NovelToon NovelToon
EMERIS SANG PEWARIS

EMERIS SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Nens

Ada sebuah rahasia besar dibalik sosok M, seorang dance crew populer di Surabaya dan sekitar Jawa Timur. Sosok yang misterus dan di puja banyak kaum hawa itu nyatanya memilih menjadi pelampiasan sang selebgram cantik asal Surabaya, Miki namanya.
Miki yang baru saja ditinggal pergi pacarnya demi gadis lain pun menerima M sebagai pelampiasan. Ia mengabaikan berbagai macam rumor yang beredar tentang M yang selalu memakai masker hitam ditiap kemunculannya.
Tapi siapa yang akan menyangka, sosok asli dari M si dancer jalanan itu, dancer yang di rumorkan memiliki wajah yang buruk rupa hingga harus menyembunyikan wajahnya di balik masker hitam itu, nyatanya adalah seorang pewaris tunggal dari Misha Corp sebuah perusahaan raksasa yang terkenal di Indonesia. Emeris Misha.
Kisah cinta Miki dan sang pewaris pun memunculkan banyak rahasia besar yang telah terkubur dalam pada keluarga Misha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Mata Miki memandang tanpa kedip sosok bermasker hitam yang ada di hadapannya. Wajah yang susah payah ia lihat dengan mendongakkan kepalanya hingga mentok itu menatapnya dengan pandangan penuh selidik.

"Bian..., dia alasannya ya?" tanya M sekali lagi.

Miki masih terdiam memandang wajah tanpa moncong topi yang berada tinggi tepat di hadapannya itu. Ia masih tidak tahu harus mengatakan apa tentang Bian.

"Mungkin aku kedengeran kayak sok ikut campur, tapi.., Miki.... Aku udah nunggu jawabmu selama tiga hari ini loh," ujar M lagi.

"Bisa nggak kamu mundur dikit aja?" tanya Miki tiba-tiba.

"Hah??" ulang M bingung.

"Kamu deket banget. Leherku pegel ngedongak macem gini," ucap Miki dengan sengaja mengalihkan pembicaraan.

Olive dan Ali yang mendengar ucapan Miki segera saja menghela napas lemas, tidak percaya sahabatnya akan melakukan manuver pengalihan macam itu. Bukannya malah menjadikan ini sebagai kesempatan untuk meresmikan statusnya dengan M. Setidaknya, kejadian seperti pagi tadi tidak akan terulang.

Itu yang sangat diharapkan oleh kedunya.

M memalingkan pandangannya ke arah lain sebelum menuruti permintaan gadis Hobbit di hadapannya itu.

"Cukup?" tanya M memastikan.

Miki pun mengangguk begitu jarak keduanya sudah tidak sedekat sebelumnya.

"Ok..., terus soal Bian?" M masih penasaran.

"Aku masih berharap sama dia. Aku masih nunggu dia," jawab Miki dengan lugas. Wajah imut itu pun juga menyiratkan ketegasan.

M terdiam. Ia nampak berfikir.

"Aku ditolak?" tanyanya kemudian.

Miki menggeleng. "Aku nggak nolak. Aku juga nggak nerima...," Ia mengambangkan ucapannya.

Dalam hati ia masih gamang untuk melakukan hal ini atau tidak, tapi kalau tidak diperjelas sekarang lantas mau sampai kapan ia menggantung M. Dirinyabukanlah tipikal gadis yang tega menggantung perasaan orang lain.

M menaikkan sebelah alisnya menunggu kelanjutan ucapan Miki.

"Aku cuma bilang..., kalau aku cewek yang lagi gagal move on dari mantannya yang udah selingkuh and nyampakin dia gitu aja. Cewek yang masih berharap mantannya balik ke dia..., kamu yakin masih mau deketin cewek model gini??" pernyataan yang cerdas untuk menawarkan sebuah kesepakatan berdasarkan asas apa adanya.

Itu pikir M.

Kini, entah kenapa. Usai mendengar ucapan Miki barusan, membuatnya makin menginginkan gadis Hobbit di hapannya itu.

"Bukannya cewek yang gagal move on and barusan putus itu biasanya cewek yang paling rapuh di dunia? Aku nggak akan ngelepas kesempatan buat ngisi kerapuhan itu!" sahut M yang tanpa tedeng aling-aling langsung berjalan maju dan menarik tubuh Miki kedalam pelukannya.

Sorak keterkejutan dan desas-desus dari para penggemar M yang nyatanya sedari tadi men-CCTV semua kejadian itu trotoar seberang taman bungkul itu mulai terdengar riuh. Mereka histeris melihat idolanya memeluk sesosok gadis mungil nan imut dengan begitu eratnya.

"....." Miki tidak mampu berucap. Jantungya tiba-tiba memompa dengan cepatnya.

Pelukan M yang begitu erat membuat semua badan dan wajahnya tenggelam dalam dekapan lengan kokoh dan dada bidang itu.

"Aku bakalan ngelindungin kamu dari siapapun. Aku yang bakalan ngisi kerapuhanmu. Sekarang, kamu punya aku," bisik M tepat di telinga Miki.

Bisikan itu entah mengapa membuat Miki melemah. Kenyamanan pelukan itu makin membuatnya tenggelam dalam kehangatan dan perasaan di sayangi. Sudah lama ia tidak pernah lagi mendapat pelukan semacam ini. Sejak Bian melepasnya. Tidak ada lagi pelukan menenangkan dan senyaman ini.

"Terimakasih...," ucap Miki mulai melingkarkan lengan kecilnya ke pinggang M, membalas pelukan eratnya.

M yang merasakan balasan pelukan itu pun tersenyum puas. Ia mengecup lembut puncak kepala Miki.

Jangan tanya reaksi Olive dan Ali melihat sahabatnya dipeluk erat seorang M. Mereka berdua sudah heboh merekam dan memotret adegan itu sedari tadi. Ekspresi tidak percaya dan kegirangan keduanya terlihat jelas di wajah keduanya.

M melepas pelukannya. "Kita jadian nih?" celetuknya dengan mata menyipit menunduk memandang Miki, pertanda ia tengah tersenyum bahagia.

Miki tersenyum malu, lalu mengangguk kecil.

Kedua bahu M terguncang disusul tawa kecil nan gemas. Ia gemas melihat ekspresi Miki yang entah kenapa begitu gereget di matanya.

"Aku masih ada part turun. Kamu mau ikut ke sana?" ajak M sambil menggoyangkan kepalanya ke arah arena yang sedari tadi ia tinggalkan.

Mata Miki memutar sesaat, ia lalu mengangguk kecil.

M terlihat tersenyum dari balik masker wajahnya. Ia lalu mengandeng tangan Miki dan menggeretnya kembali ke arena.

Sepertinya kedua orang yang baru resmi jadian itu melupakan 2 sosok yang sedari tadi sibuk menjadi kameramen dadakan. Olive dan Ali ditinggalkan begitu saja. Tapi sepertinya hal itu bukan menjadi masalah untuk keduanya. Kedua sahabat Miki itu seperti maklum dengan kelakuan mendadak amnesia dua sejoli itu.

Sang bintang idola BDE itu membawa Miki menembus kerumunan dan menggandengnya hingga ke ujung arena, dimana para crew BDE berkumpul.

Kedatangan M yang membawa Miki turut serta tentu saja membuat semua anggota BDE tercengang. Terutama Gisty. Ia seketika mematung kebingungan di tempatnya berdiri.

"Ada apaan lagi nih?" tanya Toya bolak-balik memandangi M dan Miki bergantian.

M tidak menjawab. Ia hanya menyingkirkan tas bututnya kemudian mempersilahkan Miki untuk duduk di sana. Ia kemudian menumpuk tasnya dengan tas-tas milik anggota yang lain.

"Nitip!" ucap M pada Toya sambil mengelus puncak kepala Miki.

Miki tersipu canggung di buatnya.

"Hah??" ulang Toya yang tidak di gubris M.

M malah tengah membungkukkan badannya agarwajahnya sejajar dengan wajah Miki, kekasih barunya.

"Aku turun dulu. Kamu tunggu sini," M berpamitan pada Miki.

Miki mengangguk masihdengan senyum tersipu menggemaskan miliknya.

Sekali lagi, Miki melihat mata sipit itu mengerut menbentuk bulan sabit tengkurap yang kecil. Itu artinya M tengah tersenyum padanya.

M menegakkan badannya lalu menoleh ke Toya.

"Nitip!" ucapnya lagi yang kemudian langsung berbalik dan bersiap turun pada part musiknya.

Toya tidak membalas ucapan M. Ia masih bingung dengan apa yang terjadi. Ia memandangi Miki dengan alis terangkat tinggi. Ia kenal gadis mungil yang duduk di hadapannya itu. Ia sering datang ke rumah mengantar baju pesanan adiknya, Gisti. Ia juga tahu kalau Miki adalah teman sekolah Gisti.

Perlahan wajah Miki mendongak kearah Toya yang berdiri diam di sampingnya. Ia merasa risih di pandangi oleh lelaki itu sedari tadi. Maka di lemparkanlah senyum manisnya kepada kakak Gisti itu.

Toya membalas senyuman itu dengan senyum kecil dan anggukan kepala.

Setelahnya, Miki pun beralih memandangi punggung M yang bersiap untuk turun. Ia melihat pacar barunya itu tengah menggoyangkan pinggangnya, lalu memelintirnya, kemudian merentangkan lengan dan memutar-mutarkan kedua pundaknya.

Ah, dia lagi ngelemesin otot. Batin Miki

Sejurus kemudian, tiba-tiba saja M berbalik memandang kearahnya. Seketika itu juga rahang Miki mengatup rapat karena kaget dan gugup. Tapi, mata bulatnya seakan enggan menghindari tatapan lurus mata sipit itu.

Dengan debar-debar kegugupan yang melanda jantungnya, Miki bertahan menghadapi tatapan dalam sang kekasih baru.

1
YenYuanTyan
SEMANGAT YAAA KAKAKK NULISYAAA!! Bagus kok ceritanya, jangan nyerah yaaa 🔥
anyway baca punyaku juga boleh dong? 👉👈
I'm Nens: terima kasih kak. nanti aku sempatkan buat mampir/Smile/
total 1 replies
naotaku12
Aku suka banget ceritanya, terus berinovasi ya thor!
Kruzery
Menggugah perasaan
I'm Nens: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!