NovelToon NovelToon
Menikah Untuk Balas Dendam

Menikah Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:52.3k
Nilai: 5
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Setelah akadnya bersama sang suami, Aleta mengetahui fakta yang menyakitkan. Laki-laki yang baru beberapa jam menjadi suaminya ternyata selama ini mengkhianatinya. Lebih menyakitkan lagi selingkuhan dari sang suami yakni orang terdekatnya. Aleta hancur, hidupnya tak berati lagi, namun ia tak ingin hidupnya sia-sia untuk laki-laki yang telah mengkhianatinya. Ia bersumpah akan membalas rasa sakitnya kepada kedua orang yang sekarang menjadi incaran atas rasa sakit hatinya.

Namun siapa sangka? setelah mendapatkan kehancuran dalam hidupnya, Aleta justru dipertemukan dengan seorang laki-laki yang akan merubah hidupnya, ia juga yang membantu Aleta membalaskan dendam.

Arfandra Nanggala, laki-laki mapan,tampan, juga sangat pintar dalam bersandiwara, menyembunyikan setatus dirinya juga termasuk bagian dalam sandiwara Arfandra.

"Kamu tidak ingat perjanjian kita diawal?"



"Untuk sekarang aku masih ingat, tapi tidak tahu ke depannya."


Damn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 14

"Terimakasih," ujar Aleta setelah ia turun dari motor.

Tidak ada jawaban dari OB tersebut, membuat Aleta mengulang kata-katanya.

"Hey. Aku bilang terimakasih," ujarnya lagi.

OB tersebut menoleh. Lalu mengangguk. "Aku punya nama," balasnya.

Kini gantian Aleta yang terbengong, bukan karena ia tidak tahu nama OB di depannya, ia pernah dengar meski sekarang ia lupa. Tetapi karena tindakan dari OB di depannya itu ketika melepas helm rambut rapih nan klimis itu sedikit acak ke atas, dan itu tanpa disadarinya membuat ketampanannya terlihat.

Aleta akui, selain memiliki mata hitam legam, laki-laki dengan profesi biasa saja itu ternyata memang memiliki wajah yang rupawan, kini Aleta tahu kenapa Mili mulai ingin menggodanya.

"Hei Aleta," tiba-tiba suara seseorang terdengar.

"Panjang umur," gumamnya.

Mili datang menghampiri Aleta yang masih berada di parkiran, bukan parkiran mobil, melainkan motor milik karyawan yang kebanyakan karyawan OB, karena jika karyawan seperti dirinya sudah pasti membawa mobil.

Ingatkan Aleta jika bekerja di perusahaannya itu sangat dimuliakan, gaji karyawan sangat membuat mereka hidup dengan berkecukupan dan bahkan lebih, untuk membeli sebuah mobil bukanlah sesuatu yang sulit sampai harus menabung bertahun-tahun.

"Kamu kenapa tadi sama si ganteng?" tanya Mili.

Keduanya kini sedang berjalan menuju ke dalam.

"Oh itu tadi. Aku ditumpangi dia," jelas Aleta.

Ditumpangi? Benar kan Aleta ditumpangi, ia sama sekali tidak meminta tetapi malah ditawari.

Mili mengangguk mengerti. "1 tahun kamu kerja di sini, nggak sampai deh 1 tahun, kamu nanti bisa beli mobil Ta," ujarnya.

Aleta hanya mengangguk saja, ia sendiri tidak terpikirkan sampai ke situ. Ia sedang fokus kerja dan menata dirinya, tidak lupa membalas dendam entah dengan cara apapun itu.

"Be the way Aleta, kamu cocok juga sama OB itu, aku nggak masalah sih kalau kamu naksir dia juga," lanjut Mili lagi yang berhasil membuat Aleta melongo.

Cocok apanya? Aleta sudah punya suami meski masih disembunyikan dari teman-temannya, bahkan mungkin Aleta enggan untuk mengakui laki-laki seperti Dipta sebagai suaminya.

Istirahat di kantor Aleta masih berada di mejanya. Rika dan yang lain sudah mengajaknya untuk pergi ke kantin. Dan Aleta akan menyusulnya nanti.

Diliriknya ponsel yang sengaja ia matikan sejak tadi masuk ke kantor. Aleta menghela napas dalam. Ia sanga yakin jika Dipta mencoba menghubunginya. Mendadak Aleta teringat dengan sesuatu.

Awalnya ia sempat ragu, namun mau tidak mau memang hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang.

"Gue coba deh," gumamnya beranjak dari duduknya.

Bukan menuju ke kantin, tetapi Aleta menuju ke ruangan dimana biasanya tempat para OB beristirahat di jam siang, atau tempat belakang yang biasanya digunakan untuk membuat minuman seperti kopi, teh dan minuman lainnya yang tersedia di sana.

Aleta terus mencari keberadaan orang tersebut, tapi tidak kunjung ia temukan. Di sana juga teramat sepi, entah sedang pergi kemana semua OB sampai tidak terlihat satupun.

Tepat ketika Aleta akan berbalik, tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan seseorang dan...

Bruk

Aleta menabrak seseorang yang sedari tadi ia cari. Tidak hanya terkejut dengan kedatangannya, etapi Aleta juga sedikit gugup karena jarak keduanya kini sangatlah dekat, bahkan tubuh keduanya berhimpitan akibat tabrakan tadi.

Sadar dengan situasi, Aleta segera melepaskan dirinya, sementara OB tersebut hanya diam seraya memandangi Aleta.

"Ada yang bisa dibantu mba?" tanyanya.

Karena gugup Aleta menjawab dengan gelengan kepala, setelahnya Aleta pergi. Namun baru beberapa langkah saja sudah terhenti, Aleta memejamkan matanya sebelum akhirnya menoleh ke arah laki-laki yang ia kenal sebagai OB di tempatnya bekerja.

"A-aku butuh bantuan kamu lagi," ujar Aleta sedikit gugup.

"Mungkin kamu akan nganggap aku cewek aneh atau cewek yang selalu ngerepotin, tapi kali ini aku bener-bener butuh bantuan kamu, pulang nanti tolong tunggu aku ya kalau aku belum ke parkiran," jelasnya.

Setelah mengatakan itu Aleta langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari OB tersebut. Ia menggeleng seraya menepuk pelan kedua pipinya.

"Nekat banget Ta, nekat banget gila," gumamnya pada diri sendiri.

Berbeda dengan Aleta yang tampak sedikit gugup dan canggung, OB tersebut justru terlihat tampak tenang, bahkan sudut bibirnya sedikit tertarik ke atas mengamati kepergian Aleta.

"Emang aneh, tapi aku suka," ujarnya.

Aleta terus mengibaskan tangannya pada permukaan wajahnya saat tiba di kantin. Bukan karena ruangannya yang panas, di sana jelas terdapat AC bahkan tidak hanya 1 ada 3 AC di kantin yang cukup luas tersebut.

Wajahnya merasa panas setelah mengatakan permintaan tolongnya pada OB di kantornya tadi.

Apa-apaan Aleta, nama OB tersebut saja dia lupa tapi sudah berani sekali meminta bantuan, semua Aleta lakukan karena terpaksa, bisa dikatakan ia kepepet, Aleta sangat yakin jika Dipta nanti akan datang ke kantornya untuk menjemput sekaligus menemuinya, meski ia yakin itu tetapi Aleta juga berharap semoga semua itu tidak terjadi, ia tidak boleh sampai bertemu dengan Dipta.

"Kamu kenapa Aleta?" tanya Rika melihat wajah merah Aleta.

"Panggil aku Tata saja kak, aku bisa dipanggil Tata," balasnya keluar dari topik pertanyaan Rika.

Sementara Rika hanya mengangguk setuju.

"Makan dulu Ta masih ada waktu untuk makan siang."

Itu bukan suara Mili, melainkan suara Dimas yang juga sedang meneliti wajah merah Aleta.

"Terimakasih kak," balas Aleta sungkan.

Bagaimana bisa teman-teman di kantornya begitu baik dengannya? Mereka baru bertemu hitungan hari, tetapi mereka sudah mengambilkan makanan untuk Aleta, padahal belum tentu kan Aleta akan datang ke kantin? Seperti cenayang memang trio teman baru Aleta itu.

"Kalian belum aku beritahu ya?" ujar Mili tiba-tiba.

Rika dan Dimas kompak menggeleng.

"Ya Tuhan, aku hampir lupa," lanjut Mili menepuk bagian jidatnya.

"Kenapa Mil?" tanya Rika mulai penarasan.

"Jadi, tadi tuh Aleta berangkat bareng OB baru ganteng itu," beritahu Mili sukses membuat Aleta yang baru menyuapkan makanannya hampir saja tersembur. Beruntung Aleta sigap dan tidak lepas kendali, jika ia tida bisa mengontrol mungkin nasi yang baru akan dikunyah itu akan keluar dan memenuhi wajah Mili yang duduk tepat di depannya.

"Ta, kamu belum cerita apa-apa lo sama aku?"

Dari suara Rika juga raut wajahnya seakan meminta penjelasan dari Aleta. Gadis itu mengangguk pertanda setuju untuk menjelaskan kepada temannya itu.

"Sebentar ya kak? Aku makan dulu, nanti aku ceritain."

Aleta sendiri tidak keberatan untuk menceritakan kepada teman kantornya itu. Meski beberapa kali ada perasaan aneh yang menjalar pada dirinya saat mengalami insiden atau pun berinteraksi dengan OB tersebut, tapi Aleta menganggapnya karena ia tertarik dengan mata hitam legam milik OB ganteng itu, tidak lebih dan tanpa maksud apa-apa.

"Rik, Ta lihat deh," ujar Mili seketika membuat mereka langsung menoleh ke objek yang dimaksud oleh Mili.

Aleta tidak jauh berbeda dengan yang lain, ia cukup terkejut dengan kedatangan seseorang di kantin kantor tempatnya bekerja.

1
Ahsin
satu kata Aleta begoo terlalu jual mahal ntar suamimu selingkuh tau rasa...
Ahsin
bertele2 dan aleta byk bacot... kpn kebongkarnya begoo
Ma Em
Sudahlah Fandra tidak usah tunggu di perancis unboxing nya dijakarta juga jadi tidak usah pake malam pertama pagi pertama juga oke 😂😂
Herman Lim
lanjut Thor
Aam Siti
uhhh romantis....
dobel up..
Vietha_27
yaaaahhh.padahal niatnya biar romantis di Perancis malah di Jakarta juga😅😅

gapapa laah mas Fandra, pembukaan dlu. nanti di Perancis dilanjutin🤭🤭🤭
Dian Rahmawati
wah Aleta mulai nakal nih ke suami hahahah
Yunda Nisa
kak lanjut dongg jangan lama-lama up nya
💥💚 Sany ❤💕
Dimas dah cari2 kesempatan ne. Napa dia kayak misterius gitu ya?
💥💚 Sany ❤💕
😂😂😂😂 pakek persiapan kayak mau ke medan perang aja kamu Fan.
Dian Rahmawati
ya ampun Fandra ,redmoon nya 1 minggu hahah
Vietha_27
hahhahaa.
mau tau Fandra berapa lama redmoon nya😁😁🤭🤭🤭

cm seminggu paling kl ga 9 harian laaah.

tp kan hbs itu lgsg bs unboxing kq😁😁

sabar ya mas Fandra😉

nanti bakal ada masa masa indah pernikahan sm Tata🥰🥰
ArianiDesy
sambutan untuk karyawan baru Ta,🤣
ArianiDesy
Sini Dipta tak kasih tau kenapa Aleta berubah😤
ArianiDesy
bilang aja Ta,siapa cewek selingkuhan nya...
ArianiDesy
semoga segera terbongkar perselingkuhan si Dipta
ArianiDesy
jangan bilang nnt kamu khilaf ya Dipta.....
ArianiDesy
masih penasaran isi chat nya
ArianiDesy
😢😢😢😢,,,,
kenapa ketahuan nya setelah menikah.....
Herman Lim
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!