"Jangan salahkan takdir, terkadang jodoh itu datang di waktu yang kita tidak pernah duga sama sekali. -Darren
-----------------------------------------------------------------------
Kini ia harus menerima perjodohan itu, Darren Baron Alexi anak kedua dari keluarga zafano. Apalagi saat ia tahu siapa perempuan yang akan menikah dengannya nanti....?
By: manikutami.
Aku tidak peduli, ada ataupun tidak yang membaca novelku.- by author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manikutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
Darren sudah mengambil keputusan setelah beberapa menit merenung dalam kamar mandi. Ia pun keluar dari kamar mandi, ketika itu lelaki sebayanya tak sengaja berpapasan dengannya.
"Dafa..?" Darren menatap pada temannya itu. Ternyata lelaki itu datang ke acara ayahnya.
wajahnya terlihat begitu sangat panik. "Darren untung gue ketemu lo di sini..."
"Emang ada apa...?" tanya Darren sehingga terdapat kerutan di keningnya.
"Istri lo tadi kayaknya lagi mabuk, tapi ryan sama mamanya bawa Anna masuk ke dalam mobilnya dan gue juga gak tahu mereka bakalan bawa istri lo ke mana.. soalnya firasat gue mengatakan mereka lagi rencanain sesuatu..." Tutur Dafa membuat Darren tidak percaya sama sekali. Ia begitu sangat mengenal Ryan, anaknya sangat baik.
"Yang bener lo?"
"Masa gue bohong, mending lo kejar mereka sebelum istri lo bener bener di bawa ."
"ya udah kalau gitu gue susul dulu, makasih udah beritahu gue.." ujar Darren menepuk pundak Dafa sekilas lalu ia meninggalkan acara demi menyelamatkan istrinya meski sedikit ada ketidakpercayaan di hatinya.
ketika ia sampai di parkiran, tidak ada siapapun di sana. suara notifikasi berbunyi kembali di balik celananya. Darren pun mengangkat nya dengan cepat.
"Hallo.."
"Darren, kamu cepat datang ke hotel bunga lowy simpang tiga.. istri lo dibawa ke sana." sambungan telepon itu pun terputus.
Darren pun mengendarai mobilnya menuju hotel yang dikatakan oleh temannya itu. Ia segera melacak dengan maps google. Bahkan Darren tidak peduli jika dirinya di tegur banyaknya penggendara, dengan dirinya menyalip kendaraan secara ugal ugalan.
Darren pun langsung memarkirkan mobilnya, ia tidak tahu di mana kamar tempat Anna di bawa. Tanpa pikir panjang Darren menanyakan di mana tempat kamar Anna berada.. setelah itu ia langsung saja mencari kamar itu .
..
Anna terbaring lemah tak berdaya, gadis itu sudah lama terlelap dalam tidurnya bahkan tidak terusik sekalipun. Lelaki terduduk di samping ranjang hanya menatap Anna penuh arti. Tangannya beralih mengusap pipi Anna, dilihatnya gadis itu begitu sangat cantik. Ia pun mendekati wajah Anna.
"Lo cantik Anna, maafin gue harus lakuin ini..." Ryan memejamkan matanya ingin mencium bibir Anna Semerah Cherry.
BRAKkk!
Tiba tiba saja pintu di banting, Ryan membuka matanya begitu lebar ketika siapa yang datang.
"Darren?"
"Brengsek lo!"
BUGH!!!
seketika pukulan begitu kencang mendarat di pipi Ryan membuat lelaki itu memengang pipinya terasa begitu perih.
"Lo apain istri gue hah?!" teriak Darren penuh emosi, ia melihat dengan jelas jika Ryan ingin mencium istrinya.
"Lo jahat sama gue! Lo khianati gue dengan cara kayak gini!! dia itu sudah milik orang lain!"
Bughhh!!
sekali lagi Darren memukul Ryan bahkan Ryan juga memukulnya dengan begitu keras.
"Lo juga lebih parah, kalau lo punya istri kenapa harus masih berhubungan sama wanita lain! Lo itu gak cinta sama Anna! jadi biarin gue aja yang milikin Anna!"
"Dan lo gak cocok jadi suami Anna, gue yang cocok mendampingi Anna!" lanjut Ryan. Iya Ryan menaruh hati pada Anna semenjak pertemuan mereka pertama kalinya dan ia tahu jika Anna mencintai nya.
seyakin itu?
Bughhh!!
Bughhh!!!
Bahkan Darren memukul Ryan bertubi tubi seiring dengan hatinya yang remuk mendengar jika Anna mencintai lelaki lain.
"Ngak, Anna itu cuma punya gue!! hanya gue lo denger itu!! Anna cuma punya gue!!!" berkali-kali Darren berteriak pada Ryan jika Anna sudah di miliki olehnya.
Darren pun membawa Anna pergi dari sana... bahkan lelaki itu tidak sedikitpun rasa kasihan pada saudara sepupunya atas apa yang dilakukan olehnya.
Merina pun datang menghampiri putranya, ia mendengar semuanya yang terjadi tadi.
"Ryan kamu kenapa sebodoh itu! semuanya berantakan !!" teriak Merina pada Ryan.
Ryan pun bangun dari tempatnya. menahan rasa sakit pada perutnya, kena pukulan dari Darren. "Maaf bu." lirih Ryan.
Memang anak itu dari awal tidak ingin mengikuti rencana Merina bahkan ia sudah menghianati sepupunya. Padahal ia berusaha untuk menahan diri untuk menyembunyikan tentang perasaan nya pada Anna dan membiarkan hidup Anna dan Darren bahagia.
Tapi demi keegoisan ibunya.
Apapun itu akan ia lakukan
•
•
Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak 😍
