kehidupan rumah tangga yang dijalani nya jauh dari kata bahagia saat Hafiz meminta untuk menikah lagi dengan perempuan yang menjadi dosen di kampus nya.
pantas awal pertemuan mereka kanza dosen baru di kampus itu seperti membenci nya,
Yasmin meminta hafiz untuk menceraikan nya jika ingin menikah dengan kanza, namun hafiz menolak.
di situ Yasmin berontak dengan tidak menuruti perintah Hafiz dan bergaya sesuka hati, pergi kemana pun ia mau Tanpa menghiraukan Hafiz yang sudah menyakiti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mendorong
Yesa marah saat Lutfhi tak mendengar ucapan nya yang berkali kali meminta Luthfi untuk menjauhi Yasmin.
"Yasmin itu menantu Tante Rina, Sahabat bunda!
apa jadi nya kalau dia tau kamu coba dekati Yasmin. bunda gak mau kalau kamu menjadi salah satu hancur nya rumah tangga mereka!
bunda gak perduli soal kanza, yang bunda pedulikan itu kamu anak bunda!"
"ya tapi bunda gak harus berbicara langsung dengan Yasmin, Lutfhi sakit karena Yasmin menjauhi Lutfhi..!"
"gila ya kamu Lutfhi... sadar dia itu istri orang!"
"Lutfhi akan tunggu sampai Yasmin jadi janda!"
ucap Luthfi tanpa menatap wajah sang bunda.
"kamu.......!"
ucap yesa memegang kepalanya, kemudian jatuh pingsan.
Lutfhi tidak tahu Jika hafiz adalah anak Tante Rina, mungkin karena mereka tidak seangkatan jadi waktu bermain pun jauh berbeda.
"tinggal kan perempuan itu kalau kamu masih menganggap kami keluarga kamu, pergilah ke Amrik untuk melanjutkan S2 kamu disana.."
ucap Wahyu ayah Lutfhi.
"mereka meminta aku untuk menyerah, melepaskan kamu dan pergi menjauh!"
ucap Lutfhi sendiri menahan air matanya.
Hafiz pulang larut malam, saat itu kanza belum tidur... Hafiz merebahkan tubuhnya di sofa dan merasakan kepalanya nyeri,tak henti memikirkan Yasmin!
"fiz..... kamu baru pulang? dari mana sih kamu?"
ucap Kanza melihat Hafiz tampak kesal.
"cari Yasmin.....? kalian ribut lagi? sampai kapan kamu sabar menghadapi sikap Yasmin?"
ucap kanza bertanya,kesal dengan sikap keduanya yang terkesan Sama sama bodoh.
"cukup...aku Lelah!"
ucap Hafiz kemudian pergi meninggalkan kanza sendiri...
kanza menelpon seseorang..
"ya Lo kirim aja semua nya, nanti gue kasih tahu nomor nya!"
ucap kanza yang tak tahan lagi ingin mengakhiri semua nya,hanya ia yang akan menjadi nyonya dirumah ini!
lebih cepat lebih baik, pernah mendengar kata.
satu tepuk dua lalat langsung mati.
hal itu juga yang akan terjadi besok..
***
"mau kemana sih?"
ucap Helen memeluk Rama dari belakang.
"aku harus kembali ke Indonesia.. Yasmin membutuhkan aku!"
ucap Rama sang ayah yang langsung marah dan emosi saat mendengar penuturan Marisa saat menelpon nya. menceritakan semua yang terjadi dengan rumah tangga putri nya itu.
"ada apa Risa!"
ucap Rama tersenyum dari jauh,tak percaya Marisa mantan istrinya itu menghubungi nya.
Marisa membisu mendengar panggilan Rama yang sudah bertahun tahun baru ia dengar kembali.
"kamu kangen sama aku!?"
ucap Rama terkekeh terdengar oleh Marisa.
ini yang membuat nya malas berbicara dengan Rama.setelah sekian lama berpisah Marisa tidak menginginkan menikah lagi, meskipun beberapa pria datang melamar nya.
entah karena cinta nya yang terlalu besar pada Rama atau hati nya yang terlampau sakit hingga tak mampu membuka hati untuk orang lain.
"bermimpi lah sesuka hati, setelah itu pulang!"
ucap Marisa datar.
"kau ingin kita rujuk hingga meminta ku pulang!"
ucap Rama senyum nya semakin mengembang.
"terserah apa kata mu,tapi uruslah Yasmin.."
tanpa basa basi Marisa menceritakan semuanya kepada Rama, hati Rama bergemuruh menahan sesak di dada mengetahui sang putri tengah di Landa lara.
"bagaimana perasaan mu!
demi tuhan aku tidak mensyukuri apa yang terjadi pada Yasmin putri ku, putri Kita! tapi patutlah kamu bercermin bahwa san nya alm ayah ku pun merasakan hal yang sama dengan mu! urus masalah Yasmin secepatnya..
kalau kamu menyayangi putri mu satu satunya itu!"
ucap Marisa kemudian menutup telponnya,merasa puas bisa melampiaskan kesakitan hatinya meski Yasmin harus ikut menjadi korban! sungguh Marisa menyesali hal itu.
Rama hanya memiliki Yasmin, satu satunya yang akan menjadi pewaris harta nya.
dari Helen ia tidak mendapatkan anak, keduanya sibuk berbisnis,Helen sendiri memiliki satu anak dari pernikahan pertama nya.
"jangan pergi malam ini,kita pergi esok saja karena malam ini aku ingin bercinta!"
ucap Helen menghentikan kegiatan Rama mengepak barang barang nya.
***
"Yas ..kamu dimana?" ucap wulan di telpon.
"aku dirumah ibu!"
"oh gitu... besok kuliah gak?"
"kuliah lan, nanti pagi pagi aku pulang!"
"kerumah bang Hafiz?"
"gak lah..aku gak akan menginjak kan kaki ku dirumah itu lagi?"
"kamu udah ambil keputusan Yas?"
"ya seperti nya begitu lan...."
"ya sudah kamu sabar ya Yas... besok kita ngobrol lagi di kampus!"
ucap Wulan kemudian mengakhiri telponnya.
***
pagi pagi sekali paman mengantar kan Yasmin ke kota, awalnya Yasmin berniat untuk naik angkutan umum berhubung motor nya masih bersama Sela , namun paman khawatir dengan keadaan keponakan nya itu.
"paman mampir dulu"
ucap Yasmin saat mereka sampai di depan rumah Rama.
"paman langsung pulang saja Yas, toko banyak pembeli.."
"oh gitu...... udah Yasmin titip ibu ya"
ucap Yasmin yang sedikit khawatir dengan kondisi Marisa yang terlihat banyak melamun Setelah berbicara dengan sang ayah ditelpon.
"ya Yas,kamu baik baik ya"
"ya paman"
ucap Yasmin kemudian masuk ke dalam rumah.
"non.... kemana aja"
ucap pembantu saat Yasmin memasuki rumah.
"Kenapa bi..?"
ucap Yasmin sedikit heran dengan asisten rumah tangga itu.
"berkali kali suami non kesini nyari!"
ucap pembantu..
"oh itu... biarin aja bi! Yasmin masuk ya soalnya ada kuliah pagi!"
ucap Yasmin masuk ke dalam kamar meninggalkan pembantu yang mematung sendiri.
"suami.... suami orang!"
ucap Yasmin terkekeh, kenapa jadi dia yang terkesan menjadi pelakor.
Wulan datang ke rumah Yasmin untuk menjemput sahabat nya itu, keduanya langsung berangkat karena ada kuliah pagi.
"Yas ... ntar siang ada jadwal pelajaran si nenek lampir loh..!"
ucap Wulan sambil berjalan beriringan menuju kelas.
"nenek lampir?"
"ya Bu kanza...!"
ucap wulan kembali tertawa.
Yasmin menanggapi dengan menggeleng kan kepalanya, "biarin aja.. jangan sangkut pautkan masalah pribadi dengan pelajaran!"
ucap Yasmin cuek.
pagi ini Yasmin mengikuti pelajaran yang dibawa kan oleh Kahfi, hebatnya Kahfi menjelaskan pelajaran tanpa lepas menatap wajah Yasmin.
Yasmin menjadi kikuk dan salah tingkah,tak ada yang tahu kejadian sore dan pagi itu.
entah kenapa jantung nya berdetak kencang kala Kahfi menatap nya berbeda,
hingga pelajaran usai keduanya terus mencuri pandang tanpa sadar di ketahui oleh sahabat nya.
"kamu sama pak Kahfi kenapa?"
ucap Wulan saat keduanya keluar dari kelas, hari ini sela masih absen karena masih dalam keadaan berduka.
"gak.....!"
ucap Yasmin singkat mengalihkan tatapan nya.
"aku dukung Yas apapun yang bikin kamu tersenyum!"
"gak aku gak mungkin lah ngambil gebetan kamu lan!"
ucap Yasmin lirih,
benar kah seperti itu?
"gebetan apaan.. ?pak Kahfi emang cakep tapi aku males lihat sikapnya yang cuek dan terkesan dingin "
Yasmin terkesiap saat tiba tiba seseorang mendorong nya dari belakang, membuat nya jatuh tersungkur.
seorang perempuan yang tidak Yasmin kenal?apa maksudnya ia mendorong Yasmin hingga jatuh.
bersambung..
terima kasih yang udah komentar yang bikin author ketawa sendiri...
memang terkadang cinta membuat mu hilang akal sehat.. hehehe 😍😍😘🤭🤭