Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengajak Arya tinggal bersama
"Iya kamu benar, ayo keruanganya sekarang" ajak dokter Adam
"Iya dok" mereka pun menuju ruangan Arya.
Sesampainya di ruangan Arya Ivana melihat Arya yang sedang termenung sendirian, terlihat sekali jika wajah itu memiliki beban yang berat.
"Arya kamu sudah sadar, apa masih ada yang sakit?" tanya Ivana seperti biasa saja dia tidak mau melihat Arya malu
"Aku baik baik saja, terima kasih ya sudah membantu ku. Maaf sudah merepotkan mu" ucap Arya tidak enak
"Kau ini apa apaan itu kita kan sahabat, lagian ya dari tadi pagi aku sudah tanya kau sakit atau apa kok pucat kau bilang baik baik saja lihat sekarang pingsan kan, bandel banget jadi orang" ucap Ivana pura pura marah.
"Hehehe maaf ya, ohya terima kasih Syarifah kamu juga udah mau bantu aku maaf ya jadi merepotkan kamu" ucap Arya
"Ah santai saja, kita kan teman" ucap Syarifah yang mencoba menghilangkan kesedihannya, dia jadi teringat kakak nya yang juga meninggal muda karena sakit jadi saat melihat Arya dia teringat kakaknya.
"Arya saya check sekali lagi ya setelah itu kamu boleh pulang" ucap dokter Adam
"Baik dok terima kasih" ucap Arya dan dokter pun memeriksanya.
Setelah semua di periksa akhirnya Arya boleh pulang.
"Sekarang kamu boleh pulang Arya, dan ini resep obat yang harus kamu minum jangan lupa, karena sudah selesai saya akan pergi dulu ya karena ada janji temu pasien sekarang ohya nona ivana ini kartu nama saya" ucap dokter Adam
Ivana yang mengerti maksud dokter pun mengambil kartu nama itu DNA menyimpannya.
"Baik dokter terima kasih atas bantuannya, kami nanti langsung akan pulang" ucap ivana
"Iya sama sama" ucap dokter Adam dan pergi dari sana.
"Sini obatnya biar aku tebus " ucap Syarifah dan mengambil resep obat itu dan akan sekalian membayar tagihan rumah sakitnya. Dia juga memberi waktu Arya dan Ivana untuk berbicara soal tempat tinggal.
Setelah kepergian Syarifah, Ivana pun mulai berbicara pada Arya sembari memegang tangan Arya dan itu membuat Arya kaget serta gugup
"Arya kamu sahabat aku kan, lalu kenapa kamu tidak pernah cerita apapun padaku soal semua nya. Aku sudah tau semua penyakit dan kedua orang tua mu" ucap Ivana
mendengar ucapan Ivana Arya pun kaget dan ingin berbicara tapi di cegah Ivana.
"Diam Arya, aku tidak mau penjelasanmu itu, sekarang kamu harus menurutiku kamu harus ikut tinggal di rumah ku aku tidak butuh penolakan, di rumah ku ada banyak orang jadi jika ada apa apa pada kamu, kamu bisa cepat di tolong tapi jika kamu tinggal di kontrakan mu kamu akan sendirian jadi aku mohon menurutlah" ucap Ivana sembari menangis dan memohon.
Melihat itu Arya pun ikut menangis dan mengangguk, dia terharu karana masih ada yang perduli dan menyayangi nya selain dokter Adam.
Selama ini Arya hidup sendirian setelah orang tuanya bercerai dia pikir ayah nya akan merawat dia dengan baik tapi ternyata dia malah jadi seperti pembantu di perlakukan tidak baik oleh ibu tirinya jarang di beri makan dan tidak minum obat, karena itulah penyakitnya bertambah parah.
Jadi saat ivana mau merangkulnya dan menolongnya tanpa terasa hati ya menghangat dan berterima kasih.
"Setidaknya jika aku mati aku ada bersama orang yang aku cintai, biarlah cinta ini aku bawa pergi bersama ku kelak. biarlah dia tidak tau agar dia bisa hidup tenang nantinya tanpa harus terbebani karena cintaku" ucap Arya dalam hatinya
"Baiklah ayo kita pulang, tapi kita tunggu syarifah dan saudaraku dulu ya, agar bisa membawa motormu nanti" ucap Ivana yang memang tadi sempat menghubungi Deren untuk membantunya yang kebetulan Deren sudah pulang sekolah.
Tidak lama terdengar suara telpon Ivana berbunyi. Dan ternyata chat dari Deren yang memberi tau jika dia sudah ada di depan sekolah Ivana.
"Ayo kita kesekolah dulu ambil motor kita" ucap Ivana yang menuntun Arya dan kebetulan Syarifah juga sudah datang dan mereka pun pergi dari rumah sakit ini dengan mencari taksi menuju sekolah.
Setelah 15 menik akhirnya mereka sampai di depan sekolah mereka dan disana sudah ada Deren yang menunggu, saat Syarifah melihat Deren dia sangat terpesona melihat ketampanan Deren. Ivana yang melihat itu pun tersenyum
"Maaf Deren lama menunggu. Ohya Deren perkenalkan ini Arya dan ini Syarifah, dan kalian berdua ini adalah Deren saudaraku" ucap Ivana dan mereka pun berkenalan.
Saat mereka berbincang sebentar ternyata sopir dari Syarifah sudah datang menjemput, Syarifah sudah sempat menawarkan untuk mengantar mereka tapi di tolak halus Karana Arya ingin naik motor saja, jadi lah Syarifah pamit duluan setelah memberi obat Arya mereka pun berterima kasih.
Setelah Syarifah pergi, Arya dan Deren serta Ivana juga mengambil motor nya Deren membonceng Arya dengan motor Arya sedangkan Ivana naik motornya sendiri.
Bersambung
😤😤😤