"Ini tuan, pesanan tuan!" ucap pelayan itu lalu meletakkan satu sloki kecil itu di hadapan Wang Chu dan segera mundur untuk kembali ke belakang.
Wang Hee melotot melihat saudaranya memesan arak kayangan, padahal dirinya akan segera berangkat untuk melanjutkan perjalanan buka untuk pesta di sini.
"Saudara, kita tidak akan mengadakan pesta sekarang kan. Kenapa kau pesan arak?"
Wang Hee sambil makan melihat tidak tahan lagi akhirnya menanyakan yang sesuai dirinya inginkan.
"Tidak ini hanya untuk Li Yian nantinya di perjalanan, dia cukup penasaran dengan arak kayangan ini!" jawab Wang Chu.
"Cih..! Saudara ternyata kau sudah mulai peduli dengan bocah ini!"
Wang Hee langsung menghardik dan menunjuk ke arah Li Yian dengan sumpit yang masih di gunakan untuk makan.
"Ya, dia sekarang rekan kita di misi ini! Jadi tidak masalah untuk saling berbagi dan mendukung!"
Wang Chu berbicara cukup rendah, agar Wang Hee saudaranya sedikit sadar! Tapi dasar Wang Hee memang seperti itu sejak dulu sehingga di sadarkan dengan kata-kata tidak akan mempan.
"Kau akan coba ini Li Yian?" ucap Wang Chu selanjutnya.
"Tidak untuk sekarang!" jawab Li Yian singkat.
Karena Li Yian tidak begitu tertarik, Wang Chu memasukkan itu ke dalam selipan ikat pinggang dirinya.
Pendekar di kalangan masyarakat sangat di hormati meskipun pendekar itu muda sekalipun, sehingga wajar pelayan itu cukup hormat! Pendekar di alam Daulu tidak lah banyak hanya sepertiga dari populasi manusia di alam Daulu.
Keberadaan sekte cukup di kagumi di alam Daulu ini, karena setiap ada masalah di masyarakat umum yang berhubungan dengan kekerasan mereka cukup bisa di andalkan.
Tapi dasar sifat manusia yang cukup serakah sehingga sekte beladiri terbagi menjadi dua bagian yaitu yang mengaku sekte lurus dan sekte sesat.
Sekte lurus banyak di juluki sekte aliran putih, dan sekte sesat banyak di sebut sekte aliran hitam, sekte aliran hitam seringkali menerima bayaran lebih besar untuk menggulingkan kekuasaan maupun untuk menculik dan membunuh orang-orang penting sesuai perintah dari yang mampu membayar mahal.
Sehingga sebenarnya yang membuat keributan adalah kelakuan manusia itu sendiri.
Mereka berempat sudah selesai melakukan makan pagi di rumah makan yang sudah di sediakan oleh penginapan yang Lee Ka sewa sebelumnya.
"Kapan kita akan melanjutkan perjalanan ini senior?" ucap Li Yian yang selesai makan lebih dulu dari ketiganya.
"Sekarang kita berangkat!"
Lee Ka langsung membuka mulutnya, setelah meminum minuman yang masih tersisa di sana! Dia langsung memanggil pelayan dan segera membayarnya.
Karena Lee Ka yang di tugaskan untuk memegang keuangan dari perjalanan mereka, tapi sepertinya kurang tepat karena dia menggunakan cukup boros.
Keempatnya berjalan dan mulai meninggalkan desa Xidi, cukup jauh mereka berjalan Wang Chu langsung berbicara untuk mengingatkan rekan lainnya.
"Setelah melewati hutan kecil, kita akan memasuki desa terakhir yang sudah di serang oleh hewan buas itu setelah desa terakhir barulah kawasan hutan kabut ilusi! Menurut rumor hutan ini memiliki banyak siluman dan hewan buas yang sangat ganas, tapi yang paling berbahaya dari hutan ini, banyak dari pengembara dan pendekar tersesat dan tidak bisa keluar bahkan hampir berbulan-bulan lamanya! Kau tahu sedikit sekali yang bisa keluar namun setelah mereka keluar mereka tidak berani lagi menjadi pengembara maupun pendekar mereka semua pensiun dini!"
Wang Chu sambil berjalan terus saja berbicara untuk memberitahukan kepada mereka bertiga, yang paling takut saat ini tentu saja adalah Lee Ka! Dia yang baru mendengar cerita ini sangat ketakutan dan terkejut.
Sedangkan Wang Hee meskipun belum pernah ke hutan kabut ilusi dia tetap bersikap sok berani dan mencoba menenangkan Lee Ka.
"Tenang saja Ka'er, aku akan melindungi mu!" ucap Wang Hee sangat jantan sambil membusungkan dada dan menepuk dengan pelan dadanya.
"Diam, jangan panggil aku seperti itu! Panggil nona Lee Ka sudah cukup!" hardik Lee Ka marah karena tidak senang di perhatikan oleh Wang Hee.
Hutan timur adalah perbatasan antar benua setelah hutan timur masih melewati laut yang ganas, sehingga tidak ada orang yang menempuh jalur ini.
Di tambah hutan timur sangat lebat dan banyak gunung tinggi dan jurang begitu curam! Sehingga banyak di kabarkan hewan buas yang berubah menjadi siluman cukup banyak dari yang terlemah 100 tahun dan yang terkuat 10 ribu tahun.
Mereka berjalan terus tanpa halangan, sampai hampir menjelang malam! Dari kejauhan mereka berempat sudah melihat ada pedesaan yang nyatanya itulah desa yang terakhir yang masuk dalam provinsi Cao! Dan berada di paling timur.
"Cepat, gara- gara kau kita kemalaman sampai di desa Luhur!" ucap Wang Hee pada Li Yian.
Padahal yang membuat mereka berempat terlambat adalah karena Lee Ka sering istirahat untuk duduk dan ngemil, sehingga mereka berempat berjalan lebih lambat dari semestinya.
Li Yian hanya memasang wajah datar dan tidak begitu merespon secara terbuka.
"Apa-apaan, jelas-jelas yang bikin telat adalah Kaka Lee malah melimpahkan ke pada ku!" ucap Li Yian di benaknya dia enggan untuk berdebat sehingga tidak mempersalahkan.
Sesampainya di desa Luhur Wang Chu sebagai ketua dari tim itu menemui kepala desa, untuk melaporkan bahwa mereka dari sekte anggrek putih sudah datang dan menukar token pelaksanaan misi.
Kepala desa menyambut mereka dengan baik, karena sudah menunggu cukup lama! Tapi yang heran dari mereka selama menunggu dua hari ini sudah tidak ada serang dari hewan buas babi hutan itu.
Mereka mendengar penjelasan itu cukup kaget, tapi tetap mendengar kelanjutan cerita dari kepala desa Luhur!.
Desa Luhur itu rata-rata petani penghasil sayuran! Terutama kubis, kentang dan kacang-kacangan. Setiap kali babi hutan merusak tanaman di sana pasti mereka rugi banyak.
"Malam hari kami akan berjaga di desa ini, besoknya baru akan mencari ke hutan kabut ilusi jika mereka tidak muncul juga!" ucap Wang Chu pada kepala desa Luhur.
Kepala desa itu sangat berterimakasih, kepada pendekar yang sudah datang yaitu mereka berempat.
Karena sudah cukup malam mereka berempat mulai bergeser melakukan penjagaan malam siapa tahu hewan buas babi hutan itu muncul! Lebih bagus lagi jika seperti yang di rumorkan bahwa babi hutan yang sudah menjadi siluman 100 tahun turun ke desa Luhur.
Mereka berempat menunggu di pondok kecil di luar desa yang menghadap ke arah kebun luas dan hutan kabut ilusi!.
"Aku akan berjaga sambil mengawasi di sekitar desa dan pinggiran hutan kabut ilusi!" ucap Li Yian pada mereka bertiga.
"Apa kau yakin akan pergi sendirian?" jawab Wang Chu yang memang bertindak sebagai pemimpin.
"Ya..!" jawab Li Yian singkat.
"Abaikan saja dia..!" Wang Hee mulai buka mulut.
"Baiklah tetap waspada dengan apapun!" Wang Chu coba mengingatkan.
"Baiklah, Terimakasih senior!" Li Yian sambil melangkah menjauhi mereka yang ada di pondok kecil di pinggir desa.
\=
\=
Bantu LIKE' dan komentar yah.
Terimakasih.
...