kisah cinta dalam perjodohan, penuh luka dan air mata, hanya Demi mewujudkan wasian terahir dari kedua orang tuanya ia rela menikah tanpa cinta...
bagaimana. selajutnya apakah pernikahan dan juga cintanya bersambut atau hanya menambah luka di hatinya...
ikuti terus sahabat Nana imuet.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsabilaimuet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah aku menyerah
Tama yang terkejut saat sebelumnya ia masih mengingat akan kejadian semalam, ia meninggal kan falinda Tampa memberi penjelasan yang pasti, ia sadar saat sahabatnya yang datang pagi tadi memukul dirinya dengan sangat kencang membuat ia langsung bangkit dan bersiap untuk pergi ke kantor..
Dalam hatinya ia bimbang ingin pergi ke kantor Tampa menemui falinda lagi, tapi ia juga salah akan kesalahan yang berulang yang pernah ia lakukan kepada falinda..
"Semoga saja nanti jika ia sudah pulang aku akan menjelaskan lagi tapi jika ia meminta sebuah keputusan yang mungkin berat aku harus bisa menerima walaupun hati ini tak rela.." batinnya..
sadar dong ngapain bermain api duluan bilangnya sayang dan cinta tapi kok nyakitin...
Di tempat lagi di sebuah rumah sakit aca menunggu berberapa jam waktu kemo falinda.. dengan perasaan. uang campur aduk aca menunggu. Dan tak lama falinda di dorong keluar dari ruangan itu, dengan keadaan badan yang lemas dan juga wajah yang pucat... Aca langsung menghampiri falinda..
"Apa yang Lo rasain fal..." aca yang berada di samping brangkar falinda.
"Sakit ca,,, rasanya gue gak tahan..." dengan wajah pucatnya.
"Sabar ya, semoga dengan jalan ini Lo bisa sembuh.." aca yang menggenggam tangan falinda.
Dengan anggukan di balas oleh falinda.. Jujur rasanya ia sudah Tidak bisa lagi, ia hanya bisa mencoba untuk tersenyum di saat badannya remuk redam.
Pertama kali ia melakukan kemoterapi, ia di sarankan untuk rawat inap karena efek dari kemo tadi adalah muntah dan juga Badan terasa lemas tak bertenaga.
Aca yang menunggu falinda dengan setiap mengajak sang sahabat untuk berbicara dan setelah berbicara ia menyuruh falinda untuk beristirahat..
"Cepat sembuh sahabatku, jangan sakit lagi, karena kita sahabat yang mungkin sulit untuk terpisahkan, jangan tinggalkan aku falinda.." aca yang menggenggam tangan sang sahabat saat melihat Mata falinda terpejam.
Ia tidak mengerti akan pernikahan seperti apa yang di jalani sang sahabat, kenapa di saat sahabatnya membutuhkan seseorang yang mampu menguatkan justru orang itu tidak hadir di hadapan mereka,
"Harus nya suami Lo yang berasa di sini falin, tapi apa Lo sembunyiin semua itu hanya untuk apa, agar Lo bisa merasakan bagaimana rasanya berjuang Tampa keluarga atau seseorang yang menurutlo penting."
Setelah falinda istirahat aca pun menitipkan sang sahabat kepada perawat ia akan pulang untuk mengambil baju ganti..
Disisi lain Tama yang pulang dengan penuh semangat ia akan menjelaskan lagi tentang kemaren ia juga ingin falinda harus jika ia dan Jessica masih memiliki hubungan, dan ia tidak ingin menyakiti hati mereka berdua, bagaiman pun mereka berdua adalah orang penting dalam hidupnya..
"Falinda ..." teriak Tama saat sudah sampai di apartemen..
Tama mencari falinda di manapun tapi tak menemukan wanita itu Tama heran biasanya jam segini falinda sudha menunggunya dengan senyum manis yang setiap hari ia lihat..
"Kemana falinda.. Bukanya kuliah ia masuk pagi dan seharusnya ia sudah ada di rumah hari ini..." ucap Tama yang kebingungan,
"Apa dia ada di rumah sahabatnya,, atau kerumah lamanya..." Tama yang masih menduga-duga..
Tama pun menghubungi sahabat falinda, ia mendapat kan no dari Felix yang ia suruh mencari tahu di mana falinda berasa..
Dan jawaban aca membuat hati Tama lega pasalnya falinda sedang menginap di tiang aca, dan Tama pun tak tahu akan hal itu..
Tama belum ada kesempatan untuk menjelaskan tentang kemaren ia belum mempunyai solusi yang tepat nantinya, ia harus segera memilih do antara mereka, karena di antara mereka juga tidak akan mau.
"Maafkan. aku fal jujur hati ini bimbang. Apa aku akan terus bersama kamu atau aku kembali kepada Jessica, tapi aku takut dengan Jessica apalagi Jessica orangnya nekat.." bingung Tama..
"Bagaimana Nona falin apa sudah tak merasakan sakit lagi..." ucap sang dokter yang memantau falinda.
"Sudah Tidak lagi dok. hanya saja masih pusing dan juga sedikit mual.." ucapnya..
"Nanti juga akan berangsur membaik, jadi jangan pantang semangat, dan kamu masih muda juga, berjuang untuk hidup, saya sebagai dokter kamu akan berusaha yang terbaik dan juga demi kesembuhan kamu semangat jangan pantang menyerah.." motifasi sang dokter.
Selama menjalani pengobatan falinda di rawat oleh seorang dokter yang masih muda dan juga sudah spesialis menangani tentang penyakit seperti yang falinda hadapi, dokter Rayhan dokter yang menangani falinda..
"Makasih dokter Rayhan, mungkin dengan kata maaf saja Tidak cukup.." ucap falinda yang melihat dokter yang sudah menangani dirinya...
"Santai saja falin, jika ada kesempatan bolehlah di traktir ngopi hehehe" candanya.
"Siap dok.." dengan senyum falinda menjawab..
Mereka berbincang, di ruangan rawat falinda.. dokter Rayhan begitu mengangumi falinda yang menurutnya mempunyai jiwa wanita tangguh hanya saja dokter Rayhan tidak tahu jika falinda sudah menikah, hingga kedekatan mereka hanya sebatas sahabat dari pasien yang ia tangani, karena prinsip dokter Rayhan adalah menjadi sahabat bagi penderita sama seperti falinda untuk menjadi motifasi agar seorang pasien Tidak mudah menyerah...
Ceklek
Pintu terbuka saat aca masuk dengan membawa baju ganti...
"Lo dokter Rayhan .." aca yang menyapa sang dokter ada di ruangan itu..
"Lo mbak aca, apa kabar mbak.." ucap sang dokter yang sudah tahu akan sahabat falinda itu.
"Baik Lo dok, lagi visit ya dok..." basa basi aca..
"Iya mbak, lagi mengecek keadaan falinda.. apakah ada keluhan lain atau Tidak, jika Tidka besok bisa langsung pulang hanya saja setelah menghabiskan cairan infus.." panjang lebar sang dokter..
"Alhamdulillah fal, jadi Lo gak lama-lama disini..." ucap aca..
"Kalo begitu saya tinggal dulu, mari.." sang dokter pun undur diri..
"Mari dok.. " ucap serempak..
Aca menaruh barang bawaannya... dan langsung duduk di hadapan falinda..
"Lo tahu gak falin suami Lo cariin lo tadi ia nelfon gue..." aca yang mulai membuka pembicaraan.
"Tumben tanya,, oh ya dia dapat no Lo dari siapa..." tanya falinda..
"Gue gak tahu, mungkin dia tanya-tanya yang lain kali.." aca yang acuh..
"Mungkin dia hanya mencari ku untuk terus menyakiti hatiku, apakah aku boleh menyerah.." batinnya..
"Apa aku boleh menyerah aca..."
kl falinda ttp bertahan ya perempuan pling bodoh, bertahan krn cinta pa krn harta, secara kn suaminya kaya.
dinikahi lelaki kaya kl mkn hati tiap hari ya ogah lah, mnding cpt cerai upgrade diri jd wanita sukses, jd nnti bisa dpt jodoh yg lbih keren.
hidup cm sekali dah penyakitan mnding cerai sembuhin diri hidup bhgia paling tidak seandainya gk sembuh bisa menikmati hidup dng bhgia.