VOYAGE

Enjoy!

Ratu Villyara terbaring lemas di atas ranjang semua pelayan pribadinya termasuk Lullayva mengurung diri bersama dengan Ratu di kamarnya, pintu kamar Ratu ditutup lalu dikunci Jurylis dan setelahnya kuncinya diberikan ke Raja.

Selama Ratu dalam proses penyembuhan tidak ada siapapun yang boleh masuk mengunjungi kamarnya termasuk Raja Ryudelys dan Putri Ayruila, hanya pelayan terdekat yang boleh mendampingi Ratu.

Kabar Ratu jatuh sakit telah menyebar ke seluruh penjuru negeri hingga ke kerajaan lain yang bersekutu dengan EQUETOPYS, rakyat turut berduka dengan mengurangi aktivitas di luar rumah dan memendam diri.

Obor-obor besar yang menjadi penerangan utama dimatikan sebagian, chandelier yang menyinari kursi singgasana Ratu dimatikan hanya menyisakan chandelier di atas singgasana Raja saja yang menyala.

Putri Ayruila menunduk berduka di depan pintu kamar Ibunya ada isak tangis yang tertahan dibalik punggungnya, Raja pergi dari depan pintu kamar menuju ke ruang pribadinya untuk meneruskan mengurus tatanan Kerajaan.

"Kerajaan memang sedang berduka tapi segala pemerintahan harus tetap berjalan," Jurylis berucap pelan di dekat Putri yang masih menunduk tanpa enggan pergi dari sana.

Danelyn berjalan perlahan mendekati Putri lalu memegang punggungnya, suara tangisan tuan Putri berhenti lalu ia berbalik dengan wajahnya yang memerah karena menangis rambutnya bahkan berantakan.

Rasa iba dalam hati Danelyn sangat tidak tega melihat hal tersebut dan melebarkan tangannya bersiap menjadi sandarannya, Putri Ayruila awalnya ragu tapi merasakan dadanya yang semakin sesak ia pun masuk ke dalam pelukan hangat Danelyn.

Tangisan yang dari tadi ditahannya akhirnya keluar dengan bebas, tangisannya terdengar sangat pilu membuat mereka yang mendengarnya turut ingin menangis.

Seseorang datang dari samping berdiri di dekat Danelyn menatap kepala Putri yang diusap perlahan. "Putri Ayruila Garkhira."

Mendengar namanya dipanggil Putri melepaskan pelukannya pada Danelyn dengan perlahan, saat melihat siapa yang memanggilnya tuan Putri dengan cepat mengusap bekas air matanya.

"Senang melihatmu Mr. Gracken," sapa Putri berusaha untuk tetap tersenyum.

Mr. Gracken adalah salah satu dewan yang mengurus tatanan Kerajaan dia sendiri adalah adik kandung dari Raja Ryudelys yang mengartikan kalau ia adalah Paman Putri Ayruila.

"Dua bagian awal dari ramalan Starybulla telah berjalan dan kita harus segera mempersiapkan bagian ketiganya yaitu pergi menemui empat kaum terkuat yang menghuni negeri ini,"

Putri Ayruila mengangguk mendengar ucapan pamannya lalu berjalan mendahului Mr. Gracken, saat pria itu menoleh ke arah AHAETULLA ia mengulurkan tangannya untuk mempersilahkan mereka semua berjalan duluan mengikuti tuan Putri.

Mengarah ke ruang perpustakaan Putri membuka pintu sedikit keras ruangan sangat gelap tidak ada siapapun di sana tapi dipojok ruangan tempat lemari kaca yang menyimpan ramalan Starybulla itu satu-satunya sumber cahaya yang masih menyala.

"Panggilkan aku penasehat, peramal, dan tangan kanan Raja Ryudelys aku memerlukan dia sekarang, Mr. Gracken." perintah Putri dengan suaranya yang serak.

Mr. Gracken mengangguk lalu membungkuk memberi hormat sebelum keluar. "Sesuai dengan perintahmu, Putri Ayruila."

Dengan menggunakan kekuatan anginnya Putri Ayruila membuka beberapa bagian tirai agar ruangan perpustakaan tidak terlalu gelap.

"Untuk pertama kali dalam hidupku aku akan menyaksikan bahkan terlibat langsung dalam peperangan yang sudah ratusan tahun tidak terjadi .... Aku sangat berharap para sekutu tidak mengingkari janji mereka untuk membantu Kerajaan ini dalam peperangan nanti," ia melangkah perlahan mendekat ke jendela memandangi pantai di luar.

Ahaetulla saling berpandangan, Danelyn berjalan perlahan mendekat ke tuan Putri hendak menanyakan sesuatu.

"Tuan Putri bukan ingin mengganggu tapi kami sebenarnya tidak mengetahui apapun tentang peperangan dan apa yang akan kami hadapi ...." titah Danelyn dengan berhati-hati.

Putri Ayruila berbalik menoleh ke sampingnya tersenyum tipis mendengar ucapan Danelyn, berjalan ke tengah-tengah perpustakaan lalu menarik pedangnya yang ada di punggung kemudian menghunusnya ke udara.

"Izinkan aku menunjukkan sedikit kepada kalian tentang peperangan Naga awal, Girdiraz oblisizirakha." setelah Putri mengatakan hal itu muncul hembusan angin dengan siluet replika empat ekor Naga yang berperang, tangan Putri  melambai mengajak mereka semua mendekat.

Siluet hembusan angin yang ada di depan mereka menggambarkan sebuah padang pasir luas lalu mulai ditumbuhi tanaman juga munculnya oasis beralih ke bawah tanah yang banyak bebatuan juga besi, hembusan siluet benda itu hilang lalu berganti dengan empat Naga yang bertarung melawan satu ekor Naga.

"Kharizra grukhirna yang artinya peperangan pertama para Naga .... Bahasa yang baru saja aku ucapkan adalah bahasa asli milik keluarga Garkhira yang hanya boleh diucapkan oleh keturunan dan keluarga dekat Raja Derandy," 

"Dengan menerima panggilan darimu, Putri Ayruila." ucapan tersebut seketika mengagetkan mereka semua hingga siluet angin yang ada di hadapan mereka menghilang karena Putri yang menurunkan pedangnya.

Putri Ayruila menaruh kembali pedangnya di punggung lalu berjalan menghampiri pria tua yang berdiri memegang  tongkatnya di depan pintu. "Selalu tiba-tiba mengagetkan .... Mr. Hailmura peramal, penasehat, dan tangan kanan ayahku Raja Ryudelys."

"Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu, Putri?" tanya pria tua itu dengan suaranya yang kecil.

"Sudah remaja diriku dan ramalan Starybulla sudah mulai berjalan, harusnya dirimu masih ingat dengan janjimu untuk menceritakan dan menjelaskan ramalan tersebut padaku," jawab Putri Ayruila tersenyum miring menatapnya.

Mr. Hailmura membungkuk pada tuan Putri lalu melangkah masuk ke tengah-tengah ruang perpustakaan, menyapa para Ahaetulla. "Tentu saja aku mengingat dengan jelas tentang hal itu, Putri. Sudah bertahun-tahun aku menahan hati ingin segera menceritakannya padamu,"

"Girdiraz oblisizirakha," ucapan yang sama seperti tuan Putri Ayruila ucapkan untuk memunculkan siluet angin, tapi Mr. Hailmura melakukannya dengan menggunakan tongkat yang dipegangnya.

Siluet angin menampakkan empat buah Kerajaan yang berbeda, dua di antaranya berasal di dalam hutan dan dua yang lainnya jauh di dalam lautan.

"Setelah dua bagian ramalan telah berjalan sekarang saatnya kalian pergi untuk menemui empat kaum terkuat yang menghuni negeri ini mereka adalah kaum Siren, Mermaid, Elf, dan Fairy. Melakukan sebuah perjanjian alam untuk mendapatkan wujud dari mereka, siapa yang akan mendapatkan wujudnya tergantung siapa yang akan dipilih pemimpin kaum tersebut,"

"Jika wujud dari empat kaum tersebut sudah didapatkan saatnya setengah dari kalian berpencar untuk mencari sumber kekuatan empat naga awal yang tempatnya sangat jauh dari Kerajaan, lalu sisanya yang sudah mendapatkan wujud itu pergi berpencar ke sembilan tempat yang berbeda untuk mempersingkat waktu,"

Siluet berubah menjadi hamparan padang pasir sama persis seperti yang ditampilkan oleh Putri Ayruila tadi tapi hanya saja berbagai sumber daya alam tersebut sudah tinggal sedikit, Mr. Hailmura menatap mereka satu persatu cukup lama lalu memutar tongkatnya di atas siluet angin hingga berubah bentuk lagi.

"Berpencarnya kalian mengharuskan untuk menemui Naga Elemen, mendapatkan kepercayaannya dan yang terakhir dan paling penting mendapatkan Crystyalized,"

Lloyd langsung menarik pergelangan tangan Desya saat mendengar kata terakhir, hal yang sebenarnya mereka ingin cari tau dari tadi.

"Tapi kalian harus berjaga-jaga dengan Naga liar yang tersebar di seluruh negeri ini, Naga tersebut adalah jenis Naga Wyvern. Naga yang hanya memiliki dua kaki, berbeda jauh dengan Naga Elemen awal dan Naga Elemental yang sekarang memiliki empat kaki,"

"Naga liar itu bisa dijinakkan oleh keluarga Fardamus, kaum pendatang yang awalnya menjadi rakyat pertama Raja Derandys berdampingan dengan kaum Wlydirium, di sanalah ayahmu Raja Ryudelys bertemu dengan Ibumu Ratu Villyara,"

"Tapi tidak semua keluarga Fardamus itu rakyat saja, kan? Ibu sendiri dulunya adalah Ratu di Kerajaan Gerlambert," bantah Putri Ayruila mengerutkan dahinya.

"Ibumu memang dulunya adalah Ratu, Putri Ayruila. Aku hanya mengingatkanmu bahwa keluarga Fardamus walaupun begitu seperti yang saat ini terjadi darah mereka mengalir di dalam tubuhmu bercampur dengan darah keluarga Garkhira,"

Continue.