NovelToon NovelToon
HarMoni Langit

HarMoni Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Beda Dunia / Wanita Karir / Kehidupan alternatif / Romansa / Roh Supernatural
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: S.Prayogie

Langit yang sangat mencintai Monica merasa tidak bisa melupakannya begitu saja saat Monica dinyatakan meninggal dunia dikarenakan kecelakaan yang tiba-tiba. Diluar dugaan, arwah Monica yang masih penasaran dan tidak menerima takdirnya, ingin bertemu dengan Langit. Dilain tempat, terdapat Harra yang terbaring koma dikarenakan penyakit dalam yang dideritanya, hingga Monica yang terus meratapi nasibnya memohon kepada Tuhan untuk diberi satu kali kesempatan. Tuhan mengizinkannya dan memberinya waktu 100 hari untuk menyelesaikan tujuannya dan harus berada di badan seorang gadis yang benar-benar tidak dikenal oleh orang-orang dalam hidupnya. Hingga dia menemukan raga Harra. Apakah Monica berhasil menjalankan misinya? apakah Langit dapat mengenali Monica dalam tubuh Harra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.Prayogie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29 : HALAMAN KOSONG

..."Semua ini hanyalah misteri. Tentang aku yang tidak tahu siapa diriku dan tentangmu yang menjadi pertanyaan terbesarku"...

...----------------...

Afra keluar dari sebuah ruangan di biliknya yang terdapat di dermaga khayangan. Dia memegang sebuah buku riwayat ditangannya. Buku riwayat yang tampak tidak terlalu tebal namun dia menatap buku itu dengan penuh rasa penasaran. Dia meminjam buku itu dari seorang teman malaikat mautnya dan ternyata temannya itu dapat memberikannya.

Afra duduk di meja sambil meletakkan buku itu dihadapannya. Dia tampak memusatkan perhatian dan sorot matanya pda sampul buku yang perlahan dengan sebuah tinta emas menulis sebuah nama.

-Raka Mizuho-

Afra mengambil nafas dalam dan membuka buku itu dengan perlahan. Betapa terkejutnya dia bahwa semua lembaran di buku itu tampak putih tanpa ada tulisan satu tetes tinta pun. Raka membelalakkan mata dan segera berlari keluar sambil membawa buku riwayat Raka sambi mendatangi bilik tempat temannya yang meminjamkan buku itu.

"Kok dalamnya tanpa tulisan satu kata pun? Memang bisa?" tanya Afra sambil menyodorkan buku riwayat milik Raka.

"Ohh rupanya dia salah satunya" kata temannya itu dengan santai dan menerima buku riwayat Raka.

"Kenapa?" tanya Afra lagi dengan wajah penuh tanda tanya.

"Mungkin karena kamu termasuk baru jadinya belum pernah mendapat roh seperti ini. Ini bukan kejadian luar biasa namun juga bukan kejadian yang sering terjadi" kata temannya sambil mengembalikan buku riwayat Raka pada tempatnya.

"Setauku-- Bahkan bayi yang baru lahir saja masih tertulis kenangan proses persalinannya" kata Afra sambil duduk sembari menunggu temannya kembali.

"Memang benar. Tapi ada 2 hal yang bisa membuat riwayat dalam buku itu hanya bisa dibaca oleh petugas-petugas tertentu termasuk---" kata temannya sambil mengacungkan jari telunjuknya kearah atas.

Afra melihat keatas mengikuti jari telunjuk temannya itu.

"Jadi riwayatnya bukan hilang? Lalu apa 2 hal itu?" tanya Afra kembali.

"Tentu saja tidak hilang. Bukankah itu tulisan takdir karyanya yang luar biasa, mengapa harus dihilangkan" kata temannya sambil duduk diseberang Afra.

"--- 2 Hal itu adalah satu, Jika orang itu memutuskan sendiri untuk tidak memiliki kesempatan reinkarnasi dalam wujud apapun. Kedua---" temannya sempat terdiam sambil memandang Afra dengan serius.

"-- Jika ada rahasia yang harus dijaga olehNya dan roh itu masih belum sampai pada tempatNya" kata temannya itu.

Afra terdiam cukup lama dan berusaha memahami perkataan temannya itu namun dia masih belum bisa menelaah maksudnya.

"Rahasia? Belum pada tempatNya berarti dia masih bergentayangan?" tanya Afra berusaha memilih kata-kata yang dapat dipahaminya.

"Iya sebuah rahasia yang mungkin saja berhubungan dengan takdir atau sebuah keputusan tertentu. Bukan bergentayangan juga, tapi bis ajadi begitu. Aku sendiri tidak tahu tepatnya walau itu adalah roh yang aku jemput. Bahkan aku sendiri pun hanya mengenalnya saat aku menjemputnya, setelah itu aku hanya memiliki sedikit ingatan tentang dia" kata temannya dengan santai.

"Bukankah semua proses kamu yang menyelesaikannya?" tanya Afra dengan masih penasaran.

"Benar-- Benar sekali. Saat aku menjemputnya, dibawah sebuah apartemen tinggi di jepang dengan keramaian disekitarnya, dia hanya berdiri terpaku menatap jasadnya. Wajahnya saat itu terlihat tidak tenang, mungkin itu bukan pilihan sebenarnya namun entahlah. Bisa jadi dia berputus asa" kata temannya sambil memberikan teh kepada Afra dengan sentuhan halusnya dimeja milinya.

"Lalu dia hanya terdiam saat disini, hanya tertunduk tanpa perkataan dan pernyataan apapun. Aku mengingat bahwa dia juga sudah menandatangani buku riwayatnya dengan tanpa pertanyaan. Lalu mereka menjemputnya dan dia berlayar. Namun tiba-tiba lautan awan yang mulanya tampak tenang berwarna putih, seketika berwarna keabuan muram. Saat itu aku menyadari bahwa roh ini tidak akan sampai pada tempatNya" kata temannya sambil mengingat setiap kejadian.

"Aku pun sama sepertimu, aku penasaran dan berusaha mencari tahunya. Membuka buku riwayat miliknya, namun saat itu semua sudah menghilang seperti yang kamu lihat. Saat aku terkejut dan menanyakan kepada senior yang lain, mereka menjawab hal yang seperti aku sampaikan tadi. Dan itu adalah satu-satunya kasus istimewa yang pernah aku tangani" kata temannya menyelesaikan perkataannya.

Afra terdiam setelah mendengarkannya. Dia mendapat jawaban namun dia masih merasa sebuah lubang besar masih menganga berisi seribu bahkan jutaan pertanyaan tentang sosok yang ingin diketahuinya itu.

"Siapa dia? Kamu kenal?" tanya temannya itu.

"Hmm-- Mungkin. Tapi entahlah, aku tidak pernah mengetahuinya. Aku hanya mendengar namanya. Berkaitan dengan misi yang aku jalani" kata Afra dengan nada putus asa.

"Oohhh-- Mungkin kamu akan mengetahuinya jika ini masuk dalam misimu tapi aku juga tidak yakin sepenuhnya. Bukankah DIA penuh dengan rahasia" kata temannya sambil melirik keatas.

Afra tersenyum kecil sambil mengangguk. Dia lalu berpamitan pada temannya dan dengan sekejap berpindah ke halaman tempat tinggalnya. Afra terdiam didepan danau sambil memutar kembali setiap hal yang dikatakan oleh temannya.

"Lalu dia siapa? Mengapa aku sangat ingin mengetahuinya?" Gumam Afra sambil memandang lurus air danau yang tampak tenang.

...----------------...

1
Sylvia Rosyta
aku mampir kak 😊 semangat buat nulisnya 💪
S.Prayogie: terima kasi banyak
total 1 replies
Yusuf Muman
Bawaan emosi
Odette/Odile
Susah move on
S.Prayogie: ikutin terus updatenya yaa kak, terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!