Zayana, seorang aktris papan atas, ia mengalami kecelakan pada saat ia syuting di sebuah film aksi. secara dia merupakan seorang yang sangat profesional, ia dengan beraninya melakukan aksi berbahaya yaitu terjun dari sebuah gedung yang sangat tinggi. Sayangnya tali yang menahan beban tubuh Zayana tiba-tiba terputus begitu saja. dan membuat tubuh Zayana langsung jatuh bebas dan tidak bisa di selamatkan lagi. Zayana mati di tempat pada saat itu juga.
dikarenakan Zayana memiliki Bakat yang hebat dan sebuah keburuntangan yang tak terbatas. ia bertransmigrasi dan hidup kembali ke dalam tubuh seorang gadis di dalam buku novel yang terakhir ia baca sebelum ia mati.
Ia menjadi pemeran pembantu dan hanya sampai di Episode 5 di akan mati karena kebodohanya sendiri. dia bunuh diri karena pria yang ia cintai memiliki kekasih lain dan suaminya yang di jodohkan paksa tak pernah ia lihat sekalipun itu selalu mengabaikanya.
bahkan matipun tidak ada yang memperdulikannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Sebelum Jenna sampai ke tempat syuting, ia terlebih dahulu mengantar Karina pulang di temani Lennox, sesampainya di rumah Karina, Jenna langsung meminta maaf sebesar-besarnya kepada paman dan bibi, karena menurut Jenna, gara-gara dia, Karina di culik. orang tua Karina yang mengetahui itu nampak begitu kaget, tapi mereka tidak menyalahkan Jenna, malah mereka menyalahkan Karina karena tidak memberitahukan kepada mereka bahwa ia dan Jenna di culik dan bahkan sampai masuk rumah sakit.
Karina juga memiliki alasan kenapa tidak memberitahukan orang tuanya pada saat itu. Karena Ia takut membuat mereka khawatir.
Jenna disitu tidak henti-hentinya meminta maaf kepada paman dan bibi, namun jawaban yang Jenna dapatkan juga selalu sama. "tidak apa-apa nak, yang penting kalian selamat..."
Usai mengantar Karina pulang dan juga sudah meminta maaf kepada keluarga Karina, Jenna langsung saja berpamitan untuk kembali, karena ia sudah benar-benar terlambat untuk syuting.
Sesampainya di tempat kerja, Lennox bersikeras menemani Jenna, namun Jenna melarangnya karena ia tahu, Lennox masih memiliki urusan yang lain yang tidak bisa ia tinggalkan.
Pada hari itu juga Syuting yang di lakukan Jenna berjalan dengan sangat baik. Tidak ada lagi Hellena yang mencari masalah denganya. Bahkan Jasver yang terlihat cuek dan asing sekarang malah sangat bersahabat dengan Jenna.
Hellena diam dan tidak mencari masalah lagi denga Jenna, karena ia masih ketakutan akan perbuatanya yang kemarin malam akan ketahuan oleh Jenna.
Syuting pun berlanjut hingga hari ke hari berikutnya. Jenna yang sudah mendapatkan gajinya sendiri langsung mencari pengawal untuk dirinya, walau ia tau dia kuat dan bisa jaga diri, tapi tidak selamanya akan beruntung.
Selain pengawal untuk dirinya, ia juga mengatur agar keluarga Karina mendapatkan perlindungan, sebenarnya gaji Jenna sekarang hanya bisa membayar 2 pengawal saja, tapi nyatanya Jenna memiliki 20 lebih pengawal. Itu di sebabkan oleh sang kakek miliarder yang memaksakan Jenna menerima mereka.
Jika ditanyakan sekarang bagaimana kepopuleran Jenna saat memainkan drama tersebut. Yap! Jenna sekarang sudah cukup terkenal. Di karenakan aktingnya menjadi antagonis. Banyak yang tidak menyukainya tapi lebih banyak juga yang menyukai nya, karena kebanyakan dari mereka memiliki nasib yang sama seperti antagonis, yaitu hanya merasakan cinta sepihak, apa lagi Antagonis yang di mainkan Jenna, mencari kebenaran dari si pria walau bar-bar.
Sekarang Jenna dan Karina berada di kampus mereka, sedang mengurus administrasi karena tinggal seminggu lagi akan ada hari wisuda.
Setiap Jenna dan Karina berjalan, mata para mahasiswa tidak terlepas dari mereka berdua, bahkan banyak juga yang menyapa dan meminta foto dengan Jenna.
"hahaha begini kah rasanya berjalan bersama seorang aktris"seru Karina sambil mengandeng tangan Jenna. Mereka berdua sudah selesai mengurus administrasi tersebut dan berencana pergi ke mall, untuk membeli gaun wisuda yang akan mereka gunakan nanti.
Jenna yang mendengar seruan Karina, hanya bisa tersenyum pasrah dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Tentu saja setiap perjalanan mereka berdua, di kawal oleh beberapa pengawal dari belakang, membuat Jenna yang mengalami serentetan kejadian penyerangan kepada dirinya itu sedikit merasa aman.
"JENNA TUNGGU!"teriak seseorang memberhentikan langkah Jenna dan Karina. Dan orang itu berlari dengan kuat menghampiri mereka berdua.
"Ian!? Ada apa kamu memanggil Jenna!?"ketus Karina yang tidak menyukai Ian, mantan Jenna itu.
"hah hah hah! Akhirnya kita bisa bertemu juga, Jenna? Kamu selama ini sebenarnya kemana? Kamu tidak pernah menghubungi ku lagi, bahkan nomorku kamu block begitu saja? Aku benar-benar mengkhawatirkan dirimu..."sendu Ian menatap penuh kasihan ke Jenna, dengan nafas yang masih terengah-engah karena berlari.
"hey cowo gila! Apa kamu lupa kalau kamu sudah putus dengan Jenna!!!? Bahkan kamu sendiri yang memutuskannya!"teriak Karina, langsung mulutnya di bekap oleh Jenna.
"hehe Karina, sekarang banyak mata yang melihat kita.. Kalau aku Jenna yang dulu, tidak apa-apa jika orang lain lihat, tapi jika aku yang sekarang, bisa saja mereka mengambil kepopuleran ku untuk dijadikan gosip, kamu tenanglah, biar aku yang mengurus ini"gumam Jenna kepada Karina, Karina yang paham langsung mengangguk kepalnya dengan cepat.
"berhentilah berakting di hadapanku Ian, Kamu lebih baik dari sekarang pura-pura tidak mengenalku, jika sampai gosip tidak baik dariku keluar karenamu, ku pastikan bisnis kecil ayahmu akan hancur hanya dalam seperkian detik"gumam Jenna, mulai mengancam Ian.
Dan ancaman itu memang sangat ampuh, Ian adalah anak seorang pembisnis yang baru-baru ini lagi naik-naiknya. Jenna bisa menebak, bahwa Ian mencoba mendekati Jenna lagi karena ayahnya menginginkan Jenna mempromosikan barang-barang mereka secara gratis jika Jenna dan Ian masih bisa berpacaran lagi. Saat Ian mendengar bahwa bisnis ayahnya terancam. Wajah aslinya langsung kelihatan.
"hahaha! Maaf, maaf, jangan salah paham Jenna, aku hanya ingin menyapamu sebagai seorang teman lama, bukankah sebagai teman harus sering menghubungi satu sama lain. Maaf yah Jenna menganggu kalian, aku harus pergi, kapan-kapan kita akan bertemu lagi, Sampai jumpa..."ucap Ian, pontang panting kabur dari sana dengan cepat.
"hahahaha! tau takut...,"seru Karina melihat Ian yang berlari menjauh dari mereka.
"kamu benar-benar biang masalah yah"ketus Jenna kepada Karina. Tapi Karina hanya membalasnya dengan senyuman manisnya tanpa rasa bersalah.
"hah, ayo kita belanja"ajak Jenna yang pasrah dengan tingkah polos sahabatnya itu. Ia lebih baik merilekskan pikiranya dengan berbelanja di banding menjelaskan yang mana salah dan benar kepada Karina.
"Ayoooo...."seru Karina, sambil kembali menggandeng tangan Jenna. Ia merasa Jenna merupakan malaikat peri nya yang tidak boleh ia lepaskan.
...****************...
...Bersambung...
