Sebastian Clemornat menyamar menjadi Bastian di desa Texas yang jauh dari New York, asalnya. Dia kabur karena tidak ingin dijodohkan oleh wanita pilihan orang tuanya hanya untuk bisnis. Lagipula dia bukan pewaris utama karena memiliki kakak laki laki dan perempuan. Dia anak bungsu yang tidak bisa dikekang. Umur 24 ketika menyelesaikan pendidikan sebagai dokter, ia pun pergi tanpa membawa fasilitas mewah dari keluarga Clemornat. Ketika sudah 2 tahun hidup tenang di desa sebagai dokter keliling dan tukang bengkel, kehidupan Bastian berubah karena pada suatu malam, tiba tiba ada wanita yang melahirkan di bengkelnya dan dia membantu persalinan itu. Sejak saat itu Bastian merasakan hatinya yang sedingin es dengan wanita kini mencair. Penasaran siapa wanita itu? Author juga penasaran nih 😄 Jadi baca novel ini sampai selesai dan semoga suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KATAKAN NAMA PRIA ITU
Flo masih diam saat kembali mengemudikan mobilnya menuju kantor. Jam istirahat sudah selesai namun karena Flo adalah bos ya santai aja.
Kedua wanita kakak beradik itu tidak ada yang mulai bersuara. Lili duduk di mejanya dan Flo kembali ke ruangannya.
Entahlah apa yang dirasakan Lili dari sikap kakaknya yang dingin itu.
"Apakah semarah itu Kak Flo kepadaku karena kehamilan ini?" batin Lili.
Namun karena panggilan rekan pengacaranya membuat ia harus fokus ke pekerjaannya lagi.
"Lili, 30 menit lagi ada klien kita yang akan datang. Ini kasus pencemaran nama baik dari mantan karyawan dengan perusahaan lamanya. Aku memilihmu untuk menjadi asistenku" ucap pengacara wanita yang sudah terlihat dewasa dan tegas.
"Baik, Bu Dennis. Saya akan menyiapkan diri" sahut Lili.
Wanita yang baru mengetahui kondisinya jika hamil mencoba mengabaikan kabar ini dan bekerja seperti biasanya.
Flora didalam ruangan terduduk lemas.
"Hmm, Lili kamu benar benar" lirihnya sambil memijat pelipisnya.
Sebagai kakak tertua, bukannya tidak bahagia jika dirinya akan mendapatkan 2 keponakan baru sekaligus namun adiknya itu masih memiliki putri yang berumur belum genap 1 tahun. Apalagi Lili juga sedang memulai karirnya.
"Apa yang harus kulakukan padanya? Apakah aku sejahat ini jika tidak menyambut kehadiran calon dua keponakanku?" lanjutnya bertanya pada diri sendiri.
"Aku benar benar syok, Lili semudah itu dihamili orang. Astaga, dia suka sekali membuat keluarga Hubert kena serangan jantung mendadak!" gumamnya lagi.
"Semoga saja pria yang kali ini tidak sebrengsek Si Veno! Dan memperjuangkan kembali Lili disisinya" lanjutnya.
Flora benar benar pusing mendadak.
Kini klien baru Lili dan Dennis sudah berada di ruang meeting. Yang datang adalah perwakilan perusahaan tambang Clemornat yang berlokasi di Brooklyn.
Tanpa Lili ketahui, Clemornat adalah perusahaan tambang milik keluarga Bastian, sang suami yang sedang menyamar menjadi pria biasa.
"Selamat datang, Tuan Fernando" sapa Dennis ramah.
"Selamat siang, Bu Dennis" sapa balik Fernando.
"Perkenalkan, wanita disebelah saya ini adalah Liliana, asisten pengacara untuk menyelesaikan tuntutan mantan pegawai Clemornat yang berniat memeras dan melakukan pencemaran nama baik perusahaan" ucap Dennis memperkenalkan Lili.
"Selamat siang, Tuan Fernando" sapa Lili ramah.
"Selamat siang, Bu Lili. Salam kenal" sahut Fernando.
"Baiklah, akan kita mulai membedah masalah ini" ucap Dennis dan mereka pun memulai rapat.
Fernando tidak sendiri. Ia membawa 3 anak buahnya untuk memberikan analisis masalah kepada pengacara dari Firma Hubert.
2 jam, rapat ini berlangsung. Lili dan Dennis sudah merekap permasalahan yang ada tinggal mereka berdiskusi untuk menganalisis masalah itu berdasarkan undang undang atau peraturan yang berlaku.
Saat Lili baru saja duduk di kursinya, sekretaris Flora memanggilnya untuk masuk ke ruangan direktur yaitu kakaknya sendiri.
Lili pun kembali berdiri dan berjalan menuju ruangan Flora, direktur firma Hubert.
Ceklek. Pintu terbuka.
"Duduklah" suara Flora langsung meminta Lili untuk duduk di sofa ruangan itu dan adiknya menurut.
Flora berdiri dari kursinya dan berjalan untuk duduk di sofa samping Lili.
"Maafkan aku jika responku tadi sangat dingin padamu, Li" permohonan maaf Flora karena dirinya merasa memang terlalu berlebihan merespon kehamilan Lili dengan mendiami adiknya itu.
"It's okay kak. Aku tau kekecewaanmu padaku. Maafkan aku. Aku yang seharusnya meminta maaf atas hal ini" sahut Lili dengan mata berkaca kaca.
Flora menghela nafas panjang sebelum melanjutkan apa yang ingin ia katakan.
"Jujur aku senang akan mendapatkan 2 keponakan baru sekaligus, Li. Hanya saja memang aku bingung bagaimana keluarga kita akan merespon hal ini. Kondisimu saat ini belum diketahui suda bercerai atau belum dari suamimu yang belum kutau namanya. Jika kamu memberi tau ku nama dokter di Texas itu maka aku bisa membantu mencari data pernikahan mu disana melalui koneksiku" ucap Flora dan Lili terdiam. Apakah dia harus mencari tau hal ini? Tapi buat apa karena Lili yang meninggalkan Bastian.
"Li?" panggil Flora.
"I..iya kak?" sahut gugup Lili.
"Katakan siapa nama pria itu" minta Flora.
"Tidak perlu kak. Ada atau tidaknya dia, aku tetap akan menjaga kedua bayi ini" ujar Lili.
"Bukan begitu maksudku, Li. Seharusnya kamu sadar, siapa keluarga kita. Aku hanya tidak ingin kamu direndahkan banyak orang jika mengetahui kamu hamil tanpa suami yang jelas, identitasnya siapa. Ingat Liliana, saat ini kamu menjadi pengacara yang profesional. Jangan sampai hal ini mempengaruhi karirmu kedepan apalagi sampai mengetahui masa lalu mu. Please bantu kakak untuk membantumu" mohon Flora dengan wajah yang sendu.
Lili dapat melihat ketulusan kakak tertuanya ini. Tapi ia takut jika hasilnya mengatakan Bastian sudah menceraikannya. Hancurlah dia. Pria yang tanpa ia sadari sudah ia cintai dan membiarkan benih pria itu tumbuh dirahimnya malah sudah menceraikannya, meskipun hal itu yang ia minta di mulut tapi tidak dari hati.