remaja cantik namun sederhana yang mencintai seorang murid baru yang sangat tampan. dirinya mencintai dalam diam, karena dirinya yang sadar diri. walaupun begitu, ternyata pria itu merasakan kalau gadis cantik itu menyukainya , dan malang untuk si gadis.karena cintanya tetap tidak terbalaskan. dan semakin tragis buat si gadis, setelah pria itu tahu kalau wanita yang punya rasa padanya itu ternyata adik dari musuhnya .bahkan seakan-akan nasib buruk itu selalu berpihak pada gadis itu. karena pada akhirnya pria itu malah menjadi saudara tirinya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pasrah
setelah pertemuan dengan berly tadi yelse seperti mendapat pencerahan. dia sudah memikirkan matang-matang bila hal yang tidak di inginkan terjadi padanya. bahkan jika dirinya harus menjual diri sekalipun. akan tetapi dirinya membutuhkan uang itu secepatnya.
yelse kembali ke rumah, dengan langkah yang seperti di seret , dia memasuki rumah mewah dan besarnya dengan wajah yang masih terlihat sangat sedih ,
Nathan yang hendak menuruni tangga tidak sengaja melihat wajah tidak berdaya yelse, dia mengamati dengan seksama ekspresi sedih yang menyelimuti tatapan matanya.
Sembab , itulah penilaian nathan tentang keadaan mata yelse saat ini, jelas terlihat kalau yelse habis menangis.
" dari mana kamu sampai petang baru kembali,,?" tanya nathan d ngan suara yang sedikit keras.
Yelse hanya melihat ke arah atas sekilas. tepatnya pada nathan yang sedang menatap penuh ke arahnya. dan setelah itu tanpa sepatah kata yelse kembali melangkah. membuat rasa penasaran nathan semakin meronta.
" yelse, ! " panggil nathan yang di tinggal pergi oleh yelse. akan tetapi yelse sama sekali tidak menggubrisnya.
Nathan mencoba mengejar yelse, tetapi gadis itu lebih dulu masuk kamar dan menguncinya.
" hikss,,, hikss! " yelse menangis di dalam kamarnya.
tok,,, tok,,, tok,,,
" yelse,,,! " panggil nathan lagi. " yelse, bukanlah pintunya,,, ada apa? apa terjadi sesuatu padamu tadi,,,? yelse,, ! "
Tok.. tok.. tok..
Nathan terus mengajak yelse berkomunikasi, akan tetapi nampaknya usaha nathan sia-sia, karena nathan juga mendengar yelse menangis di dalam kamarnya.
Nathan hanya bisa mendengar dan bersandar pada dinding di samping pintu yelse, dan mendengarkan penuh tangisan pilu yelse .
Lama di sana, akhirnya nathan pergi setelah dirinya tidak lagi mendengar suara tangis yelse. karena dirinya mengira kalau yelse pastinya sedang tertidur.
Setelah lama menyendiri akhirnya tiba waktunya untuk ke tempat di mana berly menjanjikan uang tadi.
Yelse mulai bersikap, dirinya merias dirinya dengan sangat cantik walau dengan mata yang sembab. dia memilih pakaian yang paling seksi yang ada di dalam lemarinya.
Ketika dirinya ingin keluar rumah , yelse menutup dirinya dengan pakaian besar. tentu untuk menutupi pakaiannya yang seksi. karena dirinya yang memang tidak terbiasa dengan pakaian yang terbuka.
ketika nathan hendak mengajak makan yelse, dirinya tidak lagi mendapati gadis itu di dalam kamarnya. sehingga dirinya bertanya kepada pelayan yang di sana. akan tetapi tidak melihat yelse.
nathan terus berkeliling rumah besar itu. juga bertanya kepada setiap orang yang di temuinya. tetapi jawabannya sama saja. semua tidak ada yang tahu.
menyadari ada yang tidak beres dengan yelse nathan mulai panik. dan ketika dirinya sangat khawatir dan sedikit putus asa mencari yelse, Tiba-tiba ponselnya bergetar.
Berly...
Ya,,, yang menghubungi nathan adalah berly. tanpa pikir panjang nathan langsung menolak panggilan itu.
ponsel kembali bergetar akan tetapi nathan masih melakukan hal yang sama. dan ketika nathan akan memblokir nomor berly , tiba-tiba sebuah notif masuk, dan itu adalah sebuah foto dari berly. nathan mencoba membuka gambar kiriman dari berly.
Mata nathan langsung melebar melihat apa foto siapa yang di kirimkan berly kepadanya. dan tidak lama panggilan berupa video call menghubungi nathan. dan itu daripada berly.
Tanpa ragu nathan langsung menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan. akan tetapi yang di lihat nathan pertama kali bukanlah wajah berly, akan tetapi keadaan yelse yang terlihat sangat seksi.
bahkan nathan melihat wajah pasrah yelse ketika beberapa pria menggerayangi tubuhnya. tampak wajah yang terlihat sangat ketakutan dari yelse. nathan menyadari itu. membuat kemarahannya tidak lagi terbendung.
" di mana kamu sekarang?! " tanya nathan.
Berly hanya tertawa puas mendengar kemarahan nathan. setelah itu berly mengarahkan kamera ponselnya ke sebuah tulisan nama bar tersebut. setelah itu nathan mematikan panggilan dan segera pergi ke tempat di mana yelse berada.
Nathan tahu di mana tempat itu. sehingga dia pergi tanpa keraguan sedikitpun.
Di sepanjang jalan tampak wajah nathan yang sangat merah, dirinya benar-benar memendam kemarahan.
Bukan karena yelse yang terlihat sangat luar. karena yelse yang tidak ada bicara apapun padanya tentang apa yang sedang di alaminya. karena jelas nathan tadi melihat berapa takutnya yelse ketika pria-pria itu mencoba menyentuhnya.
" berly,, kalau sampai terjadi sesuatu pada yelse,, akan aku pastikan kamu akan mati di tanganku sendiri.! " gumam nathan dengan aura iblisnya.
Sedang di dalam bar tersebut berly benar-benar menggarap yelse. " memang berapa uang yang kamu inginkan? " tanya berlian dengan suara yang sangat keras , karena dirinya mengimbangi kebisingan di tempat itu.
" lima ratus juta! " jawab yelse tidak kalah keras.
berly tersenyum meremehkan, kemudian tatapan berly kembali kepada beberapa pria hidung belang di depannya.
" dia butuh lima ratus juta,,, apa kamu bisa memberikannya.!? " tanya berlian kepada pria-pria itu.
" baik,, asal dia mau melayani kami untuk tiga hari!" ja ab salah satu dari mereka.
" apa kamu bersedia? " tanya berly ada yelse lagi.
yelse sudah sangat ketakutan. tangannya sudah saling meremas hingga memerah. bagaimana dia harus menjual harga diri dan mahkotanya, apa dia bisa m nyalahin hidup setelah dirinya hancur tanpa kehormatan lagi.
akan tetapi di sisi lain dia sangat membutuhkan uang itu. hingga akhirnya dia mengangguk menyanggupi walau d ngan tetesan air mata yang tiada henti.
Berly tersenyum lebar, tentunya dirinya merasa sangat puas sekarang. " kalau begitu ikut mereka!" kata berly dengan sedikit mendorong tubuh yelse ke arah pria-pria yang akan membayarnya.
Yelse terpaksa mengikuti kemana para pria-pria membawanya. akan tetapi dengan kehancuran hati yang tiada kira. " kak,,, Calvin,,, maafkan aku,, maafkan aku,, hikss,,! " yelse benar-benar pasrah.
Sedang di sisi luar tempat hiburan malam yang mewah itu. nathan baru saja memarkirkan motornya dengan sangat tergesa .
Kaki jenjang nathan langsung memasuki tempat yang penuh dengan bau alkohol dan suara bising itu.
Dia mencari keberadaan berly. sambil berjalan cepat dan celingak celinguk matanya terus menyusuri sisi dalam diskotik itu.
Dengan lampu yang sedikit redup, akhirnya nathan melihat keberadaan berly. nathan langsung menuju ke tempatnya.
" di mana yelse? " tanya nathan tanpa basa-basi.
berly sama sekali tidak panik melihat wajah marah nathan. " dia sudah pergi! " jawab berly santai.
" apa maksudmu? " tanya nathan dengan wajah paham.
Berly menatap nathan dengan tatapan penuh tanpa keraguan, " bukankah kamu melihat bagaimana dirinya tadi. kamu pikir dia pergi ke mana?,,,! hah,, ! dia sudah di bawa pria-pria tadi! " kata berly menjelaskan.
nathan tidak percaya dengan apa yang di ucapkan berly, " katakan atau aku akan melakukan hal yang tidak akan pernah kamu lupakan! " ancam nathan.
" dia di bawa ke ruang samping! " jawab berly terlihat acuh .
" di kamar berapa? " tanya nathan ingin memastikan.
" kalau itu aku tidak tahu! " jawab berly lagi. tanpa menghiraukan berly nathan langsung melenggang pergi untuk mencari keberadaan yelse.
berly yang melihat bagaimana kepedulian nathan kepada berly membuatnya sangat tidak Terima. dan berencana akan membuat yelse l bih hancur dari pada ini.
