NovelToon NovelToon
Permaisuri Jadi Rebutan

Permaisuri Jadi Rebutan

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae Linge

Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.

" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan

Maeli Su pun berjalan bersama Lili dan dua pengawal nya menuju kediaman ayah handanya, awalnya kedua pengawal itu pun terkejut dengan penampilan Maeli Su namun mereka mengerti setelah Maeli Su menunjukkan wajahnya kepada mereka, dan itu membuat mereka murka, karena ternyata selama ini nonanya tidak di perlakukan dengan baik.

Dia sengaja memberi tau hal itu kepada pengawalnya, bagaimana pun dua pengawal itu akan selalu bersama ke depannya apalagi mereka telah bersumpah setia.

Di dunia yang kini Maeli Su tempati sumpah setia itu memiliki arti yang mendalam sebab jika seseorang sudah bersumpah setia pada orang lain maka ikatan hidupnya telah berpindah kepada si penerima sumpah, dan jika si pemberi sumpah berkhianat maka dia akan kehilangan nyawanya dengan sangat tragis, dimana kuku-kukunya akan berubah menjadi biru, bibir hitam, bahkan terdapat banyak luka lebam di sekujur tubuhnya.

Mereka pun sampai di kediaman tuan besar dan di sambut dengan ramah oleh para pelayan di kediaman itu, sebab mereka tau jika tuan besar sangat menyayangi nona pertama.

Maeli Su langsung masuk tanpa mengetuk pintu untuk memberikan ayahnya kejutan, sesampainya di dalam dia melihat ayahnya tengah sibuk dengan dokumen-dokumen.

"Hai ayah handa, bagaimana kabar ayah handa, aku berdoa agar ayah handa selalu dalam keadaan sehat" ucap Maeli Su sembari duduk di hadapan ayahnya.

Ray Su yang melihat putri kesayangannya berada di depan matanya pun terkejut karena tak pernah putrinya berinisiatif lebih dahulu untuk bertemu dengannya.

"Kabar ayah handa baik nak dan bahkan ayah handa merasa semakin sehat mungkin ini karena doa mu yang terkabul" ucap Ray Su sembari menatap anaknya dengan penuh cinta.

"Nak, kenapa kau memakai kain penutup wajah? Apakah terjadi sesuatu pada mu" tanya Ray Su dengan wajah menyelidiki, dia juga tau gosip yang beredar di luar tapi dia yakin anak kesayangannya ini tak akan mungkin senekat itu apalagi dia juga tau jika anaknya senang atas pembatalan ikatan pernikahan itu.

Mendengar pertanyaan dari ayah handanya dia pun menundukkan kepalanya dan mulai murung, melihat hal itu Ray Su pun semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

"Nak jika kau tak mau menjawab pertanyaan ayah, apakah boleh jika kau menunjukkan wajah mu kepada ayah" tanya Ray Su dengan lembut

"ini yang aku tunggu" batin Maeli Su. Dengan sedikit keengganan dia pun membuka kain penutup wajahnya tepat di hadapan ayah handanya.

Ray Su pun merasa sangat frustasi melihat apa yang menimpa anaknya itu, dia mulai kecewa pada putrinya sembari berkata "Nak kenapa kau merusak wajahmu sendiri, bukankah ayah sudah katakan jika engkau masih menginginkan ikatan pernikahan itu tidak di batalkan ayah pasti akan membantu mu agar pernikahan itu tetap terlaksana".

"Ayah handa, aku tak pernah ingin merusak wajah ku, karena sejak awal wajah ku memang seperti ini, selama ini aku memakai riasan wajah yang sangat tebal untuk menutupinya, namun kini aku sadar aku tak bisa terus menerus melakukannya karena itu hanya akan membuat diriku semakin sedih" ucap Maeli Su dengan air mata yang telah berjatuhan setelah melihat kekecewaan di sorot mata ayahnya.

Mendengar ucapan anaknya itu seketika kemarahan Ray Su naik, dan hal itu disadari oleh Maeli Su dia pun langsung memegang tangan ayah handanya untuk menenangkannya sembari berkata "Ayah handa percayalah aku tak mungkin membohongi mu, jika tak percaya panggillah tabib untuk memeriksa luka yang ada di wajah ku ini, mereka pasti tau mana luka yang baru dan mana luka yang lama"

Mendengar perkataan putri kesayangannya itu Ray Su pun segera memanggil pelayan yang ada di kediamannya dan menyuruh nya memanggil tabib ke ruangannya. Pelayan yang masuk pun syok ketika melihat bagaimana rupa nona pertamanya dan dengan segera dia pun berlari memanggil tabib.

Beberapa menit berlalu tabib pun berada di kediaman Ray Su, dan kabar kedatangan tabib sampai di telinga nyonya rumah yang kebetulan sedang duduk bersama anaknya Bryn Su, mendengar hal itu mereka pun memutuskan mengunjungi kediaman suaminya untuk melihat kondisinya.

Tabib pun sampai di ruangan itu dan memberi salam kepada tuan besar keluarga Su lalu dia terkejut ketika melihat wajah Maeli Su, Ray Su yang melihat keterkejutan tabib itu dengan segera berkata "Periksa semua luka yang ada pada putri ku dan lihat dengan teliti kapan luka-luka itu di dapatkannya dan apa penyebabnya"

" Baik tuan" ucap tabib tersebut setelah mendengar perintah dari Ray Su, dan pada saat yang sama nyonya rumah dan anaknya Bryn Su masuk dan memberi salam kepada Ray Su.

"Suamiku apakah engkau sakit, aku mendengar engkau memanggil tabib, bagaimana keadaan mu" tanya nyonya rumah dengan penuh ke khawatiran sembari mendekat ke arah Ray Su.

"Aku tidak apa-apa istriku, benar aku memanggil tabib tapi bukan untuk memeriksa ku melainkan" Ray Su pun tak dapat melanjutkan perkataannya sehingga dia hanya mampu menunjukkan tangannya ke arah Maeli Su.

Nyonya rumah dan Bryn Su yang paham maksud Ray Su pun dengan segera menatap ke arah yang di tunjuk Ray Su, mereka pun terkejut bahkan nyonya rumah sempat berteriak memanggil Maeli Su dengan sebutan "anakku" dan langsung menangis tanpa henti.

Ray Su yang melihat istrinya menangis pun akhirnya membawanya dalam pelukannya, sedangkan Bryn Su matanya sudah merah padam bahkan tangannya terkepal dengan sangat erat akibat menahan gejolak amarah.

Tabib pun selesai memeriksa semua luka yang ada di tubuh Maeli Su dan dia pun menghadap ke arah Ray Su.

"Tuan, luka yang di dapatkan nona ada yang sudah bertahun-tahun dan yang paling baru nona dapatkan dua bulan yang lalu, penyebab lukanya beragam ada yang karena benturan, benda keras, ada yang karena benda tajam dan ada juga ada yang karena goresan kuku" ucap tabib dengan sedikit takut, sebab dia takut akan membuat tuan besar keluarga Su marah.

Mendengar hal itu mereka yang berada di ruangan itu pun seketika semakin marah, dengan cepat Ray Su berkata pada beberapa pelayan dan pengawalnya yang kebetulan ada di ruang itu untuk memanggil seluruh anggota keluarga Su agar berkumpul di ruangan utama.

Sepeninggalan pelayan dan pengawal itu Ray Su pun bertanya kepada tabib bagaimana cara mengobati semua luka itu berapapun bayarannya dia tak masalah, namun sayang tabib tersebut tak memiliki cukup kemampuan untuk melakukannya, namun dia tak ingin membuat tuan besar keluarga Su terpuruk sehingga dia pun berkata, "Aku memang tak bisa menyembuhkannya namun bukan berarti semua orang tak bisa melakukannya".

Setelah selesai tabib pun undur diri untuk meninggalkan kediaman keluarga Su, dan mereka pun segera berjalan ke arah ruang utama, Maeli Su pun ikut bersama dan dia tak lupa memakai kembali penutup wajah lalu berjalan di iringi dengan nyonya rumah dan adiknya Bryn Su.

Sepanjang perjalanan tak ada kata yang keluar, ayah handanya sibuk dengan pemikirannya nya sendiri, ibunya yaitu nyonya rumah sibuk dengan rasa bersalah di dalam hatinya, sedangkan Bryn Su menggenggam erat tangan kakaknya sembari menahan amarah yang telah memuncak.

***

Apa yang bakalan terjadi di ruang utama, nantikan kelanjutannya ya.

Salam hangat dari EL 😊

1
Made Rai Sukawati Dewi
semangat Thor cerita nya bgus
Ciklin Md Noh
usaha tangga kejayaan.keberhasilan buah dari ketekunan dan kesabaran
Ciklin Md Noh
awas jangan menindas lawan yang terlihat lemah@biasa -biasa.
siti fatimah
Luar biasa
Kak Ruy
suka sangat dengan jalan cerita ini. tidak seperti di novel yang lain
Phoobe Pudji
Luar biasa
Kartika Lina
Knpa jg lili minta tolong ke lele bukan nya ke selir aria
Iyas Masriyah
Luar biasa
Vani_27
ckup sampai dsni lahh Skipp🤣🤣🤣makin anehh aja ceritanya
Vani_27
makin ksni cerita nya makin gk masuk akall🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Vani_27
lahh knp tentang mobil legend di bawa2 ke cerita 🤣🤣🤣🤣
Vani_27
kalau dia termakan ucapan pangeran ke tiga,, berarti gk sesuai judul nih novel😇😇
Vani_27
dramaa sekali, tidak langsung ke intinya tinggal baless dendam,, masih pake drama2 jijik malah bacanya
bininya echan
kenapa harus memakai nama moderen sih
Diandra Diandra
lanjut kak/Drool/
the zahra
yah kurang seruu masa bunuh diri
Melawati Wati
Luar biasa
MIA,ER
keren.....
MIA,ER
Buruk
Rahman Hayati
kata kata nya eh menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!