NovelToon NovelToon
Eliza'S Secrat

Eliza'S Secrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Konflik etika / Selingkuh / Romansa
Popularitas:38.1k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.

jika ingin tahu silakan baca ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

E.S 29

Di kediaman count Fayza yang sedang bersantai memiliki firasat buruk.”Nona Fayza ada masalah?,”ucap pelayan Fayza.

“Ada masalah apa sampai kamu datang menemuiku. Jika tidak terlalu penting jangan ganggu aku,”ucap Fayza dengan malas menatap le luar jendela.

“Nona kontrak sihir anda telah terbakar. Itu kontrak yang dimilik pleh pelayan toko perhiasan kediaman duke,”kata pelayan yang menyampaikan maksud kedatangannya.

“Apa kata kamu kontrak sihir itu terbakar,”ucap Fayza langsung melihat ke belakang dimana pelayannya berdiri.

“Itu benar nona,”ucap pelayan dengan menganggukan kepalanya.

“Baiklah aku mengerti. Kamu bisa pergi sekarang,”ucap Fayza.

“Bagaimana bisa kontrak sihir itu terbakar. Jika itu benar apa pelayan itu sudah ketahui. Tapi kenapa hanya pelayan saja, tidak dengan penjaga toko. Ini sangat aneh,”ucap Fayza sambil berpikir. Tidak lama kemudian dia memanggil ksatria bayangan hanya dengan satu jentikan tangan.

Ksatria itu datang dengan hormat berkata,”Ada yang bisa saya bantu nona?.”

“Aku ingin kamu selidiki siapa yang tahu tentang penjualan permata palsu itu, termasuk penjaga toko itu,”kata Fazya. Segera ksatria itu pergi dari kamar Fayza.

“Kenapa hari ini ada saja yang terjadi. Apa lagi kabar dari pembunuh yang dia sewa belum ada tindakan setelah dia berikan tugas. Aku kira bagaimana dengan Eliza ya apa dia menderita,”ucap Fayza yang kembali tersenyum licik.

Di luar toko Daniel yang sudah diberikan pesan kepada nonanya segera menjalankan tugas. Apa lagi dia tertunda karena masalah di dalam toko yang Daniel tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ben keluar bersama dengan Bian melihat Eliza yang masih berdiri.”Bagaimana apa sudah selesai?,”ucap Calsida.

“Aku baik-baik saja. Kita pergi ke tempat lain dulu bagaimana karena masalah di toko telah selesai,”ucap Calsida lagi. Tapi saat Eliza hendak masuk Ben di hentikan oleh salah satu pelayan yang ada di toko sebelah.

“Tuan Ben tunggu sebentar,”ucap pelayan.

“Kamu adalah pelayan dari toko kain bukan kenapa kamu datang ke sini. Apa ada msalah?,”ucap Ben.

“Tuan anda tidak lupa untuk memeriksa akuntan kami bukan. Katanya anda akan melihat akutan kami dalam dua hari ini. Tapi kami sudah menuggu anda, tapi tidak datang. Apa anda ada masalah di kediaman duke,”ucap pelayan itu dengan wajah terengah-engah karena baru saja berlari.

Ben mendengar itu kembali teringat sehingga dia menatap ke arah Eliza.”Pergilah, jika bisa akan juga Bian. Kalau ada masalah yang terjadi tolong beritahu aku, bisakan Bian,”kata Calsida. Bian segera mengangguk dan berjalan mengikuti Ben dari belakang menuju toko kain.

“Danile ayo kita pergi ke kedai teh di sana sambil menuggu mereka selesai,”ucap Calsida.

“Baik nyonya,”ucap Danile. Karena hanya dia yang menjaga Eliza di perjalanan. Tapi di tengah jalan ada ksatria yang berpatroli datang menghampiri kereta Eliza. Eliza melihat ke arah Daniel yang berbincang dengan ksatria itu hanya diam.

“Kurasa renacana Fayza akan dimulai lagi,”bisik Calsida yang dengan tenang. Ketukan dari  luar jendela kereta.

“Ada apa Daniel?,”ucap Calsida membuka jendela keretanya.

“Maaf nyonya saya minta izin bisa. Teman saya datang meminta bantuan kalau dia membutuhkan satu orang untuk mengangkat batu di dekat benteng,”ucap Danie dengan wajah ragu-ragu.

“Pergilah aku bisa sendiri,”ucap Calsida dengan tenang.

“Apa benar nyonya mengizinkan saya.Tapi mungkin saja aku akan datang terlambat,”ucap Daniel yang merasa bersalah.

“Tenang saja aku akan baik-baik saja. Kamu bisa pergi sekarang,”kata Calsida dengan wajah tersenyum yang tidak tahu apa-apa. Segera Daniel tertunduk memberikan hormat tanda terima kasih dan segera dia pergi meninggalkan kereta. Setelah Daniel pergi Eliza berkata kepada kusir untuk pergi ke kedai teh di depan sana.

Tapi jalan yang di lewati berbeda.”Kusir apa kamu salah jalan tidak,”ucap Calsida dengan tenang.

“Tidak nyonya kita hampir sampai,”ucap kusir yang berbohong. Tak lama kemudian kereta kuda berhenti Eliza turun. Tapi saat dia melihat keluar tampak beberapa orang menuggunya.

“Aduh kenapa hari ini ramai sekali,”ucap Calsida dengan wajah tersenyum telapak tangan menyentuh wajah yang sudah dimiringkan.

“Kalian menugguku di sini ya. Apa nona kalian itu tidak sabar membunuhku apa?,”ucap  Calsida. Pembunuh didepan yang tidak memberikan respon hanya segera menyerang dengan brual tanpa ada aba-aba. Tapi serangan itu di hindari oleh Eliza dengan baik.

“Kalian mau membunuhku dengan kemampuan ini apa tidak tahu malu,”kata Calsida yang segera membalas serangan mereka. Satu serangan saja sudah membuat pembunuh itu jatuh tidak berdaya membuar Eliza sangat kecewa.

Di tempat Ben dan Bian yang telah selesai pergi ke kedai teh yang sudah di janjikan. Tapi saat mereka disana tidak ada kereta kude Eliza.”Dimana nyonya kenapa tidak terlihat  orangnya,”kata Ben.

“Aku juga tidak tahu kak. Lihat itu Daniel kita bisa bertanya kepada dia sekarang,”kata Bian yang melihat Daniel kembali.

“Tuan Ben, Nona Bian kenapa anda tidak masuk,”ucap Daniel yang telah sampai.

“Dimana nyonya,”ucap Ben.

“Nyonya, bukan dia ada didalam kedai,”kata Daniel dengan santai.

Kamu jangan bercanda kalau memang ada dimana keretanya. Apa kamu mencoba meninggalkan nyonya karena ego kamu lagi Daniel,”ucap Ben yang tampak gelisah. Segera mereka mencari Eliza melalu jalur yang di lewati kereta kuda. Tapi tidak menemukan jejak dari kereta kuda Eliza.

Saat Daniel melihat ada jejak segera dia memberitahukan kepada Ben dan Bian. Mereka pergi ke tempat jejek yang di temukan. Tapi disana hanya ada ksatria pengawal Envor dengan beberapa orang berpakaian pembunuh.

“Nyonya anda baik-baik saja,”ucap Bian mencari Eliza. Eliza dengan santai memperlihatkan wajahnya ke luar jendala di dalam kereta kuda.

“Aku baik-baik saja, untung saja ada tuan muda Merques yang membantu saya. Jadi saya tidak terluka,”ucap Calsida dengan senyuman ramah menatap ke arah Envor.

Envor tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi saat dia datang semuanya telah selesai.”Terima kasih tuan Envor sudah membantu nyonya kami,”ucap Ben yang tanpa bertele-tela berterima kasih.

“Iya sama-sama,”ucap Envor yang dengan wajah bingung. Awalnya dia memang ingin menjadi pahlawan dimata Eliza. Tapi saat dia datang semua pembunuh yang di bayar oleh Fayza sudah jatuh ke tanah.

Bian di dalam kereta duduk berdampingan dengan Eliza.”Bian aku baik-baik saja, jadi kamu tenangkan diri kamu,”ucap Calsida yang melihat ke khawatiran dari Bian.

“Bagaimana aku bisa tenang. Selagi anda di serang lagi, sebenarnya siapa yang ingin membunuh anda nyonya,”ucap Bian yang tidak tahu harus berkata apa.

“Aku juga tidak tahu. Tapi bukan aku selamat saat ini. Jika bukan Tuan Envor yang datang aku juga tidak tahu apa yang terjadi disini,”kata Calsida yang melimpahkan semuanya kepada Envor tanpa bersalah.

“Tuan Envor saya juga tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya mengucapkan terima kasih telah membantu nyonya kami. Untuk masalah pembunuh ini biar kediaman duke yang menyelesaikannya,”kata Ben mengambil ahli tugasnya.

“Baiklah, sebaiknya kamu bawa nyonya kalian pergi saja. Mungkin dia masih terkejut dengan pembunuh yang datang ini,”kata Envor yang merasa ada yang aneh. Ben tertunduk dan segera meninggalkan lokasi kejadian.

“Eliza siapa yang membantu kamu. Apa dia Tristan?,”batin Envor dengan wajah curiga. Tapi apa yang akan terjadi setelah ini?.

1
Osie
singkatnyaaaaaaaaa/Sob/
Osie
penyusup tolol maunya buang nyawa buat org yg g menganggap dirinya
Osie
bodoh kalau g mau ngaku..mati sia sia yg ada
Viona Syafazea
knp gk cerai aja, tukang selingkuh dipertahankan..
Viona Syafazea
palingan juga si fayza
Osie
widiiihh lampir kelimpungan
Arif 334
kurang suka berbelit2 kelamaan di situ2 aja
Osie
kereeen n seru ceritanyaaa...moga ad aup lanjutannya..ku suka sosok calsida..amazing authorny nih buat alur cerit
Osie
calsuda udah ke jaman jadul..lah apakbr yg ngaku sahabat tp ngevubuh calsilda..enak bgt dia n tunangan calsilda hdp bahagia sementara calsilda mati..uuhh
Ai Maswah
Luar biasa
sarah arami
thor, untuk nama eliza. dan caslida pake salah satu biar gk bigung
sarah arami
thor jgn eliza dan calsida di gunakan dua duanya, satu z biar gk bigung
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Denismaesya
terlalu berbelit2 Thor charlie kok plinplan
Ana N
kok JD Mia. yg bner Mia apa Jeni...thor
Herwanti: terima kasih
Herwanti: jeni. maaf salah pengetikan
total 2 replies
Sapna Anah
semoga saja Carli ga d bodoh jodohin trus katanya orang Ter pengaruh ko bisa d bohongi ,,,,semua karna cinta
Ana N
Luar biasa
Cha Sumuk
masa iya ga ada memori ingatan dr yg punya tubuh anehh
Lismawati
lanjuuut thor ceritanya bagus 💪💪💪💪💪
anggita
Like👍buat Eliza, ☝iklan utk author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!