Mencintainya adalah sebuah keputusan..
Sifat perhatian padaku menutupi pengalihannya...
Yang dia kira...dia yang paling disayang, menjadi prioritas utama, dan menjadi wanita paling beruntung didunia.
Ternyata semua hanya kebohongan. Bukan, bukan kebohongan tapi hanya sebuah tanggung jawab
.
.
.
Semua tak akan terjadi andai saja Arthur tetap pada pendiriannya, cukup hanya dengan satu wanita, istrinya.
langkah yang dia ambil membawanya dalam penyesalan seumur hidupnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lupy_Art, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Hari ini villa mereka kedatangan tamu penting, Damian dan Sarah
" Aku merindukan kalian...."katanya dalam pelukan Damian
"Kami juga merindukanmu sayang" kata Damian mengecup kening putrinya
Sarah mengedarkan pandangannya mencari keberadaan putranya, "Sayang... Dimana suamimu?"
"Arthur sedang ada rapat penting mom.. Nanti dia akan segera kembali 1 jam lagi" ujarnya
"duduklah dulu, kalian baru saja sampai dari perjalanan jauh" Livia mempersilahkan orangtuanya duduk di sofa ruang keluarga
"bagaimana keadaan cucuku disini?" tanya sarah mengelus perut anaknya
"dia baik² saja mom, bagaimana keadaan kalian? dan kevin?"
"kami baik2 saja nak... Aku selalu mengkhawatirkanmu.. kevin selalu ada saja ulahnya, kamu tahu? Dia membuat kolam ikan dihalaman belakang..untung saja tamannya jadi cantik kalau tidak...hmm siap² saja ikan itu aku goreng semua" Livia tertawa mendengar itu
"bagaimana denganmu sayang?... Kamu menjaga kesehatan dengan baik kan.. Jika ada keluhan bilang pada mom.." ujar Sarah mengelus kepala putrinya
"aku begitu menikmati masa kehamilan ini mom, anak ini sudah aku nantikan selama setahun lebih pernikahanku.. Sepertinya Aku mengalami kenaikan berat badan karena ngidamku... Dia sangat menyukai kue"
"Daddy sudah membawakan kue yang kamu minta" Damian menyerahkan paper bag berisi cemilan kue itu
Mata Livia langsung berbinar melihatnya.. "aku ingin memakannya"
"makanlah nak.." mereka menikmati obrolan mereka diruang itu
tap..tap...tap
Terdengar suara derap langkah kaki, "Kalian sudah sampai?" atensi mereka teralihkan pada Arthur yang baru saja datang
"kami baru saja sampai.. Duduklah nak" Arthur mendekat mencium kening kedua wanitanya, Livia dan mommynya.
Arthur duduk disamping istrinya " apa yang kamu makan, hm?"
"ini kue selai nanas, cobalah" Livia menyuapi sepotong kue kemulut suaminya
Arthur mengangguk.. "ini enak.."
"Daddy yang membawakannya" kata Livia
"yang aku belikan kemarin apa kamu suka?" Livia mengangguk, tampaknya Arthur tidak mau kalah dari Daddynya
"jika kamu menyukainya aku akan membelikan lagi untukmu"
"terimakasih" Arthur mengecup keningnya
Damian dan Sarah yang melihat kemesraan mereka tersenyum, "ekhem.... Kami masih ada disini jika kalian lupa"
"maaf Dad... Apa kalian ingin istirahat, biar aku antar kekamar kalian" Livia bangun lalu berjalan lebih dahulu diikuti Sarah dibelakangnya
Sekarang diruang keluarga itu tersisa Damian dan Arthur yang saling menatap tajam satu sama lain
"kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Damian
Arthur membuang pandangannya, "bukan apa²"
"dengar son.. Aku tahu apa yang terjadi dirumah ini" ucap Damian pelan namun ada ketegasan dalam ucapannya
"berhenti mengawasiku.. Aku sudah dewasa, aku punya privasi dengan istriku" ujarnya
"yang kau sebut istrimu adalah putriku, son" kata Damian
"kau tak mempercayaiku? Aku putramu jika kau lupa" Arthur menatap sengit ayahnya
"aku memastikan keselamatannya denganmu, dengar nak... Hati² dalam bertindak, kebohongan tidak berdiri sendiri" ucap Damian lalu meninggalkan ruang itu menyusul istri dan putrinya
alisnya menukik tajam.. menatap lurus kedepan entah apa yang ia pikirkan.. Lalu ia memilih pergi kekamarnya
sementara itu Livia mengajak Sarah ke halaman belakang dengan Kei yang mengawal mereka dari belakang.. "akhir² ini aku suka kue labu.. jadi aku menanamnya kemarin"
"itu bagus sayang... Tapi jangan sering² melakukan pekerjaan berat ya.. Perbanyak istirahat, konsumsi sayur dan buah, jangan makan daging mentah" Livia mengangguk
"aku tidak akan kelelahan mom, ada Kei yang membantuku menanamnya" ucap Livia melirik Kei dibelakangnya
"mommy lelah sekali.. Sebaiknya mommy istirahat dikamar oke?"
"istirahatlah mom.." setelah sampai divilla, Sarah terlihat sangat bersemangat karna akan bertemu putrinya lagi setelah perpisahan mereka satu tahun lalu
Sarah sudah membuat banyak rencana untuk menghabiskan waktu bersama putrinya sebelum mereka kembali ke Madrid
Dimulai dari membuat kue bersama, belanja ke mall, perawatan kecantikan, dan deep talk. dan masih banyak lagi yang mau ia lakukan
"Kamu lelah juga? Ingin duduk disini?" tanya Kei
Livia menggeleng " aku mau kekamar saja, aku minta tolong bawakan aku cemilan kue yang ada didapur, minta maid yang membawakannya" Livia mendahului kei
"aku akan membawakannya untukmu" Livia tersenyum
.
.
.
Didalam kamar Livia tak melihat suaminya disana... "Ar... Sayang!" panggilnya
Tiba² Livia tertarik kebelakang... Badannya disandarkan ke didinding, perlahan Livia membuka matanya.." kamu mengejutkanku Ar" ucapnya mencubit pinggang suaminya
"aaaw... Sakit sayang" Livia mendelikkan matanya
"bedan kekar ini bisa merasakan sakit juga rupanya kalau kucubit?" Arthur mengurung istrinya
"aku tidak suka dicubit, aku lebih suka digigit olehmu" bisiknya membuat pipi Livia merona
"apalagi saat tanganmu mencakar punggungku... Rasanya nikmat sekali.." ucapnya sensual mengusap pinggang istrinya
"jangan mulai Ar... kamu keterlaluan membuat rahangku sakit kemarin" ucapnya cemberut
Arthur terkekeh tangannya berpindah mengelus pipi istrinya. "maaf sayang, aku tidak bisa menahannya" wajahnya mendekat melumat bibir istrinya
Livia melingkarkan tangannya dileher Arthur, akhirnya ia luluh dengan perlakuan suaminya
Arthur melepas ciumannya, "Setelah Mommy dan Daddy datang kamu mengabaikanku, apa aku harus melarang mereka datang kesini supaya kamu hanya fokus padaku?"
Livia tak menghiraukan omongan suaminya, ia lebih memilih melumat lagi bibir Arthur
Drrrt... Drrt..
Ponsel Arthur berbunyi, Livia melepas lebih dulu ciuman mereka namun Arthur memungutnya lagi
Drrrt....Drrtt....
Arthur melepas ciuman mereka, "Ck..mengganggu"
"angkat dulu siapa tahu penting"
Arthur mendekatkan ponselnya ditelinga, "hm katakan..."
"......"
"Sial! Aku akan segera kesana" umpatnya
Tut....
"Sayang ada apa? Terjadi sesuatu?" Livia mengusap lengan suaminya.. Matanya menunjukkan kekhawatiran
Wajahnya penuh dengan keseriusan, matanya menatap Livia dengan kasih, tapi juga membawa beban yang berat. Livia langsung tahu ada sesuatu yang salah
"Ada misi, ya?" tanya Livia dengan suara pelan, hampir seperti berbisik. Ia tidak ingin mengakui ketakutannya sendiri.
Arthur mengangguk pelan, "Aku harus pergi malam ini. Ada seseorang yang berkhianat, dan aku harus membereskannya sendiri."
"Kamu pemimpin, Ar. Kenapa harus kamu yang turun langsung? Bukannya kamu punya banyak orang untuk melakukan ini?"
Arthur menarik nafas panjang, lalu menggenggam tangan istrinya dengan lembut "Ini bukan soal siapa yang melakukannya. Kadang, untuk menjaga kekuasaan, aku harus menunjukkan bahwa aku tak bisa ditantang. Jika aku tidak melakukan ini, semuanya bisa runtuh. Tapi aku janji, aku akan kembali. Untukmu....dan untuk bayi kita."
Air mata Livia menggenang dimatanya. Ia tahu bahwa dunia Arthur tak pernah memberi jaminan. Setiap misi bisa saja menjadi yang terakhir. Ia tidak ingin kehilangan pria yang dicintainya, tapi ia juga tahu bahwa mencoba menghentikan Arthur hanya akan membuat segalanya lebih rumit.
"jangan terlalu lama," bisiknya. " aku tidak peduli dengan kekuasaanmu, atau apa yang orang lain pikirkan tentangmu. Yang aku peduli hanya kamu, aku tidak bisa membesarkan anak kita sendirian...."
Arthur tersenyum tipis, menundukkan kepalanya dan mencium kening Livia. "Aku akan kembali. Itu janji."
.......
.......
.......
.......
...----------------...
.......
.......
.......
.......
.......
Hai readers...jumpa lagi.. Bersamaku
Ayo dukung karya ini... Beri bintang tinggalkan jejak komentar, like, subs, terima kritik dan saran serta masukannya, beri vote juga gift...
terimakasih banyak kepada yang sudah senantiasa membaca dari awal bab sampai chapter ini🙏
Suatu kehormatan dan kebanggaan kalian mau berkenan mampir dan membaca🙏❤❤❤❤🥰
sampai jumpa di chapter berikutnya....
btw aku bacanya sehari 1 bab aj ya...