Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09
Pagi harinya, Kenzo menemani Nara di rumah sakit hingga pagi tiba. Sementara di kamar sebelah tepatnya kamar juan disana ada araz yang berjaga pagi. Naren ia pamit pulang dulu ia bergantian dengan araz menjaga juag, sedangkan leo ia tadi alam pulang dan baru sampe pagi ini.
“Kak leo” panggil nara membuat leo menatap ke arahnya
“Ada apa?”tanya leo, sedangkan kenzo ia baru saja tidur di sofa, tadi malam ia benar-benar tidak tidur karena Nara yang tak bisa tidur karena tubuhnya sakit.
“Aku mau lihat juan kak”pinta nara melirik ke arah kenzo yang sedang tertidur, ia melihat kening kenzo yang terdapat luka.
“Bentar lagi ya, lo belum sarapan habis ssarapan lo kesana”ucap leo lembut.
“Juan belum sadar juga kak?”tanya Nara khawatir. Leo hanya menggelengkan kepalanya.
“Kak, juan nggak papa kan?”tanya nara khawatir.
“Juan mengalami luka tusuk di bagian dada, untung saja pisau itu tidak mengenai jantungnya, dia baik-baik saja hanya saja kakinya makin bengkak karena banyak gerak”jelas leo, nara semakin merasa bersalah ia selalu saja merepotkan juan.
“Disana siapa yang jagain juan kak?”tanya nara.
“Ada araz, kita udah hubungin keluarga juan sekarang mereka lagi otw kesini”ucap leo. Nara kembali diam ia takut jika keluarga juan marah padanya karena juan harus masuk ke rumah sakit karena menolongnya.
“Kak, arthur gimana?”tanya nara dengan suara gemetar. Ia masih trauma dengan kejadian tadi malam, bahkan jika mengingatnya tubuhnya seketika menegang dan bergetar hebat, dia benar-benar trauma, walaupun arthur dan teman-temannya belum sepat menyentuhnya.
“Arthur pengila sex, kami bakal laporin dia ke polisi tapi bukan karena kejadian tadi malam. Kami bakal laporin dia ke polisi dengan kasus pelecehan anak di bawah umur”jelas leo, mereka sedari tadi malam mengatur rencana untuk menjebloskan arthur ke penjara. Bagaimana pun juga arthur harus di penjara biar Nara aman.
Ceklek
Pintu kamar nara di buka, dan menampilkan sosok aiman dan ibuk tia yang datang dengan membawa rantang.
“Ya allah nara”ucap buk tia prihatin, ia mendekati nara yang terbaring di ranjang.
Buk tia dan keluargannya sudah tau perihal kejadian tadi malam, araz sudah menceritakan semuanya tentang kejadian tadi malam tanpa ada yang ia skip. Buk tia benar-benar marah pada arthur, bagaiman bisa seorang abang sebejat itu pada adiknya.
“Ibuk maafkan Nara”ucap nara menangis.
“Enggak usah minta maaf nak, yang penting kamu sama juan selamat.”ucap buk tia menghapus air mata nara.
“Tapi gara-gara nara, juan jadi masuk rumah sakit, hiks”ucap nara.
“Lupakan kejadian itu, ya terpenting kamu selamat dari bajingan itu. Juan juga udah sadarkandiri, disana ada ayah sama kak lia”jelas ibu sambil menggengam tanga nara yang sudah ia anggap sebagai putrinya.
“Ayahmu sudah tau kejadian ini?”tanya ibu tia.
“Jangan kasih tau ayah, yang ada aku nanti di tuduh menggoda arthur buk. Ayah nggak akan percaya sama omongan aku”ucap nara lirih.
Buk tia hanya bisa pasrah, ia juga tau ayahnya nara sangat membenci keluargannya.
“Kamu sudah sarapan?”tanya buk tia.
Nara melirik ke arah kenzo, ia tau kenzo juga belum makan.
“Belum buk, tapi nanti nara makan”jawab nara.
“Sekarang! Kamu harus minum obat”tega buk tia.
“Kalau sekarang nara masih merasa pait mulut dan juga mual nanti aja buk, nara makan pasti kok”ucap nara tersenyum tipis, ia bahkan tidak bisa tersenyum karena merasakan nyeri sakit yang luar biasa di kedua sisi pipinya itu.
“Ekhem, maaf tan. Leo dan araz pulang dulu karena ada satu urusan yang ingin leo dan araz urus”ucap leo menghampiri buk tia dan nara.
“Ouh yasudah, makasih nak ya. Hati-hati kamu”ucap buk tia tersenyum.
“Kalau gitu leo pulang dulu tan”pamit leo mencium punggung tangan buk tia.
“Iya-iya hati-hati”ucap buk tia.
“Gua balik bentar ya ra”ucap leo.
“Iya kak”balas nara.
Leo pun keluar dari ruang itu, begitu juga dengan araz. Mereka bertiga akan mengurus arthur dan geng nya itu.
...----------------...
Nara saat ini berada di ruang rawat juan, sudah 30 menit dia berada di ruang itu bersama dengan buk tia dan juga aiman. Sementara ayah dan kak lia harus pulang karena urusan pekerjaan.
“Masih sakit ya?”tanya juan lirih.
“Sedikit, tapi udah lebih baik dari sebelumnya”jawab nara.
“Kamu sendiri gimana?”tanya nara.
“Gua baik-baik aja, gua kan kuat”ucap juan tersenyum.
“Lo udah makan?”tanya juan.
“Belum, nanti aku makan.”jawab nara.
“Nantinya kapan? Harus makan sekarang!”seru juan.
“Nanti juan, aku pasti makan kok soalnya kak leo udah beliin aku sarapan”ucap Nara.
Juan hanya mengganggukkan kepalanya saja, ia jadi teringat kenzo, kemana anak itu? Sejak ia sadar ia tidak melihat kenzo ada di ruangnya ia hanya melihat araz, naren, dan leo saja.
Mereka terus mengobrol, juan sengaja mengajak Nara untuk mengobrol supaya ia sedikit melupakan kejadian tadi malam.
******
Kenzo terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Setelah itu melirik ke arah tempat tidur, kenzo langsung berdiri saat tidak melihat nara disana.
“Nara!”panggi kenzo. ia mengecek kamar manti juga tidak ada.
Kenzo buru-buru ke kamar sebelah yaitu kamar juan. Tanpa mengetuk terlebih dahulu ia langsung membuka pintu membuat semua orang yang ada di dalam kamar itu menatapnya.
“Napa lo?”tanya juan melihat kenzo yang seperti orang panik.
Kenzo bernafas lega saat melihat nara di kursi roda, kemudian ia mendekati mereka berdua.
“Gimana keadaan lo?”tanya kenzo menatap juan.
“Udah lebih baik, lo sendiri gimana?”tanya juan.
“Gua baik”jawab kenzo melirik sekilas ke arah nara.
“Baju lo masih baju tadi malam, kenapa?”heran juan.
“Kak ken jaga aku, juan”sahut Nara. Membuat juan menatap kenzo curiga kemudian ia tersenyum
“Mata lo napa gitu?”kesal kenzo, ia tau apa yang dipikirkan oleh sahabatnya itu!.
“Wah keajaiban dunia, gawat dunia sedang tidak baik-baik saja”ucap juan tertawa lalu ia memegang dadanya yang sakit.
“Akhww”rintih juan.
“Karma!”ucap kenzo.
“Lo balik ke kamar ra, makan, minum obat”ucap juan.
“Bentar lagi”ucap nara.
“Sekarang!, mata panda lo keliatan jelas, lo juga, zo. Ngapain aja kalian tadi malem? sampe ada mata panda”seru juan menatap kenzo dengan tatapan yang sulit di artikan.
“Tante, anaknya kena saraf otak tuh”ucap kenzo kesal.
“Hahaha”tawa juan.
Buk tia hanya mengelengkan kepalanya saja mendengar pembicaran tiga anak muda itu.
“Dah sana, bawa nara balik. Kan lo private bodyguardnya nara sekarang”goda juan.
“Terserah lo!”kesal kenzo.
“Ayo balik”ajak kenzo lembut.
“Iya kak”ucap Nara.
“Ibuk nara balik dulu ya, dadah aiman”pamit nara.
“Dadah kak rara”ucap aiman melambaikan tangannya pada nara.
Kenzo dan nara pun keluar dari ruang rawat inap juan, kenzo mendorong kursi roda nara hingga mereka tiba di ruang rawat nara. kenzo membantu nara untuk naik ke atas kasurnya. Jangan di tanya keadaan jantung nara saat ini, jantung benar-benar berdetak 2x lipat.
Kenzo mengambil bungkusan nasi uduk untuk nara.
“Nih makan dulu”ucap kenzo menyodorkan nasi uduk itu ke nara, nara menerimanya dengan senang hati, lalu ia memakan nasi uduk itu. Kenzo juga memakan sarapannya.
ga sabar liat reaksi nara
jangan lupa mampir juga ya😁
jangan lupa mampir juga ya😉