NovelToon NovelToon
Morning Dew

Morning Dew

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.

Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.

Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?

Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Pangeran Sera lebih tampan daripada yang ada di foto. Wajahnya jauh lebih bersih dan mulus, bagaikan pualam. Rambut pirang keemasannya beriap ketika Dia berjalan.

Yuki sempat terpana sesaat sebelum Pangeran Riana menyadarkan Yuki. Pangeran Riana tidak suka melihat Yuki memperhatikan Pangeran Sera dengan sorot penuh kekaguman. Dia langsung menarik tangan Yuki, membuat Yuki tersadar dan berdiri mengikuti Pangeran Riana. Pangeran Riana memeluk pinggang Yuki dan menggeser badan Yuki untuk berdiri di sampingnya.

Rombongan yang baru tiba mendekati Mereka.

“Guru” Pangeran Riana memberikan salam dengan sikap takjim. Guru itu mengangkat tangannya, menerima hormat yang diberikan Pangeran Riana.

“Senang bertemu denganmu lagi Pangeran”

Pandangan mata Yuki tanpa sengaja bertumbuk dengan Pangeran Sera. Yuki melihat Pangeran Sera tampak terkejut ketika melihat Yuki. Dia seperti mengenali Yuki. Namun, dengan cepat Pangeran Sera merubah ekpresinya dan memalingkan pandangannya.

Yuki merasa aneh, Dia sangat yakin Pangeran Sera seolah seperti sudah kenal dengan Yuki sebelumnya, padahal Mereka baru saja pertama kali bertemu. Bukan mengenali seperti “Kekasih Pangeran Riana”, Tapi lebih ke Dia mengenali Yuki sebagai dirinya sendiri.

Yuki mengerjap, kemudian menundukkan kepala menghindari tatapan Pangeran Sera. Wajahnya terasa panas. Yuki sangat menyukai warna mata Pangeran Sera, matanya berwarna biru laut yang hangat. Yuki sadar, semua orang telah mengenali Yuki sebagai kekasih dari Pangeran Riana. Meskipun Yuki tidak menginginkan status tersebut, Tidak sopan bagi Yuki untuk berpandang-pandangan seperti yang baru saja terjadi antara dirinya dengan Pangeran Sera apalagi ada Pangeran Riana disampingnya. Jika Pangeran Riana sampai mengetahuinya, Yuki pasti akan terkena masalah.

Jadi Yuki menundukkan pandangan.

“Pangeran Sera”

“Pangeran Riana”

Kedua Pangeran dari dua negara besar tersebut saling memberi salam dengan sopan.

Pangeran Sera datang bersama Pendeta Kerajaan sekaligus pengawal pribadinya-Pendeta Naru. Penampilannya nyaris menyerupai Pendeta Serfa. Pendeta Naru memiliki rambut hitam yang panjang dan diikat kebelakang.

Yuki agak jengah saat menyadari Pendeta Naru terus memandang Yuki dengan tatapan tidak senang. Jika Pendeta Naru keberatan dengan kehadiran Yuki, sebenarnya jika Yuki disuruh memilih, Dia juga tidak akan mau berada ditempat itu sekarang.

Mereka kembali duduk di meja bersama rombongan Pangeran Sera, diikuti para tamu yang duduk di meja masing-masing yang telah disediakan.

Para pelayan masuk membawa nampan berisi makanan, memutari setiap meja. Menyuguhkan hidangan yang menggiurkan. Yuki sangat lapar, Dia belum makan semenjak bangun tidur pagi tadi. Aroma makanan yang tercium, membuat perutnya tergelitik. Yuki berharap suara cacing yang saat ini seperti berdemo dalam perutnya tidak terdengar sampai keluar.

Yuki duduk diantara Pangeran Riana dan Pendeta Naru. Pangeran Sera duduk di sisi lain dari Pendeta Naru, mengampit guru besar Alzire yang duduk diantara Pangeran Sera dan Pangeran Riana. Yuki terus diam dan menundukkan kepala, Pandangannya lurus menatap meja.

Yuki tidak berani mendongak, sementara Pangeran Sera secara terang-terangan terus menatap Yuki dengan sorot yang aneh. Yuki jadi salah tingkah dipandangi seperti itu oleh Pangeran Sera, Sampai-sampai Yuki tergoda untuk bertanya kepada Pangeran Riana apakah penampilannya sangat aneh sehingga orang-orang terus menatapnya.

Namun Pangeran Riana sedang sibuk berbincang dengan Guru Besar Alzire. Yuki memutuskan untuk diam dan memakan makanannya. Dia sama sekali tidak bisa menangkap pembicaraan Mereka. Topik pembahasannya tidak sesuai dengan kapasitas otaknya.

“Dari tadi Aku penasaran, siapakah gadis yang bersamamu ini Riana ?” tanya Guru Besar Alzire tiba-tiba. Pandangannya mengarah pada Yuki membuat Yuki gugup. Saking gugupnya Dia sampai sendok ditangannya terlepas, jatuh ke atas lantai dan menimbulkan suara berdenting yang menarik perhatian orang.

Yuki merasa sangat malu. Dia menundukkan kepala semakin dalam. Kedua tangannya mengepal kuat diatas pangkuan. Pangeran Riana langsung meletakan tangannya di kedua tangan Yuki dari bawah meja. Dia menggenggam tangan Yuki, meremasnya sesaat untuk memberi peringatan agar Yuki menjaga sikap dan menjadi gadis yang baik.

“Guru, Dia adalah Putri tunggal dari Perdana Menteri Olwrendho. Yuki Orrie Olwrendho, tadinya Aku ingin memperkenalkan secara resmi kepada guru di acara kerajaan, tapi Aku berpikir lagi, lebih baik memperkenalkan sekarang kepada guru secara pribadi. Dia adalah kekasihku, dan kerajaan sudah mengakui kedudukannya secara sah sebagai wanita milikku”

Seketika Yuki merasakan ketegangan di dalam meja makan. Sorot mata Pangeran Sera memandang Yuki dengan aneh. Membuat Yuki tidak nyaman.

“Berapa umurnya ?” Tanya Guru Besar Alzire berhati-hati.

Seolah mengerti maksud pertanyaan Guru Besar Alzire, Pangeran Riana kembali berkata. “Tahun ini Dia akan berumur enam belas tahun”

Guru Besar Alzire menganggukan kepala merasa lega. “Baru kali ini Kau memperkenalkan seorang wanita secara resmi padaku. Putri Yuki ya, seorang gadis yang sangat cantik meski umurnya masih terlalu muda untukmu. Tapi Aku percaya Pangeran, Kau mampu menjaga dirimu” Guru Besar Alzire mengelus janggutnya sesaat sembari berpikir. “Keluarga Olwrendho, berarti Putri Yuki adalah anak perempuan dari Putri Ransah”

Yuki hanya menundukkan kepala dengan hormat untuk menjawab Pertanyaan Guru Besar Alzire.

“Aku pernah beberapa kali bertemu dengan Putri Ransah, Dia adalah gadis tercantik di negeri Garduete pada masanya. Tampaknya, kecantikannya itu menurun pada Putrinya”

“Terimakasih atas pujianmu Guru. Tapi Yuki baru kembali ke dunia ini. Dia masih harus banyak belajar mengenai kehidupan kerajaan. Apakah Guru berkenan merekomendasikan beberapa pengajar untuk membantunya ?”

Yuki menatap Pangeran Riana tidak percaya, jadi Dia mengajak Yuki kemari hanya untuk mencarikan Yuki Guru yang bisa mengajari Yuki menjadi seorang Putri di istananya ?.

Yuki merasa harapannya untuk lepas dari belenggu Pangeran Riana sirna. Pangeran Riana serius ingin menjadikan Yuki sebagai wanitanya bahkan sampai mencarikan Yuki guru yang bisa mengajari Yuki.

Guru Besar Alzire mengibaskan tangannya menolak. “Kau bisa meminta pada Ibu Suri untuk melakukannya, Dia mampu melakukannya lebih baik ketimbang Aku” jawab Guru Besar Alzire tenang.

“Baik Guru”

“Segera buat pengumuman resmi untuk pengukuhannya, ingat Riana. Wanitamu ini sangat cantik. Jika Kau tidak menjaganya dengan baik. Akan banyak Pria yang mengincarnya. Tapi bagus juga Kau sering membawanya ke acara seperti ini, Dia harus sering Kau bawa pergi ke acara kerajaan agar orang mengenalinya sebagai wanita milikmu”

Yuki merasa muak dengan hidupnya yang sekarang. Dia dikendalikan sepenuhnya oleh Pangeran Riana seperti sebuah boneka tali yang hanya bergerak jika pemiliknya menggerakan tali-tali yang terpasang ditubuhnya. Semua hal yang Yuki lakukan harus atas sepengetahuan dan persetujuan Pangeran Riana. Bahkan Pangeran Riana mulai membatasi pergaulan Yuki. Atas saran dari Guru Besar Alzire, akhirnya Yuki sering dipaksa untuk menemani Pangeran Riana pergi ke acara-acara resmi kerajaan sebagai pendamping Pangeran Riana.

Hidup Yuki bukan milik Yuki lagi.

Yuki sangat lelah. Namun tidak ada celah baginya untuk bersembunyi meskipun hanya sebentar.

Sekarang Pangeran Riana bahkan memerintahkan empat orang prajurit kerajaan untuk mengawal dan mengikuti kemanapun Yuki pergi.

...****************...

Hubungan Yuki dengan Bangsawan Dalto semakin renggang, terutama setelah Mereka tidak lagi berkomunikasi atau bertemu seperti dulu.

Sebenarnya Yuki sudah beberapa kali mencoba berkomunikasi dengan mengirimkan surat yang diam-diam dititipkan kepada Elber untuk diserahkan kepada Bangsawan Dalto. Tapi. Tidak ada satupun surat yang dikirimkan Yuki mendapat balasannya. Elber sudah memastikan bahwa surat yang dititipkan Yuki diterima sendiri oleh Bangsawan Dalto, jadi tidak mungkin jika Bangsawan Dalto tidak membacanya.

Kecuali, Bangsawan Dalto memang sengaja tidak mau membalas surat Yuki dan menghindari Yuki.

Bangsawan Dalto tidak lagi mau menatap Yuki meskipun Mereka bertemu dalam satu kelas yang sama. Sikapnya itu membuat Yuki meradang.

“Kau harus paham juga, hidupnya selama ini sudah cukup berat. Jadi sangat wajar jika Dia memilih untuk tidak terlibat masalah apapun dengan kerajaan” tegur Elber ketika Yuki menceritakan permasalahannya dengan Bangsawan Dalto pada Elber setelah jam kelas usai. Mereka memutuskan untuk berbicara sejenak didalam kelas dan tidak langsung meninggalkan ruangan.

“Setidaknya Dia bisa memberiku kesempatan untuk menjelaskan padanya” Ringik Yuki dengan wajah memelas.

Elber memutar bola mata. “Jika Aku jadi Kau, Aku akan melupakan Bangsawan Dalto. Membiarkan Dia hidup tenang tanpa resiko terlibat pelanggaran dengan anggota kerajaan. Dan memilih untuk fokus pada hubunganmu dengan Pangeran Riana. Apa yang Kau lihat dari Bangsawan Dalto, Dari segimanapun Pangeran Riana jauh lebih baik ketimbang Bangsawan Dalto. Aku tidak mengerti ada apa dengan matamu. Kenapa Kau tidak berhenti mengganggu Bangsawan Dalto dan menerima Pria setampan Pangeran Riana sebagai kekasihmu”

Yuki memberengut kesal mendengar teguran dari Elber.

Elber menepuk punggung Yuki, kembali mencoba menghibur Yuki. “Sudahlah lupakan Mereka sekarang, Ayo kita ke aula makan. Aku akan mentraktirmu makan enak”

“Aku ingin makan daging panggang dengan bumbu yang sedikit pedas”

“Oke”

“Mungkin Kau mau membantuku menyamar selagi Kita pergi nanti. Supaya Aku bisa lepas dari pengawasan Pangeran Riana ?”

“Terimakasih nona, tapi Kita tidak seakrab itu sampai Aku mau mengorbankan nyawaku” dengus Elber membuat Yuki meringis.

Mereka mengemas barang dan meninggalkan kelas. Tapi ketika Mereka sampai didepan pintu, Para Prajurit Kerajaan yang sudah menunggu menghadang langkah Mereka.

1
CaH KangKung,
👣👣
Dewi hartika
siip thoorrt di tunggu up datenya.
Zhietha Shietha
Hay kak,aq ada grup wa nie,husus para pembaca novel,novel siapa aja.kali aja kakak minat untuk gabung bisa inbox no kkak di fb/ig aku,atau balas komen di sini,mungkin aja minat 🥰 itung2 tambah teman
Rendi Rustandi
lanjut dong
Hana
lanjut
Aegis Aetna
kalo lagi mimpi jiwanya pindah
Aegis Aetna
di sekitarnya
Aegis Aetna
sedari tadi
Aegis Aetna
kok diulang narasinya?
Aegis Aetna
sudah kuduga pasti mimpi
Aegis Aetna
di atas. di bawah
Aegis Aetna
di sekelilingnya
Aegis Aetna
disummon
Aegis Aetna
manusia serigala
Aegis Aetna
di mana.
Aegis Aetna
di sini.
Aegis Aetna
ki yuki... tangi woy wes awan...
Dewi hartika
di tunggu kelanjutannya thorr.
Dewi hartika
semangat up datenya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!