NovelToon NovelToon
Papa Untuk Jeri

Papa Untuk Jeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: Hai_Ayyu

Kesalahan di masa lalu membuat Maudy memiliki seorang anak.

Seiring bertambah usia, Jeri merindukan sosok seorang ayah.

"Apa kamu mau menikah denganku?" tanya Maudy pada pria itu.

"Aku tidak mau!" tolaknya tegas.

"Kamu tahu, Jeri sangat menyukaimu!" jelas Maudy. Semua demi kebaikan dan kebahagiaan putranya, apapun akan dilakukannya.

"Aku tahu itu. Tapi, aku tidak suka mamanya!"

Akankah Maudy berhasil memberikan papa untuk Jeri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 - Penjahat Wanita

'Ke mana dia? Menginap di mana tadi malam?' batin Cici berdiri di depan jendela.

Cici memperhatikan halaman rumah yang tidak terparkir mobil pria itu. Bahkan tadi malam sepertinya juga Roni tidak pulang.

'Apa dia sudah punya gebetan baru?' Cici yang kesal menghentak-hentakkan kaki di lantai. Ia kalah cepat.

Sementara di dalam perjalanan, Roni melirik rantang yang berada di kursi sampingnya.

Tadi saat pamitan pada orang tuanya Maudy, bu Novia sibuk membawakan makanan untuknya. Wanita paruh baya itu sangat baik sekali.

Rantang itu juga berisi banyak makanan, nanti sampai di kost ia tinggal memasak nasi saja. Lauknya sudah ada.

Roni turun dari mobilnya, ia menenteng rantang dan baju kotor. Lalu berjalan masuk menuju kost-nya.

"Mas." suara wanita menahan langkah pria itu.

Roni berbalik dan melihat anak ibu kost yang ternyata memanggilnya.

"I-ini dari mama!" Cici kembali memberikan piring berisi ayam goreng. Ayam goreng mamanya.

Tadi begitu melihat mobil Roni masuk ke pekarangan rumah, ia langsung menghampiri dan membawa makanan tersebut.

"Hah, terima kasih." ucap Roni akan menerima. Tapi kedua tangannya membawa barang. Rantang dan bungkusan baju kotor.

"Biar aku bawakan sampai depan pintu saja." tawar Cici menatap pria itu lalu membuang pandangannya.

Melihat mata pria itu membuatnya berdebar. Duda satu itu sekarang begitu sangat mempesona.

Roni mengangguk dan kembali melangkah. Cici mengekori dari belakang.

"Mas, dari mana?" tanya Cici ingin tahu.

"Sana." jawab Roni sekenanya.

"Ta-tadi malam tidak pulang ya, mas. Menginap di mana?" tanya Cici kembali. Ia sangat penasaran ke mana pria itu semalam. Mana tadi malam, malam minggu. Apa menghabiskan malam panjang bergairah bersama kekasihnya?

"Ke sana." jawab Roni singkat. Ia merasa tidak perlu menjelaskan pada Cici.

Cici geram dan ingin sekali menerkam Roni. Selalu ditanya jawabannya irit. Apa pria itu susah bicara?

"Mas, sudah punya pacar?" tanya Cici langsung ke intinya. Ia harus tahu kejelasan dari pria itu.

Roni yang akan membuka pintu terdiam sejenak mendengar pertanyaan itu. Lalu ia memasukkan bungkusan dan meletakkan rantang di meja.

"Sampaikan terima kasih pada ibu kost." ucap Roni meraih piring itu dan akan menutup pintu.

"Tu-tunggu!" Cici menahan pintu. Ia masih bicara, jangan main tutup pintu saja.

"Ada apa?" tanya Roni. Apa yang mau dikatakan anak ibu kost ini.

"Ja-ja-jadilah pacarku!" ucap Cici. Meski gugup ia menatap wajah tampan itu.

"Hah?" Roni bingung. Apa lagi ini?

"Aku menyukaimu. Jadi mari kita berpacaran!" sambung Cici kembali. Ia mengakui perasaannya. Jangan sampai wanita lain mendekati gebetannya itu.

Roni terbengong lalu membuang nafasnya perlahan.

"Maaf, aku sudah punya calon istri dan akan segera menikah." ucap Roni memberi alasan. Ia memang selalu mengarang alasan seperti itu. Seperti saat itu, ketika menolak bu Upik saat menyatakan perasaan.

"A-apa?" Cici kaget dan kecewa mendengarnya.

"Aku tutup ya." Roni pun menutup pintu. Ia tidak peduli Cici masih di depan pintu kost atau sudah pergi.

Roni sudah memberi jawaban. Berharap Cici mundur dan tidak mendekatinya.

Ia belum berniat untuk menikah dalam waktu dekat. Hidupnya belum stabil dan ia juga belum ketemu wanita yang bisa menggetarkan hatinya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Selamat pagi, Jeri sayang." sapa Maudy saat sang anak membuka mata. Ia dari tadi memperhatikan Jeri yang tidur terlelap sambil mengukir senyuman.

"Selamat pagi, mama." balas Jeri dengan semangat menyapa mama Maudy.

"Ayo, kita mandi!"

Jeri mengangguk dan bangun. Ia merentangkan tangan dan mama Maudy pun menggendongnya.

"Mama sudah buat sarapan?" tanya Jeri.

"Sudah, mama buat ayam kriuk."

"Asyik!" Jeri senang mendengar makanan kesukaannya. Memang mama Maudy yang terbaik.

Beberapa saat berlalu, Maudy mengangkat dan mendudukkan Jeri di dalam mobil. Tidak lupa memasangkan sabuk pengaman, agar anak kesayangannya aman.

"Kita jalan!" Maudy sudah memasang sabuk pengamannya juga.

"Ayo meluncur, ma!" seru Jeri dengan semangat. "Oma, Jeri pergi sekolah dulu!"

Jeri tidak lupa melambaikan tangan pada omanya.

"Hati-hati. Belajar yang rajin ya." oma juga membalas lambaian cucunya itu.

Dalam perjalanan, Maudy melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Tidak bisa terlalu kencang, hari masih pagi.

"Mama, nanti Jeri mau foto sama gajah, jerapah, burung, semua yang ada di kebun binatang." Jeri sudah membayangkan melakukan itu di kebun binatang dengan papanya.

"Yee... Jeri akan pergi ke kebun binatang sama papa!" bocah itu masih bersorak gembira. Tidak sabar rasanya menunggu hari minggu itu tiba.

Maudy melirik sang anak yang begitu senang. Tangannya pun mengelus kepala Jeri dengan sayang.

"Jeri, mau ketemu papa sekarang?" tanya mama Maudy. Ia ingin selalu melihat senyum di wajah gembul itu.

"Mau, ma!" mata Jeri berbinar. Ia akan bertemu papanya sekarang. Tidak menunggu sampai hari minggu tiba.

"Kita ke tempat papa ya." ucap Maudy. Ia menepikan mobil dan mengotak atik ponselnya untuk melihat data karyawan. Melihat di mana alamat tempat tinggal pria modus itu.

Jeri senang, tapi wajahnya mulai bingung. "Ma, tapi papa akan datang hari minggu."

"Papa memang akan datang hari minggu. Dan hari ini kita temui papa!"

"Apa boleh, ma? Papa kan banyak urusan." Jeri takut mengganggu papanya. Papa Roni janji akan datang lagi hari minggu, jika mereka menemui sekarang, papanya nanti bisa marah.

"Kenapa tidak boleh?" tanya Maudy. "Selama ini kan papa yang menemui Jeri dan kini Jeri yang menemui papa. Biar adil!" Maudy menjelaskan agar putranya tidak menolak.

Jeri mengangguk sambil tersenyum menerima penjelasan mamanya. "Apa papa akan mengantar Jeri ke sekolah?"

"Tentu saja!"

"Ayo, ma. Kita ke rumah papa!" Jeri tidak sabaran bertemu pria itu.

"Tapi, Jeri. Nanti kalau papa tanya, kenapa kita ada di rumah papa. Jeri bilang kalau kita kebetulan lewat ya." Maudy terlebih dahulu menyamakan alasan yang masuk akal. Tidak mau mengatakan jika memang sengaja datang ke sana.

"Oke, mama." Jeri mengangguk. Ia akan menjawab seperti apa yang diajarkan mamanya.

15 menit kemudian, mobil melambat menyusuri jalan.

"Apa ini rumahnya?" gumam Maudy sambil memastikan maps-nya. Titiknya pas sekali.

"Jeri, ayo kita turun!"

Maudy menggandeng putranya saat masuk ke halaman rumah itu. Rumahnya besar dan luas. Juga banyak pintu-pintu. Sepertinya kost-kost an.

Mata Maudy menyipit saat melihat Roni bicara dengan seorang wanita. Wanita itu tampak memberikan kotak bekal pada pria modus itu.

'Siapa dia? Apa kekasihnya?' batin Maudy jadi bertanya-tanya. Pria itu ternyata sudah memiliki kekasih. Maudy tahu jika Roni seorang duda dan belum menikah.

'Dasar buaya! Sama semua wanita mau!' ngedumel Maudy.

Maudy mendadak kesal dengan pria itu. Selama ini ternyata mendekatinya dan mendekati wanita lain juga. Maunya apa sih pria modus itu?

"Jeri, ayo ki-" Maudy akan mengajak anaknya pergi saja. Roni itu pria tidak jelas. Pria itu penjahat wanita.

Maudy kaget anaknya tidak ada di sebelahnya. Saat ia melihat ke arah depan,

"Papa!"

.

.

.

1
maya ayu
mantan istrinya pasti tuh.. coba deh baca kisah mantan pacar roni di novel sebelah kan ada. udah pastii fix itu mantan istrinya 🧐
LISA
Siapa tuh yg nyapa Roni
wiwit sayekti
sayaa suka, alur ceritanya tdk bertele-tele sehingga nyaman membacanya.👍
Nunuy
Maudy" hati boleh meleleh tapi mata mbok ya dikondisikan..nabrak sesuatu itu pasti 🤣🤣🤣
Lanjar Lestari
knp Maudy tdk boleh ikut Ron pasti dag dig dug ya kl dekat Maudy hehe
umatin khuin
lho knp maudy g boleh ikut ya...
LISA
Koq Maudy ga boleh ikut sich Ron 🤔
umatin khuin
hahaha...asin g tuch....
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣kan g fokus saat ambil gula td Maudy dan g sadar kl ambil garam bukan gula gara"melamun km bikin makin gemes deh
LISA
Wah Maudy salah memberi garam bkn gula
maya ayu
aseeeekkk lanjut thoorrrr 🥳🥳🥳
Lanjar Lestari
Asyik Ahkirnya Roni mengakuinya kl Maudy cantik dan ungkapkan perasaannya ke Maudy lewat ciuman Roni yg dadakan hehe Roni Jatih Hati dan Cinta kan dg Maudy Oyw Lamaran Ron serta Nikah alangkah bahagianya Jeri Papa Roni pulang dg Mama Maudy pasti tidur di Rumah Maudy lg
Nunuy
Lanjut thor gak sabar liat mereka bersama..ikut baper bacanya 🤭
Lanjar Lestari
Ya kecewa sm km lah Ron Maudy g peka gitu aja masa hrs di jelasin
umatin khuin
ya begitulah kalau udah bucin ron rony...tp kebanyakan gitu para pria...cuex bebex....yg wanita udah ngetik panjang2...eh si pria jawab pendek bgt....hmmmm
Lanjar Lestari
di balas pendek ya Maudy sabar krn Roni masih Trauma takut gagal kl menikah lg dl saat menikah dg Ratu wanita pilihannya dan meninggalkan Dara malah berantakan umur pernikahannya dan rumah tangga hanya berjalan 4 thn dg Ratu jd trauma hehe
Lanjar Lestari
Blm halal Maudy biar Jeri aja dulu yg di cium Papa Roni ya
umatin khuin
hahaha...sini t cium maudy...eh jeri aja ya yg dicium🤭🤭😀😅
maya ayu
🤣🤣🤣🤣🤣
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣 Maudy di lihatin aja Roni dan Jeri sangat"lengket g bs pisah Roni dan Jeri kaya lem dan perangko nempel terus sdh cocok Roni jd Papa Jeri dan suami Maudy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!