NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Pendekar Dewa

Reinkarnasi Pendekar Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:39.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Boqin Changing

Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.

Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.

Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lebih Kejam dari Aliran Hitam

"Ah Guru... Ini tidak seperti dugaanmu" ucap Boqin Changing setelah melihat muka marah gurunya.

Keadaan lokasi pertempuran mereka memang sangat menyedihkan. Selain sosok mayat tanpa kepala terlihat juga gumpalan daging manusia lainnya yang berceceran. Darah menggenang dimana-mana dan tentu saja banyak meja kayu patah berserakan. Orang orang pasti mengira bahwa pemenang pertarungan ini adalah pendekar aliran hitam.

Kengerian nampak dari raut muka orang yang datang ke lokasi pertempuran. Beberapa orang terlihat muntah dan pingsan setelah melihat kondisi mayat yang mengerikan. Beberapa orang lagi memutuskan balik badan dan masuk ke kamar mereka. Menjauh adalah pilihan tepat bagi mereka saat ini.

Kru kapal dan nahkoda kapal tidak berani bertindak gegabah dengan kondisi saat ini. Mereka takut jika salah bertindak, nyawa mereka yang akan jadi taruhannya.

Boqin Changing kemudian menceritakan kejadian yang baru dialaminya kepada gurunya. Dia bercerita bahwa dia memutuskan untuk membantu senior yang saat ini sedang memulihkan diri dikarenakan melihat dia dikeroyok oleh dua orang lawannya.

Boqin Changing beralasan mengenal jurus yang dikeluarkan musuhnya karena pernah bertarung dengan seseorang yang menggunakan jurus yang sama saat dia sedang berada di hutan dekat desanya. Orang itu mengatakan bahwa dirinya berasal dari Sekte Ular Pencabik Nyawa yang merupakan sekte aliran hitam.

Boqin Changing berharap gurunya percaya dengan alasan yang dibuat buatnya. Dia tidak mungkin menceritakan bahwa orang yang ditolongnya adalah kenalannya di masa depan. Berkat orang itulah pada masa depan, Boqin Changing bergabung dengan Paviliun Teratai Naga.

"Sekte Ular Pencabik Nyawa. Sekte aliran hitam?"

"Betul guru. Mereka memakai jurus yang sama dengan orang yang coba mencelakaiku di hutan."

"Lalu mengapa kamu membantu pendekar yang satunya?"

"Ahh.. Itu karena kulihat kedua lawannya mengutarakan soal balas dendam kepadanya. Kupikir paman itu berasal dari aliran putih." Jawab Boqin Changing yang terus mengarang cerita.

"Jasad tanpa kepala itu ulahmu Chang'er?"

"Betul guru."

"Lalu gumpalan daging yang meledak ini ulahnya? ucap Guru Tian sambil menunjuk Yuo Liang

"Iya Guru."

Boqin Changing mengumpat dalam hatinya. Karena ulahnya yang membantu Paman Yuo Liang, dia mendapatkan banyak pertanyaan dari gurunya. Guru Tian datang terlalu cepat ketika pertarungan selesai sehingga Boqin Changing belum sempat mencari alasan terbaik untuk disampaikan kepada gurunya.

"Aih cara membunuh kalian kejam sekali Chang'er. Kalian bahkan lebih kejam dari sebagian besar pendekar aliran hitam"

"Hehehe.." Boqin Changing tersenyum canggung mendengar perkataan gurunya.

"Mundurlah Chang'er, biar guru yang menjaga orang ini. Nanti setelah selesai dia bermeditasi kita akan tanya darimana dia berasal."

"Baik guru." ucap Boqin Changing sambil berjalan menuju gurunya.

Guru Tian kemudian bergerak menuju ke para kru kapal yang diam diam masih mengamati keadaan sekitar. Ketika Guru Tian berjalan ke arah mereka, jantung mereka seakan berhenti.

Secara perawakan Guru Tian memang terlihat seperti pendekar kelas atas. Aura pendekar rajanya menambah wibawanya baik kepada para pendekar lain maupun rakyat biasa.

Sesampainya di depan para kru kapal dan para penumpang yang masih tersisa di lokasi kejadian, Wang Tian memperkenalkan dirinya. Ketika mereka mengetahui bahwa Wang Tian berasal dari sekte aliran putih, terlihat kelegaan di wajah mereka.

Wang Tian menceritakan bahwa dia juga belum mengetahui kejadian sebenarnya. Dia meminta kepada sebagian besar orang yang masih berada di lokasi kejadian untuk meninggalkan tempat dan kembali ke kamar masing masing. Dia berencana mengetahui kejadian sebenarnya setelah orang yang terlibat selesai memulihkan diri.

Beberapa orang kru kapal, Wang Tian meminta mereka untuk tetap tinggal dan membereskan kekacauan yang terjadi. Para kru kapal yang mendapatkan perintah dari pendekar aliran putih tersebut segera mematuhinya dan mengambil peralatan kebersihan mereka. Saat ini hanya Wang Tian harapan mereka satu satunya jika orang yang saat ini bermeditasi ternyata pendekar aliran hitam.

Mengetahui bahwa ada seseorang yang berusaha mengetahui kebenaran yang terjadi di lokasi kejadian, orang orang yang ada di lokasi kemudian bubar ke kamarnya masing masing. Mereka berharap Wang Tian dapat menyelesaikan keadaan sebaik baiknya. Pada dasarnya mereka berharap perjalanan mereka baik baik saja dan tanpa adanya gangguan.

Boqin Changing tersenyum kecut melihat orang orang patuh terhadap gurunya. Ketika orang orang melihat ke arahnya, ada yang merasa ketakutan. Ada beberapa orang yang melihat bagaimana Boqin Changing memenggal lawannya.

"Aku murid Guru Tian. Tenang saja." ucap Boqin Changing canggung.

...*****...

Setelah selesai melakukan tugasnya para kru kapal ijin pamit dari lokasi kejadian. Saat ini keadaan kapal sudah lebih baik. Mayat dan bekas darah yang menempel sudah dibersihkan. Meja dan kayu yang rusak juga sudah dibuang. Saat ini yang masih berada di lokasi kejadian hanya pasangan guru murid ini dan Yuo Liang.

Dua jam berlalu dan akhirnya Yuo Liang membuka matanya. Ketika dia membuka matanya hanya terdapat Boqin Changing dan seorang laki laki paruh baya di depannya. Secara usia mungkin orang itu sebaya dengannya. Yuo Liang berpendapat mungkin orang tersebut adalah ayah dari Boqin Changing.

Yuo Liang mengamati kedua orang di depannya. Sepertinya kedua orang tersebut belum mengetahui bahwa Yuo Liang telah selesai bermeditasi. Yuo Liang memandang orang di samping Boqin Changing. Dari aura yang keluar dari tubuhnya, orang ini berada di ranah yang sama dengannya yaitu pendekar raja.

"Chang'er?"

"Ah senior sudah selesai?" ucap Boqin Changing sambil mendekat ke arah Yuo Liang.

Guru Tian pun panik karena muridnya malah mendekat ke arah Yuo Liang. Dia sudah mewanti wanti Boqin Changing agar berada di belakangnya. Namun muridnya seperti tidak mendengar nasehatnya.

"Senior perkenalkan ini Guruku. Guru Tian. Kami berasal dari Sekte Dua Pedang Petir."

"Sekte Dua Pedang Petir?" ucap Yuo Liang sambil mengingat nama sekte itu.

Sekte yang dihuni oleh Boqin Changing begitu kecil sehingga beberapa orang perlu mengingat ingat apakah mereka pernah mendengar nama sekte tersebut

"Ah kalian sekte dari Kota Shui ya?" Aku pernah mendengar nama sekte kalian ketika aku berkunjung kesana."

"Saudara Tian, Chang'er perkenalkan namaku Yuo Liang. Aku adalah salah satu anggota dari Paviliun Teratai Naga Kekaisaran Qin. Senang berkenalan dengan kalian."

Mendengar nama Paviliun Teratai Naga, Guru Tian terkejut. Paviliun Teratai Naga adalah tiga kelompok teratas di Kekaisaran Qin. Jika Sekte Bukit Matahari adalah kelompok aliran putih terkuat di Kekaisaran Qin dan Organisasi Tengkorak hitam adalah kelompok aliran hitam terkuat, maka Paviliun Teratai Naga adalah kelompok aliran netral terkuat.

"Saudara Liang perkenalkan aku Wang Tian dan ini muridku Boqin Changing. Kami berasal dari Sekte Dua Pedang Petir." ucap Guru Tian membalas sapaan dari Yuo Liang.

"Hohoho. Aku berutang budi pada muridmu Saudara Tian. Mari kita cari tempat duduk. Kalian pasti ingin mendengar penjelasanku terkait kejadian ini kan? Ucap Yuo Liang sambil tersenyum.

Guru Tian dan Boqin Changing hanya tersenyum masam mendengar ucapan Yuo Liang. Sepertinya maksud mereka sudah diketahui oleh pria paruh baya ini.

1
Mistar Efendi
kurama mati cooook
Maz Tama
terimakasih Thor udh update... semangat dan selalu jaga kesehatan..klo bisa update lagi/Facepalm/
Buang Sengketa
bocil kematian masih sibuk nyari permata siluman 😁
Mulan
nama kotanya familiar ya
Mulan
muter muter dulu yak
Mulan
guru jaman dulu beda ya
Mulan
huaaa hati hati Boqin Changing
John Travolta
semakin seru
Jay Jayako
jaman dulu ada bullying jg ya ternyata
Jay Jayako
thanks updatenya thor
Maz Tama
terimakasih Thor..mudah2an bisa rutin update nya
Maz Tama
terimakasih Thor udh update..jaga kesehatan Thor biar bisa update terus/Grin/
Mulan
akhirnya masuk sekte juga
Mulan
bakat monster
Mulan
fisiknya makin kuat dong
Mulan
panjangin ceritanya thor
John Travolta
tetep jadi tamu ya?
John Travolta
enmaaaa....
Jay Jayako
wkakakakak
Jay Jayako
lanjut update lagi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!