Ganteng ✔️
Kaya Raya ✔️
Pintar ✔️
Jago Olahraga ✔️
Jago Bela Diri ✔️
Orangtua Cakep ✔️
Kesayangan Semua Orang ✔️
Fajarendra Galaxio Nayanka, putra sulung dari pengusaha kaya raya, Aksara Langit Nalendra, dan mantan model terkenal, Wulandari Camelia Yovanka. Lahir & tumbuh dikeluarga konglomerat dengan segala kelimpahan harta & kasih sayang dari semua orang, membuat lelaki yg akrab disapa Galaxio itu merasa kehidupannya sudah sangat sempurna.
Namun siapa yg mengira bahwa semua sketsa-sketsa indah yg sudah ia rancang untuk masa depannya, harus hancur dalam sekejap. Dan yg lebih parahnya lagi, yang menjadi penyebab dari kehancuran itu adalah satu-satunya wanita yg berhasil menarik perhatiannya, bahkan menumbuhkan cinta dalam hatinya. Wanita yg ia kira akan menemaninya membangun kisah cinta romantis, justru memberinya luka yg amat tragis. Akankah kisah Galaxio berakhir bahagia seperti kisah orangtuanya dulu? Atau justru berujung pilu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itachi Wife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Saat Langit kembali, Gala bangkit dari duduknya. "Mau kemana? Ayo makan malam dulu" ujar Langit. "Gala masih kenyang. Mi, Gala malam ini tidur di ruangan Luna ya" ujar Gala mencium pipi Wulan lalu beranjak pergi. "Gala kenapa?" tanya Langit. "Gapapa, mungkin dia lagi sedih" ujar Wulan. "Sedih kenapa sayang?" tanya Langit. "Karena di saat dia ulang tahun, tapi semuanya malah di rumah sakit" ujar Wulan memejamkan matanya. "Oh iya,,, jam 12 malam nanti Gala ulang tahun ya" gumam Langit. Sedangkan Gala hanya singgah sebentar di ruangan Luna. "Lun,,, aku pernah ceritakan ke kamu kan kalo aku pengen banget punya adek, dan Tuhan ngabulin itu. Tapi,,, tapi rumah tangga orangtua aku justru diambang kehancuran sekarang" ujar Gala memainkan jemari Luna.
"Aku gak tau harus seneng atau justru sedih. Di satu sisi, kehadiran adikku ibaratkan kado ulang tahun terindah buat aku, tapi fakta itu dan juga ketidaksadaran kamu sampe saat ini,,, justru jadi kado terburuk buat aku" lanjutnya. "Lun,,, Mami udah ngasih aku kado terindah, dan Papi justru ngasih aku kado yang tak terlupakan. Apa kamu gak mau ngasih aku kado terindah juga? Aku gak minta banyak-banyak kok, aku,,, aku cuma berharap kamu cepat sadar dan temenin aku" ujar Gala. Ponsel Gala bergetar karena panggilan masuk dari Aruna, namun Gala tak berniat sedikit pun untuk menjawab panggilan itu. "Jujur, gua mulai ada rasa sama lo Na. Yah, meskipun harus gua akui, perasaan gua ke lo masih belum bisa melebihi perasaan yang gua punya untuk Luna. Tapi,,, saat gua tau fakta itu, rasanya tetap sakit" gumam Gala melirik nama yang masih tertera di ponsel itu.
"Cantik, aku izin keluar dulu. Mau cari udara segar, kamu cepat sadar ya. Aku pengen denger kamu ucapin selamat ulang tahun buat aku secara langsung" bisik Gala di telinga Luna. Sebelum keluar, Gala sempat mengecup kening Luna untuk beberapa saat. Lalu segera beranjak meninggalkan ruang rawat tersebut dan membawa langkahnya menuju rooftop rumah sakit. Gala membiarkan rambut dan pipinya diterpa angin malam yang sedikit terasa menusuk itu. Tangannya bergerak meraih ponselnya dan menghubungi Maminya. "Halo sayang" ujar Wulan. "Mi,,, Gala mau minta izin boleh gak?" tanya Gala seraya melirik sesuatu di tangannya. "Apa Nak?" tanya Wulan pelan.
"Gala butuh pelampiasan Mi. Jadi,,, Gala izin ngerokok ya Mi" ujar Gala membuat Wulan terdiam seketika. "Tapi kalo Mami gak ngizinin, ga..." "Boleh, asal jangan banyak-banyak ya sayang" ujar Wulan. "Iya Mi. Makasih banyak ya Mi. Love you" ujar Gala lalu memutus panggilan. Ia mengambil sebatang rokok dan langsung membakar ujungnya, lantas segera menyesap dalam rokok itu. Matanya terpejam seiring hembusan asap yang keluar dari hidung dan mulut itu. Uhuk... Uhuk... "Kalo gak biasa ngerokok, gak usah sok²an ngerokok" ujar seorang cowok yang berjalan mendekat dan duduk di sebelahnya. "Lo udah tau?" tanya Angkasa membuat Gala menoleh dan mengangkat alisnya sebelah. "Tau apa?" tanya Gala pelan. "Tentang bokap lo dan Aruna" ujar Angkasa membuat Gala menoleh sempurna.
"Darimana lo tau?" tanya Gala kaget. "Gua kenal sama Om Nicholas. Waktu itu, gua main ke rumahnya, dan gak sengaja liat sesuatu di meja kerjanya. Awalnya gua gak berniat untuk baca berkas itu, tapi entah kenapa, gua malah makin kepo dan mutusin untuk liat semuanya" ujar Angkasa. "Dari situ gua tau soal Om Langit yang biayain semua kebutuhan Aruna dan ibunya, bahkan sejak gadis itu lahir" ujar Angkasa. "Gimana mungkin lo bisa liat berkas itu sedangkan Mami gua aja nyuruh Pak Nicholas buat selidikin semuanya baru-baru ini" ujar Gala kembali menyesap rokoknya, sudah mulai terbiasa. "Kalo lo lupa, Om Nicholas itu kerja sama keluarga Ganendra. So, gak mungkin Om Nicholas gak nyelidikin sesuatu yang mencurigakan, terlebih yang berhubungan dengan nyokap lo" ujar Angkasa.
"Jangan bilang lo juga tau so..." "Iya, gua tau soal seluruh keluarga lo, dan juga,,, gua sempat baca buku itu. Jadi gua tau gimana keluarga Ganendra benar-benar jaga Mami lo, bahkan setelah kematian Om Fajar dan ayahnya. Seolah semuanya memang udah dipersiapkan" ujar Angkasa. "Gua gak tau lagi harus gimana" ujar Gala memandang lurus ke depan. "Jadi,,, siapa sebenarnya yang lo cinta? Luna? Atau Aruna?" tanya Angkasa turut mengeluarkan rokoknya. "Jujur gua mulai ada rasa sama Aruna. Lo sendiri tau kan, sejak kepergian Luna,,, cuma Aruna cewek yang gua biarin didekat gua. Jadi lambat laun gua ngerasa nyaman sama dia" ujar Gala. "Tapi gua juga gak munafik,,, gua gak suka saat ada laki-laki lain yang deketin Luna, termasuk lo. Gua brengsek banget ya" lanjut Gala terkekeh.
"Lo bukan brengsek, cuma,,, lo belum paham aja sama perasaan lo sendiri" ujar Angkasa menerawang. "Kalo seandainya gua gak maksa Luna untuk balik ke sini, mungkin lo udah jatuh telak sama Aruna. Bisa lo bayangin sendiri, gimana hancurnya perasaan lo saat semua fakta ini terungkap ketika lo sendiri udah jatuh telak" ujar Angkasa. "Maksa? Maksud lo?" tanya Gala. "Sebenarnya Luna gak mau balik ke sini lagi, terlebih saat dia tau lo udah jadian sama Aruna. Tapi setelah gua yakinin, untungnya dia mau untuk diajak balik" ujar Angkasa. "Kenapa lo kekeuh banget ajak Luna balik ke sini?" tanya Gala. "Karena gua tau perasaan lo yang sebenarnya Gal. Lo masih terlalu sayang sama Luna. Bahkan tanpa lo sadari, perasaan itu gak pernah berubah sejak awal" ujar Angkasa.
"Sok tau lo,,, gua udah bilang kan tadi, gua sendiri bahkan udah mulai ada rasa sama Aruna" ujar Gala. "Sekarang gua tanya, apa maksud pesan terakhir lo buat Luna saat itu?" tanya Angkasa membuat Gala menegang. "Ma... Maksud lo?" tanya Gala balik. "Aku gak tau kedepannya apa aku bisa benci kamu atau gak, tapi satu hal yang harus kamu tau... Kamu akan jadi satu-satunya wanita yang aku cintai begitu tulus. Dan kamu jugalah,,, wanita terakhir yang akan melihat sisi terbaikku" ujar Angkasa. "Lo belum pikun kan? Atau lo sengaja pura-pura lupa?" tanya Angkasa membuat Gala bangkit dan mematikan rokoknya. "Itu,,, itu cuma kata-kata perpisahan doang" ujar Gala berkilah. "Well, mungkin itu cuma kata-kata perpisahan. Tapi kenapa foto Luna masih ada di IG lo? Lo juga selalu mengelak tiap ada yang nyuruh lo hapus foto itu" ujar Angkasa.
"Oh iya satu lagi,,, lo bahkan masih nyimpen semua barang-barang couple lo sama Luna kan? Bahkan beberapa ada yang masih lo pake, kayak gelang Yin yang ditangan lo sekarang" ujar Angkasa. Gala terkekeh dan berbalik. "Ternyata lo jeli juga ya" ujar Gala. "Kayaknya, dibandingkan Papi lo,,, lo lebih mirip Om Fajar ya" ujar Angkasa membuat Gala mengernyit. "Apa? Gua benerkan? Kalo lo juga baca buku itu, lo pasti tau,,, meskipun semua orang taunya Om Fajar pacaran sama Tante Senja, tapi dia secara terang-terangan make barang couple sama nyokap lo. Dan kalo diingat-ingat, barang couple kalian sama ya. Om Fajar sama Tante Wulan pake kalung couple dengan liontin Yin-Yang, sedangkan lo sama Luna pake gelang couple Yin-Yang" ujar Angkasa. Skakmat... Gala benar-benar dibuat bungkam dan tak dapat lagi mengelak.
"Harusnya lo bilang makasih sama gua, kalo bukan karena gua, lo gak akan bisa ketemu Luna lagi" ujar Angkasa. "To the point aja, apa tujuan lo sebenarnya?" tanya Gala. "Gua cuma mau Luna bahagia, itu aja" ujar Angkasa. "Kenapa gak lo aja yang bahagiain dia?" tanya Gala. "Karena bukan gua yang dia mau" ujar Angkasa. "Sama halnya kayak lo, Luna,,, juga masih nyimpan semua barang-barang dari lo. Bahkan foto-foto kalian masih tersimpan rapi difolder khusus di Hp dia" ujar Angkasa. "Dari mana lo tau semua itu?" tanya Gal memicingkan matanya. "Gua,,, gua tau semua itu karena,,, bajak Hp-nya Luna" ujar Angkasa membuat Gala langsung maju dan menarik kerah lelaki itu. "Bangsat, maksud lo lakuin itu apa ha?" tanya Gala. "Gua awalnya cuma iseng aja, dan juga,,, bukan cuma Luna aja yang gua bajak HP-nya" ujar Angkasa. "Siapa lagi korban lo?" tanya Gala.
"Banyak, termasuk lo. Bentar, kalo gak salah gua juga pernah ngehack sistem sekolah kita" ujar Angkasa mengambil ponselnya. "Nih,,, kalo lo masih ragu soal laporan dari Om Nicholas. Mungkin ini bisa jadi bukti baru buat lo" ujar Angkasa menyodorkan ponselnya. "Lo pasti bingung kenapa satu sekolah bisa gak ada yang tau kalo Aruna cuma pura-pura jadi murid beasiswa. Tapi coba deh lo pikir-pikir lagi, backingan dia tuh bokap lo. So,,, udah pasti bokap lo bisa dengan gampang nutup mulut semua orang yang terlibat" ujar Angkasa. Gala tampak terdiam melihat apa yang disodorkan oleh Angkasa. "Bahkan biaya SPP dia setara sama lo Gal" ujar Angkasa. "Hahaha,,, bajingan" desis Gala. "Apa lagi yang lo tau?" tanya Gala. "Hmm,,, pekerjaan mamanya Aruna" ujar Angkasa. "Apa?" tanya Gala. "Nyokap Aruna kerja di,,, salah satu diskotik dan..." ujar Angkasa. "Dan apa ha?" tanya Gala mendesak.
"Bokap lo sering ke sana, bahkan sama salah satu sahabatnya" ujar Angkasa membuat Gala kembali tertawa sinis. "Sahabat bokap gua ada 2, yang mana?" tanya Gala. "Bentar,,, gua ada fotonya" ujar Angkasa mengotak-atik ponselnya. "Nih" ujar Angkasa menunjukkan sebuah foto yang merupakan screenshot dari rekaman CCTV. Tampak Papinya yang keluar dari diskotik bersama Om Gray, dan ada juga beberapa foto saat Langit dan Gray yang tengah berada di dalam diskotik bersama ibu Aruna. "Cukup Sa. Gua gak tau apa aja yang lo tau selama ini, tapi please... Untuk hari ini segini dulu ya Sa. Gua benar-benar belum bisa nerima semua itu" ujar Gala mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya, lalu berjalan menuju sisi rooftop. Tangan Gala tampak mengepal kuat, dan saat ia hendak berteriak, tiba-tiba ponselnya bergetar, membuat ia mengurungkan niatnya.
Hazel Girl
Happy birthday Gala 🥳❤
Wish you all the best
Aku mau kirim hadiah buat kamu, tapi aku gak tau alamat rumah kamu 🙃
Mata Gala melirik jam di sudut ponselnya, 00.01, hari ini sudah masuk ulang tahunnya. Pantas ponselnya mulai berisik karena notifikasi yang masuk dari berbagai sosmed. Banyak yang mengirimkan pesan padanya, dan tak sedikit juga yang menandai akunnya.
^^^Galaxio^^^
^^^Makasih ya cantik ❤^^^
^^^Kalo kadonya kamu aja gimana?^^^
Keningnya mengernyit saat WA gadis itu tak lagi online. "Hmm Sa, kit..." ucapan Gala terhenti saat ia tak lagi mendapati Angkasa. "Lah? Tuh bocah ngilang kemana?" gumam Gala. Tiba-tiba ponselnya berdering karena telfon masuk dari Arnav. "Halo Nav. Ada ap...." "Gal,,, gawat Gal. Luna..." ujar Arnav membuat Gala menegang. "Luna kenapa?" tanya Gala. "Luna kritis, pas gua sampe di ruangannya tadi, keadaannya tiba-tiba aja drop" ujar Arnav. Gala dan teman-temannya sebelum ini memang sudah janjian akan menginap di rumah sakit. "Gua ke sana sekarang. Lo panggil dokter buruan" ujar Gala langsung berlari meninggalkan rooftop dan segera menuju ke ruangan Luna.
Saat ia membuka pintu ruangan Luna, tiba-tiba... Tuast... Teettt... Teettt... Gala terlonjak saat kedatangannya justru disambut letusan party popper dan suara terompet. Namun matanya justru terpaku pada gadis yang kini tampak duduk di ranjang seraya memegang kue ulang tahun sembari tersenyum. Gala langsung berlari dan memeluk erat tubuh itu, bahkan tanpa sadar airmatanya mengalir. "Happy birthday" ujar Luna pelan. Gala mengangguk dalam tangisnya dan mempererat pelukannya. "Makasih,,, makasih kamu udah kabulin permintaan aku" bisik Gala. "Ekhm,,, peluknya lanjut nanti lagi bisa gak? Itu lilinnya keburu meleleh" ujar Skylar yang langsung disikut oleh Arnav. "Lo ngerusak momen aja sih njirrr" ujar Arnav.
"Loh? Kan gua cuman ngingetin aja" ujar Skylar menggaruk tengkuknya. "Ayo, make a wish dulu, abis itu tiup lilin. Tangan aku pegel nih" ujar Luna tertawa kecil. Gala langsung memejamkan matanya, "Tuhan,,, Gala gak minta banyak hal. Gala cuma mau kebahagiaan untuk keluarga dan orang-orang yang Gala sayangi. Dan makasih, karena udah ngabulin do'a Gala" ujar Gala dalam hati. Ia membuka matanya dan meniup lilin di kue tersebut. "Sini kuenya taroh meja aja" ujar Gala mengambilalih kue dan meletakkannya di nakas. "Sekali lagi makasih ya" ujar Gala duduk di tepi ranjang dan menggenggam tangan Luna. "Hmm sebelumnya aku minta maaf, sebenarnya,,, aku udah sadar siang tadi, tapi teman-teman kamu minta tolong buat ngasih surprise ultah, jadi,,, aku gak bisa nolak" ujar Luna membuat Gala langsung melempar tatapan maut pada ketiga temannya.
"Gala" ujar Wulan yang duduk di kursi roda. Langit mendorong kursi roda itu mendekati Gala hingga Wulan kini berhadapan dengan putranya itu. Ia mengusap lembut kepala lelaki itu seraya tersenyum. "Happy sweet seventeen ya jagoan Mami. Semoga kamu jadi anak yang sukses dan makin sayang sama keluarga" ujar Wulan mencium kening Gala dan memeluknya. "Hmm,,, thanks Mi. Makasih juga untuk hadiahnya" ujar Gala tersenyum. "Perasaan kadonya belum Mami kasih deh" ujar Wulan mengernyit. "Kehamilan Mami itu udah jadi kado terindah buat Gala. Lagi pula Mami kan tau sejak dulu Gala pengen banget punya adek, apalagi adek cewek" ujar Gala menyengir. "Kamu itu bisa aja. Oh iya, ini kado dari Mami" ujar Wulan menyerahkan sebuah mini box.
Gala membuka kotak mini itu dan mengernyit saat menemukan sebuah kunci. "Ini kunci apa Mi?" tanya Gala. "Waktu itu kamu cerita ke Mami, kalo kamu pengen bikin band kan. Jadi, itu kunci studio band buat kamu. Setelah ini kamu bisa latihan sama teman-teman kamu di sana" ujar Wulan membuat Gala melongo. "Serius Mi?" tanya Gala yang diangguki oleh Wulan. "Whoaaa, thank you so much Mi. I love you" ujar Gala memeluk Wulan. "Hmm,,, I love you too sayang" ujar Wulan mengelus rambut Gala. "Gala" ujar Langit membuat Gala melerai pelukannya dengan sang ibu. Sebisa mungkin ia berusaha untuk menyembunyikan perasaan kecewanya di depan semua orang. "Happy birthday ya Nak. Wish you all the best" ujar Langit memeluk Gala dan dibalas oleh sang putra.
"Ini hadiah dari Papi buat kamu" ujar Langit menyerahkan sebuah kotak mini. "Ini kunci apa lagi?" tanya Gala saat lagi-lagi menemukan sebuah kunci. "Itu kunci mobil kamu. Mulai sekarang, kamu udah boleh bawa mobil sendiri" ujar Langit. "Thanks Dad" ujar Gala yang diangguki oleh Langit. Saat Gala hendak mendekati Luna lagi, tiba-tiba saja tubuhnya dipeluk oleh Aruna. "Happy birthday ya sayang" ujar Aruna. Saking fokusnya ia pada Luna, Gala sampai tak menyadari kehadiran Aruna di sana. Mau tak mau Gala balas memeluk singkat gadis itu. "Thanks" ujar Gala melerai pelukannya dan menuju ke ranjang Luna. "Keadaan kamu gimana? Masih sakit?" tanya Gala membuat Aruna kesal. "Gak kok,,, aku udah gak kenapa-napa" ujar Luna tersenyum kecil.
"Hmm,,, ini gak mau foto-foto dulu gitu?" ujar Arnav. "Nah bener kata Arnav, kalian foto-foto dulu gih. Abis itu kita makan, Mami udah pesenin banyak makanan buat kalian" ujar Wulan yang langsung disambut sorakan gembira oleh semuanya. "Gak mau duduk aja?" tanya Gala seraya merangkul Luna yang tampak turun dari ranjang. "Aku udah bisa jalan kok. Jadi aman..." ujar Luna tersenyum. "Fotonya buruan woiii. Kasihan Luna kalo kelamaan berdiri" ujar Gala langsung membuat yang lain mengambil posisi, sedangkan salah satu bodyguard Langit yang memotret mereka. Setelah selesai berfoto, mereka pun langsung menikmati semua hidangan yang telah dipesan oleh Nyonya Nalendra itu.
Galaxio_Nynka
...(Gambar menyesuaikan)...
Galaxio_Nynka Ultah terbaik ❤ Special thanks to My Mom @Wlndri_Nlndra and si cantik yg udah siuman @Aurellia_Luna
Lihat semua 1.697.528 komentar
Gloria_Zelma Salfok sama Gala yg deket Luna ☺ Btw, gws ya Luna, and Happy birthdaaay Gala 🥳
Chalondria_Thionna Kok bukan ceweknya yg di tag ya 😂 Btw, HBD ya Gala 🥳
Mevriano_Skylar Walaupun lagi di RS harus tetap di rayain ya Bos. Btw, HBD Bos-nya Black Pearl 🥳
Ravelino_Arnav HBD Bro 🥳 Btw thanks ya Luna, udah mau bantuin kita ngasih kejutan 🤭
Angkasa_Excellio HBD Bro,,, 🥳 ingat yg gua bilang tadi ya
Liora_Marischa Happy birthday Gala 🥳
Kania_Zailyla HBD Gala,,,🥳 ditunggu traktirannya 😂
"Gala,,, boleh minta tolong gak?" tanya Luna. "Apa cantik?" tanya Gala dengan sigap mendekati Luna. "Apa banget ih manggil gitu, gak enak sama Aruna tau" ujar Luna tersenyum. "Sorry deh, kamu mau minta tolong apa hm?" tanya Gala. "Tolong ambilin Hp aku di laci nakas dong" ujar Luna yang langsung dituruti oleh Gala. Saat mengambil ponsel itu, tanpa sengaja Gala menekan tombol daya, sehingga membuat layar kunci Hp itu tampak. Gala terdiam saat menyadari layar kunci Hp Luna adalah salah satu foto mereka saat masih dekat dulu. "Nih" ujar Gala menyerahkan ponsel itu seraya tersenyum.
"Aku boleh posting foto kita berdua tadi gak?" tanya Luna takut-takut. "Boleh dong, emang siapa yang ngelarang hmm" ujar Gala menyelipkan beberapa helai rambut Luna ke belakang telinga. "Aku,,, takut Aruna salah paham" ujar Luna menunduk. "Kamu percaya aku kan? Aku gak main-main saat aku bilang, aku bakal tebus semua kesalahan aku ke kamu kalo kamu sadar. Jadi gak ada yang perlu kamu takutin" ujar Gala mengusap tangan Luna. "Makasih ya. Maaf juga aku jadi ngerepotin kamu dan keluarga kamu" ujar Luna. "Gak ngerepotin sama sekali kok, justru aku yang berhutang nyawa sama kamu. Lain kali jangan gitu lagi ya, aku benar-benar takut kamu kenapa-napa" ujar Gala.
pihak sekolah nya gmna ada tauran di sekolah kok gk panggil polisi sampai ada kasus penusukan bgtu kok anteng aja 🤦