NovelToon NovelToon
Nikah Dadakan

Nikah Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:149.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy_Ar

Spin off "Touch me mr. Cassanova"

🍁🍁🍁


"Kak, ini beneran kita menikah?"
Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir mungil seorang Mikhayla Nolan.

Belasan tahun menyandang status sebagai seorang adik, kini tiba tiba ia berganti status menjadi seorang istri.

Kok bisa?
Kenapa?
Mikha merasa seperti mimpi buruk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Mohon maaf, babnya ketuker sama sebelumnya 🙈😭 Jadi mommy buat flashback aja. gapapa ya, udah gapapa aja 🙈🙈🙈

...~Happy Reading~...

Flashback on...

Pagi itu, setelah mengantarkan Mikha ke sekolah, Calvin segera meluncur ke kantornya. Jalanan Jakarta yang padat tak mengurangi fokusnya untuk memulai hari dengan penuh semangat. Mikha sempat merengek minta jajan sebelum masuk sekolah, dan Calvin, seperti biasa, mengalah demi melihat senyum adiknya yang kini menjadi istrinya.

Sesampainya di kantor, ia disambut oleh Mia, sekretarisnya, yang sudah berdiri di depan ruang kerjanya dengan raut wajah sedikit gugup.

"Pak Calvin," panggil Mia.

Calvin berhenti melangkah. "Ada apa, Mia?"

Mia terlihat ragu sejenak sebelum menjawab, "Emm, itu Pak, ada tamu."

"Tamu?" Calvin mengerutkan kening. "Siapa?"

Dia tahu pagi ini jadwalnya cukup padat dengan pertemuan klien, tetapi tidak ada yang dijadwalkan sepagi ini.

"Dia sudah menunggu di dalam, Pak," jawab Mia dengan suara pelan.

Calvin mengangguk kecil. "Baiklah, tolong buatkan minum," pintanya.

Mia hanya mengangguk patuh dan segera melangkah pergi. Sementara itu, Calvin membuka pintu ruangannya dengan pikiran penuh tanda tanya. Namun, langkahnya langsung terhenti begitu melihat sosok wanita yang duduk dengan anggun di sofa.

"Flora..." gumamnya, hampir tak percaya.

Wanita itu berdiri begitu mendengar suaranya. Rambut panjang berwarna cokelat keemasan tergerai sempurna, kulit putih yang bersinar, dan bibir merah yang menambah pesona pada wajah cantiknya. Flora, wanita yang pernah mengisi hari-harinya, kini berdiri di hadapannya setelah sekian lama.

"Calvin," sapa Flora dengan senyuman kecil. Ia melangkah mendekat, tetapi Calvin mundur sedikit, menjaga jarak.

"Kenapa kamu di sini?" tanyanya dengan nada datar.

Flora tetap tersenyum, meskipun Calvin terlihat enggan menyambut kedatangannya. "Aku hanya ingin menyampaikan ini," katanya sambil meletakkan sebuah undangan di meja Calvin.

Calvin menatap undangan itu dengan dahi berkerut. "Undangan?"

"Iya," jawab Flora. Ia kembali duduk di sofa, mengabaikan sikap dingin Calvin. "Aku tahu ini sedikit terlambat. Tapi aku benar-benar ingin meminta maaf sama kamu. Dan, aku juga ingin mengucapkan selamat atas pernikahanmu."

Calvin hanya diam. Kata-kata Flora terasa seperti pukulan telak. Ia tersenyum getir, tapi tidak mengatakan apa-apa. Matanya tetap tertuju pada undangan itu, seolah-olah benda kecil itu membawa kenangan yang selama ini ia coba lupakan.

"Calvin," panggil Flora pelan. "Aku tahu aku menyakitimu di masa lalu. Tapi aku berharap kita bisa berdamai dengan apa yang terjadi."

Calvin mendongak, tatapannya tajam. "Kenapa kamu merasa perlu mengatakan ini sekarang, Flora?”

Flora menghela napas panjang. "Karena aku butuh closure. Aku ingin memastikan kalau kamu sudah baik-baik saja."

Calvin tertawa kecil, penuh ironi. "Aku sangat baik baik saja.”

Flora terdiam, menundukkan kepalanya. "Sekali lagi, maafin aku Calvin, aku tidak punya pilihan waktu itu.’’

Suasana menjadi hening. Flora menatap Calvin dengan tatapan yang begitu sendu, ia benar benar merasa bersalah. Sementara Calvin, meski terlihat tenang, hatinya bergejolak. Flora adalah masa lalu yang pernah ia cintai sepenuh hati. Kehadirannya kembali hanya membuka luka yang sudah lama ia coba sembuhkan.

"Calvin," Flora akhirnya berkata, suaranya pelan tapi tegas. "Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku tulus. Aku bahagia melihatmu sudah menikah dan menemukan kebahagiaanmu sendiri."

Calvin tersenyum tipis, meski hatinya terasa berat. "Terima kasih, Flora. Aku harap kamu juga bahagia dengan pilihanmu."

Flora bangkit dari sofa, mengambil tasnya. "Aku harus pergi. Terima kasih sudah mau bertemu denganku, meski mungkin tidak menyenangkan bagimu."

Calvin tidak menjawab. Ia hanya mengangguk pelan, matanya mengikuti langkah Flora hingga pintu tertutup di belakangnya.

Setelah Flora pergi, Calvin mengambil undangan di atas meja, lalu menatap nama itu di atas undangan pernikahan dengan tatapan kosong. Reza. Nama yang familiar, tetapi keberadaannya selalu menjadi duri dalam hidupnya. Reza, putra dari Samto ayah kandungnya yang entah bagaimana, selalu menjadi bayang-bayang dalam hidup Calvin. Namun kini, kenyataan ini terasa lebih menyesakkan. Flora, wanita yang pernah ia cintai dengan segenap hati, akan menikah dengan Reza.

Tiga tahun lebih ia menjalin hubungan dengan Flora, tiga tahun penuh cinta dan pengorbanan. Tapi tak sekalipun Flora menyebut nama Reza. Bagaimana bisa? Bagaimana mungkin Flora mengenal Reza, apalagi memilih menikah dengannya? Pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan yang menghantam seperti badai.

Calvin mengepalkan tangannya di atas meja, rahangnya mengeras. "Pantas saja," gumamnya lirih, penuh amarah yang tertahan. "Pantas saja Samto begitu ingin aku menikahi Shera."

Samto, ayah yang selama ini Calvin hindari, selalu punya rencana tersembunyi. Ia menginginkan Calvin menikah dengan Shera, putri dari saudara nya, untuk mengamankan posisi keluarga mereka di perusahaan. Calvin baru menyadari, perjodohan itu bukan sekadar demi keuntungan bisnis, melainkan karena Samto tahu Reza akan menikah dengan Flora. Dengan begitu, semua 'masalah' akan terselesaikan, setidaknya di mata Samto.

Calvin bangkit dari kursinya. Tubuhnya terasa berat, seolah emosi yang bergejolak dalam dadanya menjadi beban yang sulit ditanggung. Ia melangkah menuju jendela ruangannya, menatap kota yang sibuk di bawah sana. Dalam hati, ia berusaha menenangkan diri, tetapi semakin ia mencoba, semakin banyak kenangan dan rasa sakit yang menyeruak.

"Mikha..." nama istrinya tiba-tiba terlintas di pikirannya. Mikha adalah satu-satunya alasan ia masih mampu tersenyum meski hidupnya penuh intrik dan masalah. Mikha yang dulu ia anggap sebagai adik, kini menjadi istrinya, seseorang yang memberinya harapan untuk memulai hidup baru.

Namun, bisakah ia benar-benar melupakan masa lalunya? Bisakah ia mengabaikan semua ini dan fokus pada masa depan bersama Mikha?

...🍁🍁🍁...

Hari itu terasa panjang. Calvin mencoba fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya terus kembali pada Flora dan Reza. Ketika Mia masuk ke ruangannya untuk memberikan dokumen, ia hampir tidak menyadari keberadaannya.

"Pak Calvin," panggil Mia, membuyarkan lamunannya.

Calvin menoleh. "Ya?"

"Ada jadwal rapat siang ini, tapi kalau Bapak merasa kurang nyaman, saya bisa—"

"Tidak apa-apa," potong Calvin. "Rapat tetap berjalan sesuai jadwal."

Mia mengangguk pelan, lalu keluar dari ruangan. Calvin menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan kembali ketenangannya. Namun, tepat ketika ia merasa sedikit tenang, ponselnya berdering. Nama yang tertera di layar membuatnya terpaku sejenak. Samto.

Dengan enggan, Calvin mengangkat telepon itu. "Ada apa?" tanyanya, langsung to the point.

"Calvin," suara Samto terdengar serius. "Kita perlu bicara. Datanglah ke rumah malam ini."

"Aku sibuk." Jawab nya datar.

"Ini penting," tegas Samto.

‘’Kalau penting, datang lah ke kantor!’’ usai mengatakan itu, Calvin segera mematikan sambungan telfon dan melemparkan ponsel nya ke atas meja.

Flashback off...

...~To be continue…....

1
Sri Hendrayani
double up thor
HR_junior
ngakak polll Mikha liat km jelasin...
papi bisa JD perkedel..
Calvin kyke kambing ilang..
Mikha np km mlh crita ma ortu km coba
HR_junior
hadeh cal..papi mami km bingung karna anak prawanya ilang Lo...gak taunya si Mikha LG tidur cantik SM km
Eindah marlina
calvin tolong tengokin lidahnya mikha abis kpleset,keseleo gak tuh kira kira🤣🤣

aya aya wae ari si mikha😂😂
Bu Yudi Wahono
lanjut tungguin mom makin seru
Rahmi Miraie
mikha pintar bgt bikin mulut papanya yg tadi lg ngkmong langshng diam waktu mikha mengingatkan kelakuan papinya dulu
Novii Sussann
ya ampun mom,,, sampe lupa ini mikha anaknya siapa???? 😁😁
Rokhyati Mamih
ya begitu lah lebih baik jujur
Fadilah
Mikha ini yaaa mulutnyaa 😂
amilia amel
ada yang typo mom....
bukan adik ipar tapi adik yang jadi istrinya ☺️☺️
Ayu Ning Ora Caantiikk
mikha kmu mkin dewasa ya
Eva Karmita
❤️
enur .⚘🍀
papi Edward datang ke kamar Calvin,, kirain mau introgasi dan menanyakan apakah udah un boxing Mikha 🤭🤣🙈 tapi ternyata bukan 😂😁
Eka ELissa
ko adik ipar Mak....bini kcil nya kan ../Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
dasar mika mulutnya lemez bgt.../Facepalm//Joyful//Facepalm/jdi bingung dong papi knpa kmu yg slh jdi dia yg di adili /Facepalm//Joyful//Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
panik itu krna bini mu kbor ke kmu GK pamit Vin....bukn ada sesuatu yg lain.....tau....bilng mika lok mo prgi ksih kabar gtu...kn bikin orang rumh kelimpungan coba pdhl yg di pnikin enak enak tnpa dosa bobo cantik /Facepalm//Joyful//Facepalm/
sryharty
kamu belum dewasa mik,,
masih anak2 tapi kamu juga bisa bikin anak,,eeeh
Nar Sih
cerita momy selalu bagus 👍👍
Nar Sih
lanjutt momy ,dobel up asyikk nih
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!