NovelToon NovelToon
MY SUGAR DADDY

MY SUGAR DADDY

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Sugar daddy
Popularitas:34.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Garis hidup Jossy Jeanette berubah seratus delapan puluh derajat ketika dia bertemu dengan Joshua, CEO tampan yang mendadak menjadi kekasihnya, akan tetapi hubungan mereka berdua harus disembunyikan dari siapapun sesuai permintaan sang CEO itu...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Dia Memberiku Seluruh Uangnya

Jossy Jeanette sedang terlihat berjalan ke arah butik yang menjual sepatu-sepatu bermerek terkenal.

Namun kali ini dia pergi sendirian, tidak ditemani oleh Josua Maxim karena CEO itu mendadak harus kembali ke kantornya, ada hal penting yang dia urus setelah Matt menelponnya tadi.

Semua butik ternama itu berada dalam satu tempat di Mall Maxx milik Josua Maxim.

Tidak perlu berpergian jauh serta membuang-buang waktu percuma karena semua butik ternama berada di Mall Maxx ini.

Tinggal melangkahkan kaki maka kita akan sampai ke satu butik ke butik tenama lainnya dan semua butik itu berkelas internasional serta tersedia di sepanjang area Mall.

Jossy Jeanette yang selama ini hanya melewati deretan barisan butik ternama itu jika dia berangkat bekerja ke toko parfum yang berada di lantai kedua Mall, sekarang ini, dia dapat masuk ke butik mahal itu bahkan dia sedang berbelanja barang-barang yang ada di butik tersebut.

Mulai dari butik ternama sekelas Gucci, Versace, Louis Vuitton, Prada semua ada dan berderet rapi sepanjang area Mall Maxx ini.

Bagaimana kayanya Josua Maxim dengan adanya pasokan pundi-pundi uang dari kekayaan yang terus mengalir dari butik-butik tersebut ke dalam saku kantong pribadinya selama ini.

Tidak heran jika Josua Maxim ditasbihkan sebagai laki-laki paling kaya abad modern ini dan namanya berada di puncak kapitalis teratas dari kalangan orang-orang terkaya di dunia.

Jossy tersenyum lebar ketika dia memasuki salah satu butik ternama itu.

Langkah kakinya sangat ringan saat dia melangkah masuk.

Dua karyawati butik langsung menyambut kedatangannya dengan ramahnya.

"Selamat datang di butik kami, selamat berbelanja, ada yang bisa kami bantu", sapa salah seorang karyawati butik dengan senyuman hangat.

Jossy membalas senyuman itu dengan anggukkan kepala ringan sembari berjalan ke arah deretan rak sepatu.

"Aku sedang mencari sepasang sepatu terbaik yang cocok dengan blouse ku ini kalau bisa senada", kata Jossy.

"Saya sarankan sepasang sepatu dengan hak tidak terlalu tinggi, akan lebih nyaman anda kenakan, untuk keseharian anda, nona", sahut karyawati butik seraya memberinya sepasang sepatu pantoefel warna aprikot kepada Jossy.

"Woah, cantik sekali model sepatu ini, pilihan yang cocok, untuk blouse ku !" kata Jossy.

Jossy meraih sepasang sepatu pantoefel warna aprikot dari karyawati butik lalu mencobanya di kedua kakinya yang jenjang.

"Aku mencobanya dan kurasa sangat pas sekali buatku", kata Jossy saat dia mengenakan sepatu tersebut.

"Apa ukurannya juga sesuai dengan ukuran kaki anda, nona ?" tanya karyawati butik itu sembari memperhatikan kedua kaki milik Jossy Jeanette.

"Kebetulan ukurannya sangat pas sekali dengan ukuran kakiku, dan model sepatunya juga cantik sekali, aku suka", sahut Jossy bersemangat.

"Baiklah, kami bisa segera membungkuskan sepatu itu, untuk anda, nona", kata karyawati butik seraya tersenyum ramah.

"Berapa harganya ?" tanya Jossy seraya melihat harga yang tertera pada sepatu itu.

"Tidak terlalu mahal, cukup terjangkau bagi anda, sekitar lima belas juta saja, untuk sepasang sepatu aprikot", sahut karyawati butik.

"Maaf, lima belas juta ? Apa itu harga buat sepasang sepatu ini ?" tanya Jossy tertegun diam.

"Benar sekali, nona", sahut karyawati butik sembari menganggukkan kepalanya.

"Oh Tuhanku !" gumam Jossy tercekik.

"Kenapa, nona ?" tanya karyawati butik terkejut.

"Oh, tidak apa-apa, boleh aku menelpon sebentar", sahut Jossy agak canggung.

"Silahkan saja, nona ! Kalau membutuhkan bantuan saya, anda bisa segera memanggil saya lagi, silahkan ! Silahkan !" kata karyawati butik memberi kesempatan pada Jossy Jeanette yang akan menelpon, dan sembari berlalu pergi.

Jossy segera mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam tas lalu menelpon Josua.

Kring... Kring... Kring... !

Suara telepon berdering keras saat Jossy melakukan panggilan suara telepon.

Kling...

"Hallo, Josua !" sapanya saat panggilan teleponnya terangkat.

("Hallo, Jossy... Ada apa menelponku, apa kamu rindu padaku ? Baru semenit loh kita berpisah ?!") sapa suara Josua dari balik telepon menjawab.

"Apa yang rindu ?" sahut Jossy. "Aku ada di butik ternama seperti yang kamu perintahkan, agar aku membeli sepasang sepatu buatku", sambungnya.

("Ya, belilah beberapa sepasang sepatu untukmu dan aku akan membayarnya") sahut suara Josua dari balik telepon.

"Bagaimana kamu akan membayarnya, sedangkan saat ini kamu ada di kantor, Josua ?" tanya Jossy.

("Mintalah nota pembelian pada karyawati butik lalu kirim gambar fotonya padaku melalui pesan maka aku akan segera membayarnya, kamu mengerti itu, Jossy") sahut suara Josua terdengar dari arah ponsel milik Jossy Jeanette.

"Oh, begitu, ya..., baiklah..., akan aku lakukan sesuai permintaanmu, tapi harga sepasang sepatu berharga lima belas juta, apa aku harus membeli beberapa sepasang sepatu lainnya untukku", ucap Jossy.

("Ya, belilah ! Aku akan membayarnya setelah kamu mengirim gambar foto nota pembelian sepatu-sepatu itu !") sahut suara Josua menyahut.

"Demi Tuhan, apa aku tidak salah dengar ini, harga sepasang sepatu harganya lima belas juta dengan model berbeda maka harganya juga beda, kamu akan membuang uangmu demi membelikanku sepatu, Josua ?" kata Jossy tak percaya.

Jossy Jeanette hampir putus urat malunya karena dia harus meminta uang pada Josua, untuk sepasang sepatu berharga fantastis itu.

("Sudah kukatakan bahwa aku akan membayar semua tagihan sepatu-sepatu itu, dan kirim padaku lewat pesan, jangan banyak bicara, aku lagi sibuk sekarang !") sahut suara Josua dari balik telepon.

"Tapi Josua...", ucap Jossy.

Tiba-tiba suara panggilan telepon darinya berakhir dan tidak terdengar lagi suara Josua berbicara.

"Ya, ampun, Josua ! Josua ! Josua !" panggil Jossy sembari melihat ke arah layar ponsel miliknya.

Josua mengakhiri panggilan telepon dari Jossy karena dia pamit ada urusan pekerjaan yang CEO itu harus selesaikan hari ini.

"Bayangkan lima belas juta !" ucap Jossy sambil menengadahkan kepalanya ke atas.

Jossy menarik nafas dalam-dalam seraya beranjak berdiri lalu berjalan ke arah rak-rak sepatu di butik terkenal itu.

"Aku akan membeli semua sepatu-sepatu di rak ini dan buatkan aku nota pembeliannya", kata Jossy pada salah seorang karyawati butik yang berdiri disisi depan rak sepatu.

"Baik, nona", sahut karyawati itu.

"Terimakasih", kata Jossy dengan senyuman manisnya.

Jossy memandang puas ke arah sepatu-sepatu mahal di dalam rak yang ada di depannya lalu salah satu karyawati butik segera berjalan kembali ke arahnya seraya menyerahkan nota pembelian kepada Jossy Jeanette.

Sesuai perintah Josua Maxim bahwa dia harus mengirim gambar foto nota pembelian itu pada kekasihnya melalui pesan terkirim.

Jossy Jeanette segera mengerjakan permintaan sang CEO berwajah tampan itu dengan mengirimkan foto gambar nota pembelian kepada Josua.

Tidak butuh waktu semenit, seorang karyawati butik kembali menghampiri Jossy Jeanette dan memberikan padanya beberapa bungkusan tas berisi kotak-kotak sepatu baru yang tadi dibelinya.

"Permisi, nona, ini sepatu-sepatu yang anda beli dan pembayaran telah selesai semenit yang lalu, terimakasih telah berkunjung ke butik kami ini", kata karyawati butik dengan senyuman ramahnya.

Jossy tertegun sesaat lalu tersadar cepat.

"Apa ? Sudah dibayar semenit yang lalu ?" tanya Jossy tak percaya dengan yang dia dengar.

"Benar, pembayaran telah dilakukan sekitar semenit yang lalu atas nama tuan Josua Maxim, selamat berkunjung kembali ke butik kami, dan kami ucapkan terimakasih atas kunjungannya", sahut karyawati butik itu.

"Oh, iya ???" kata Jossy masih tak percaya dan terdiam sembari memandangi bungkusan tas di tangannya.

"Semoga hari anda menyenangkan !" kata karyawati butik.

"Ya...", sahut Jossy gugup.

Jossy menoleh ke arah karyawati butik yang berdiri di dekatnya lalu berkata dalam hatinya.

"Dia memberiku seluruh uangnya untukku, apakah dia benar-benar menyukaiku atau ada yang salah di dalam pikiran Josua Maxim ?!"

Jossy berjalan keluar dari butik tersebut sembari menenteng sejumlah tas berisi kotak-kotak sepatu baru yang dibelinya baru saja dengan uang dari Josua Maxim, kekasihnya saat ini.

1
Andina Spencer
keren thor 😍😍😍😍
Andina Spencer
wah, mau juga donk, dapat my sugar daddy kayak gini, selain muda dan tampan, juga tidak pelit, penyayang pula 😍😍😍😍
Andina Spencer
seru kali, yak, punya pasangan CEO seperti ini, seneng aja punya suggar daddy setajir dan tidak pelit kayak gini,
Andina Spencer
lucu ceritanya ini thor, suka banget 🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: thaks you, terimakasih atas dukungannya serta komentarnya, ya
total 2 replies
sunshine wings
👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
sunshine wings
Dari bab 1 hingga ke bab 20 ini aku ga tau pasti yang mana benarnya tentang uang 10 miliar itu. Apa benar ya tante Zeya yang meminjamnya ato gimana? Boleh author tolong bantu jelaskan ato belum sampe masanya ato akunya yang terlepas pandang.. Maaf yaa thor.. ♥️♥️♥️♥️♥️
Reny Rizky Aryati, SE.: oh, iya, akan saya tanyakan perihal ini pada Zieya, sebentar tante
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih atas kesediaannya berkunjung kemari 🎂
total 3 replies
Nick
Hello Thor, how is this story going?
Nar Sih
cerita nya kok kejar,,terus kak ngk seru
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you Nar sih atas komentar nya serta dukungan nya, ya, salam kenal dari penulis ✍️
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 3 replies
Nar Sih
masih mengikuti kak
Nar Sih
mampir kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!