Allena , zevan,sean dan Neo bersahabat sejak bayi hingga umur masa remaja, ke empat nya erat bak perangko yang kemana saja selalu ber empat.
mampu kah mereka melewati semua ujian yang menerpa persahabatan mereka? atau mampu kah mereka melawan gejolak rasa yang semakin lama semakin tumbuh.
see you ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon epayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pembalasan
"kamu yakin ini club nya?"tanya papa ,di dalam mobil melihat club yang kemarin malam mereka datangi.
"iya pa, papa nya Calista kan yang punya club nya,"jawab zevan datar.
Papa menganggukkan kepalnya paham, ia mengamati lalu menelpon seseorang.
"datang ke rumah saya sekarang."ucapnya tegas lalu mematikan telponnya tanpa menunggu jawaban.
Di bangku belakang Deddy Neo tersenyum smirk , ia tau sekarang apa yang akan di rencanakan Zain.
"tunggulah kehancuran mu" gumamnya.
Lalu mobil pergi dari sana , melaju pesat berbaur dengan yang lain.
**
mobil berhenti di depan rumah papa Zain, lalu mereka semua turun dan duduk di sopa.
"kasih papa nomer mereka," titah papa memberikan ponselnya ke depan zevan,
mereka yang di maksud adalah Riko, Calista juga Sulis , karna zevan yakin mereka pasti dalang di balik ini semua .
"Lo ada nggak?" zevan menanyakan nya ke arah Neo.
"kagak, liat di grub dah ada kagak coba," titahnya , Sean langsung membuka ponselnya ,
"ada nih," lalu mereka mulai membicarakan rencana pembalasan.
Sean ,zevan dan Neo mengangguk setuju, ketiganya tersenyum jahat,
lalu tak lama datang lah seorang pria berbadan tegap.
"selamat malam pa," sapanya berdiri di depan semua orang.
"ya malam, silahkan duduk," jawab papa Zain.
Mereka duduk berhadapan, papa Zain mulai menjelaskan untuk apa mengundang pria itu ke rumahnya.
"kamu bisa kan Brian?" tanya papa,
"bisa pak," mengangguk pasti.
Brian adalah orang kepercayaan papa Zain, dia bertugas sebagai Intel, peretas dan pembunuh bayaran.
Brian mulai membuka laptop nya , tangannya dengan lihai menari di atas keyboard, tatapan mata nya seakan menusuk layar laptop sangking tajam nya.
Neo dengan serius melihat ,
"dapat, pa ini bukti chat mereka ," Brian menunjukan bukti nya , chat anatar Sulis Calista dan Riko, yang merencanakan itu semua.
"simpan bukti nya , dan kamu retas cctv di club yang tadi saya sebutkan."perintah papa Zain.
Brian mengangguk , agak sedikit susah karna cctv nya tidak mudah di bobol, sepertinya pertahanan mereka kuat.
Tapi bukan Brian namanya kalau gagal, buktinya ia berhasil meretas cctv nya.
"silahkan di lihat pa," Brian menyodorkan laptopnya, papa Zain melihat begitu juga dengan yang lain,
tangan mereka terkepal erat, di layar menampilkan , Riko yang menuang obat perangsang itu di jus jeruk kemarin dan sengaja memberikan dosis yang banyak untuk Allena.
"anjing emang," umpat Sean kasar,
"dan kalian harus lihat yang ini," Brian Menganti tayangannya ,
"Aaaakh," suara desahan , membuat ketiganya melotot kaget.
"Lo emang enak cal, tapi gue mau nya Allena, aakh,," racau Riko .
"anjing , kaget gue," Neo mengusap dadanya syok, wajahnya memerah malu.
"simpan itu dan kita akan sebarkan nanti, buat kehancuran paling hancur buat mereka," ucap Deddy serius , wajahnya datar.
Lalu mereka mulai menyusun strategi, bermain cantik tentunya.
"balasan paling kejam bakal gue lakuin ke kalian bajingan," geram zevan dalam hatinya.
Ia bersumpah akan menghancurkan mereka satu persatu.
Lalu Sean zevan dan Neo kembali ke rumah sakit, rencananya akan mereka jalankan besok.
***
besok nya , zevan sengaja mengajak Calista bertemu di salah satu hotel milik papa nya.
Tanpa rasa curiga karna sangking senang nya Calista menyetujui ajakan zevan,
begitupun Sean dan Neo yang menghubungi Sulis juga Riko, Neo berpura pura menjadi Allena ,
emang bodoh Riko , di chat mesra dikit saja langsung kena perangkap Neo.
Ketiganya tersenyum jahat di balkon kamar hotel, satu persatu mobil berhenti di parkiran hotel, dari atas sana mereka bisa melihat dengan jelas siapa saja yang turun dari mobilnya.
"cih , bodoh."umpat Sean ,melihat Calista dan Sulis turun dari mobil yang sama.
Lalu tak lama datang lah mobil yang di tumpangi Riko,
"mangsa dengan mudah masuk perangkap,"Sinis Neo.
Ketiganya mulai menjalankan aksi mereka ,
zevan menunggu kedatangan Calista di kamar yang di pesan nya ,
ceklek!
zevan melihat ke arah pintu yang terbuka , masuk lah Calista dengan baju kurang bahannya, berlenggok ke arah zevan yang duduk di pinggir kasur.
"hai zevan," sapanya tanpa sungkan memeluk dan mencium pipi zevan ,
"hai cal, cantik banget ." ucap nya , tangannya mengusap lembut bahu terbuka Calista,
dalam hati sumpah serapah zevan lontar kan , namun dengan handal mimik wajahnya di buat SE senang mungkin .
Calista tersenyum senang mendengar nya , "Lo tumben ajak gue ketemuan di sini, langsung pesen kamar lagi." ujar nya lagi, ia duduk di samping zevan, tangannya bergelayut manja memeluk tangan zevan.
"nggak boleh ya, gue pengen aja gitu berdua Duan sama Lo, dari dulu malah." dusta nya ,
"anjing jijik banget,"
kalau bukan karna rencana nya zevan pasti sudah menendang Calista jauh.
"sabar dong cal," ucap nya memegang tangan nakal Calista yang sudah meraba dada nya.
"hahaha , ya sorry abisnya ngeliat Lo , gue jadi gak sabaran," ucap nya tertawa menutup mulutnya,
zevan membalas nya dengan tersenyum . Lalu berjalan ke arah lemari, mengambil satu kotak berukuran sedang , Calista melihat itu.
"mari bersenang senang," ucap zevan, menaruh kotaknya di kasur , di bukanya pelan,
mata Calista berbinar senang , bukannya takut.
"ganas juga Lo,"ucapnya tersenyum senang.
"ya buat nyenengin Lo," jawab zevan,
tangannya mengambil satu tali berbahan satin.
"nggak pemanasan dulu zev," bingung Calista pasalnya zevan menyuruhnya tidur di ranjang,
"gue udah nggak tahan," jawabnya seyakin mungkin , tangannya mulai mengingat kedua tangan Calista di besi ranjang.
Jelas Calista berbinar senang mendengarnya , hasratnya juga sudah sangat menggebu gebu, bahkan celana dalam nya sudah terasa basah.
Tak lupa kaki Calista juga ia ikat ,mudah kan membuat Calista si bodoh ini masuk perangkapnya.
"loh zev itu apa,?" tanya Calista saat zevan mengeluarkan suntikan di dalam kotak tadi,
"biar makin panas mainnya," jawab zevan, menyuntikan obat perangsang ke tubuh Calista,
"aaakh" desahan bukan jerit kesakitan , zevan yakin Calista ini sudah gila.
Zevan melihat Calista sinis, apalgi tatapan sayu Calista sekarang , seperti menunggunya melakukan hal lebih , JANGAN HARAP!
"selamat bersenang-senang jalang.!" ucapnya menekan kedua pipi Calista.
"maksud Lo apa zev,"tanya Calista bingung pasalnya zevan malah menjauh darinya,
"KELUAR!" teriaknya kencang, lalu keluar lah 5 pria bertubuh besar dari dalam kamar mandi,
"zevan Lo apa apaan" panik nya melihat lima orang menatap nya penuh nafsu.
"Lo udah buat Allena gue kesakitan, dan Lo harus rasain itu juga, anjing!" bentak zevan,
"kalian bebas pakai dia sepuasnya dan pastiin bikin dia kesakitan yang teramat sakit." ucap nya lalu pergi keluar,
zevan jijik melihat Calista , makanya ia tidak mau berlama lama di dalam sana . Lebih baik keluar menunggu kabar dari orang suruhan mereka.
"lepasin gue!" jerit Calista kepalanya menggeleng saat kelima orang tadi mendekat ke arahnya.
"mantep si bos tau aja selera kita." ucap salah satu orang bertubuh tegap dengan tato di tangannya. ia mulai meraba paha mulus yang sedari tadi jadi perhatiannya.
"jangan sentuh gue,!" jerit nya lagi, Calista tak bisa berontak kaki dan tangannya sengaja zevan ikat kencang.
"cih, so banget udah biasa di gangbang juga hahahah," ucapnya dengan codet di pipinya ,
"lepasin gue , gue bakal kasih kalian uang yang banyak ," nego nya ,
"nggak akan, bos udah kasih duit kita banyak plus bonus nyicipin Lo juga." ucapnya meraba pipi mulus Calista lalu ke bibir gadis itu.
Cuih
Calista meludahi orang itu, yang mana membuat nya murka , lalu dengan ganas mencium bibir Calista paksa,
srek
gaun tipisnya di robek ,
dalam hati Calista menjerit, saat tubuhnya di gerayangi oleh mereka , dadanya di hisap kencang , perutnya kaki nya Bahakan area sensitif nya di hisap kencang.
Mereka menjalankan tugas nya dengan baik, membuat Calista ke enakan sekaligus kesakitan, apalgi salah satu dari mereka memiliki riwayat sakit HIV , sudah bisa di pastikan hidup Calista pasti akan hancur lebur. Itu setimpal kan?.
****
see you,
guys jangan lupa ikuti akun author ya,,, like dan komen nya juga , bye bye.❤️
awas neo sama sean ikut penasaran juga rasanya🤭
lanjut thor 👍
jngn bosen up..up...trus
semangat💪