Dave Grohl Mahardika pria berusia 28 tahun yang merupakan mafia yah terkenal kejam dan pembawaan yang sangat dingin.Tak ada wanita yang bisa menaklukkan kulkas dua pintu itu.
Hingga suatu hari kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi seorang gadis.Prinsip menikah setelah adiknya menikah itu hancur sudah.
Bagaimana rumah tangganya?, apakah akan ada cinta atau justru berpisah?.Yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keanehan Dave
Daveena memarkirkan mobilnya di garasi mansion milik Kakaknya.Seperti janjinya sofa Juwita ia tak akan mengatakan dimana keberadaan Juwita pada Kakaknya.Gadis melangkah masuk ke dalam Mansion dengan menyandang tas ranselnya.
"Kamu sudah pulang?",suara itu membuat Daveena terjingkat kaget dan menoleh pada seorang pria yang sedang duduk di sofa dekat tangga.
"Mas...kamu tidak bekerja?",tanya Daveena yang tak menjawab pertanyaan Daveena.
"Nanti siang, bagiamana pertemuanmu dengan temanmu itu?",tanya Dave menyimpan laptopnya.
"Gak gimana-gimana",jawab Daveena seadanya.
"Apakah desanya tak begitu indah sehingga kamu terlihat tidak bersemangat seperti ini?",tanya Dave.
"Desanya indah kok Mas,aku hanya capek saat menyetir sendiri dan ini adalah pengalaman pertamaku menyetir mobil dengan jarak tempuh yang jauh dan itu sangat membuatku lelah",jawab gadis itu diangguki oleh Dave.
Adiknya itu paling jauh berkendara hanya ke Villa miliknya di kota ini."Kenapa tidak memakai sopir,kamu bisa meminta bantuan Paman Theo untuk mengantarmu",ujar Dave.
"Aku hanya ingin mencoba berkendara sendiri Mas,dan rasanya begitu capek", jawab Daveena.
"Istirahatlah,oh ya kapan kamu akan berangkat kembali ke New York?",tanya Dave.
"Minggu depan Mas...",jawab Daveena.
"Oh ya Mas,kamu benar benar tak ingin menikah?",tanya Daveena.
"Huuffhh... istirahatlah Davee!, bukankah kamu sudah tau jawabannya?",jawab Dave menatap tajam sang adik.
"Aku hanya ingin memiliki Kakak perempuan Mas", rengek Daveena.
"Bukankah kamu bisa menganggap Kinar sebagai Kakakmu juga?",tanya Dave.
"Bedalah Mas,Kak Kinar tidak tinggal disini",jawab Daveena.
"Kamu juga jarang berada di Indo kan?,untuk apa kamu merengek meminta Kakak perempuan",ujar Dave telak membuta Daveena bungkam seketika.
Daveena melangkah memasuki kamarnya dengan bibir yang tampak cemberut hal itu membuat Dave mendesah berat.Selama ini apapun yang diinginkan gadis itu Dave akan berusaha untuk memenuhinya.Tapi untuk yang satu ini ia tidak bisa karena ia telah memutuskan untuk tidak menikah.
"Bagaimana?",tanya Dave saat sambungan teleponnya terhubung.
"Semuannya aman,Tuan",jawab seseorang dari seberang.
"Awasi dia terus!",ujar Dave.
"Baik Tuan"
Tut
Dave memijit pangkal hidungnya karena rasa pusing kembali hadir.Inilah alasan tidak ke kantor pagi ini.Rasa pusing dan kepalanya yah berdenyut nyeri.Ia sudah memeriksakan keadaan kepada dokter langganannya tapi tak ada masalah yang serius.
Dave melangkah pelan menuju dapur untuk mencari kepala pelayan.
"Bik... tolong buatkan aku makanan yang asam!",ujar Dave.
"Baik Tuan,ada lagi Tuan?",tanya kepala pelayan.
"Tidak... antarkan ke kamarku!",ujar Dave berlalu dari sana.
"Bik... bukankah ini sedikit aneh, selama ini Tuan Dave tak menyukai makanan asam tapi apa ini?,tiba tiba saja Tuan Dave ingin di masak--
"Kerjakan saja Maya atau kau sudah bosan bekerja disini?",ucap kepala pelayan telak membuat wanita bertubuh gempal itu terdiam seketika.
"Kau kerjakan dengan baik Maya,jangan melakukan kesalahan apapun pada makanan itu atau kau akan menjadi bahan amukan Tuan Dave",ujar kepala pelayan lalu pergi meninggalkan Maya untuk membuatkan makanan sesuai permintaan Dave.
Dikamarnya Dave berusaha menahan rasa pusingnya,meski ia telah meminum obatnya tapi rasa pusing itu tetap terasa."Ada apa denganku?",gumam Dave.
Dave tetap fokus pada laptopnya karena saat ini ia sedang melakukan meeting online dengan para jajaran petinggi perusahaan.Ia tetap profesional karena ini menyangkut laporan akhir bulan.
Setelah selesai Dave bangkit dari duduknya bersamaan dengan pintu kamarnya yang diketuk dari luar.
"Masuk!",seru Dave.
Ceklek
"Maaf Tuan ini makanan pesanan anda",ujar salah satu pelayan.
"Ya... letakan disana!",jawab Dave dengan wajah datarnya menunjuk meja kecil.
Pelayan itu meletakkan nampan berisi makanan itu lalu pergi dari kamar Dave.
Dave melangkah menuju meja itu dimana makan yang ia pesan kepada pelayan diletakkan.Dave memakan dan menikmati makanan itu dengan lahapnya.
"Mas...aku--
Daveena membola saat Kakaknya memakan makanan yang paling dihindari pria itu.Gadis itu mengerjab sebentar lalu menghampiri Dave yang belum menyadari kehadirannya.
"Mas...kamu kenapa--
Dave meminta Daveena untuk diam melalui isyarat tangannya.Gadis itu semakin dibuat kesal olehnya.
Gadis itu tampak bergidik melihat Dave mengunyak nanas yang rasanya sangat asam itu karena masih sedikit mengkal.Membayangkan rasanya yang kecut membuat Daveena tersenyum miris.Tapi Kakaknya dengan santainya memakan makanan itu.
"Mas...apakah tidak asam?",tanya Daveena.
"Tidak,rasanya segar",jawab Dave.
"Masa sih?",tanya Daveena tak percaya.
"Coba saja kalau tidak percaya!",jawab Dave.
"Enggak...rasanya aku yakin sangat kecut",ujar Daveena.
"Ya sudah jika tidak percaya",jawab Dave asal menghabiskan makanan itu tanpa sisa.
"Mas itu aneh tau gak,biasanya paling gak suka makanan kayak gini tapi lihatlah Kakak memakannya dengan sangat lahap",untuk Daveena.
"Ada apa kamu datang ke kamar Mas?",tanya Dave.
"Oh itu aku mau nginap di rumah Bunda,mau ketemu Arsa dan Queen",ujar Daveena.
"Pergilah tapi ingat jangan merepotkan Bunda kamu disana",ujar Dave.Daveena memang memanggil Fira dengan sebutan Bunda.
"Oke,siap",jawab Daveena beranjak dari duduknya pergi dari kamar Dave.
"Oh ya Davee, besok Mas ke luar kota untuk meninjau suatu kawasan yang akan dibangun Mall",ujar Dave membuat Daveena menghentikan langkahnya.
"Kalau begitu aku akan di rumah Bunda saja",jawab Daveena.
"Ya...", balas Dave.
...****************...