"Aku bosan menjadi polisi pangkat ren dahan, jadi aku memutuskan untuk menikahi Senna demi naik pangkat. Dan maaf Nana, kisah kita selesai sampai di sini."
Nana begitu hancur ketika mengetahui bahwa Darius, sang kekasih meninggalkannya dan menikahi anak komandan mereka.
"Darius, padahal kita berjuang bersama untuk masuk kedalam dunia kepolisian ini, tapi demi pangkat kau meninggalkanku."
Satu tahun kemudian
Nana menatap tak percaya pada lelaki kaya di depannya, lelaki yang tiba-tiba mengajaknya menikah. "haruskah aku terima tawarannya untuk membalas Darius?"
Ikuti kisah mereka di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melepaskan ego
Selamat pagi Tuan!" Sapa Nana ketika sudah berada di meja makan. Jayden yang baru saja akan menyuapkan makanan kedalam mulutnya, langsung menghentikan gerakannya ketika mendengar suara Nana.
"Kau ingin pergi ke kantor sekarang, kau baik-baik saja?" Tanya Jayden, lelaki itu menatap heran pada Nana padahal semalam Nana menangis sampai dini hari, karena rupanya Jayden menemani Nana sampai Nana tertidur pada pukul 05.00 pagi, dan sekarang Nana sudah kembali terbangun dan akan pergi berdinas padahal ini baru pukul 07.00 pagi, itu berarti Nana hanya tertidur dua jam .
"Hmmm, tuan. Aku akan lebih terpukul jika diam di rumah, waktu cutiku juga hanya tinggal sehari jadi aku lebih baik masuk sekarang. Terima kasih juga Tuan menemaniku semalam." Sehancur-hancurnya Nana, wanita itu berusaha untuk tidak memperlihatkan kesedihannya di hadapan siapapun, apalagi mental Nana sudah terlatih semenjak remaja, dan Nana berpikir dia bisa gila jika terus diam di rumah jadi Dia memutuskan untuk pergi ke kantor sekarang walaupun cutinya berakhir dua hari lagi.
"Duduklah kita sarapan bersama."
Nana menggangguk kemudian dia menarik kursi, dan tak lama wanita itu tertegun ketika melihat Jayden menyimpan makanan di piring untuknya.
"Terima kasih Tuan."
1 bulan kemudian
Nana turun dari mobil, wanita itu tampak jelas kelelahan. Beberapa kali Nana menghentikan langkahnya ketika dia hampir saja tumbang. Ini sudah 1 bulan berlalu semenjak dia bertemu dengan ayahnya, selama 1 ini pula Nana menyibukan dirinya dengan pekerjaan. Bahkan selama sebulan ini Nana hanya pulang beberapa kali ke rumah itupun pada pukul tengah malam, dan bisa dibilang selama sebulan ini dia belum bertemu Jayden lagi.
Hari demi hari Nana selalu dibayangi dengan rasa sakit hati, pertemuan dengan ayahnya menempelkan luka yang terlambat hebat, itu sebabnya Nana menyibukkan dirinya dengan pekerjaan. Jika dulu Nana selalu sakit hati karena diperintahkan mengerjakan tugas orang atasannya, sekarang Nana sendiri yang malah meminta untuk diperintahkan. Tentu saja ini semata-mata demi melupakan rasa sakit yang dirasakan akibat pertemuannya dia dengan ayahnya.
Dan barusan Nana baru saja melumpuhkan tersangka yang menguras tenaganya. Wanita itu memang tidak terluka, tapi tubuhnya cukup lemas karena menaklukkan tersangka. dan karena sudah terlalu lemas dan tidak sanggup lagi untuk kembali ke kantor Nana memutuskan untuk pulang ke rumah.
"Kau masih ingat jalan pulang?" Nana menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Jayden, terlihat dia begitu kesal, karena sebulan ini dia tidak bertemu dengan Nana, menghubungi Nana terlebih dahulu pun dia terlalu gengsi, lelaki itu sudah tahu bahwa Nana akan pulang hingga menunggu di depan pintu.
Nana yang sedang berjalan sambil menunduk langsung mengangkat kepalanya.
"Tuan, bisakah memarahiku nanti saja. Aku sungguh lelah sekarang." Nana menjawab dengan suara pelan, walaupun selama sebulan ini dia menyibukkan dirinya dengan pekerjaan, tapi tetap saja rasa sakit itu terus membayangi, apalagi kemarin tanpa sengaja dia melihat ayahnya dan adik tirinya sedang bercengkrama di sebuah restoran, dan itu membuat hati Nana kian hancur, dari raut wajah Jayden, Nana tau bahwa dia akan diomeli, hingga dia langsung berbicara.
Biasanya Nana tidak akan berani untuk membantah apapun ucapan Jayden, tapi hari ini Nana begitu lelah, bukan hanya fisiknya yang lelah tapi juga mentalnya.
Jayden maju ke arah Nana, lelaki itu langsung memeluk istrinya. Selama sebulan ini, Jayden sungguh kalang kabut ketika tidak melihat Nana, dia juga mengerti bahwa Nana sedang mengalihkan pikiran, dan ketika mengetahui Nana pulang dari anak buahnya Jayden sengaja tidak tidur dan menunggu wanita ini.
Seperti biasa, ketika berada dipelukan Jayden Nana merasa lega bukan main. Hingga kali ini tangannya tergerak untuk membalas pelukan Jayden.
"Istirahatlah, aku akan menyusul kamarmu sebentar lagi," ucap Jayden ketika sudah melepaskan pelukannya, Nana hanya mengganggu pasrah dia tidak mengerti kenapa Jayden harus pergi ke kamarnya tapi di Nana juga tidak mengerti kenapa Jayden harus pergi ke kamar.
Nana masuk ke dalam kamar, wanita itu sempat membersihkan tubuhnya, dan Setelah membersihkan tubuhnya Nana keluar dari kamar mandi dan teketika Nana keluar dari kamar mandi, Jayden juga masuk ke dalam kamarnya.
"Ayo tidur." Jayden mendahului Nana naik ke ranjang, sedangkan Nana yang tidak ada tenaga untuk bertanya mengikuti Jayden
Kasihan banget Nana, ya Allah tolong sadarkan diri Jayden 😭
Jayden be like "ia entar gue sadar kalau komen udah 100)🤣
Ga romantis lu mah, Jayen 🤭🤭🤭
Lqgu Gamma 🤣