NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rizki Fauji

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizki Fauji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ISTANA KERAJAAN WINDGATE

Pagi hari aku sudah bangun lebih dulu untuk bersiap pergi keistana kerajaan.

Ketika aku keluar dari kamar, aku bertemu dengan Airen yang sepertinya sedang menungguku sambil memegang sebuah bungkusan yang terlihat seperti sebuah kantung belanja.

"Selamat pagi Ryo" ucap Airen

"Selamat pagi, apa kau disini untuk menungguku?" kataku

"Iya, aku tidak bisa ikut denganmu ke istana, jadi setidaknya aku ingin bertemu denganmu sebelum kau berangkat" ucap Airen

"Maafkan aku karena tidak bisa membawamu kesana," kataku

Meski wajahnya tersenyum, terlihat jelas kalau dia ingin ikut denganku, mungkin saja dia ingin melihat seperti apa bagian dalam dari Istana Kerajaan Windgate yang notabenenya adalah Kerajaan terbesar dan terkuat di dunia ini. Jadi wajar jika ada rasa penasaran dan ingin tahu.

Aku bisa saja membaca fikirannya dengan menggunakan Mindcontrol milikku, namun setelah aku mencobanya pada Tiana semalam, Tiana mengatakan kalau itu memberinya sedikit beban pada tubuhnya ketika aku menggunakan skill itu padanya. Kemungkinan, itu karena aku belum menguasai skill itu dengan baik, padahal Tiana memiliki level yang lebih tinggi dariku.

Jadi karena alasan itu aku tidak mencoba menggunakannya pada orang lain sebelum aku benar2 menguasainya.

Untuk membuatnya kembali tersenyum, aku pun berkata..

"Kalau begitu, besok aku akan meluangkan waktuku untuk pergi berjalan2 di ibukota bersama denganmu seharian penuh" kataku

Mendengar itu, wajah Airen langsung berubah menjadi sangat cerah secerah mentari pagi. (Meskipun pagi ini langitnya sedikit mendung sih, tapi yaudah lah ya, toh cuma perumpamaan). Dia pun sangat senang mendengar itu..

"Benarkah?" ucap Airen

"Tentu, anggap saja karena aku tidak bisa mengajakmu ke istana dan melihat bagian dalamnya" kataku

Namun tiba2 ekspresi Airen kembali murung setelah aku mengatakan itu..

"(Eh, kok murung lagi? Apa aku salah ngomong?) Ada apa Airen?" tanyaku penasaran

"Ryo bodoh" ucap Airen sambil mendukan wajahnya

"Eh? Aku? Bodoh?" kataku bingung

Airen terdiam dan hanya menunduk, rambut pirang dan panjang nya itu menutupi pandanganku, sehingga aku tidak bisa melihat raut wajah apa yang sedang dia tunjukan saat ini. Lalu dia menyerahkan sebuah kantung belanja yang sedari tadi di pegangnya seraya berkata..

"Dasar bodoh, pakai ini, kau tidak mungkin menemui Raja dengan pakaian mu seperti itu kan" ucap Airen dengan nada yang agak cuek menurutku

"Eh? Untukku?" kataku

"Sudah cepat pakai dan ganti pakaianmu dengan itu, aku akan menunggu bersama dengan yang lainnya di bawah" ucap Airen seraya berbalik dan melangkah pergi

Namun, baru beberapa langkah dia pun berhenti dan menoleh, lalu berkata..

"Tapi,caku menerima tawaranmu untuk pergi besok, jadi awas saja kalau kamu mengingkarinya" ucap Airen dengan penuh senyuman dan beranjak pergi setelah mengatakan itu.

Melihatnya seperti itu membuatku semakin merasa kalau memang cara berfikir kaum wanita itu sungguh sangat sulit untuk di pahami. Yah setidaknya dia tidak marah dan menerima tawaranku untuk pergi berjalan2 di ibukota besok.

Aku pun kembali masuk ke kamar dan berganti pakaian dengan pakaian yang Airen berikan padaku. Pakaian ini terlihat bagus dan sangat sopan jika di gunakan untuk bertemu dengan orang seperti Raja, nampaknya Airen sangat mengerti apa yang kubutuhkan. Aku sangat bersyukur dan senang dengan perhatiannya itu, yah aku akan membalasnya dengan membuat dia senang besok.

Untuk sekarang ayo kita pergi untuk menemui Raja dari kerajaan terhebat di Dunia ini, kira2 seperti apa orangnya. Aku sedikit penasaran dan tidak sabar untuk bertemu dengannya.

Sementara itu, di ruang tamu, terlihat Max, Miki, Airen, dan Tiana sedang menungguku. Seperti biasanya Miki dan Max selalu saja terlibat dengan perdebatan yang sepele.

"Apa maksudmu aku terlihat seperti seorang bangsawan? Aku ini memang bangsawan kau tahu itu kan?" ucap Max

"Yah, tapi kalau difikir2 bukankah para bangsawan kebanyakan memang menyebalkan sepertimu" ucap Miki

"Haaa?? Apa maksudmu? Oh aku mengerti, kau terpesona dengan ketampananku bukan?" ucap Max sambil mengelus dagunya.

"Hee? Kau bergurau, jika aku terpesona padamu maka itu berarti akhir dari dunia ini sudah berada di depan mata" ucap Miki

Namun perdebatan mereka terhenti ketika aku memasuki ruangan seraya berkata..

"Kalian berdua itu sebenarnya sangat cocok sebagai pasangan, kenapa kalian berdua tidak berkencan saja" kataku

Seketika pandangan semua orang tertuju pada Ryo yang datang menghampiri mereka. Semua orang terdiam melihat apa yang sedang mereka saksikan.

Ryo yang biasanya selalu menggunakan pakaian biasa, kini dia terlihat seperti orang lain setelah berganti pakaian pemberian Airen, rambutnya di sisir kebelakang dengan agak sedikit menyamping. Ketampanan dan kharisma yang dia pancarkan seolah dirinya bukan seorang petualang, dia telihat lebih seperti seorang bangsawan yang bermartabat.

Miki yang awalnya sedang berdebat dengan Max seketika terdiam, begitu pula dengan Tiana yang sedari awal diam dan bersandar di dinding melihat perdebatan konyol teman2nya juga nampak begitu terkejut dan terpesona dengan penampilan Leader mereka.

Sedangkan Airen terus menatap Ryo tanpa berkedip sedikitpun, wajahnya memerah dan nampak sangat terpesona dengan penampilan Ryo yang terlihat jauh berbeda dari biasanya.

Namun sayangnya, Max lagi2 merusak suasana dengan tingkahnya. Dia menghampiri Ryo dan merangkul pundaknya seraya berkata.

"Hahaha lihat para gadis itu, mereka terpesonaMarcus dengan ketampanan mu kawan. Bahkan Airen sepertinya jatuh cinta padamu setelah melihat penampilanmu sekarang" ucap Max sambil tertawa

Mendengar itu wajah Airen semakin merah karena malu, dia tertunduk dan terdiam. Sedangkan Miki dan Tiana tersadar dari lamunannya mendengar ucapan Max.

"Max, kau itu benar2.." ucap Tiana seraya menggelengkan kepalanya

"Max, hentikan tingkah konyolmu itu, kau membuat Airen malu" ucap Miki kesal

"Apa salahku, Airen bahkan tidak menepis perkataanku, itu membuktikan kalau ucapanku benar, bukan begitu Airen?" ucap Max

Mendengar itu membuat Miki semakin kesal, dia hendak menghampiri Max untuk memberinya pukulan Salam Olahraga. Namu aku menghentikannya dengan berkata..

"Teman2 hentikan itu, kami harus segera pergi menuju istana, Raja mungkin sudah menunggu kami" kataku

Mendengar perkataan ku Miki pun mengurungkan niatnya untuk memberi pukulan Salam Olahraga pada Max.

"Karena Leader kita berkata seperti itu, aku akan menundanya untuk sekarang, tapi aku akan memukulmu nanti Max" ucap Miki sambil menatapnya dengan tatapan tajam

"Masukan aku dalam hitungan, aku juga merasa ucapan Max barusan membuatku sedikit kesal" ucap Tiana

"Eh? Ada apa dengan kalian? Apa salahku, aku hanya mengatakan apa yang kulihat, itu saja" ucap Max seraya bersembunyi di belakangku

Aku hanya tersenyum melihat pembicaraan dan tingkah mereka, aku pun menghampiri Airen yang diam dan tertunduk malu karena ucapan Max barusan. Aku menyentuh kepala Airen seraya berkata..

"Airen, jangan dengarkan pedulikan ucapan Max, dan terima kasih untuk pakaiannya, aku menantikan hari esok untuk pergi bersamamu" kataku sambil memberinya senyuman

Ketika tanganku menyentuh kepalanya, Airen langsung menatapku masih dengan wajah yang memerah, terlebih setelah aku mengatakan itu wajahnya menjadi semakin merah padam.

"Huuhh dasar kalian ini, kenapa kalian para pria sangat tidak peka?, sudah sana cepat pergi, jangan membuat Raja menunggu kalian" ucap Miki

"Baiklah semuanya aku kami pergi dulu, Airen sekali lagi terima kasih" kataku seraya berbalik

"I-iya, H-hati-hatilah dijalan" ucap Airen

Mendengar Airen mengatakan itu, aku hanya tersenyum dan menghampiri Max..

"Ayo kita pergi Max" kataku

Namun tiba2, Airen berkata..

"Max, kesini sebentar.." ucap Airen

"Hmm? Ada apa? Apa kau ingin aku mengelus kepala mu juga?" ucap Max dengan polosnya

Mendengar itu Miki dan Tiana hanya bisa menggelengkan kepala mereka sambil memejamkan mata. Airen pun mendekati Max, lalu..

"Bukkkk!!!"

Sebuah pukulan keras mendarat di perut Max yang membuatnya merasa sedikit kesakitan.

"Heii, apa yang kau lakukan Airen? Kau ini seorang Mage atau tukang pukul sih? Kenapa pukulanmu bisa sekeras itu" ucap Max

Melihat itu Tiana tersenyum puas, sedangkan Miki tertawa dengan puasnya.

"Hahaha itu baru sahabatku, pukulan yang bagus Airen" ucap Miki sambil tertawa puas

"Belakangan ini Airen tidak hanya melatih sihirnya, dia juga mulai melatih fisiknya, wajar saja jika pukulannya sekuat itu" ucap Tiana dengan tenang

Aku hanya terdiam melihat apa yang di lakukan Airen sebelum tersadar ketika dia menatapku dengan senyuman yang menurutku agak menyeramkan dan berkata..

"Apa lagi yang kalian tunggu?" ucap Airen

"Ah, itu.. Tidak ada, ayo kita berangkat Max" kataku seraya menarik Max untuk pergi

Aku dan Max pun pergi meninggalkan kediaman dan beranjak menuju Istana Kerajaan dengan menaiki kereta kuda yang telah di persiapkan oleh Max dan Duke Anderson.

"Hei, apa kau benar2 tidak menyadari apapun tentang Airen?" tanya Max

"Tentu saja aku menyadarinya" kataku seraya menghela nafas panjang

"Lalu, apa kau akan menerima perasaannya?" tanya Max

"Aku belum tahu Max, aku takut apa yang kurasakan berbeda dengan apa yang sebenarnya dia fikirkan tentangku" kataku seraya menatap keluar kereta kuda

"Haahh kau ini benar2 kehilangan kepekaanmu kawan" ucap Max

Setelah perjalanan cukup singkat, kereta kami pun memasuki gerbang istana. Penjagaannya ketat, banyak ksatria yang berjaga di gerbang dan di sekitar halaman istana kerajaan.

Tembok istana tidak kalah megah dan kokoh seperti tembok ibu kota, bahkan ada dua patung ksatria yang memegang pedang dan ukurannya begitu besar di kedua sisi gerbang. Halamannya sangat indah dihiasi dengan pepohonan dan bunga2 di tamannya, rumputnya juga terlihat sangat rapi.

Istananya begitu besar dan megah, temboknya berwarna putih sedangkan atapnya berwarna keemasan. Ada dua bangunan besar lain di sisi kanan dan kiri bangunan utama dengan banyak menara di sekitarnya, itu membuat istana ini nampak menjadi lebih megah.

Kereta kami tidak menuju ke bangunan utama, melainkan menuju ke bangunan yang berada di sisi kanan dari bangunan utama. Dari kejauhan aku melihat Grandmaster berdiri di depan bangunan itu, sepertinya dia hendak menyapa dan mengantar kami bertemu dengan Raja. Kemungkinan besar kalau dia juga akan mendampingi dan menemaniku menemui sang Raja.

Kereta kami pun berhenti tepat di depan bangunan besar dan megah itu, nampak Grandmaster menyambut kami dengan senyuman di wajahnya yang membuat dia terlihat sangat cantik.

Penampilannya hari ini berbeda dengan biasanya, dengan gaun berwarna Hijau ciri khas elf dengan dipadukan warna putih dan kuning serta sebuah syal berbulu yang menggantung di lehernya membuatnya nampak sangat cantik dan anggun (kalo dipikir2 sedikit mirip Kaisar Elmesia di Tenjura sih hehe).

Grandmaster menghampiri kami sesaat setelah kami turun dari kereta kuda, dia mengangkat gaunnya sedikit dengan anggun seraya berkata.

"Selamat datang Istana Kerajaan Windgate, hari ini aku yang akan memandu dan menemani kalian untuk bertemu sang Raja" ucap Leonore

Ah, tentu saja, ini adalah istana kerajaan, tentu sikap formal seperti ini di perlukan, di kehidupan sebelumnya aku belum pernah melakukan hal seperti ini, ini membuatku sedikit gugup dan bingung. Namun aku melihat Max dengan tenang sedikit membungkuk sambil mengepalkan satu tangan di dadanya. Tanpa sadar tubuhku langsung mengikuti apa yang Max lakukan.

"Terima kasih sudah bersedia untuk itu Grandmaster" kataku

"Hari ini anda nampak sangat menawan, kecantikan anda membuatku berfikir kalau anda adalah seorang dewi yang turun ke dunia ini" ucap Max memuji

Eh bentar, jangan bilang kalau Max sebenarnya juga bagian dari fans berat Leonore sang Grandmaster. Atau apa mungkin hal seperti ini di perlukan dalam pertemuan formal di kalangan bangsawan atau petinggi negara. Apakah ini seperti pembuka kata atau sekedar basa basi yang selalu di lakukan para bangsawan? Arghh semua hal ini membuat ku menjadi semakin bingung.

Nampaknya Leonore menyadari kepanikan dan kebingunganku, dia mencairkan suasana dengan berkata..

"Terima kasih untuk pujianmu anak muda, tapi menurutku itu terlalu berlebihan ah.." ucap Leonore

Max sedikit terkejut dan melirik kearahku. Sepertinya Max mengerti kalau aku sedang kebingungan dengan formalitas yang ada diantara kaum bangsawan dan petinggi Kerajaan. Seketika Max merubah gaya bicaranya..

"Ah itu tidak benar Grandmaster, kecantikan dan keanggunan anda sudah di ketahui semua orang di dunia ini, wajar jika aku juga berfikir demikian" ucap Max

"Hehe apa begitu pandangan setiap orang terhadapku?" ucap Leonore seraya menutupi mulutnya dengan kipas kecil yang di bawanya

"Tidak, itu hanya pendapatku pribadi" ucap Max

Leonore menatap kearahku dengan tatapan lembut dan senyuman di wajahnya seraya berkata..

"Tidak perlu tegang begitu, ini bukan pertemuan resmi jadi kau tidak perlu tegang" ucap Leonore padaku

"Ah itu.. Maaf, i-ini kali pertama bagiku datang ke istana kerajaan untuk bertemu Raja, aku tidak tahu harus bersikap seperti apa" kataku

"Bersikaplah seperti biasanya, tidak perlu terlalu tegang" ucap Leonore seraya menepuk pundakku.

"B-baiklah" kataku

Leonore pun membawa kami masuk kedalam istana, ketika memasuki pintu besarnya yang berwarna putih dengan di hiasi ornamen2 yang nampak seperti emas, aku terpana dan terpukau megahan kemegahan bangunan istana kerajaan.

*Whoa, jika gedung di sisi ini saja sudah semegah ini, bagaimana dengan bangunan utama istana kerajaan, pasti jauh lebih indah dan megah dari ini* fikirku

Aku dan Max mengikuti Leonore menaiki tangga dan menyusuri koridor istana di lantai dua. Nampak beberapa orang staff istana berlalu lalang di sekitar kami, sepertinya ini adalah sisi istana yang di gunakan untuk urusan dalam negeri dimana para bangsawan dan pejabat negara bekerja. Selain itu juga nampak ksatria berzirah dan bersenjata lengkap berjaga di setiap sudut bangunan.

Benar2 sistem keamanan yang cukup ketat. Meskipun tidak sebaik di bumi dimana ada CCTV dan perangkat2 lainnya. Wajar saja teknologi semacam itu tentu belum ada di dunia ini.

Setelah berjalan mengikuti Leonore selama beberapa saat, akhirnya kami tiba didepan sebuah pintu yang tidak begitu besar namun tetap nampak megah dengan hiasan nya khas istana kerajaan.

Kedua ksatria yanh bediri di depan pintu pun mengetuk pintu dan membukanya secara perlahan..

1
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
Slide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
Slide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
Slide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
Slide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
Slide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
Slide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
Slide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
Slide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
Slide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
Slide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
Vemas Ardian
시발,kann mremen/Sob//Sob//Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Slide: mremen apa tuh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!