NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Kacamata Super: Smart Glasses

Sistem Kekayaan Kacamata Super: Smart Glasses

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: less22

Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.

Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.

Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Polisi Datang

...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...

"Akhhhhhhhhh!" teriak pria itu kesakitan, tubuhnya membentur tembok dengan keras. Rasa sakit menjalar di sekujur tubuhnya, membuatnya meringis menahan nyeri. Napasnya tersengal-sengal, matanya melotot ketakutan.

"Ibu, baik-baik saja?" tanya Alzeyroz, suaranya bergetar khawatir. Ia melihat ibunya terhuyung mundur, tubuhnya gemetar hebat.

"Aku tidak apa-apa, cepat lari! Takutnya dia bakal mengamuk!" ucap ibu itu, suaranya terengah-engah. Ia berusaha untuk tetap tenang, namun ketakutan jelas terpancar di matanya.

"Ibu, ayo cepat keluar lalu kita kunci dia dari dalam. Aku akan menghubungi polisi," ucap Alzeyroz cepat. Ia meraih tangan ibunya, menariknya menjauh dari pria itu.

"Apa kalian bilang? Ingin melaporkan aku ke polisi! Sini kalian! Akan ku bunuh kalian! Ku bunuh!" teriak pria itu, matanya merah padam karena amarah. Ia menggeram seperti binatang buas, tangannya bergerak cepat mencari-cari senjata tajam di sekitar. Ia ingin membunuh Alzeyroz dan istrinya, dendam membara di hatinya.

Alzeyroz dan ibunya berlari secepat mungkin menuju pintu. Jantung mereka berdebar kencang, langkah mereka terhuyung-huyung karena ketakutan. Pria itu mengejar mereka, tangannya menggenggam pisau dapur yang ditemukannya di dekat wastafel.

"Kalian akan mati!" teriak pria itu, suaranya bergema di ruangan itu.

Alzeyroz dan istri pria itu yang bernama Sarah, berlari keluar dari rumah secepat mungkin. Kaki mereka gemetar, napas mereka tersengal-sengal, tetapi mereka tahu mereka harus keluar dari sana. Setelah sampai di luar, Alzeyroz langsung menutup pintu ruang tamu tempat mereka berlindung dan menahannya dari luar. Ia tahu pria itu akan mengejar mereka.

"Buka pintunya! Buka cepat!" teriak pria itu, amarahnya meledak. Ia menendang-nendang pintu rumah dengan brutal, kayu pintu berderit keras, seakan ingin melepaskan amarahnya.

Alzeyroz mengambil ponsel dari saku celananya, tangannya gemetar hebat. Ia harus menghubungi polisi. Ia tahu ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan pria itu.

"Pak, saya ingin melaporkan jika di sini terjadi KDRT, saya akan mengirim lokasinya," ucap Alzeyroz, suaranya bergetar. Ia berusaha untuk tetap tenang.

"Baik!" ucap polisi itu cepat. Ia mendengar kepanikan dalam suara Alzeyroz, dan ia tahu ia harus segera bertindak.

Sambil menahan pintu yang di tendang-tendang pria itu dengan sekuat tenaga, Alzeyroz mengirim lokasi tempat kejadian tersebut. Ia berharap polisi segera datang, sebelum pria itu berhasil menerobos pintu dan melukai Sarah.

Sarah berdiri di samping Alzeyroz, tubuhnya gemetar hebat. Ia melihat ke arah pintu, matanya berkaca-kaca. Ia takut, sangat takut. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Brak!

Suara pintu kayu yang jebol menggema di udara, membuat Alzeyroz dan Sarah tersentak kaget. Pintu rumah yang ia tahan dengan sekuat tenaga, hancur berkeping-keping akibat tendangan pria itu.

"Ayo Bu, kita lari!" ucap Alzeyroz tanpa pikir panjang lagi. Ia meraih tangan Sarah, menariknya menjauh dari pintu yang hancur itu. Mereka berlari secepat mungkin, jantung mereka berdebar kencang, napas mereka tersengal-sengal.

"Lari kemana kalian! Aku bunuh Kalian berdua!" teriak pria itu, amarahnya meledak. Ia mengejar Alzeyroz dan Sarah dengan mata merah padam, tangannya mengepal erat, siap untuk menghajar mereka.

Alzeyroz menekan tombol di samping kacamatanya itu, sebuah alat canggih yang ia dapatkan dari temannya yang seorang ahli teknologi. Kacamata itu memiliki fitur GPS dan dapat menunjukkan lokasi-lokasi yang aman di sekitarnya.

"Di sana," ucap Alzeyroz, menunjuk ke arah sebuah gang sempit di samping mereka.

Alzeyroz membawa Sarah bersembunyi di gang itu. "Ibu sembunyi saja di sini, aku akan mengalihkan dia," ucap Alzeyroz. Ia tahu pria itu akan mengejar mereka, dan ia harus mengulur waktu sampai polisi datang.

"Hey! Apa yang kau lakukan?" tanya Sarah panik. Ia tidak mengerti apa yang sedang dilakukan Alzeyroz. Ia takut, sangat takut. Belum sempat Sarah bicara lanjut, Alzeyroz duluan keluar dari gang dan melambaikan tangannya ke arah pria itu.

"Aku disini, kejar saja aku," ucap Alzeyroz, suaranya terdengar menantang.

"Dasar pria kurang ajar! Ku bunuh kau!" teriak pria itu, matanya melotot tajam ke arah Alzeyroz. Ia langsung mengejar Alzeyroz, meninggalkan Sarah yang terdiam di dalam gang, jantungnya berdebar kencang.

Alzeyroz berlari zig-zag, berusaha untuk mengulur waktu sampai polisi datang. Ia tahu ia tidak bisa melawan pria itu, tetapi ia harus melindungi Sarah. Ia berlari dengan sekuat tenaga, berharap polisi segera datang dan menghentikan pria itu.

Akhirnya tiba-tiba, suara sirene polisi bergema di luar. Pria itu tersentak kaget, matanya melotot ke arah suara sirine, Ia melemparkan pisau itu ke tanah dan berbalik, berlari ke arah belakang rumah.

"Terima kasih Tuhan," ucap Sarah dengan suaranya bergetar.

Alzeyroz mengangguk.

Polisi datang dan menangkap pria itu. Alzeyroz dan Sarah memberikan keterangan kepada polisi, menceritakan apa yang terjadi.

"Kalian selamat," ucap polisi itu, "Dia akan dihukum atas perbuatannya."

Alzeyroz dan Sarah merasa lega. Mereka akhirnya aman.

...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...

...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...

1
Shai'er
😱😱😱😱😱
ReogKhentir
Jodohnya sudah mendekat sekarang hanya bagai maba menyikapi hal ini mungkin dengan mengajak berkenalan lebih dekat lagi....... 🤔🤔🤔
less22: asiap❤️❤️
total 1 replies
Shai'er
cuan masuk lagi 🤑🤑🤑
Shai'er
👍👍👍👍👍
Shai'er
dia menari malu 🤔🤔🤔
ReogKhentir
Terima kasih updatenya thor....... semoga selalu diberikan nikmat kesehatan
less22: terima kasih,❤️❤️
total 1 replies
Shai'er
🤣🤣🤣🤣🤣
Shai'er
berapa hari tuh lom mandi 🤭🤭🤭
less22: baru satu hari kok🤣🤣
total 1 replies
Shai'er
👍👍👍👍👍
yuce
bagus novelnya
yuce
Buruk
Andalas 476
rada mirip kasus KDRT intan nabila nih...
Shai'er
🤬🤬🤬🤬🤬
ReogKhentir
Terima kasih updatenya thor....... semoga selalu diberikan nikmat kesehatan dan tetap semangat untuk selalu berkarya
less22: wah terima kasih banyak
total 1 replies
Shai'er
gak sempet pulang ke rumah 🤧🤧🤧
Shai'er: 🤣🤣🤣🤣🤣
less22: belum mandi lagi🤣🤣
total 2 replies
Shai'er
😱😱😱😱😱
Shai'er
cihhhh
Shai'er
tulah, kebiasaan ngambil gak orang lain
Shai'er
😱😱😱😱😱
TM荼 Rizky
gak enak nyebut nama tokoh utama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!