SQUEL "GAIRAH SANG CASANOVA"
Bacaan ringan di bibir, kalau tidak suka boleh diskip!
Aneeq Conda Tanson, pria tampan dengan sejuta pesona yang dapat mengikat para wanita. Namun, sayang dia justru memakai ketampanan yang dia warisi dari ayahnya, hanya untuk mempermainkan mereka.
Baginya masa muda adalah waktu untuk bersenang-senang. Hingga kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat, saat dia bertemu dengan seorang wanita yang melamar menjadi sekretarisnya.
Wanita dengan status janda, dengan lekuk tubuhnya yang mempesona.
Hatinya semakin berdesir, kala melihat seorang anak kecil dengan bola mata biru memanggilnya dengan sebutan "Daddy"
What is Daddy?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSS 12
Kecupan manis Aneeq berikan pada bibir wanita yang tengah mengancamnya. Pria itu sedikit memberinya sesapan, tanda perkenalan. Lagi pula bukankah mubazir jika Aneeq menyia-nyiakan kesempatan, Jennie sudah berada di dekatnya, lalu apalagi yang dia tunggu?
Di saat wanita itu baru selesai bicara, Aneeq justru membalik wajahnya hingga kedua bibir itu langsung bertemu. Tubuh Jennie seketika membeku, dia seperti tersengat akibat tindakan Aneeq yang begitu tiba-tiba.
Aneeq menatap Jennie dengan tatapan remeh, ingin memberitahu wanita satu ini, bahwa dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Sementara Jennie mulai tersadar, dia melotot saat Aneeq menarik kedua sudut bibirnya.
Jennie yang terkejut langsung menjauh dari tubuh Aneeq tanpa dia tahu ada kursi di belakangnya, wanita itu menabrak kursi tersebut, dan berakhir terjengkang ke lantai sambil menutup mulutnya.
Badjingan, bisa-bisanya dia menciumku lebih dulu, pria ini benar-benar berbahaya, aku tidak boleh meremehkannya.
Dia menatap Ziel yang terlihat terperangah, menatap ke arahnya yang terduduk di lantai dan diperhatikan oleh semua orang-orang.
Memalukan!
"Mommy!" panggil Ziel, bocah tampan itu sontak mendekati Jennie dan membantu ibunya untuk berdiri, wanita itu sudah tidak memiliki muka, sehingga dia ingin segera pergi dari sana.
"Ziel, ayo kita pulang!" ajak Jennie, dia menatap Aneeq sejenak, wajah pria gila itu bahkan tidak berdosa sama sekali, padahal Aneeq sudah mempermalukan dirinya.
Jennie hanya bisa menatap geram, berharap esok dan seterusnya dia tidak akan lagi bertemu dengan orang seperti Aneeq.
"Mommy, kenapa?"
"Mommy tidak apa-apa, Sayang. Ayo sekarang kita pulang, Ziel sudah janji pada Mommy," ujar Jennie mengingatkan Ziel pada janjinya.
Ziel mengangguk-anggukkan kepalanya. "Tapi Ziel izin pada Daddy dulu yah."
"No, kita langsung pulang saja!" Jennie segera menarik lengan Ziel, sebelum Aneeq kembali memperdaya putranya. Akan tetapi pria itu lagi-lagi menggagalkan langkahnya, padahal dia sudah berbalik dan siap untuk menghilang dari hadapan Aneeq.
"Tunggu!"
Tubuh Jennie seketika mandek begitu saja. Seperti instruksi dari Aneeq adalah sesuatu yang paten, yang harus dia patuhi.
Aneeq mendekat ke arah Jennie dan Ziel, hingga mereka berhadapan. Aneeq tersenyum dan terlihat sangat menyebalkan di mata Jennie, Aneeq lebih dulu mengusap puncak kepala Ziel, dan mereka melakukan tos, seperti ayah dan anak sungguhan.
"Nona Jennifer Lawrence, terima kasih untuk waktunya hari ini, aku tunggu besok jam sembilan pagi untuk penandatanganan kontrak, sampai jumpa! Aku suka ukuranmu!" ucap Aneeq seraya berkedip genit, lalu melangkah pergi, meninggalkan Jennie dengan mulutnya yang menganga.
Aneeq sempat tersenyum ke arah Ziel, tetapi begitu Jennie berbalik pria itu sudah melangkah jauh. Dan hal itu benar-benar ingin membuat Jennie memaki Aneeq habis-habisan.
"Anaconda sialan! Aku tidak akan pernah menerima pekerjaan itu, aku akan mencari perusahaan lain. Dan akan aku pastikan aku tidak akan pernah bertemu lagi denganmu. Camkan itu!" teriak Jennie sekuat tenaga, membuatnya kembali menjadi pusat perhatian.
Nafas Jennie terengah-engah, dia menatap sekeliling yang terasa sangat sunyi. "Eh!"
Krik, krik, krik.
Sementara di sela-sela langkahnya Aneeq tersenyum, dia masih bisa mendengar ucapan Jennie, dia menoleh ke samping di mana Caka berada. "Ca, kamu percaya ucapannya?"
Dan Caka langsung menggelengkan kepala. Dia jelas tahu apa yang ada di otak bos gendengnya. "Tidak sama sekali, Tuan."
Aneeq terkekeh mendengar jawaban Caka. Dia memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. Merasa puas bertemu wanita unik seperti Jennie.
"Kutunggu semangkamu, Jennifer Lawrence."
*
*
*
Ngothor : Kasihlah Jen, sumpel mulutnya 🤣🤣🤣
Tuh jempol jangan lupa pencet-pencet😗
Deterjen : Pencet apa, Thor?
Ngothor : Apakeeee, anacondanya Aneeq juga gapapa 👀